Nim: 11920411358
Artinya, “Dari Utsman bin Haitsam dari Auf dari Hasan dari Abi Bakrah berkata:
‘Allah memberikan manfaat kepadaku dengan sebuah kalimat yang kudengar dari Rasulullah
SAW pada hari menjelang Perang Jamal, setelah aku hampir membenarkan mereka (Ashabul
Jamal) dan berperang bersama mereka. Ketika sampai kabar kepada Rasulullah SAW bahwa
bangsa Persia mengangkat putri Kisra sebagai pemimpin, beliau bersabda ‘Tidak akan
beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada wanita.’’” (HR Al-Bukhari).
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari salah satunya dalam Kitabul Fitan, bagian
pembahasan tentang konflik atau fitnah. Selain diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari, hadits ini
juga diriwayatkan dalam Musnad Ahmad bin Hanbal, Sunan At-Tirmidzi, Musnad At-Thabarani,
juga Sunan An-Nasai.
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perempuan diperbolehkan menjadi
kepala Negara atau kepala pemerintah (perdana menteri) selama dalam suatu Negara, dimana
system pemerintahan berdasarkan musyawarah, seorang kepala Negara tidak lagi harus bekerja
keras sendirian, tetapi dibantu oleh tenaga-tenaga ahli, sesuai dengan bidang masingmasing
(menteri dan staf ahlinya). Oleh karena itu, tidak ada halangan bagi seorang perempuan untuk
menjadi kepala Negara atau kepala pemerintah (perdana menteri), yang penting adalah
perempuan yang diangkat untuk menduduki jabatan tersebut mampu (capable) untuk
menjalankan tugas-tugasnya.