Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

U001700009
Pendidikan Anti
Korupsi dan ETIK
UMB
Mengenal Potensi Diri
Abstrak Sub-CPMK

Manusia adalah makhluk yang tak Setelah mempelajari modul ini diharapkan
pernah berhenti berpikir. Mungkin mahasiswa mampu menemahami dan
hanya pada saat tidur saja kita menjelaskan mengenai:
berhenti berpikir. Dari berpikir 1. Diri
itulah manusia menjadi ada, 2. Konsep diri
sebagaimana dikatakan filosof 3. Pembukaan diri
Rene Descartes: “Aku berpikir, 4. Faktor penghambat dalam mengenal diri
maka aku ada”. Berpikir
merupakan proses kreatif untuk
menemukan berbagai hal, berbagai
realitas kehidupan, termasuk untuk
memikirkan siapa manusia itu
sendiri.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

03
Puji Rahayu, SE. M.Ak
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi
MENGENALI POTENSI DIRI
A. Pengantar
Jika seseorang tidak dapat atau tidak percaya
terhadap dirinya sendiri, tentu saja
tidak ada orang lain yang mau
mempercayai dirinya
Ted W. Engstron).

Kesempatan Anda untuk sukses disetiap kondisi


selalu dapat diukur oleh seberapa besar
kepercayaan Anda pada diri sendiri
(Robert Collier)

Aku terlalu sibuk memikirkan bagaimana menjadi orang lain.


Hingga lupa ternyata aku punya potensi.
Potensi menjadi diri sendiri.

Manusia adalah makhluk yang tak pernah berhenti berpikir. Mungkin hanya pada
saat tidur saja kita berhenti berpikir. Dari berpikir itulah manusia menjadi ada,
sebagaimana dikatakan filosof Rene Descartes: “Aku berpikir, maka aku ada”
(Hadiwijono, 1994). Berpikir merupakan proses kreatif untuk menemukan berbagai hal,
berbagai realitas kehidupan, termasuk untuk memikirkan siapa manusia itu sendiri.
Namun demikian, penelaahan terhadap siapa manusia belum pernah usai, semakin
manusia berpikir tentang dirinya, maka semakin menemukan “lorong gelap” yang tak
berkesudahan.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang unik, tidak saja dilengkapi dengan panca
indera, tetapi juga dilengkapi dengan akal-pikiran. Itulah yang membedakan manusua
dengan makhluk lain. Banyak para pemikir yang berpendapat bahwa manusia selamanya
akan menjadi misteri, atau manusia adalah rahasia Tuhan. Kerapkali manusia atau kita
dapat mengetahui berbagai hal dari kompleksitas kehidupan sosial yang tanpa batas,
tetapi kita amat terbatas untuk meneliti diri sendiri. Pepatah yang mengatakan: “semut

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
diseberang lautan terlihat, tetapi gajah di pelupuk mata tidak terliat”, menjadi agak relevan
untuk konteks ini.
Sejatinya, memahami diri sendiri telah diupayakan manusia sejak ribuan tahun
yang lalu, bahkan mungkin sejak manusia itu ada. Hal demikian dapat ditelusuri dari
sepenggal sajak kuno berikut:
Aku datang – entah dari mana,
Aku ini – entah siapa,
Aku pergi – entah ke mana,
Aku akan mati – entah kapan,
Aku heran bahwa aku bergembira… (Hamersma, 1981:9).

Bait sajak di atas melukiskan upaya manusia untuk mengenal dirinya sendiri
dengan berbagai keterbatasan yang ada pada diri manusia itu sendiri. Pengenalan diri
akan menimbulkan rasa menghargai diri sendiri, dan menyayangi diri sendiri sehingga
terbentuk citra diri yang positif. Lebih jauh dari itu, mengenal diri akan mendekatkan kita
kepada Sang Pencipta. Sebuah hadits mengemukakan: Siapa yang mengenal dirinya, ia
akan mengenal Tuhannya”. Sungguh, mengenal diri merupakan jembatan yang dapat
menghubungkan kita dengan Tuhan.
Menurut Muslimin (2004:226), mengenal diri amatlah penting yang
memungkinkan kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, serta bagaimana
menempatkan diri di tengah-tengah masyarakat. Mengenal diri diharapkan menjadi
semacam jembatan yang akan mengantarkan seseorang kepada gerbang kesukesan.
Salah satu cara untuk mengenal diri (siapa diri kita) yaitu melalui pendekatan komunikasi.
Feedback (umpan balik) yang diberikan pihak lain amat berguna untuk mengetahui diri
kita yang sesungguhnya.
Pada suplemen 1 (satu) etik ini, kita akan mendiskusikan tentang mengenal diri
dari berbagai aspeknya. Suplemen ini diharapkan akan menambah pokok bahasan
pertama dalam buku Etika Membangun Sikap Profesionalisme Sarjana (Buku wajib UMB).

Mengenal Diri

Secara sederhana, mengenal diri berarti tahu tentang dirinya sendiri yang pada
gilirannya akan melahirkan konsep diri. Konsep diri memiliki pengaruih besar dalam
hidup seseorang. Konsep diri yang baik akan berakibat baik (positif) terhadap dirinya
sendiri, dan sebaliknya apabila konsep dirinya buruk (negatif) berakibat buruk pula
terhadap dirinya (Triwidodo, 2004:40).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk mampu mengenal diri, terlebih dahulu kita harus mengatahui diri (self). Diri
adalah komposisi pikiran dan perasaan yang menjadi kesadaran seseorang mengenai
eksistensi individualitasnya, pengamatannya tentang apa yang merupakan miliknya,
pengertiannya mengenai siapakah dia itu, dan perasaannya tentang sifat-sifatnya,
kualitasnya, dan segala miliknya. Diri seseorang adalah jumlah total dari apa yang bisa
disebut kepunyaannya (Sobur, 2003:499).
Dari definisi di atas, ternyata diri memiliki pengetian yang luas dan mendalam,
terutama yang berkaitan dengan dimensi atau kualitas kejiwaan seseorang. Namun
demikian, meskipun diri lebih berorientasi psikis, tetpai secara keseluruhan dapat
dikemukakan bahwa diri meliputi totalitas fisik dan psikis (jasmani dan rohani).
Dalam karyanya yang terkenal Principles of Psychology, William James 1980
(dalam Sarwono, 1997), mengemukakan bahwa diri (self) adalah segala sesuatu yang
dapat dikatakan orang tentang dirinyan sendiri, bukan hanya tentang tubuh dan keadaan
fisiknya psikisnya saja, melainkan juga tentang anak-istri, rumah, pekerjaan, nenek
moyang, teman-teman, milik, dan uangnya. Kalau semua bagus, ia merasa senang dan
bangga. Akan tetapi, apabila ada yang rusak, kurang baik, hilang, ia merasa putus asa,
kecewa, dan lain-lain.

Konsep Diri

Setelah seseorang mengenal dirinya sendiri, maka akan sampai kepada apa yang disebut
dengan konsep diri (self cocept). Diri adalah suatu susunan konsep hipotetis yang
merujuk kepada perangkat kompleks dari karakteristik proses fisik, perilaku, dan
kejiwaan seseorang.
Menurut Calhoun (1990), sekurang-kurangnya kita dapat melihat lima aspek dari
diri, yaitu:
1. Tentang fisik diri, tubuh dan semua aktivitas biologis yang berlangsung di dalamnya.
2. Suatu area luas yang bisa kita sebut diri sebagai proses: suatu aliran akal pikiran,
emosi, dan perilaku kita yang konstan.
3. Diri sosial, yaitu suatu konsep yang penting bagi ahli-ahli sosial. Diri sosial terdiri dari
akal pikiran dan perilaku yang kita ambil sebagai respons secara umum terhadap
orang lain dan masyarakat.
4. Konsep diri, yaitu suatu pandangan pribadi yang dimiliki seseorang tentang dirinya
masing-masing. Konsep diri anda adalah apa yang terlintas dalam pikiran anda
masing-masing saat anda berpikir tentang ”saya”.
5. Citra diri, apa yang anda inginkan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Prinsip konsep diri adalah pandangan saya yang menyeluruh tentang diri saya sendiri:
who am I. Konsep diri mengarah kepada kesadaran tentang diri sendiri, keberadaannya,
fungsi dari keberadaan itu sendiri. Konsep diri yang baik menjadikan seseorang menjadi
mandiri. Kemandirian adalah wujud kematangan pribadi seseorang, yang tahu siapa dan
apadia sebenarnya.
Kegagalan seseorang dalam mengenal dirinya sendiri akan menjadi penghambat
dalam mengembangkan potensi diri yang dimilikinya. Bila di biarkan maka ia tidak akan
tumbuh sebagainya idealnya, tertapi sangat mungkin berada dalam kegamangan tentang
dirinya sendiri.
Tabel 1
Analisis SWOT

WHO AM I SIAPAKAH SAYA


My Strengths are.... Kakuatan saya adalah.....

My Weaknesses are..... Kelemahan saa adalah....

My Oportunities are..... Kesempatan saya aalah....

My Treats are.... Kendala saya adalah....

Secara detail, konsep diri akan menentukan:


1. Siapa pribadi itu menurut pikirannya sendiri
2. Apa yang dapat dilakukan oleh pribadi itu menurut pikirannya sendiri.
3. Dapat menjadi apa pribadi itu menurut pikirannya sendiri.
4. Siapa pribadi itu dalam kenyataannya (Irawati, 2003:9).

Konsep diri tidak dibawa manusia sejak lahir, melainkan diajarkan melalui proses sosial di
masyarakat. Konsep diri diperoleh melalui hubungan antarsesama. Kita mengetahui
bahwa kita ini dan itu, atau pintar – bodoh, karena umpan balik dari orang lain. Konsep
diri ada dan berkembang melalui proses interaksi (Syam, 2009:54).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pembukaan Diri (Self Disclosure)

Pembukaan diri (self disclosure) adalah mengungkapkan reaksi atau tanggapan


kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi serta memberikan informasi tentang masa
lalu yang relevan atau yang berguna untuk memahami tanggapan kita di masa kini
tersebut (Supratiknya, 1995:14).
Tanggapan terhadap orang lain atau terhadap kejadian tertentu lebih melibatkan
perasaan. Membuka diri berarti membagikan kepada orang lain perasaan kita terhadap
sesuatu yang telah dikatakan dan dilakukannya, atau perasaan kita terhadap kejadian-
kejadian yang baru saja kita saksikan.
Pembukaan diri memiliki dua sisi, yaitu bersikap terbuka kepada yang lain dan
bersikap terbuka bagi yang lain. Kedua proses yang dapat berlangsung secara serentak
itu apabila terjadi pada kedua belah pihak akan membuahkan relasi yang terbuka antara
kita dengan orang lain. Hubungan antarpribadi yang harmonis akan ditandai oleh
kemampua dari kedua belah pihak dalam membuka diri, sehingga dengan cara demikian
akann terjadi komunikasi yang setara (equal). Bila equalitas dalam komunikasi tidak
tercapai, maka kemungkinan besar satu sama lain akan memutuskan hubungan
antarpribadi tersebut.

Manfaat Self Disclosure


Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari membuka diri. Menurut Johnson (Supratiknya,
1995:15), manfaat dan dampak pembukaan diri terhadap hubungan antarpribadi adalah:
1) Pembukaan diri merupakan dasar bagi hubungan yang sehat antara dua orang.
2) Semakin kita bersikap terbuka kepada orang lain, semakin orang lain tersebut
menyukai diri kita. Akibatnya, ia akan semakin membuka diri kepada kita.
3) Orang yang rela membuka diri kepada orang lain terbukti cenderung memiliki sifat-sifat
sebagai berikut: kompeten, tebuka, fleksibel, adaptif, dan intelegen, yakni sebagai dari
ciri-ciri orang yang masak dan bahagia.
4) Membuka diri kepada orang lain merupakan dasar relasi yang memungkinkan
komunikasi intim baik dengan diri kita sendiri maupun dengan orang lain.
5) Membuka diri berarti bersikap realistik. Maka, pembukaan diri kita haruslah jujur, tulus
dan autentik.

Faktor Penghambat Mengenal DIri


Sangat mungkin tidak semua orang dapat mengenal dirinya sendiri. Artinya, terdapat
sejumlah faktor yang menghambat untuk mengenal diri. Meskipun banyak faktor yang

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
menjadi penghambat dalam upaya mengenal diri, tetapi setiap orang harus berusaha
sekuat tenaga untuk mengenal bahkan menemukan dirinya secara utuh. Beberpa faktor
yang menjadi penghambat dalam upaya mengenal diri adalah:
1. Indiferentisme, yaitu sikap hidup yang apatis, dingin, tidak perduli, acuh tak acuh.
Manusia yang dihinggapi indiferentisme memandang bahwa hidup ini tak ada bedanya:
sedih-gembira, baik-buruk, dan lain-lain. Ia apatis terhadap diri dan lingkungannya.
2. Perasaan malu. Memiliki perasaan malu adalah ciri manusia berbudaya, karena malu
merupakan salah satu sendi dari etika. Bahkan agama menyebut, bahwa malu
sebagian dari iman. Namun persoalannya, apabila seseorang meiliki sikap malu yang
berlebihan sehingga menyudutkannya dalam pergaulan. Ketika ras malu tersebut
melampaui batas-batas kewajaran, maka ia cenderung tidak bisa menampilkan dirinya
sendiri, ia akan kehilangan konsep diri dan citra diri.
3. Mencintai orang lain secara salah. Mencintai sesama adalah perbuatan mulia. Tetapi
apabila mencintai orang lain secara berlebihan (filantrofis) akan merusak yang
bersangkutan. Apalagi jika mencintai orang lain atas dasar ingin dipuji dan dipuja.
Sikap berlebihan dalam mencintai orang lain akan membawa dampak buruk terhadap
perkembangan diri.
4. Selalu cemas apa yang akan dikatakan orang lain terhadap dirinya. Sikap ini akan
menjadi penghambat serius untuk mengaktualisasikan diri. Orang yang memiliki selalu
cemas kerapkali tidak bisa menerima keadaan apabila orang lain
mengkonseptualisasikan dirinya berbeda dengan keinginannya. Orang ini lebih
mementingkan rasa aman sehingga ia memiliki hambatan untuk mengungkapkan
dirinya.
5. Enggan menolong orang lain. Di samping ada orang yang suka atau gemar menolong
orang lain, ada juga orang yang justeru enggan menolong orang lain. Sikap ini pada
akhirnya membentuk citra diri negatif yang sudah barang tentu akan merugkan dirinya.
Orang disekelilingnya akan berpendapat bahwa orang yang yang enggan menolong
orang lain memiliki konsep diri yang negatif.

Mengarahkan Diri Menuju Pengembangan Diri

Sejatinya, pengembangan diri merupakan kebutuhan setiap orang untuk memperoleh


masa depan yang lebih baik. Mengarahkan diri merupakan proses pengembangan diri
secara sadar dengan menyingkirkan segenap rintangan yang menghalangi
pengembangan diri dan memutuskan masukan mana yang baik bagi dirinya (Triwidodo,
2004:67).

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Menurut Irawati (2003:2), pengembangan diri paling tidak akan menyadarkan seseorang
kepada hal-hal berikut:
1. Agar mengetahui kekuatan-kekuatan diri dengan lebih baik, dan mengoptimalkannya
untuk keberhasilan.
2. Agar mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam diri sendiri.
3. Agar lebih memahami, menyadari tentang apa yang sebetulnya kita miliki.
4. Agar kita memahami arti motivasi guna mewujudkan cita-cita yang kita inginkan.
5. Agar kita mengetahui makna displin dalam kehidupan kita.
6. Agar kita memahami makna kepercayaan diri dalam kehidupan pribadi kita.
7. Agar kita memahami makna taku dan kuatir dalam menghadapi kenyataan hidup hari
ini dan masa dean, dan berusaha utuk mengatasinya.
8. Agar kita dapat memahami dampak stres dalam kehidupan.
9. Agar kita dapat mengerti dampak prokrastinasi (perbuatan yang tidak efisien dan
efektif).
10.Agar diperoleh pemahaman tentang arti dan makna kreativitas dalam meniti karir, dan
peningkatan kualitas kemampuan intelektual.
11.Agar kita dapat memahami dan memaknai mengani ketangguhan diri dalam mencapai
keberhasilan hidup.
12.Agar kita dapat memahami arti dan makna penyesuaian diri di dalam lingkungan kerja,
dan lingkungan sosial di mana kita berada.
13.Dengan mempelajari pengembangan diri, kita mampu bersaing dengan diri kita sendiri,
bukan dengan orang lain.

Idealnya, pengembangan diri harus dilakukann secara terencana dan terarah sehingga
seseorang mencapai kepribadian yang terbaik. Pengembangan diri pada dasarnya bukan
bersifat fisik, melainkan lebih bersifat psikis. Fisik bisa saja sangat terbatas, misalnya
cacat, tetapi potensi diri, potensi jiwa, dan potensi-potensi lainnya dapat terus
dikembangkan. Betapa banyak orang sukses dalam keadaan keterbatasan secara fisik,
tetapi itu tidak menjadi hambatan untuk meraih sukses.
Pengembangan diri dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Mengoptimalkan potensi diri. Setiap orang memiliki potensi diri yaqng telah
dianugrahkan oleh Tuhan. Namun demikian, potensi tersebut tidak akan berkembang
apabila yang bersangkutan tidak berusaha engembangkannya secara optimal.
2. Berpikir positif. Berpikir positif berarti kita memulai sesuatu dengan energi positif,
sehingga besar kemungkinan apa yang dipikirkan secara positif akan mencapai
keberhasilan.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
3. Menumbuhkan kreativitas. Kreativitas perlu ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga
mencapai kreativitas yang positif dan bermanfaat. Diri kita akan menjadi tangguh
dalam mengejar kesuksesan apabila kita kreatif.
4. Sebelum bertindak, pikirkan kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi. Kita
sebaiknay tidak berpikir bagaimana nanti, tetapi sebaiknya nanti bagaimana. Apabila
kita berpikir nanti bagaimana, maka kita akan mempersiapkan diri lebih baik untuk
menghadapi berbagai kemungkinan yang akan terjadi.
5. Mengembangkan kemampuan diri. Kemampuan diri tidak akan berkembang, apabila
kita sendiri tidak berusaha untuk mengembangkannya.
6. Ketekunan. Ketekunan adalah modal dasar untuk mencapai sukses. Berbagai potensi
diri akan menjadi tidak berkembang secara optimal apabila kita tidak tekun.

Penutup

Diri kita siapa ? Apa kelemahan dan kekuatan kita ? Mau kemana kita berangkat
? Apa tujuan kita ? dan lain-lain, sepenuhnya sangat tergantung kepada diri kita sendiri.
Kita diberikan otonomi yang luas oleh Tuhan, asalakan apa yang kita pikirkan dan kita
perbuat dapat dipertanggung jawabkan secara etis, moral dan agama.
Suatu kesukssesan tidak datang dengan sendirinya, tetapi memerlukan kegigihan
kita untuk memperjuangkannya. Ikhtiar dan do’a menjadi senjata yang ”ampuh” dalam
meraih sukses. Di sisi lain, sukses pun salah satunya ditentukan oleh sejauhmana kiat
mengenal diri kita, terutama kekuatan dan kelemahan diri kita. Pun di sisi lain, sukses
berkaitan dengan kepercayaan yang diberikan oleh orang lain kepada kita.
Soft skills atau kecerdasan emosional memiliki korelasi dengan prinsip-prinsip dasar
kehidupan.Ya…. hidup harus meiliki prinsip, karena prinsip itulah yang akan menjadi
pegangan dalam cara berpikir, cara merasa, dan cara bertindak. Orang yang tidak
memiliki prinsip biasanya cenderung mudah dipengaruhi orang lain, sikapnya tidak jelas,
mudah berprasangka, bahkan mudah berpikir negatif.
Ada sepuluh (10) prinsip kehidupan yang bisa dijadikan sebagai pegangan, yaitu:
1. Memiliki keimanan terhadap Tuhan. Keimanan menjadi pondasi terkuat untuk
menghadapi kerasnya kehidupan, terlepas agamanya apa. Keimanan adalah sandaran
vertikal-spirirtual yang bisa membangkitkan kepercayaan diri dan menjadi rambu-
rambu untuk menentukan yang baik dan benar, halal atau haram, dan lain-lain.
2. Etika. Etika bisa dikatakan sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari. Kita
adalah zoon politicon, makhluk yang tidak bisa melepaskan diri dari orang lain. Artinya,
kita hidup, tumbuh dan berkembang karena kita bermasyarakat, hidup bersama-sama

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


9 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dengan orang lain. Kita tidak bisa memenuhi kebutuhan kita berdasarkan kemampuan
kita sendiri, tetapi kita bisa memenuhi kebutuhan dengan bantuan orang lain. Ketika
kita bersntuhan dengan orang lain itulah diperlukan etika, baik etika dalam arti sempit
(tingkah laku), maupun etika dalam arti luas yaitu membangun diri dengan sikap-sikap
yang professional, cerdas dan bertanggung jawab.
3. Kejujuran dan integritas. Ada pepatah “ kejujuran adalah mata uang yang berlaku di
mana-mana”. Artinya kejujuran tak terbatasi ruang dan waktu. Kejujuran tak lekang
dimakan zaman, tak habis seiring waktu mengalir. Sama halnya dengan kejujuran, kita
perlu memiliki integritas. Dalam Kamus Bahasa Indonesia Purwadarminta, integritas
adalah kata benda: yang berarti kesempurnaan, kesatuan, keterpaduan, ketulusan.
Semua arti kata itu tepat sekali mendukung pembentukan sosok pribadi manusia
sesuai yang diharapkan yaitu manusia yang “paripurna” atau secara sederhananya
ialah manusia yang penuh dengan “kemuliaan”. Ada sepuluh karakter yang ada pada
lingkup integritas, yaitu:
a. Anda menyadari bahwa hal-hal kecil itu penting
Agar memiliki keunggulan integritas, anda tidak boleh berbohong dalam hal-hal
kecil; dan sebagai hasilnya, anda tidak akan tergoda oleh hal-hal yang lebih besar-
kekuasaan, prestise, atau uang. Hal yang juga penting, sebagai morang yang
berintegritas, anda setia pada nilai moral internal anda, bahkan bila itu berarti anda
harus berhadapan dengan resiko kehilangan tempat yang nyaman di dunia.
b. Anda menemukan yang benar (saat yang lain melihat warna abu-abu).
Untuk mendapatkan keunggulan integritas, anda tidak boleh mengambil keputusan
sendiri. Anda mengajukan pertanyaan, menerima saran, berefleksi, dan melihat jauh
ke depan. Ringkasnya, pastikan bahwa anda mengambil keputusan yang tidak
bertentangan dengan kode integritas pribadi.
c. Anda bertanggung jawab.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda sadar bahwa pencarian integritas
merupakan bagian yang integral dari kepemimpinan. Anda bersikap terbuka dan
jujur, mengungkapkan cerita yang baik maupun yang buruk secara lengkap. Anda
berbagi semua informasi penting, tidak hanya informasi yang menguntungkan anda.
Anda mengaku ketika berbuat salah, meminta maaf, dan memperbaikinya.
d. Menciptakan budaya kepercayaan.
Dengan memiliki keunggulan integritas, Anda membantu menciptakan lingkungan
kerja yang benar, yakni lingkungan yang tidak menguji integritas pribadi karyawan
atau rekan kerja anda. Anda memperkuat integritas itu melalui prinsip, control, dan

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


10 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
teladan pribadi. Dan Anda memberikan penghargaan pribadi dalam segala tindakan
mereka.
e. Anda menepati janji.
Karyawan tidak akan mengikuti kata-kata pemimpin yang tidak mereka percayai.
Atasan tidak akan mempekerjakan atau mempromosikan pekerja yang tidak mereka
percayai. Klien tidak akan membeli produk dari pemasok yang tidak mereka
percayai. Untuk memperoleh keunggulan integritas, Anda perlu berlaku penuh
integritas, guna memperoleh kepercayaan.
f. Anda peduli terhadap kebaikan yang lebih besar
Untuk memiliki keunggulan integritas, Anda berkomitmen sangat kuat untuk
memberikan keuntungan terhadap organisasi tempat anda bernaung. Anda
memedulikan perusahaan, produk, serta layanan anda, dan khususnya rekan satu
tim anda. Melalui kerja, Anda memperoleh perasaan tentang adanya tujuan yang
lebih dalam.
g. Anda jujur namun rendah hati.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda tidak memproklamasikan kebaikan atau
kejujuran anda. Itu seperti menyombongkan kerendahan hati. Anda seharusnya
membuat tindakan anda berbicara lebih keras daripada kata-kata.
h. Anda bertindak sebagai sedang diawasi.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu berfikir bahwa setiap tindakan
anda selalu diawasi. Anda perlu memastikan bahwa integritas anda itu diteruskan
ke generasi-generasi mendatang melalui teladan yang anda berikan.
i. Anda mempekerjakan Integritas.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda perlu mempekerjakan dan mengelilingi
diri anda dengan orang-orang berintegritas tinggi. Anda mempromosikan orang
yang memperlihatkan kemampuan untuk dipercaya.
j. Anda konsisten.
Untuk memiliki keunggulan integritas, anda harus memiliki konsistensi dan
keterdugaan etis. Hidup anda mencerminkan keutuhan dan keselarasan antara nilai
dan tindakan anda.
4. Bertanggung Jawab. Apapun yang kita lakukan harus bisa dipertanggung-jawabkan,
entah itu secara administratif di kantor, secara sosial di masyarakat, secara hukum
dalam institusi Negara, maupun secara moral-spiritual kepada Tuhan YME. Janganlah
jadi pengecut. Kita harus berani mempertanggung jawabkan apapun yang kita lakukan
dengan besar hati dan kepala tegak.

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


11 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Hormat pada aturan dan hukum masyarakat. Kita menganal aturan yang tertulis
(positif) juga aturan atau hukum yang berlaku di masayarakat (tidak tertulis). Kedua
aturan itu sangat penting untuk memagari kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak
patut atau melanggar aturan.
6. Hormat pada hak orang lain. Tidak ada kebebasan yang mutlak, melainkan kebebasan
kita dibatasi oleh hak orang lain. Janganlah atas nama kebebasan justeru kita
melanggar hak orang lain. Menghargai hak orang lain adalah cermin bahwa kita
berperadaban.
7. Cinta pada pekerjaan. Apapun posisi dan profesi kita, kita harus mencintainya, sebab
dari situlah kita akan mendapatkan buahnya. Bekerja atau pekerjaan adalah sebuah
proses yang teruys berlangsung (dinamis), bisa jadi apa yang pertama kali kita rasakan
“tidak betah” pada satu pekerjaan, suatu hari justeru dicintainya. Jadi, mewujudkan
cinta terhadap pekerjaan adalah sebuah proses dan pekerjaan yang tak pernah
mengenal kata berhenti.
8. Berusaha keras untuk menabung dan investasi. Perilaku gemar menabung dan
berinvestasi adalah menejemen positif dalam kehidupan. Usia kita terbagi ke dalam
tiga, bagian: anak-anak, produktif (bekerja), dan tua (pensiun). Menabung merupakan
bekal untuk hari depan, sebagai investasi untuk membesarkan dan mendidik anak-
anak, dan lain.lain.
9. Mau bekerja keras. Dunia ini seakan-akan tak memberikan tempat kepada orang yang
leha-leha, yang kerjaannya hanya melamun. Kita harus bekerja keras, kesempatan
harus direbut, karena memang persaingan sedemikian berat. Bekerja keras adalah
pangkal dari keberhasilan dan kesuksesan. Rasanya tidak ada suatu kisah sukses
orang lain tanpa terlebih dahulu bekerja keras.
10. Tepat waktu. Salah satu penyakit kita (umumnya orang Indonesia) adalah “jam
ngaret”, entah itu pergi ke kantor, ketemu dengan teman yang sudah janjian,
menghadiri rapat, dan lain-lain. Orang Barat mengatakan waktu adalah uang (konsep
kapitlis). Kita menyia-nyiakan waktu, maka kira rugi (tidak mendapatkan apa-apa).
Orang Arab mengatakan waktu adalah pedang, artinya apabila kita menyia-nyiakan
waktu maka kepala kita ditebas pedang (rugi, bahkan cenderung bahaya). Aturlah
waktu sedemikian rupa sehingga waktu yang diberikan Tuhan tidak menjadi sia-sia.

Dalam dunia yang penuh persaingan saat ini, bergelar sarjana saja tidak cukup, tetapi
harus dilengkapi dengan sikap professional. Yang dimaksud profesional adalah orang
yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang
tinggi dan berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta mendasari

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


12 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
perbuatan. Atau definisi dari profesional adalah orang yang hidup dengan cara
mempraktekan suatu keterampilan atau keahlian tertentu yang terlibat dengan suatu
kegiatan menurut keahliannya. Jadi dapat disimpulkan profesional yaitu orang yang
menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya .
Secara teoretik, seseorang dikatakan professional apabila dalam dirinya terdapat tiga hal
penting, yaitu:
1. Skill, yang artinya orang tersebut harus benar-benar ahli di bidangnya.
2. Knowledge, yang artinya orang tersebut harus dapat menguasai, minimalnya
berwawasan menganai ilmu lain yang berkaitan dengan bidangnya.
3. Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, akan tapi harus memiliki etika yang
diterapkan didalam bidangnya.
Berdasarkan ketiga hal tersebut di atas, maka ciri-ciri professional dapat dilihat dari:
1. Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi.
2. Memiliki kode etik.
3. Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi.
4. Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat.
5. Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja.
6. Menjadi anggota organisasi dari profesinya.

(Sumber: https://sepositif.com/50-kata-kata-mengenali-potensi-diri-yang-sebenarnya)

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


13 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA

Calhoun, James F., and Joan Ross Acocella, 1990. Psychology of Adjusment and
Human Relatipon, Third Editionship. New York: McGraw-Hill Publishing
Company.

Hamersma, Harry, 1981. Pintu Masuk ke Dunia Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Irawati, Dewi, 2003. Pengembangan Diri. Bandung: Akademi Sekretaris dan Manajemen
Ariyanti.

Muslimin, 2004. Hubungan Masyarakat dan Konsep Kepribadian. Malang: UMM Press.

Sarwono, sarlito Wirawan, 1997. Psikologi Sosial, Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.

Sobur, Alex, 2003. Psikologi Umum. Bandung:Pustaka Setia.

Supratiknya, A., 1995. Komunikasi Antarpribadi Tinjauan Psikologis. Yogyakarta:


Kanisius.

Syam, Nina Winangsih, 2004. Sosioogi Komunikasi. Bandung: Humaniora.

Triwidodi, Titiek & Djoko Kristanto, 2004. Pengembangan Kepribadian Sekretaris.


Jakarta:Grasindo.

https://www.youtube.com/watch?v=77lrngyDNQc

2021 Nama Mata Kuliah dari Modul


14 Puji Rahayu, SE. M.Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai