Anda di halaman 1dari 25

ISLAMIC-FEMINISM:

FATIMA MERNISSI
FAHRUDDIN FAIZ
ISLAMIC-FEMINISM

▪ Berawal dari kesadaran bahwa laki-laki dan perempuan memiliki hak


yang sama didasarkan kepada re-reading dan re-examining teks Al-
Qur’an dan Hadis.
▪ Menemukan problem-problem ketidaksetaraan gender berbasis
pemahaman nash agama
▪ Melacak dasar-dasar ajaran Islam bagi upaya kesetaraan gender
▪ Menegaskan komitmen keadilan dan kesetaraan dari Islam dalam hal
gender
SETTING HISTORIS

• Kesadaran akan feminisme dan ketidakadilan gender mulai terlihat dari karya tulis para
penulis Muslim pada akhir abad ke-19 sampai pertengahan abad ke-20.
• Aisyah Taimuriyah, Huda Sya’rawi, Nabawiah Musa dan Hifni Nashif (Mesir), Zainab
Fawwaz (Lebanon), Rokeya Sakhawat Hossain dan Nazzar Sajjad (India), Kartini
(Indonesia), Emile Ruete (Zanzibar), Taj-as-Salthanah (Iran), dan Fatma Alive (Turki).
 Tauhid
 Keadilan
BASIS NILAI
 Taqwa
 Kebaikan (Al-Birr, Khayr, Ma’ruf)
PENDEKATAN: HERMENEUTIK
• Manusia adalah Self-Interpreting Being
• Self (manusia) itu terbentuk oleh sejarah dan bahasa
• Self (manusia) itu sifatnya dialogis/dialektis
• Dunia tempat kita tinggal adalah satu konstruksi mental yang kita bentuk
sendiri dengan perspektif subyektif dan intersubyektif kita
• Pemahaman Kita tetang Dunia, penerimaan kita terhadap makna yang
ada di baliknya ditentukan oleh pengalaman hidup yang kita miliki.
• Hermeneutic of suspicious: berusaha membongkar atau menembus asumsi-
asumsi tersembunyi dalam pemahaman seseorang.
KEGELISAHAN
• Apakah mungkin Islam mengajarkan perlakuan yang tidak adil
kepada kaum wanita?
• Apakah mungkin Nabi Muhammad SAW sebagai seorang rasul
yang diketahui demikian baik akhlaqnya sampai hati bersabda
merendahkan harkat dan martabat wanita?
• Apakah benar adat-istiadat yang mengarah kepada perlakuan
yang tidak adil terhadap wanita berasal dari ajaran Islam?
“If women’s rights are a problem for some modern muslim men,
it is neither because of the Koran nor the Prophet, nor the
Islamic tradition, but simply because those rights conflict with
the interests of a male elite.”
(The Veil And The Male Elite)
‫‪ASUMSI: KESETARAAN‬‬

‫‪– Al-Hujurat: 13‬‬


‫ارفُ ٰٓو ۟ا ۚ إِنَّ أَ ْك َر َم ُك ْم عِن َد اللَّـ ِه أَ ْت َق ٰى ُك ْم‬
‫ش ُعو ًبا َو َق َبآئِل َ لِ َت َع َ‬‫اس إِ َّنا َخلَ ْق ٰن ُكم ِّمن َذ َك ٍر َوأُن َث ٰى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُ‬ ‫ٰ ٰٓيؤ َ ُّي َها ال َّن ُ‬
‫‪– Al-Ahzab: 35‬‬
‫الص ِب ٰر ِ‬
‫ت‬ ‫الص ِب ِرينَ َو ٰ ّ‬ ‫ت َو ٰ ّ‬ ‫صد ِٰق ِ‬
‫الص ِدقِينَ َوال ٰ ّ‬ ‫ت َو ٰ ّ‬ ‫ت َوا ْل ٰقنِتِينَ َوا ْل ٰقن ِٰت ِ‬ ‫ت َوا ْل ُم ْإ ِمنِينَ َوا ْل ُم ْإم ِٰن ِ‬ ‫إِنَّ ا ْل ُم ْسلِمِينَ َوا ْل ُم ْسل ِٰم ِ‬
‫ٰ‬
‫ت َوال ّذك ِِرينَ اللَّـهَ‬ ‫وج ُه ْم َوا ْل ٰحف ِٰظ ِ‬ ‫ت َوا ْل ٰحفِظِ ينَ فُ ُر َ‬ ‫صئ ِٰم ِ‬‫صئِمِينَ َوال ٰ ّٰٓ‬ ‫ت َوال ٰ ّٰٓ‬ ‫صد ِّٰق ِ‬‫ص ِّدقِينَ َوا ْل ُم َت َ‬‫ت َوا ْل ُم َت َ‬ ‫َوا ْل ٰخشِ عِينَ َوا ْل ٰخشِ ٰع ِ‬
‫ٰ‬
‫ت أَ َع َّد اللَّـ ُه لَ ُهم َّم ْغف َِر ًة َوأَ ْج ًرا َعظِ ي ًما‬ ‫ِيرا َوال ّذك ِٰر ِ‬
‫َكث ً‬
‫‪– Ali Imran: 195‬‬
‫اب لَ ُه ْم َر ُّب ُه ْم أَ ِّنى ََل أُضِ ي ُع َع َمل َ ٰعم ٍِل ِّمن ُكم ِّمن َذ َك ٍر أَ ْو أُن َث ٰى‬ ‫َف ْ‬
‫اس َت َج َ‬
AWAL MULA: POLITIK
• Bias politis dalam sejarah sering menyingkirkan peran aktif perempuan dalam ruang publik.
Kekuatan-kekuatan tertentu yang menghilangkan peran aktif perempuan dalam sejarah, telah
mendiskriminasi perempuan melalui pembentukan citra-citra negatif dan pasif tentang
perempuan.
• Contoh yang par excellent dalam konteks ini adalah Aisyah. Menurut sebagian orang atau
kelompok yang fundamentalis atau bahkan yang mengaku reformis, keterlibatan Aisyah dalam
persoalan politis kekuasaan dianggap mewakili citra buruk feminitas yang tidak puas pada
status ibu atau istri yang baik.
AWAL MULA: • Dalam bukunya, Women In Islam, Fatima Mernissi

‘ASR AL-TADWIN mendukung pendapat al-Jabiri yang menyatakan


penuangan teks-teks religius ke dalam bentuk tertulis
(‘asr at-tadwin) merupakan awal pelembagaan sistem
pencekalan.
• Di mulai tahun 134 Hijriah (pada abad ke-8), ketika para
sarjana muslim terkemuka mulai mengkompilasi hadis,
fiqh, dan tafsir sebagai bentuk kepatuhan atas perintah
kekhalifahan Abbasyiah dan juga dilakukan di bawah
penguasaan kekhalifahan.
• Dalam proses ini terjadi banyak manipulasi teks-teks
agama, baik manipulasi tersebut dalam bentuk hadis-
hadis palsu, atau juga menyusupkan hal-hal yang
bertendensi pada politik.
BUKTI PERAN & PARTISIPASI PEREMPUAN
DALAM SEJARAH ISLAM
 Pertama, ketika Rasul masih hidup, dimana kaum perempuan telah diakui sebagai
sahabat. Dalam al-Isabah fi Tamyiz as-Sahabah karya Ibnu Hajar disebutkan ada
sekitar 1500 orang sahabat perempuan.
 Kedua, kaum perempuan juga mengambil peran dalam sumpah setia bay’ah
langsung kepada Nabi untuk memperjuangkan Islam.
 Ketiga, banyak sumbangan perempuan dalam proses penulisan hadis.

Oleh Karena itu, kepasifan perempuan, pemingitan dan kedudukannya yang


marginal adalah suatu kontruksi dan rekayasa yang dibudayakan, tidak ada
hububungannya dengan tradisi apalagi ajaran Islam.
PEREMPUAN DI SEKELILING NABI

 Khadijah_Business women sukses, konsultan,


 Aisyah_terkenal kecerdasan dan kiprahnya di panggung politik Arab, salah satu rujukan utama
terkait dengan hadis Nabi, sehingga eksistensinya berpengaruh terhadap konstruksi hukum
Islam.
 Ummu Salamah_terkenal akan intelektualnya dan menjadi sumber referensi dalam persoalan-
persoalan yang penting di masyarakat. Ia pernah memprotes Rasulullah terkait dengan ayat-
ayat al-Qur’an yang tampaknya hanya mengakomodir kepentingan laki-laki dn tidak ayat yang
concern tentang persoalan perempuan. Protes Ummu Salamah ini kemudian direspon Allah
dengan menurunkan ayat surat 33 ayat 35 sebagaimana disebutkan di atas.
AL-SULTHÂNÂT AL-MANSIYÂT
• Sulthânah Radhiyah, memerintah New Delhi pada (634 H/1236 M)
• Sulthânah Syajarah al-Dur, memerintah Mesir pada tahun 648 H/1250 M. selama 14 tahun.
• Turkhan Khatun, dari keturunan Mongolia, memerintah daerah Persia (1261-1263 M.), dan putrinya Abisha Khatun. Abisha Khatun,
memerintah Kerajaan Persia selama seperempat abad (662-686 H/1263-1287 M) setelah ibunya Turkhan Khatun terbunuh.
• Daulat Hatun binti Ya`qub Syah Jirmiyan (w. 1411 H.) yang merupakan keturunan Jalaluddin Rumi adalah istri dari Sultan Usmani
Bayazid II.
• Tindu dari keturunan Mongolia berkuasa atas Baghdad pada 714 dan 814.
• Fatima Begume, Sulthânah wanita terakhir dari keturunan Mongolia. Orang Rusia sering menyebutnya dengan julukan Seyyidovna,
memerintah Asia Tengah pada 1679-1681.
• Maldive : Khadijah binti Sulthan Shalahuddin Shalih Nagli, berkuasa pada tahun 1347-1379. Maryam binti Sulthan Shalahuddin,
adik Khadijah, memerintah hingga tahun 1383. Kemudian dilanjutkan adiknya Fatima hingga tahun 1388.
• Empat Penguasa di Indonesia: abad 16 hingga 20 Masehi, berkuasa di Aceh, yaitu: 1. Sulthanah Shofiatuddin Syah (1641-1675); 2.
Sulthanah Nurul Alam Naqiyatuddin Syah (1675-1678), 3. Sulthanah Inayah Syah Zakiatuddin Syah (1678-1688), 4. Sulthanah
Kamalat Syah (1688-1699).
• Penguasa wanita dari kalangan Arab: Asma binti Syihab Sulaihiyyah (w. 480) dan Arwa binti Ahmad Sulaihiyyah (485-532). Ratu-
ratu ini berkuasa pada kerajaan penganut paham Syi`ah di Yaman. Kedua ratu ini sering dijuluki dengan julukan Ratu Bilqis Kecil atau
Ratu Saba Kecil.
ISLAM POLITIK-ISLAM RISALAH

 Islam politik adalah Islam sebagai praktek kekuasaan


pada tindakan-tindakan manusia yang digerakkan oleh
nafsu dan didorong kepentingan pribadi.
 Islam Risalah adalah pesan Ilahi yakni cita-cita yang
terdapat di dalam al-Qur’an. Islam risalah ini dapat
disebut sebagai Islam Spiritual.
“Al-Qur’an tidak pernah secara jelas menyatakan bilangan bidadari di surga
sebagai balasan bagi orang yang beriman. Tapi anehnya orang-orang Islam
(tepatnya Muslim laki-laki) berebutan untuk menentukan sendiri
banyaknya bidadari yang akan dia dapatkan di surga. Dalam surga, Imâm al-
Sindî misalnya mengatakan terdapat 73 bidadari (untuk satu orang laki-
laki). Menurut versi al-Suyûtî di surga seorang laki-laki memiliki jatah 70
bidadari. Imâm Qadî bahkan menentukan jumlah yang lebih banyak lagi,
yaitu 4.900 bidadari untuk tiap penghuni laki-laki di surga, di setiap ranjang
ada 70, dan setiap bidadari mempunyai 1.000 dayang-dayang, Imâm al-
Bukhârî pun juga tidak ketinggalan, tapi ia hanya memberi untuk dirinya
sendiri dan juga orang beriman yang lainnya jatah dua istri”
BATALNYA SHALAT:
 Al-Bukhârî meriwayatkan hadis dari Abû Hurayrah, yang
mengatakan bahwa Rasûlullâh saw. bersabda: “Anjing,
keledai dan wanita akan membatalkan shalat seseorang
apabila ia melintas di depan mereka dan menyela dirinya
HADIS antara orang-orang yang shalat dengan kiblat”.

MISOGINIS PEMIMPIN PEREMPUAN


 Al-Bukhâri dalam kitab hadisnya menyebutkan, hadîts dari
Abû Bakrah yang artinya: ”Tidak akan jaya suatu kaum yang
menyerahkan urusan pada perempuan”
MENYIKAPI HADIS MISOGINIS

• Analisis Historis: Ada banyak contoh peran serta partisipasi perempuan


muslimah dalam bidang pemerintahan dalam sejarah, langsung atau
tidak langsung.
• Analisis Gender: adanya budaya Patrialkhal yang menimbulkan
subordinasi perempuan. Dari penelitiannya Mernissi tidak menemukan
ajaran Islam yang merendahkan perempuan. Subordinasi perempuan
bukan karena kelemahan biologis perempuan atau karena ajaran agama,
namun lebih banyak disebabkan oleh konstruksi sosial tentang peran
perempuan yang sering enimbulkan ketimpangan.
• Kritik Hadis: Perhatikan aspek asbab-al wurud, yaitu sebab timbulnya
hadis tersebut, pada waktu apa? kapan? dan kenapa?
HAK PEREMPUAN
YANG HARUS DIHIDUPKAN

• Hak untuk berpartisipasi aktif dalam membentuk budaya.


• Hak untuk menjadi seorang mufassir atau ahli agama
• Hak dalam mengambil keputusan politik dan pembentukan
hukum.
MENGHADAPI TEKS SAKRAL
 Membaca secara holistik visi teks
 Mencoba menelusuri seluruh ayat al-Qur'an dan hadis yang berbicara tentang
kesetaraan laki-laki perempuan dan ayat-ayat yang menolak.
 Masing-masing teks yang pro dan kontra dikonfirmasikan dan dicari relevansi
serta validitasnya melalui analisis terhadap Ashbab al-Nuzul, Ashbab al-
Wurud, sosio-historis yang melengkapi, pribadi para penfsir, perawi, motif-
motif yang mempengaruhi maupun perkembangan per periode.
 Double Investigation: kritik matan dan sanad hadis (an-naqd al-matan wa as-
sanad).

Dari penelitian teks suci ini akan terbuka wawasan baru terhadap agama dan
akan tersingkap antara yang sakral dan profan, antara yang sekedar tradisi dan
ajaran murni.
Being frozen into the passive position of an object
whose very existence depends on the eye of its
beholder turn the educated modern Western
women into a harem slave.
NATURE IS WOMAN'S BEST FRIEND,' SHE [YASMINA]
OFTEN SAID. 'IF YOU'RE HAVING TROUBLES, YOU JUST
SWIM IN THE WATER, STRETCH OUT IN A FIELD, OR
LOOK UP AT THE STARS. THAT'S HOW A WOMAN
CURES HER FEARS'.
I am intelligent enough to be critical towards
the West and take what I need and reject
what is bad for me.
MENULIS BERARTI MERAYU, DAN
MERAYU ITU LAWAN DARI
KEKERASAN,”
“Usahakan menulis setiap hari, niscaya kulit anda
akan menjadi segar kembali akibat kandungan
manfaatnya yang luar biasa. Dari saat anda
bangun, menulis meningkatkan aktifitas sel.
Dengan coretan pertama diatas kertas kosong,
kantung dibawah mata akan segera lenyap dan
kulit anda terasa segar kembali”.

Anda mungkin juga menyukai