ORDER TO DO SOMETHING
WOLFGANG GOETHE
IDENTITAS
A reflective self-conception or self-image that we each derive from our
family, gender, cultural, ethnic, and individual socialization process.
• Sebuah konsepsi diri reflektif atau citra diri yang kita simpulkan berdasarkan keluarga kita,
gender, budaya, etnis, dan proses sosialisasi individu.
• Kepribadian khusus dari seseorang yang dianggap sebagai sesuatu yang menetap.
Identitas
Regional Identity
Organizational Identity
Cyber/Fantasy Identity
OTHERS:
Umur,
Agama,
Kemampuan,
Kelas Sosial,
dll
VARIABEL PENGENAL DIRI
▪ Self Esteem
▪ The way we see, think and Self blame
Low Self
Esteem
feel about ourselves.
▪ Self Worth Negative
Failure
▪ The way we value ourselves. Expectancies
COMMON
POWERPOINT PRESENTATION
PROBLEM
Identitas Personal
▪ Apakah engkau orang yang sama dengan dirimu 5 detik yang
lalu, tadi malam, atau tahun lalu?
▪ Bagaimana engkau tahu?
▪ Apa yang menjadi bukti identitas pribadi kita sepanjang waktu?
Apa yang membuat engkau menjadi orang yang sama
sepanjang hidupmu?
▪ Bagaimana caramu menjawab pertanyaan ini?
▪ Bagaimana orang lain tahu bahwa engkau adalah orang yang
sama setiap hari?
Tidak ada ‘diri’ yang tetap sepanjang waktu. Kita
berubah dari satu waktu ke waktu selanjutnya, dan
terus berubah menjadi pribadi yang baru. Menganggap
bahwa ada ‘sesuatu’ yang tetap dan sama dalam diri
kita adalah sebuah ilusi
Argumen Fisik: Manusia mengalami perubahan. Tubuh
ILLUSION kita seiring berjalannya waktu mengalami kehilangan
dan pemerolehan unsur material. Bahkan setiap 7
THEORY tahun, tampilan fisik kita sepenuhnya mengalami
perubahan.
Argumen Mental: Persepsi, Pikiran, dan Perasaan kita
senantiasa berubah sepanjang waktu
Tokoh: David Hume, Heraclitus William James, Buddha
(Anicca: ketidakkekalan, Anatta: Tiada-Aku)
Pemahaman yang paling sering digunakan
BODY (common-sense): Selama kita berhadapan
THEORY dengan sosok/body yang sama, kita sedang
(PHYSICAL berhadapan dengan orang yang sama,
CONTINUITY) meskipun tubuh secara fisik mengalami
perubahan-perubahan.
Dibalik fisik ada jiwa. Jiwa yang sama = orang
yang sama.
SOUL Saat seseorang mati, jiwanya masih ada. Jiwa
THEORY sifatnya immateri, diluar ruang dan waktu.
(PSYCHOLOGICAL Inspirasi dari gagasan Plato tentang jiwa dan
CONTINUITY) kerinduannya untuk dibebaskan dari tubuh fisik
yang tidak sempurna menuju realitas
sempurna (idea)
Tokoh: John Locke
Seseorang adalah orang yang 'sama' dari waktu ke
waktu jika mereka memiliki ‘isi' ingatan yang sama.
Seseorang dapat berubah fisik sejak masa kanak-kanak
dan seterusnya, tetapi jika mereka memiliki struktur
memori dasar yang sama maka mereka adalah orang
MEMORY yang 'sama’.
Bayangkan kita berada di reuni sekolah 20 tahun kemudian
THEORY dan kita ingin tahu apakah seseorang adalah orang yang
sama yang kita ingat 20 tahun yang lalu. Yang perlu kita
lakukan hanyalah mengobrol dengan orang itu dan
membicarakan kenangan masa lalu dari sekolah. Jika orang
tersebut mengingat peristiwa-peristiwa itu, tampaknya logis
untuk menyimpulkan bahwa itu sebenarnya adalah orang
yang sama.
AKU MENURUT DIRIKU, AKU MENURUT ORANG
LAIN, AKU YANG SEBENARNYA
“The snow goose need not bathe to make itself white. Neither
need you do anything but be yourself.”
(Lao-Tzu)
“Be who you are and say what you feel because those who mind
don't matter and those who matter don't mind.”
(Dr. Seuss)
Self-Identity 2:
Dibentuk-Diupayakan