Anda di halaman 1dari 23

Gordon Allport

Fahruddin Faiz
Psychology of the Individual

 Disebut Psychology of the Individual karena


Alport menekankan pada keunikan individu.
 Allport percaya bahwa penggambaran manusia
dalam sifat-sifat umum akan menghilangkan
keunikan individu, dan mereduksi perilaku
individu pada sifat-sifat umum.
ORIENTASI MASA DEPAN,
BUKAN LATAR BELAKANG MASA LALU

– “People it seems, are busy leading their lives into the


future, whereas psychology, for the most part, is busy
tracing them into the past.”
– “To understand what a person is, it is necessary always to
refer to what he may be in the future, for every state of
the person is pointed in the direction of future
possibilities.”
(Becoming: Basic Considerations for a Psychology of Personality )
EMPAT UNSUR DARI DEFINISI KEPRIBADIAN
• Dynamic Organization: (a) adanya perubahan dan perkembangan
kepribadian saat individu menyesuaikan diri dengan lingkungan ; dan
(b) Dalam diri individu ada organisasi yang mewadahi semua komponen
kepribadian, lalu menghubungkan satu dengan yang lainnya.
• Psychophysical Systems: kepribadian merupakan fenomena nyata
yang mencakup aspek mental dan fisik, kemudian disatukan dalam
kesatuan kepribadian.
• Determine: setiap bagian kepribadian berperan aktif menentukan
tingkah laku seseorang.
• Unik atau khas: tidak ada orang yang benar-benar sama dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga tidak ada dua orang
yang memiliki kepribadian yang sama.
Subscribe
 Semua fungsi self atau ego.
 Termasuk dalam fungsi ini : kesatuan jasmani,
Proprium identitas diri, harga diri, perluasan diri, berfikir
(Self) rasional, citra diri, dll.
 Bersifat tidak konstan
 Bekerja sebagai pengatur perilaku dan
kesadaran
PREDISPOSISI: TRAIT-HABIT-ATTITUDE TYPE
 Sifat (Trait) adalah predisposisi untuk merespon secara sama kelompok stimuli yang mirip, penentu
kecenderungan yang bersifat umum; dapat dipakai dalam lebih banyak situasi, dan memunculkan lebih
banyak variasi respon.
 Kebiasaan (Habit) seperti traits, namun hanya dipakai untuk merespon satu situasi atau stimulus dan
pengulangan dari situasi atau stimulus itu. Beberapa habit dapat berkumpul membentuk traits.
Misalnya: ejak kecil dibiasakan gosok gigi 3x sehari, cuci tangan sebelum makan dan cuci kaki sebelum
tidur dll → Sifat: Suka kebersihan
 Sikap (Attitude) lebih umum disbanding habit tetapi kurang umum disbanding trait. Attitude biasanya
berhubungan dengan satu obyek tertentu saja dan bersifat evaluative (pro atau kontra). Misalnya,
Contoh: Attitude: pro terhadap dosen A, kontra terhadap dosen B ; Trait : pemalu saat berhadapan
dengan dosen (baik dosen A maupun dosen B)
 Tipe (Type) adalah kategori dan konsep yang jauh lebih luas. Tipe mengelompokkan manusia dalam
beberapa jenis atau model tingkah laku. Namun analisis tipe, sering membuat kehilangan pengamatan
mengenai sifat keunikannya. Karena tidak ada orang yang cocok dengan tipe secara sempurna, tipe
sering menjadi pembeda artifisial yang mengaburkan realita.
JENIS SIFAT (TRAIT)

 Trait Umum (Nomothetic Trait).


 Sifat bersama yang dimiliki oleh banyak orang, dan biasanya digunakan untuk
membandingkan orang dari budaya berbeda.
 Trait Individual (Personal Disposition atau Morphological Trait atau
Idiographic Trait).
 Manifestasi trait umum dalam diri seseorang, sehingga selalu unik bagi orang itu.
Sifat unik ini merupakan gambaran tepat dari struktur kepribadian.
TRAIT INDIVIDUAL

 Disposisi Kardinal, yaitu sifat luar biasa khas yang hanya dimiliki sedikit orang.
Disposisi ini sangat jelas, tidak dapat disembunyikan, karena tercermin pada semua
tingkah laku orang yang memilikinya. Pada umumnya, orang tidak memiliki disposisi ini,
karena hanya beberapa orang yang memilikinya. Misalnya, narsis, hedonis,.
 Disposisi Sentral, yaitu kecenderungan sifat yang menjadi ciri seseorang, dan
menjadi titik pusat tingkah lakunya. Misalnya, ambisius, jujur, senang berkompetisi, dan
lain sebagainya.
 Disposisi Sekunder, yaitu sifat yang tidak umum, dan tidak relevan untuk
menggambarkan kepribadian. Sifat ini tidak menyolok, jarang digunakan, dan hanya
digunakan pada kesempatan khusus. Misalnya : A itu adalah wanita yang sabar
(Disposisi Sentral), namun pada suatu hari seorang teman menghina orangtuanya,
maka A menjadi marah meledak-ledak (Disposisi Sekunder).
MOTIVASI

• Manusia adalah makhluk sadar dan rasional, berbuat berdasarkan pada apa
yang diharapkannya dapat tercapai, bukan berdasar pada keinginan primitif
atau pengalaman traumatik pada masa lalu.
• Motivasi merupakan hal yang paling mutlak dan harus dimiliki oleh
seseorang dalam melaksanakan suatu aktivitas sehari-hari, tanpa adanya
motivasi pekerjaan seseorang akan sulit untuk mencapai kesuksesan.
• dua ciri teori motivasi dari Allport, yaitu : (1) menolak masa lalu sebagai
elemen penting dari motivasi ; (2) pentingnya proses kognitif, seperti tujuan
dan perencanaan, sebagai dasar motivasi. Subscribe
Click to edit
Otonomi fungsional
Master title style

• Dalam motivasi terdapat otonomi fungsional, yaitu motivasi awal


seseorang dapat berubah ketika seseorang menemukan hal baru
dari kebiasaannya.
• Kematangan seseorang diukur dari seberapa jauh motivasi menjadi
fungsional otonom.
• Ada dua tingkat otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat.
• Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari keterikatan lingkungan kita.
Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak pemain bola, maka kita
akan ikut juga untuk bermain bola.
• Minat adalah stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita
inginkan.
11
JENIS OTONOMI FUNGSIONAL

▪ Perseverative Functional Autonomy, yaitu kecenderungan suatu pengalaman


mempengaruhi pengalaman berikutnya. Perilaku yang masuk dalam kategori ini
adalah perilaku yang berulang dan rutin. Misalnya, kita minum kopi karena ingin
mengatasi rasa kantuk. Namun setelah itu, kita minum kopi bukan untuk
mengatasi rasa kantuk lagi, tetapi karena sudah terbiasa.
▪ Propriate Functional Autonomy, yaitu kecenderungan yang sesuai dengan inti
kepribadian, seperti minat yang dipelajari, nilai, sentimen, tujuan, motif pokok,
disposisi pribadi, gambaran diri, atau gaya hidup. Misalnya, X bekerja karena ingin
mendapat uang. Ketika mulai bekerja, pekerjaan itu tampak membosankan.
Namun, setelah satu tahun, X menyukai pekerjaan tersebut. Oleh karena itu,
kemudian bukan uang yang menahan X di tempat kerja, melainkan pekerjaan itu
sendiri yang menjadi motivasi dalam bekerja.
• Usia 0 – 3 tahun (3 proprium). • Usia 6 – 12 tahun (1 proprium).
• Sense of Bodily Self, yaitu kesadaran tentang • Self as Rational Coper, yaitu kesadaran akan
fisik. Misalnya : “Ini tanganku”. adanya kemampuan berpikir rasional yang
• Sense of Continuing Self Identity, yaitu dimilikinya, yang dapat digunakan untuk
kesadaran adanya identitas diri yang memecahkan masalah.
berkesinambungan. Misalnya : anak menyadari
bahwa pada usianya yang ketiga, ia masih • Usia Remaja, (1 proprium).
merupakan orang yang sama dengan waktu • Propriate Striving, yaitu kesadaran eksistensi
usia 1 atau 2 tahun. diri dalam pencapaian tujuan jangka panjang,
• Self Esteem, yaitu berkembangnya perasaan dengan menyusun rencana. Allport meyakini
bangga akan kemampuan diri. bahwa ketika orang dapat membuat rencana
jangka panjang, maka bangunan self menjadi
• Usia 4 – 6 tahun (2 proprium). lengkap.
• Extension of Self, yaitu kesadaran akan
keberadaan objek dan orang lain. Misalnya :
• Usia Dewasa (1 proprium).
“Itu ibuku, itu mainanku, dsb”. • Self as Knower, yaitu kesadaran mengenai diri
sendiri yang mencakup totalitas dari tujuh
• Self Image, yaitu kesadaran akan gambaran aspek sebelumnya.
diri yang mencakup pandangan aktual dan
ideal mengenai diri sendiri.
Subscribe
KEPRIBADIAN SEHAT DAN MATANG
• Memiliki PERLUASAN PERASAAN DIRI, digunakan untuk menyelesaikan
artinya kemampuan untuk berpartisipasi pekerjaan, tugas atau masalah.
dan menyukai rentang aktivitas yang • Memiliki PEMAHAMAN DIRI, artinya
relevan dan penting bagi diri kita sendiri. kemampuan untuk melihat persamaan dan
• Memiliki HUBUNGAN HANGAT DENGAN perbedaan antara gambaran diri ideal
ORANG LAIN. dengan kondisi diri yang sesungguhnya,
• Memiliki RASA AMAN SECARA mampu melihat kelebihan dan kelemahan
EMOSIONAL, artinya mampu menerima diri sendiri.
emosi diri dengan rasa aman, tanpa • Memiliki FILSAFAT HIDUP YANG
tertekan. Misalnya, tidak MEMPERSATUKAN, artinya kemampuan
menyembunyikan rasa marah, namun mengarahkan dirinya ke masa depan
mengendalikannya dengan tepat, tidak dengan tujuan yang telah ditetapkan.
menyerah pada kekecewaan, dsb. Kemampuan tersebut tentunya dibarengi
• Memiliki PERSEPSI REALISTIS. dengan nilai-nilai yang melekat kuat dalam
pribadi seseorang.
• Memiliki KETERAMPILAN, yang dapat
Subscribe
ORIENTASI RELIGIOUS:
EKSTRINSIK & INTRINSIK
• Komitmen mendalam atas agama adalah suatu tanda kematangan pribadi
• Orientasi Religius Ekstrinsik menjalankan agama untuk dilihat orang, untuk
dikagumi orang, atau untuk menempati posisi dan jabatan tertentu, atau untuk tujuan
lain di luar kebutuhan batin spiritual itu sendiri. Agama menjadi bungkus dan alat
kepentingan di luar agama.
• Orientasi Religius Intrinsik: tidak mengedepankan atribut keagamaan di hadapan
banyak orang. Keyakinan spiritualnya menjadi bagian pribadinya, lebur dengan
kepribadiannya, larut dalam percakapan dan tindakannya. Beribadah untuk memenuhi
kehausannya akan pengenalan kepada Yang Mahakuasa, Khaliknya. Dia tidak peduli
dengan penilaian orang lain, dia tidak mengincar apapun dengan ibadahnya itu, tulus
lahir batin di hadapan sang pencipta. Kalaupun karena keberagamaannya dia menemui
ancaman atau hambatan, dia tetap bersukahati, dan meneguhkan keyakinannya akan
pembelaan Yang Mahaagung. Pada akhirnya dia bergembira karena kebaikan dan
kemurahan Tuhan di dalam perjalanan hidupnya, dan menikmati keakraban dengan-Nya
dalam beragam peristiwa, besar maupun kecil.
PREJUDICES
 There is a story of an Oxford student who once remarked, "I
despise all Americans, but have never met one I didn't like."
 “People who are aware of, and ashamed of, their prejudices are
well on the road to eliminating them.”
 It is not that we have class prejudice, but only that we find
comfort and ease in our own class. And normally there are plenty
of people of our own class, or race, or religion to play, live, and
eat with, and to marry.
 Many Studies have discovered a close link between prejudice and
‘patriotism’…Extreme bigots are almost always super-patriots.
LAUGHTER

 So many tangles in life are ultimalely hopeless, that


we have no appropriate sword other than laughter
 The neurotic who learn to laugh at himself maybe
on the way to self management, perhaps to cure
“Love received and love given
comprise the best form of therapy.”
Gordon W. Allport
“Much of our life is spent wishing others
understood us better than they do.”
Gordon W. Allport
The surest way to lose truth is to
pretend that one already wholly
possesses it.
Gordon W. Allport
Life is too short so we must generalize
Gordon Allport
Open-mindedness is considered to be a virtue. But, strictly
speaking, it cannot occur. A new experience must be
redacted into old categories. We cannot handle each event
freshly in its own right. If we did so, of what use would past
experience be?
Gordon Allport

Anda mungkin juga menyukai