1. Uji Validitas
Menurut Azwar (2012), validitas yang berasal dari kata validity merupakan hal yang
berkaitan dengan ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran (tes) dalam melakukan
fungsi ukurnya. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut
menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan
Jenis validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan validitas
yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional
judgment. Azwar (2012) dalam hal ini, professional judgment dilakukan oleh dosen
Bedasarkan 25 aitem pernyataan terhadap 25 aitem < 0,196 dinyatakan valid, dan
terhadap 25 aitem pernyataan yang memiliki raiso >0,196 dinyatakan gugur, aitem yang gugur
tersebut . Dari hasil uji validitas kualitas pelayanan maka ditemukan nilai diatas < 0,196
berdasarkan hal tersebut maka dinyatakan 25 aitem pada variabel kualitas pelayanan valid.
Bedasarkan 10 aitem pernyataan terhadap 10 aitem < 0,196 dinyatakan valid, dan
terhadap 10 aitem pernyataan yang memiliki raiso >0,196 dinyatakan gugur, aitem yang gugur
tersebut . Dari hasil uji validitas kepuasan pelanggan maka ditemukan nilai diatas < 0,196
berdasarkan hal tersebut maka dinyatakan 25 aitem pada variabel kepuasan pelanggan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability, pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
maksudnya adalah pengukuran yang dapat menghasilkan data yang reliabel. Walaupun
kestabilan, dan sebagainya namun ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil
Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan oleh nilai koefisien reliabilitas yang angkanya
berada pada rentang 0-1,00. Semakin tinggi nilai koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00,
maka semakin baik pula reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai koefisien
reliabilitasnya mendekati angka nol, berarti semakin rendah pula reliabilitasnya (Azwar, 2012).
Analisis statistic menggunakan bantuan Statistical Product And Service Solution (SPSS) 22 For
Windows.
Product and Service Solution (SPSS) 22 for windows. Dari perhitungan dengan menggunakan
program SPSS 22 for windows diketahui reliabilitas kepuasan pelanggan(Y) dari 25 aitem valid
dan realibilitas kualitas pelayanan (X) dari 10 aitem valid yakni pada tabel 3.12 berikut :
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Alat Ukur
Skala Koefisian Reliabilitas
Kepuasan pelanggan 0, 796
Kualitas pelayanan 0, 805
B. Hasil Uji Asumsi
Sebelum dilakukan analisis data lebih lanjut, terlebih dahulu perlu dilakukan pengujian
terhadap data yang ada. Pengujian dilakuan untuk mengetahui apakah data penelitian
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian masing-
masing variabel menyebar secara normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan
terhadap variabel kepuasan kerja, kompensasi finansial dan non finansial. Salah satu cara
yang dapat dilakukan untuk melihat sebaran data tersebut normal atau tidak adalah dengan
teknik statistik One sample kolmogorov-Smirnov test dengan nilai signifikansi besar dari 0,05
Berdasarkan tabel Uji Normalitas diatas maka hasil yang didapat dari uji normalitas yang
dilakukan dengan bantuan SPSS 19,0 for windows, dapat dilihat bahwa signifikansi (Asymp
Sig) untuk variabel kepuasan pelanggan adalah 0,656 dan untuk variabel kualitas pelayanan
adalah 0,673. Dengan demikian p>0,05, dapat disimpulkan sebaran data penelitian
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hubungan linearitas dari variabel
bebas dan variabel terikat. Uji linearitas yang digunakan adalah uji F, data akan dikatakan
linear dengan ketentuan signifikansinya lebih kecil dari 0,00 (p<0,01) atau 0,05 (p<0,05).
Tabel. 4.3 Uji Linearitas
Variabel F P Keterangan
Kepuasan pelanggan dengan 82,03 0,00 Linear
kualitas pelayanan
Berdasarkan table Uji Linieritas diatas maka hasil yang di dapat dari uji linearitas
terhadap data variabel Kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan dengan menggunakan
bantuan SPSS 19 for windows, diperoleh F sebesar 82,03 dengan taraf signifikan 0,00. Karena
p<0,01 maka hasil tersebut menunjukkan variabel Kepuasan pelanggan dengan kualitas
Bedarkan hasil koleasi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Kepuasan pelanggan dengan kualitas
pelayanan. Bedasarkan uji analisis yang diperoleh harga koefision sebesar 650 dengan
nilai p=0,00 (p<0,05). Hal ini menunjukan terdapat korelasi antara Kepuasan pelanggan
dengan kualitas pelayanan karena diperoleh nillai signifikan sebesar 0,000 yang artiny
kecil dari 0,05 dengan demikian hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis
diterima yang menyebutkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara Kepuasan
pelanggan dengan kualitas pelayanan. Nilai korelasi yang dibentuk adalah positif, sehingga
semakin tinggi Kepuasan pelanggan, maka akan semakin tinggi pula kualitas pelayanan.
Correlations
kualitas kepuasan
kualitas Pearson Correlation 1 .650**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
kepuasan Pearson Correlation .650** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Koefisien deternimasi (r2 atau r squer) pada intinya mengukur seberapa besar
Pada bab ini akan membahas temuan penelitian mengenai hubungan Kualitas Pelayanan
Pt Telkom (Indihome) dengan kepuasan Pelanggan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Wilayah
Depok. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, persitiwa, atau hubungan-hubungan yang
pelayanan IndiHome Telkom Regional Depok, Terdapat 5 dimensi utama sebagai penentu
Assurance (Jaminan), Empathy (Empati), dan Tangibels (Bukti Fisik), menurut Zeithaml, Berry,
depok sudah baik dengan rata-rata jawaban tertinggi sebanyak 41 sample dengan persentase
41% menjawab Agak setuju (AS). Para pelanggan Indihome wilayah kota depok merasa bahwa
karyawan indihome, sudah memberi informasi secara akurat dan karyawan indihome dapat
menangani masalah yg dihadapi. kemudian aspek yang kedua adalah tanggapan pelanggan
42% mengaku bahwa dapat mempercayai karyawan indihome kemudian karyawan indihome
sudah bersika dengan baik seperti sopan santun. selanjutnya adalah dimensi jaminan niai rata-
rata jawaban tertnggi adalah sebanyak 4 sample dengan persentase 47% mengaku bahwa
pelanggan. dimensi Empaty sebanyak 43 sample dengan persentase 43% mengaku bahwa
Ruangan kantor pelayanan IndiHome memiliki dekorasi yang menarik. dan terakhir adalah
dimensi bukti fisik sebanyak 40 smple dengan persentase 40% mengaku bahwa Saya merasa
kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapan-harapannya. Kualitas pelayanan
dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan
melebihi expectations, maka pelanggan akan merasa puas, tetapi apabila sebaliknya maka
penentuan kepuasan pelanggan. Kualitas jasa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
Bedarkan hasil koleasi untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara Kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan.
Bedasarkan uji analisis yang diperoleh harga koefision sebesar 650 dengan nilai p=0,00
(p<0,05). Hal ini menunjukan terdapat korelasi antara Kepuasan pelanggan dengan kualitas
pelayanan karena diperoleh nillai signifikan sebesar 0,000 yang artiny kecil dari 0,05 dengan
demikian hasil analisis data menunjukkan bahwa hipotesis diterima yang menyebutkan bahwa
adanya hubungan yang signifikan antara Kepuasan pelanggan dengan kualitas pelayanan. Nilai
korelasi yang dibentuk adalah positif, sehingga semakin tinggi Kepuasan pelanggan, maka akan
Hasil penelitian terbukti bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan
pelanggan. Hasil ini menunjukkan bahwa berdasarkan kualitas pelayanan, pelanggan IndiHome
merasa tidak keberatan menunggu di ruang tunggu pelanggan Plaza Telkom karena ruang tunggu
tersebut sudah nyaman. Karyawan PT. Telkom Akses, Depok selalu memberikan layanan selama
24 jam untuk melayani complain pelanggan IndiHome secara akurat. Karyawan PT. Telkom
depok saat ini sudah dengan cepat menanggapi komplain pelanggan dan juga karyawan mudah
dalam menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan menimbulkan kepercayaan dari
pelanggan serta peduli karyawan. Hasil ini sesuai dengan penelitian Tanto et al (2012) dan Dewi
(2014) yang menyatakan kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.