Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR DAN ETIKA PROFESI TERH

ADAP TINGKAT MATERIALITAS DALAM PROSES PENGAUDITAN LAP


ORAN KEUANGAN

A. Metodologi Penelitian
Penelitian dilakukan oleh penulis di Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Makassar. P
opulasi dalam penelitian tersebut adalah auditor independen yang bertugas pada delap
an KAP di wilayah Kota Makassar. Jumlah sampel dalam penelitian tersebut adalah e
mpat puluh dua orang auditor, tanpa dibatasi oleh jabatan (partner, senior, atau junior
auditor). Penulis melakukan penelitian dengan cara mengumpulkan data primer melal
ui kuisioner. Kemudian, data yang diperoleh dianalisis menggunakan alat statistik SP
SS melalui metode regresi berganda. Tahapan pengujian yang dilakukan oleh penulis
adalah uji validitas, reliabilitas, uji normallitas, dan heterokedastisitas. Untuk membu
ktikan hipotesisnya, penulis melihat koefisien determinasi, uji parsial (uji-t), dan uji si
multan (uji-f).

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tahap pertama dalam pengujian penelitian tersebut adalah analisis statistik deskriptif
guna memberikan gambaran data yang dilihat dari nilai mean, deviasi standar, maksi
mum dan minimum. Berdasarkan pengolahan data yang ada, diketahui bahwa rata-rat
a responden memberikan nilai pada variabel profesionalisme (X1) sebesar 37,533, eti
ka profesi (X2) sebesar 22,766, dan tingkat materialitas (Y) sebesar 46,700. Sedangka
n, deviasi standar profesionalisme sebesar 3,287, etika profesi sebesar 3,490, dan ting
kat materialitas sebesar 4,276. Hasil statistik deskriptif disajikan dalam tabel 1 dibawa
h ini:
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Nilai Minimal Nilai Maksimal Nilai Tengah Nilai Std. Deviasi
Y 38.00 55.00 46.7000 4.27624
X1 31.00 45.00 37.5333 3.28773
X2 16.00 29.00 22.7667 3.49071

Tahapan kedua yang dilakukan penulis adalah uji validitas. Tahapan tersebut dilakuka
n untuk mengetahui apakah item yang ada dalam kuisioner mampu mengukur perubah
an yang didapatkan dalam penelitian (valid). Suatu kuisioner dinyatakan valid jika r-h
itung > r-tabel. (Ghazali,2001). Tabel 2 menunjukkan bahwa beberapa indikator diny
atakan valid, tetapi beberapa dinyatakan tidak.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas
Variabel r-hitung r-tabel Kesimpulan
X1.1 0,550 0,361 Valid
X1.2 0,454 0,361 Valid
X1.3 0,478 0,361 Valid
X1.4 0,572 0,361 Valid
X1.5 0,635 0,361 Valid
X1.6 0,649 0,361 Valid
X1.7 0,632 0,361 Valid
X1.8 0,690 0,361 Valid
X1.9 0,616 0,361 Valid
X2.1 0,454 0,361 Valid
X2.2 0,211 0,361 Tidak Valid
X2.3 0,303 0,361 Tidak Valid
X2.4 0,616 0,361 Valid
X2.5 0,630 0,361 Valid
X2.6 0,320 0,361 Tidak Valid
X2.7 0,501 0,361 Valid
X2.8 0,264 0,361 Tidak Valid
X2.9 0,567 0,361 Valid
X2.10 0,491 0,361 Valid
Y1.1 0,659 0,361 Valid
Y1.2 0,606 0,361 Valid
Y1.3 0,323 0,361 Tidak Valid
Y1.4 0,620 0,361 Valid
Y1.5 0,678 0,361 Valid
Y1.6 0,342 0,361 Tidak Valid
Y1.7 0,578 0,361 Valid
Y1.8 0,479 0,361 Valid
Y1.9 0,783 0,361 Valid
Y1.10 0,701 0,361 Valid
Y1.11 0,659 0,361 Valid

Tahap ketiga dalam penelitian tersebut adalah uji reabilitas. Tahapan ini bertujuan unt
uk menguji konsistensi jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan dalam kuis
ioner. Reabilitas memadai diperoleh ketika Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih
besar dari 0,6. Sebaliknya, jika Cronbach Alpha dari variabel kurang dari 0,6 maka re
abilitas dinyatakan tidak memadai. (Nunnally 1967; Ghazali 2001). Hasil uji reabilitas
dapat dilihat dalam tabel 3 berikut:

Tabel 3. Hasil Uji Reabilitas


Variabel Cronbach Alpha
Profesionalitas Auditor 0,67
Etika Profesi 0,63
Tingkat Materialitas 0,88

Tahap keempat dalam penelitian tersebut adalah uji multikolonieritas. Tahap ini bertuj
uan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara sesama variabel independen. Dalam
penelitian ini, uji multikolonieritas digunakan untuk menguji hubungan antara variabe
l profesionalisme auditor dan etika profesi auditor. Model regresi yang ideal adalah ti
dak terjadi korelasi antara variabel independen, dimana nilai VIF tolerance sekitar an
gka 1 dan koefisien korelasi antar variabel independen harus dibawah 0,5 atau tidak te
rjadi multikolonieritas. Berdasarkan data yang diperoleh, tolerance untuk setiap variab
el adalah 0,864 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah 1,182. Dengan demik
ian, tidak ada korelasi antara variabel profesionalisme auditor dan etika profesi audito
r.
Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas
Model Collinearity Statistics
1 (Constant) Tolerance VIF
X1 0,846 1,182
X2 0,846 1,182
Tahap kelima dalam penelitian tersebut adalah melakukan uji heterokodastisitas. Taha
pan ini bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi terdapat persamaa
n atau perbedaan varian melalui grafik plot. Apabila plot membentuk pola tertentu, (b
ergelombang, melebar, kemudian menyempit) artinya telah terjadi heterokodastisitas.
Sebaliknya jika plot tidak membentuk pola tertentu, maka artinya telah terjadi homok
edastisitas. Berdasarkan data, hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa grafik tidak m
embentuk pola tertentu yang teratur sehingga penelitian layak dilanjutkan. Grafik dap
at dilihat dari Gambar 1. berikut:

Gambar 1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Tahap keenam dalam penelitian tersebut adalah uji normalitas. Tahap ini bertujuan un
tuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi
normal. Model regresi yang baik adalah ketika distribusi data normal atau mendekati
normal. Normalitas dapat dideteksi melalui penyebaran data (titik) pada sumbu diago
nal grafik. Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka mengindikasikan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas d
an begitu sebaliknya. Berdasarkan data yang diperoleh, persebaran data (titik) pada su
mbu diagonal mendekati diagonal. Hal tersebut menunjukkan bahwa penelitian terseb
ut memenuhi uji normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Gambar 2.berikut:
Gambar.2 Hasil Uji Normalitas

Tahap ketujuh dalam penelitian tersebut adalah analisis regresi linier berganda. Tahap
an ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel terikat (dependent) terhadap variabel
bebas (independent) dalam penelitian tersebut.

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Nilai Berganda


Unstandardized Coefficients
Model B Std. Error t Sig
1 Constant Profesi 10.413 6.327 1.646 0,111
onalisme 0.709 0.179 3.954 0,000
Etika Profesi 0.425 0.169 2.517 0,018
Kesimpulan Mode
l
R 0,752
R2 0,566
Adj R2 0,534
F 17,613
Sig F 0,000

Berdasarkan Tabel.5, persamaan regresi linier berganda diperoleh sebagai berikut:


Y = 10.413 + 0.709 + 0.425 + e
Nilai konstan (a) adalah sebesar 10.413 memperlihatkan besarnya variabel terikat Tin
gkat Materialitas (Y) yang tidak dipengaruhi oleh variabel profesionalisme dan etika p
rofesi. B1 sebesar 0.709 artinya jika faktor profesionalisme mengalami peningkatan se
besar satu satuan nilai, maka akan meningkatkan Tingkat Materialitas sebesar 0.709 s
atuan nilai, dengan asumsi variabel bebas lain bersifat konstan. B2 sebesar 0.425 artin
ya ika faktor profesionalisme mengalami peningkatan sebesar satu satuan nilai, maka
akan meningkatkan Tingkat Materialitas sebesar 0.425 satuan nilai, dengan asumsi va
riabel bebas lain bersifat konstan.

Pembahasan
Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Tingkat Materialitas
Profesionalitas auditor adalah kemampuan auditor dalam melaksanakan berbagai peke
rjaan yang berkaitan dengan profesinya. Sedangkan materialitas adalah besarnya salah
saji yang dapat berpengaruh pada keputusan pemakai informasi. Berdasarkan analisis
statistik dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa profesionalisme auditor berpengar
uh signifikan positif terhadap tingkat materialitas. Sehingga, semakin tinggi profesion
alisme seorang auditor maka semakin tinggi pula pertimbangan yang digunakan dala
m menentukan tingkat materialitas dalam aktivitas audit.

Pengaruh Etika Profesi Terhadap Materialitas


Etika profesi merupakan konsep etika yang diyakini dalam profesi tertentu. Berdasark
an analisis statistik dalam penelitian tersebut, diketahui bahwa etika profesi berpengar
uh signifikan positif terhadap tingkat materialitas. Artinya, semakin tinggi etika profes
i seorang auditor maka semakin tinggi pula standar yang ditetapkan untuk menentuka
n tingkat materialitas.

C. SIMPULAN
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa profesionalisme auditor memberikan pe
ngaruh yang positif dan signifikan terhadap tingkat materialitas audit laporan keuanga
n. Semakin profesional seorang auditor, maka semakin berpengaruh terhadap standar
penerntuan tingkat materialitasnya. Pengaruh etika profesi merupakan variabel yang p
aling dominan terhadap tingkat materialitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bah
wa kepatuhan auditor terhadap etika selalu sebanding dengan penentuan tingkat mater
ialitas.
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, DAN PROFESIONALISME A
UDITOR INTERNAL TERHADAP KINERJA AUDITOR INTERNAL (STUDI
KASUS PADA INSPEKTORAT PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG BA
RAT)

A. METODOLOGI PENELITIAN
Penulis menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan explanatory resea
rch. Penelitian tersebut menggunakan sumber data primer (kuisioner) maupun sekund
er (peraturan pemerintah, studi pustaka, website, dan artikel). Responden dalam peneli
tian tersebut adalah tiga puluh enam orang yang terdiri dari auditor internal dan Penga
was Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah (P2UPD). Dalam memperoleh dat
a, penulis menggunakan teknik kuisioner tertutup dimana cara memberikan pertanyaa
n dan pilihan jawaban.

B. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Data dalam penelitian tersebut diperoleh dari pemberian kuisioner kepada 36 respond
en yang merupakan auditor dan P2UPD Kabupaten Bandung Barat. Responden dipilih
secara acak tanpa memperhatikan kriteria tertentu.

Pada awal proses analisis data, penulis melakukan uji kualias data melalui uji validitas
dan reliabilitas. Tahapan ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pertanyaan
yang valid dan reliabel. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh indikator perta
nyaan adalah valid karena r-hitung setiap indikator lebih besar dari r-tabel. Hasil uji v
aliditas penelitian tersebut secara rinci ditampilkan dalam Tabel. 6 berikut:
Tabel 6. Hasil Uji Validitas
Variabel Item r-hitung r-tabel Keterangan
Kompetensi X1 0,2709 0,675 Valid
X2 0,2709 0,674 Valid
X3 0,2709 0,676 Valid
X4 0,2709 0,691 Valid
X5 0,2709 0,382 Valid
X6 0,2709 0,546 Valid
X7 0,2709 0,431 Valid
X8 0,2709 0,552 Valid
X9 0,2709 0,486 Valid
X10 0,2709 0,580 Valid
X11 0,2709 0,390 Valid
X12 0,2709 0,566 Valid
X13 0,2709 0,552 Valid
X1 0,2709 0,733 Valid
X2 0,2709 0,734 Valid
X3 0,2709 0,785 Valid
Independensi X4 0,2709 0,431 Valid
X5 0,2709 0,780 Valid
X6 0,2709 0,700 Valid
X7 0,2709 0,712 Valid
X1 0,2709 0,662 Valid
X2 0,2709 0,695 Valid
X3 0,2709 0,766 Valid
X4 0,2709 0,71 Valid
Profesionalism X5 0,2709 0,285 Valid
e X6 0,2709 0,342 Valid
X7 0,2709 0,456 Valid
X8 0,2709 0,314 Valid
X9 0,2709 0,546 Valid
X10 0,2709 0,559 Valid
Kinerja Auditor X1 0,2709 0,744 Valid
X2 0,2709 0,72 Valid
X3 0,2709 0,698 Valid
X4 0,2709 0,45 Valid
X5 0,2709 0,345 Valid
X6 0,2709 0,415 Valid
X7 0,2709 0,465 Valid
X8 0,2709 0,458 Valid
X9 0,2709 0,421 Valid
X10 0,2709 0,634 Valid
X11 0,2709 0,719 Valid
X12 0,2709 0,824 Valid
X13 0,2709 0,668 Valid

Hasil uji reabilitas menunjukkan bahwa penelitian bersifat reliabel karena variabel me
miliki nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil uji reabilitas dapat penelitian secara rinci
ditampilkan dalam Tabel.7 berikut:
Tabel 7. Hasil Uji Reabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Kompetensi (X1) 0,809 Realibel
Independensi (X2) 0,825 Realibel
Profesionalisme (X3) 0,760 Realibel
Kinerja Auditor (X4) 0,837 Realibel

Kemudian peneliti melakukan uji asumsi klasik melalui uji normalitas, uji heterosked
astisitas, dan uji multikolinieritas. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai signi
fikansi lebih besar dari taraf signifikansi, sehingga data dalam penelitian berdistribusi
normal. Hasil uji normalitas secara rinci disajikan dalam Gambar.3 berikut:

Gambar.3 Hasil Uji Normalitas

Uji heteroskedastisitas pada penelitian tersebut menunjukkan adanya titik-titik menye


bar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ti
dak terjadi heterokedastisitas atau homoskedastisitas pada model regresi. Hasil uji het
erokedastisitas secara rinci disajikan dalam Gambar. 4 berikut:
Gambar .4 Hasil Uji Heterkedastisitas

Uji multikolinieritas pada penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada korelasi a
ntara variabel independen satu dengan yang lain atau tidak terjadi multikolinieritas. K
arena berdasarkan hasil uji diketahui bahwa nilai tolerance dari ketiga variabel indepe
nden adalah lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang dari 10. Hasil dari uji multikolinieritas
secara rinci disajikan dalam Gambar. 5 berikut:

Gambar.5 Hasil Uji Multikolinieritas

Selanjutnya penulis melakukan analisis regresi berganda. Hasil analisis tersebut dapat
dilihat dalam Gambar.6 berikut:
Gambar.6 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Dalam analisis ini, menghasilkan persamaan berikut:


Y = 4,179 + 0,591X1 + 0,203X2 + e

Penulis melakukan uji koefisien dan determinasi. Dalam uji tersebut diketahui bahwa
terdapat hubungan kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. Pengar
uh dari variabel kompetensi, independensi, dan profesionalisme terhadap kinerja audit
or secara simultan adalah 53,0% dan 7,0% dipengaruhi variabel lain. Hasil uji koefisi
en korelasi dan determinasi secara rinci disajikan pada Gambar.7 berikut:

Gambar.7 Hasil Uji Koefisien dan Determinasi

Pada tahap terakhir penulis melakukan uji hipotesis menggunakan uji simultan (uji f)
dan uji parsial (uji t). Pada uji simultan diketahui bahwa kompetensi, independensi, da
n profesioalisme berpengaruh secara simultan terhadap kinerja auditor. Hasil uji simul
tan (uji f) secara rinci disajikan dalamGambar.8 berikut:

Gambar.8 Hasil Uji Simultan (Uji F)

Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian menunjukkan bahwa kompetensi, independensi,
dan profesionalisme berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor. Hasil
uji parsial (uji t) secara rinci disajikan dalam Gambar. 9 berikut:
Gambar.9 Hasil Uji Parsial (Uji T)

Pembahasan
Berdasarkan hasil uji simultan terhadap variabel, nilai F hitung (5,764) lebih besar dar
i tabel (2,90) yang artinya berpengaruh dan nilai sig (0,003) lebih kecil dari (0,05) yan
g artinya signifikan. Dengan demikian kompetensi, independensi, dan profesionalisme
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.
Berdasarkan uji parsial, variabel kompetensi dengan nilai t-hitung (5,241) lebih besar
daripada t-tabel yang artinya berpengaruh dan nilai sig (0,002) lebih kecil dari (0,05)
yang artinya signifikan. Sehingga kompetensi, independensi, dan profesionalisme ber
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor.

C. KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan sebagai beriku
t:
1. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kompetensi, independensi, dan profesional
isme auditor secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
2. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kompetensi, independensi, dan profesional
isme auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyanto, Aris dan Yani Rufaedah. “Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan


Profesionalisme Auditor Internal terhadap Kinerja Auditor Internal (Studi Kasus pada
Inspektorat Pemerintah Kabupaten Bandung Barat)”. Industrial Reseach.2020:638-
641.
Su’un, Muhammad. “Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Etika Profesi Terhadap
Tingkat Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”. YUMA: Journal
Management Volume 4 Issue 2. 2021: 328-335

Anda mungkin juga menyukai