Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bagian ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang diperoleh

berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Data yang akan dianalisis, sesuai

dengan pokok permasalahan dan hipotesis yang telah dipaparkan sebelumnya.

Hasil pengolahan data berupa informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui

apakah hipotesis yang telah dibuat diterima atau sebaliknya.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum dan Karakteristik Responden

Data penelitian ini merupakan data primer yang bersumber dari jawaban

responden atas beberapa jumlah pertanyaan tentang keikutsertaan organisasi

kesiswaan dan keterampilan sosial. Karakteristik responden yang diambil dalam

penelitian ini adalah siswa SMK kelas XI. Kelas yang dianggap sesuai dengan

kriteria untuk menjadi responden adalah siswa kelas XI jurusan AK, ADP, P,

TKJ, serta jurusan RPL. Berikut ini disajikan responden yang dikategorikan

berdasarkan jurusan siswa kelas XI

Tabel 4. 1
Kelas/Jurusan Responden

Jurusan Jumlah Persentase


XI AK 24 16%
XI AP 1 23 14%
XI AP 2 23 14%
XI P 23 14%
XI TKJ 23 14%
XI RPL 23 14%
XI RPL 2 23 14%
Total 162 100%
Sumber: Hasil olah data SPSS versi 23

1
2

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran kondisi data

atau deskripsi suatu data yang dilihat dari rata-rata, standar deviasi, makasimum,

minimum, dan lain-lain. Statistik deskriptif mendeskripsikan data menjadi sebuah

informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami. Deskripsi dari masing-masing

variabel penelitian disajikan pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4. 2
Analisis Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Keikutsertaan Organisasi
162 28 57 45.60 5.177
Kesiswaan
Keterampilan Sosial 162 37 74 56.45 7.766
Valid N (listwise) 162
Sumber: Hasil Olah data SPSS 23

Berdasarkan tabel diatas, disimpulkan bahwa variabel keterampilan sosial

dari 162 responden mempunyai skor terendah (minimum) sebesar 37, skor

tertinggi (maximum) sebesar 74, rata-rata (mean) sebesar 56,45 dan standar

deviasi (standard deviation) sebesar 7,766.

Hasil variabel keikutsertaan organisasi kesiswaan dari 162 responden

mempunyai skor terendah (minimum) sebesar 28, skor tertinggi (maximum)

sebesar 57, rata-rata (mean) sebesar 45,60 dan standar deviasi (standard

deviation) sebesar 5,177.


3

4.2 Analisis Data

4.2.1 Uji Validitas Data

Uji validitas data bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya pernyataan

dalam kuisioner. Uji validitas dihitung untuk menggunakan bantuan komputer

program SPSS versi 23. Semua butir pernyataan dinyatakan valid karena r hitung

> r tabel. Sebaliknya jika semua butir pernyataan tidak valid karena r hitung < r

tabel.

Uji validitas terhadap masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 4.3

dibawah ini.

Tabel 4. 3
Hasil Uji Validitas

Variabel Item r hitung Keterangan


Keikutsertaan X1.1 0,391 Valid
Organisasi X1.2 0,310 Valid
Kesiswaan (X) X1.3 0,473 Valid
X1.4 0,685 Valid
X1.5 0,452 Valid
X1.6 0,402 Valid
X1.7 0,390 Valid
X1.8 0,296 Valid
X1.9 0,430 Valid
X1.10 0,445 Valid
X1.11 0,639 Valid
X1.12 0,559 Valid
X1.13 0,592 Valid
Keterampilan Y1.1 0,646 Valid
Sosial (Y) Y1.2 0,324 Valid
Y1.3 0,601 Valid
Y1.4 0,358 Valid
Y1.5 0,584 Valid
Y1.6 0,613 Valid
Y1.7 0,317 Valid
Y1.8 0,596 Valid
Y1.9 0,659 Valid
Y1.10 0,570 Valid
4

Y1.11 0,590 Valid


Y1.12 0,530 Valid
Y1.13 0,515 Valid
Y1.14 0,433 Valid
Y1.15 0,319 Valid
Y1.16 0,558 Valid
Y1.17 0,595 Valid
Y1.18 0,555 Valid
Y1.19 0,322 Valid
Y1.20 0,619 Valid
Sumber: Hasil Olah data SPSS 23

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, menunjukkan bahwa butir instrument

pernyataan dari semua variabel yaitu keikutsertaan organisasi kesiswaan dan

keterampilan sosial dinyatakan valid, dikarenakan semua item soal menghasilkan

nilai r hitung > r tabel.

4.2.2 Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas data dilakukan untuk mengetahui tingkat konsistensi

terhadap instrument-instrumen yang diukur. Reliabilitas merupakan syarat untuk

tercapainya validitas suatu kuesioner dengan tujuan tertentu. Uji reliabilitas

dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh item pernyataan dalam suatu

kuesioner. Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka reliable. Tetapi jika nilai

Cronbach’s Alpha < 0,60, maka jawaban responden dinyatakan tidak reliable.

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4. 4
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


Keikutsertaan Organisasi 0,715 Reliabel
Kesiswaan
Keterampilan Sosial 0,906 Reliabel
Sumber: Hasil olah data SPSS 23
5

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, diperoleh hasil nilai Cronbach’s Alpha yang

menunjukkan bahwa jawaban dari setiap responden terhadap variabel penelitian

keikutsertaan organisasi kesiswaan dan keterampilan sosial dapat diandalkan atau

reliable. Sehingga, kuesioner ini dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

4.2.4 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi variabel

data yang normal yaitu data yang distribusi normalnya membentuk garis yang

mengikuti arah kurva normal. Dengan menggunakan SPSS versi 23 untuk

mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak hanya dilihat pada baris

Asymp. Sig (2-tailed). Jika nilai tersebut kurang dari taraf signifikansi yang

ditentukan misalnya 5% maka data tersebut tidak berdistribusi normal, sebaliknya

jika nilai Asymp. Sig lebih dari atau sam dengan 5% maka data berdistribusi

normal menurut Ghozali (2013).

Tabel 4. 5
Hasil Uji Normalitas Kolmogrov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 162
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 6.99669944
Most Extreme Differences Absolute .033
Positive .029
Negative -.033
Test Statistic .033
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Sumber: Hasil olah data SPSS 23
6

Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa hasil analisis regresi lebih besar

dari 0,05 yaitu sebesar 0,200. Sehingga dapat dikatakan bahwa data memang

berdistribusi normal, ditambahkan satu uji lagi dengan menggunakan uji p-plot.

Berikut ini hasil dari uji p-plot untuk melihat distribusi data.

Gambar 4. 1 Hasil Uji Normalitas P-Plot

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, hasil uji normalitas menggunakan p-plot

menunjukkan titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Hal ini berarti

disimpulkan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini memiliki distribusi data

yang normal.

4.2.5 Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X) dan

variabel (Y) memiliki hubungan yang linear atau tidak. Uji linearitas merupakan

uji persyaratan yang biasa dilakukan jika akan melakukan analisis regresi linear.

Dengan ketentuan, jika Sig deviation from linearity > 0,05, maka terdapat

ubungan yang linear antara variabel bebas dengan variabel terikat. Berikut hasil
7

uji linear variabel keikutsertaan organisasi kesiswaan (X) dan Keterampilan Sosial

(Y) yang diuji menggunakan SPSS versi 23.

ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Keterampilan Sosial * Between (Combined) 9607.130 153 62.792 4.909 .010
Keikutsertaan Groups Linearity 1827.892 1 1827.892 142.909 .000
Organisasi Kesiswaan Deviation from
7779.238 152 51.179 4.001 .020
Linearity
Within Groups 102.325 8 12.791
Total 9709.455 161
Sumber: Hasil olah data SPSS versi 23

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari perhitungan SPSS diketahui nilai

Sig deviation from linearity variabel keikutsertaan organisasi kesiswaan (X)

sebesar 0,20 > 0,05. Maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang linear antara

variabel keikutsertaan organisasi kesiswaan terhadap keterampilan sosial.

4.2.6 Analisis Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil berbagai uji yang telah dilakukan sebelumnya, data yang

diperoleh dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam analisis regresi linear

sederhana. Analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui

pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dari

pengujian regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 23 disajikan pada tabel

4.6.

Berdasarkan hasil pada tabel di atas diperoleh persaman regresi linear

sederhana sebagai berikut:


8

Tabel 4. 6
Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.771 4.904 5.459 .000
Keikutsertaan Organisasi
.651 .107 .434 6.092 .000
Kesiswaan
a. Dependent Variable: Keterampilan Sosial

Y = 26,771 + 0,651X

Berdasarkan persamaan diatas diketahui nilai konstantanya sebesar 26,771.

Secara matematis , nilai konstanta ini menyatakan bahwa pada saat keikutsertaan

organisasi kesiswaan 0, maka keterampilan sosial memiliki nilai 26,771.

Selanjutnya nilai positif (0,651) yang terdapat pada koefisien regresi

variabel bebas (keikutsertaan organisasi kesiswaan) menggambarkan bahwa arah

hubungan antara variabel bebas (keikutsertaan organisasi kesiswaan) dengan

variabel terikat (keterampilan sosial) adalah searah, dimana setiap kenaikan satu

satuan variabel keikutseraan organisasi kesiswaan akan menyebabkan kenaikan

keterampilan sosial 0,651.

4.2.7 Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

atau sejauh mana variabel independen dapat menerangan variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi terletak antara 0 (nol) hingga 1 (satu), dimana semakin

mendekati 1 (satu) menandakan bahwa semakin besar kontribusi variabel

independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis koefisien determinasi akan

disajikan pada tabel 4.7


9

Tabel 4. 7
Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary
Model R R Adjusted R Std. Error of
Square Square the Estimate
1 .434a .188 .183 7.01853
a. Predictors: (Constant), Keikutsertaan Organisasi Kesiswaan
Sumber: Hasil olah data SPSS versi 23

Dari tabel diatas diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi

(Adjusted R Square) sebesar 0,183 atau 18,3%. Dari hal tersebut dapat diartikan

bahwa variabel independen keikutsertaan organisasi kesiswaan dapat menjelaskan

variabel keterampilan sosial sebesar 18,3%.

4.2.8 Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel

independen dengan variabel dependen dengan asumsi variabel lain adalah

konstan. Pada penelitian ini taraf signifikannya adalah 5%. Hasil uji t disajikan

pada tabel 4.8.

Tabel 4. 8
Hasil Uji t

Variabel β Signifikansi Hasil


Keikutsertaan Organisasi
0,651 0,000 Didukung
Kesiswaan
Sumber: Hasil Olah dara SPSS versi 23

Berdasarkan hasil perhitungan yang ada pada tabel 4.8, diperoleh hasil yang

menunjukkan variabel keikutsertaan organisasi kesiswaan berpengaruh positif pada

keterampilan sosial siswa kelas XI SMK Swasta Teladan Pematang Siantar dengan
10

nilai koefisien sebesar 0,651, artinya setiap pertambahan peluang 1%, maka

keterampilan sosial siswa kelas XI SMK Swasta Teladan Pematang Siantar akan

meningkat sebesar 65,1%.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

4.3.1 Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis diketahui bahwa keikutsertaan organisasi

kesiswaan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan sosial siswa

dilihat dengan nilai koefisien sebesar 0,651 dengan tingkat signifikansinya sebesar

0,000 < 0,05. Hasil ini membuktikan bahwa keikutsertaan organisasi kesiswaan

mempunyai pengaruh positif terhadap keterampilan sosial. Akibatnya, semakin

besar adanya peluang yang didapat mahasiswa maka semakin besar pula

keterampilan sosial siswa selama mengikuti organisasi kesiswaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh

Soleman, Munir, dan Syahran (2019) yang menunjukkan bahwa ada hubungan

yang positif antara keaktifan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler pramuka dengan

keterampilan sosial siswa SMP Negeri 7 Palu. Dan hasil penelitian juga sejalan

dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fatik, Fattah dan Syamsul

(2017) menunjukkan bahwa Pada kegiatan esktrakurikuler seorang individu

mencoba mengekspresikan kemampuan, potensi, bakat dan minatnya untuk

mencapai tingkat perkembangan pribadi. Hal ini ditanamkan pada siswa untuk

mewujudkan pribadi yang memiliki keterampilan sosial dan mampu

berkomunikasi dengan baik. maka semakin rutin siswa mengikuti kegiatan


11

organisasi kesiswaan dapat mempengaruhi pengembangan dan meningkatkan

keterampilan sosial siswa dengan baik.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab 4 telah dibahas hasil olah data dan interpretasi data dari

penelitian ini. Kemudian pada bab 5 akan dibahas mengenai kesimpulan,

keterbatasan penelitian, saran dan implikasi.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh keikutsertaan organisasi kesiswaan

terhadap keterampilan sosial siswa dapat diterima. Pernyataan ini didasari oleh:

1. Hasil uji regresi linier sederhana melalui program SPSS versi 23 didapatkan

persamaan regresi sederhana yaitu sebesar Y = 26,771 + 0,651X. Hal ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif keikutsertaan organisasi

kesiswaan terhadap keterampilan sosial siswa.

2. Berdasarkan uji secara parsial (uji t) ditemukan bahwa t hitung > ttabel (6,092 >

1,97481) menunjukkan keikutsertaan organsisasi kesiswaan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keterampilan sosial siswa kelas XI SMK

Swasta Teladan pematang Siantar.

5.2 Keterbatasan

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar memperoleh hasil yang lebih baik.

keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:

12
13

1. Sampel dalam penelitian ini hanya terbatas pada siswa kelas XI SMK Swasta

Teladan Pematang Siantar sebanyak 162 siswa, akan lebih baik jika sampel

yang diambil melibatkan responden lebih banyak di SMK Swasta Teladan

Pematang Siantar, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan dalam

lingkup yang lebih luas.

2. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh keikutsertaan organisasi kesiswaan

terhadap keterampilan sosial siswa. Masih ada faktor lain yang dapat

memengaruhi keterampilan sosial siswa.

3. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, sehingga sangat

mungkin datanya bersifat subyektif, akan lebih baik bila ditambahkan metode

wawancara sehingga hasil penelitian yang diperoleh lebih lengkap dan luas.

5.3 Saran

Penelitian ini dapat memberikan manfaat dan juga pengaruh positif pada pihak

SMK Swasta Teladan Pematang Siantar. Dalam penelitian ini menunjukkan

bahwa keikutsertaan organisasi kesiswaan dapat berpengaruh terhadap

keterampilan sosial siswa.

1. Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan kepada pihak sekolah

SMK Swasta Teladan Pematang Siantar agar senantiasa menghimbau

siswa/siswi untuk mengikuti organisasi kesiswaan sebagai penyeimbang

belajar bagi siswa sehingga siswa menjadi cakap di dalam dan luar kelas

serta memiliki keterampilan sosial yang tinggi sebagai bekal untuk

mengahadapi tingkatan pendidikan lanjutannya.


14

2. Selain itu penelitian ini juga memberi manfaat kepada semua siswa, agar

tidak menganggap menganggap mengikuti organisasi kesiswaan bukanlah

hal yang sia-sia. Keterampilan sosial yang diperoleh dapat diterapkan

dalam kehidupan sehari-hari yang menjadikan siswa lebih bijak dan pandai

dalam berinteraksi dengan orang yang lebih tua ataupun sesame, serta

dapat menuntun siswa menjadi anak yang memiliki ciri softskill yang baik

dengan memiliki keterampilan sosial yang tinggi.

3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya menambahkan variabel independen

lain yang tidak di jelaskan pada penelitian ini. Sehingga diharapkan

penelitian selanjutnya dapat meneliti faktor yang mempengaruhi selain

variabel keikutsertaan organisasi kesiswaan yang mempengaruhi

keterampilan sosial siswa.

5.4 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka implikasi dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan mampu berkntribusi dan

membantu dalam pengembangan ilmu terutama pada penelitian mengenai

keterampilan sosial siswa SMK, khususnya terkait pandangan mengenai

keikutsertaan organisasi kesiswaan.

2. Bagi siswa, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan wawasan

pengetahuan yang tidak diterima selama di bangku sekolah.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menambah wawasan dan

refrensi terkait faktor yang mempengaruhi keterampilan sosial siswa SMK

dan pada siswa umumnya.


DAFTAR PUSTAKA

Adistyasari. (2013). Meningkatkan Keterampilan Sosial dan Kerja Sama Anak


dalam Bermain Angin Puyuh. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.

Bali, M. M. (2017). Model Interaksi Sosial Dalam Mengelaborasi keterampilan


sosial. Jurnal Pedagogik, 211-227.

Cooper, P. S. (2003). Business Research Methods, International Editions. New


York: McGraw-Hill Companies Inc.

Corey J. Blomfield, B. L. (2011). Developmental Experiences During


Extracurricular Activities and Australian Adolencents' Self-Concept:
Particulary important for Youth from Disadvantaged Schools. Youth
Adolecence, 1-13.

Damanik, S. A. (2014). Pramuka Ekstrakurikuler Wajib Di Sekolah. Jurnal Ilmu


Keolahragaan, 16-21.

Dariyo, A. (2013). Dasar-dasar Pedagogi Modern. Jakarta: PT Indeks.

Fatik Lutviana Anggraini, F. H. (2017). Membangun Keterampilan Sosial Sebagai


Pendidikan Karakter Pada Kegiatan Ekstrakurikuler. Transformasi
Pendidikan Abad 21, 975-982.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS.


Yogyakarta: Universitas Diponegoro.

15
16

Gimpel, K. W. (1998). Sociall Skills of Children and Adolecents :


Conceptualization, Assesment, Treatment. New York: Lawrence Erlbaum
Associates.

Goleman, D. (2017). Kecerdasan Emosi: Untuk Mencapai Puncak prestasi.


Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gunarsa, S. D. (2007). Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Hasanah, U. (2014). Hubungan Antara Aktivitas Siswa di Organisasi Sekolah dan


Kemampuan Komunikasi Siswa dengan Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas XI SMA Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Intan Meutia, M. M. (2016). Pengaruh Kegiatan Anggota Pengurus Organisasi


Siswa Intra Sekolah (OSIS) Terhadap Sikap Kepemimpinan Siswa di
SMA Negeri 10 Palembang. Jurnal Bhinneka Tunggal Ika, 65-70.

Irianto, P. D. (2017). Pendidikan Sebagai Investasi Dalam Pembangunan Suatu


Bangsa. Jakarta: Kencana.

Israwati Soleman, A. M. (2019). Hubungan Antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan


Ekstrakurikuler Pramuka dengan Keterampilan Sosial Siswa SMP Negeri
7 Palu. Jurnal Konseling & Psikoededukasi, 126-140.

Kurniawan, B. (2012). Metodologi Penelitian. Tangerang: Jelajah Nusa.

Lubis, B. G. (2018). Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: K-Media.

Maryani, E. (2011). Pengembangan Program Pembelajaran IPS untuk


Peningkatan Keterampilan Sosial. Alfa Beta.

Massoni, E. (2011). Positive Effects of Extracurricular On Students. Education


1100, 83-87.

Michelson, L. S. (22013). Social Skills Assesment and Training with Children: An


Empirically Based Handbook. Springer Science & Business Media.
17

Pemerintah. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003.

Pemerintah. (2005). Peraturan Pemerintah No 19 tentang Standar Nasional


Pendidikan.

Pemerintah. (2008). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik indonesia.


Pembina Kesiswaan, 1-11.

Pemerintah. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik


Indonesia. Implementasi Kurikulum, 1-4.

Prawiradilaga, D. S. (2016). Wawasan Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Putrianingrum, W. (2009). Survei Tentang Keterampilan Sosial Siswa SMK


Negeri se kota Malang. Skripsi, Universitas Negeri Malang.

Rivai Veithzal, D. M. (2003). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta:


Rajawali Press.

Salkind, N. (2006). Encyclopedia of Human Development. Ecological Theory,


438-440.

Sjamsuddin, E. M. (2008). Pengembangan Program Pembelajaran IPS Untuk


Meningkatkan Keterampilan Sosial . Makalah pada Seminar Nasional.

Statistik, B. P. (2019). Tingkat Pengangguran Terbuka.

Sudaryono, D. (2017). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.

Sudjana, N. (2002). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.
18

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,


Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka


Cipta.

Suryosubroto, B. (2009). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah . Jakarta: Rineka


Cipta.

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada


Media Group.

Thalib, S. B. (2010). Psikologi Pendidikan Berbasis Analisis Empiris Aplikatif.


Yogyakarta: Kencana Media Group.

Umam, K. (2013). Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Sains


Dan Perilaku Sosial Pelajar. Jurnal Peluang, 1-4.

Wahab, A. A. (2008). Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Walgito, B. (2006). psikologi Kelompok. Yogyakarta: C.V. Andi Offset.

Winarno, J. (2008). Emotional Intelegence Sebagai Salah Satu Faktor Penunjang


Prestasi Kerja. Jurnal Manajemen, 12-19.

Wiyani, N. A. (2013). Menumbuhkan Pendidikan Karakter di SD (Konsep,


Praktek dan Strategi). Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Yulianto, A. (2015). Pengaruh Keaktifan Siswa Berorganisasi Terhadap


Peningkatan Soft Skills dan Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Kompetensi
19

Keahlian Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah Prambanan Tahun


Ajaran 2014/2015. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai