penelitian ini adalah berupa kuesioner / daftar pertanyaan. Bentuk kuesioner yang
disajikan menggunakan sistem tertutup, yaitu setiap item atau butir pertanyaan
telah diberikan 5 ( lima ) alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu–ragu (RR), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), dengan
mana alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang di ukur. Suatu angket
atau kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner
1
tersebut. Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya bila
instrumen tersebut kurang valid, maka validitasnya pun rendah. Pada penelitian
dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r tabel dengan derajat bebas n-2.
Bila nilai r hitung < r tabel maka butir tersebut tidak valid.
VariabelPendidikan ( X1 )
tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat bebas n – 2 = 30 –
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Pendidikan
2
X1.8 0.549 0.3610 Valid
X1.9 0.715 0.3610 Valid
X1.10 0.838 0.3610 Valid
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Dari Tabel xx tersebut terlihat ada satu butir pernyataan yang tidak valid
yaitu butir pernyataan nomor 4. Karena ada butir yang tidak valid, maka
dilakukan pengolahan ulang pada uji validitas dengan tidak menyertakan butir
nomor 4 ini.
Tabel xx
Uji Validitas UlanganVariabel Pendidikan
4 dan terlihat sekarang semua butir pernyataan telah valid semua. Dari hasil
diperoleh hasil bahwa semua butir pernyataan telah valid dalam mengukur
Pendidikan.
3
Variabel Motivasi Kerja (X2)
tiap-tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat bebas n – 2 =
30 – 2 = 28 dan tingkat signifikansi sebesar 0,05 yaitu sebesar 0.3610. Dari Tabel
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Motivasi Kerja
Variabel Komitmenorganisasional( X3 )
4
hitung dari tiap-tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasional
Dari Tabel xx tersebut terlihat ada satu butir pernyataan yang tidak valid
yaitu butir pernyataan nomor 10. Karena ada butir yang tidak valid, maka
dilakukan pengolahan ulang pada uji validitas dengan tidak menyertakan butir
nomor 10 ini.
Tabel xx
Uji Validitas UlanganVariabel Komitmen Organisasi
5
X3.7 0.830 0.3610 Valid
X3.8 0.442 0.3610 Valid
X3.9 0.830 0.3610 Valid
10 dan terlihat sekarang semua butir pernyataan telah valid semua. Dari hasil
diperoleh hasil bahwa semua butir pernyataan telah valid dalam mengukur
Komitmen Organisasional.
hitung dari tiap-tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat
Tabel xx tersebut terlihat bahwa 10 butir pernyataan yang sudah digunakan adalah
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Profesionalisme Pegawai
6
Z6 0.283 0.3610 Tidak Valid
Z7 0.856 0.3610 Valid
Z8 0.441 0.3610 Valid
Z9 0.684 0.3610 Valid
Z10 0.884 0.3610 Valid
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Dari Tabel xx tersebut terlihat ada satu butir pernyataan yang tidak valid
yaitu butir pernyataan nomor 6. Karena ada butir yang tidak valid, maka
dilakukan pengolahan ulang pada uji validitas dengan tidak menyertakan butir
nomor 6 ini.
Tabel xx
Uji Validitas UlanganVariabel Profesionalisme Pegawai
6 dan terlihat sekarang semua butir pernyataan telah valid semua. Dari hasil
diperoleh hasil bahwa semua butir pernyataan telah valid dalam mengukur
Profesionalisme Pegawai.
7
Variabel Kepuasan Pasien ( Y )
dan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0.3610. Dari Tabel xx tersebut terlihat
bahwa 10 butir pernyataan yang sudah digunakan adalah valid sehingga bisa
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Kepuasan Pasien
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
8
diandalkan. Artinya, bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
dapat digunakan untuk mengukur obyek yang sama beberapa kali dengan
menghasilkan data yang sama. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah
metode alpha cronbach (𝛼’). Metode ini dipilih karena bisa digunakan untuk
berbentuk skala.Jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 maka
Tabel xx
Hasil pengujian Reliabilitas
digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas dengan kategori yang sangat
tinggi. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang sudah dilakukan maka dapat
9
4.5 Metode Analisis
skala interval menunjukkan nilai pada kategori lebih dari 4.1 yang berarti berada
pada kriteria penilaiaan “ Sangat Baik “. Dengan demikian, dari data tersebut
dapat menjelaskan secara umum bahwa Pendidikan telah sangat baik dan dapat
Tabel xx
Analisis Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian
Deviasi
N Minimum Maksimum Rata-rata standar
Pendidikan 30 3.00 4.89 4.1926 0.37246
(X1)
Motivasi 30 2.90 4.90 4.1300 0.45117
Kerja (X2)
Komitmen 30 2.67 4.89 3.9704 0.43762
Organisasion
al (X3)
Profesional 30 2.56 5.00 4.0000 0.45298
Pegawai (Z)
Kepuasan 30 1.10 5.00 3.8833 0.70029
Pasien
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
10
Untuk variabelmotivasi kerja, nilai rata – rata yang didapatkan adalah
menunjukkan nilai pada kategori lebih dari 4.1 yang berarti berada pada kriteria
menjelaskan secara umum bahwa motivasi kerja bisa diterima dengan sangat baik
Nilai ini apabila ditransformasikan dalam skala interval menunjukkan nilai pada
kategori antara 3.4 – 4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaian “ Baik “.
Dengan demikian, dari data tersebut dapat menjelaskan secara umum bahwa
komitmen organisasional dari responden telah berjalan dengan baik dan dapat
ditetapkan.
nilai pada kategori lebih dari 3.4 - 4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaiaan
“ Baik “. Dengan demikian, dari data tersebut dapat menjelaskan secara umum
bahwa profesional pegawai telah berjalan dengan baik dan dapat mendukung
11
dalam skala interval menunjukkan nilai pada kategori lebih dari 3.4 - 4.1 yang
berarti berada pada kriteria penilaiaan “ Baik “. Dengan demikian, dari data
tersebut dapat menjelaskan secara umum bahwa kepuasan pasien telah berjalan
dengan baik.
normal P-P plot. Data yang terdistribusikan secara normal adalah jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Gambar xx
memperlihatkan bahwa titik–titik pada grafik normal P-P Plot menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa
12
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Gambar 4.1
P-P Plot Normalitas
Salah satu asumsi regresi linier yang harus dipenuhi adalah homogenitas
konstan atau tetap atau identik. Kebalikannya, bila ternyata diperoleh kondisi
nilai residual dari regresi untuk melihat apakah terjadi heteroskedastisitas atau
tidak. Jika scatterplot tidak menunjukkan pola tertentu atau menunjukkan pola
13
Gambar xx. Scatterplot antara nilai prediksi dan residual
antara nilai residual dan prediksi relative menyebar secara acak diatas dan
dibawah titik origin serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat dikatakan
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara residual pada satu periode dengan periode sebelumnya atau dari
14
individu dengan individu sebelumnya. Dalam penelitian ini digunakan statistik uji
1,650. Karena nilai D-W = 1,609 diantara DL = 1,214 dan DU = 1,650, maka tidak
autokorelasi terpenuhi.
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
melihat ada tidaknya korelasi antar variabel independen, dalam penelitian ini
Tabel 4.xx
Nilai VIF Variabel Independen
Pendidikan 3.391
15
Tabel xxmemperlihatkan nilai VIF yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Nilai VIF dari Tabel xx tersebut menunjukkan tidak ada yang bernilai lebih dari
step Method).
Uji Normalitas
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
16
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Gambar 4.1
P-P Plot Normalitas
Uji Heteroskedastisitas
antara nilai residual dan prediksi relative menyebar secara acak di atas dan di
bawah titik origin serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat dikatakan
17
Gambar xx. Scatterplot antara nilai prediksi dan residual
Uji Autokorelasi
1,650, maka hipotesis nol tidak ditolak atau tidak terjadi autokorelasi. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa analisis regresi linier berganda yang dilakukan tidak
Uji Multikolinieritas
18
Tabel xxmemperlihatkan nilai VIF yang diperoleh dari hasil perhitungan.
Nilai VIF dari Tabel xx tersebut menunjukkan tidak ada yang bernilai lebih dari
Tabel 4.xx
Nilai VIF Variabel Independen Setelah Transformasi Cochrane-Orcut
Pendidikan 3.598
Dari penjelasan yang sudah disampaikan dapat disimpulkan bahwa semua asumsi
analisis (asumsi klasik) telah terpenuhi, yaitu memenuhi normalitas, tidak terjadi
19
Pegawai.Proses pengolahan data untuk menghasilkan model regresi linier
Uji Simultan
atau bersama–sama atau tidak. Adapun hipotesis yang digunakan pada uji
Pegawai.
Pegawai.
20
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2018
Pada pengujian ini diperoleh nilai statistik uji F atau F-hitung sebesar
22.677 dan p-value sebesar 0,000. Karena tingkat signifikansi pada penelitian ini
adalah α = 0,05, maka keputusan yang diambil pada pengujian ini adalah hipotesis
nol ditolak karena p-value = 0,000<α = 0,05. Kesimpulan yang bisa diambil
adalah bahwa variabel Pendidikan (X1), Motivasi kerja (X2), dan komitmen
pada bab 2.
Uji Parsial
digunakan pada pengujian ini adalah statistic uji t dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,05. Apabila p-value bernilai kurang dari tingkat signifikansi yang
digunakan maka hipotesis nol ditolak sehingga dikatakan suatu varibel bebas
linier berganda, maka pengujian secara parsial dapat ditunjukkan pada Tabel xx.
Std.
Model B Error t p-value
21
Konstanta/Intersep -1.626 3.516 -0.462 0.648
Berdasarkan Tabel xx dapat diketahui secara jelas hasil uji parsial. Hasil uji
parsial ini juga sekaligus digunakan untuk menjawab hipotesis-hipotesis pada Bab
1. Variabel pendidikan
Pegawai.
terhadapprofesionalisme pegawai.
22
H1 : Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap
profesionalisme pegawai.
masuk dalam model untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini, maka
bebas yang masuk dalam model untuk sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Nilai intersep atau konstanta dari persamaan regresi adalah sebesar -1,626.
23
Variabel X1 (pendidikan) mempunyai koefisien regresi sebesar 0.587. Nilai
Nilai koefisien ini tidak bisa diinterpretasikan secara linier karena variabel
sebesar 0,143. Nilai koefisien ini tidak bisa diinterpretasikan secara linier
Koefisien Determinasi
dengan kata lain seberapa besar variabel bebas yang ada mempengaruhi variabel
terikat.
24
Dari hasil pengolahan pada Lampiran xx, diperoleh nilai koefisien
determinasi sebesar 0,731 yang mempunyai arti bahwa Variabel Independent yang
Uji Normalitas
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
25
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Gambar 4.1
P-P Plot Normalitas
Uji Heteroskedastisitas
antara nilai residual dan prediksi relative menyebar secara acak diatas dan
dibawah titik origin serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat dikatakan
26
Gambar xx. Scatterplot antara nilai prediksi dan residual
Uji Autokorelasi
hipotesis nol tidak ditolak atau tidak terjadi autokorelasi. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa analisis regresi linier berganda yang dilakukan tidak memiliki
masalah autokorelasi.
Uji Multikolinieritas
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
27
adalah model yang antar variabel independennya tidak terjadi korelasi.Untuk
melihat ada tidaknya korelasi antar variabel independen, dalam penelitian ini
Tabel 4.xx
Nilai VIF Variabel Independen
Nilai VIF dari Tabel xx tersebut menunjukkan tidak ada yang bernilai lebih dari
28
menghasilkan model regresi linier berganda adalah dengan menggunakan
Uji Simultan
dengan tingkat signifikansi yang digunakan. Nilai F-hitung ataupun p-value hasil
29
Pada pengujian ini diperoleh nilai statistik uji F atau F-hitung sebesar
0,664dan p-value sebesar 0,422. Karena tingkat signifikansi pada penelitian ini
adalah α = 0,05, maka keputusan yang diambil pada pengujian ini adalah hipotesis
nol ditolak karena p-value = 0,422> α = 0,05. Kesimpulan yang bisa diambil
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel kepuasan pasien (Y). Hasil ini
Uji Parsial
Std.
Model B Error t p-value
Konstanta/Intersep 29.423 11.622 2.532 0.017
Berdasarkan Tabel xx dapat diketahui secara jelas hasil uji parsial. Hasil uji
parsial ini juga sekaligus digunakan untuk menjawab hipotesis pada Bab 2 yaitu
hipotesis 5.
30
H1 : Profesionalisme pegawaiberpengaruh signifikan terhadap Kepuasan
pasien.
α = 0,05 maka H0 tidak ditolak atau tidak mendukung H1. Hal ini berarti
masuk dalam model untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini, maka
berdasarkan nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas yang masuk
dalam model untuk sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Nilai intersep atau konstanta dari persamaan regresi adalah sebesar 29,423
Hal ini bisa diartikan bahwa apabila profesionalisme pegawai memiliki nilai
0,261. Nilai koefisien ini tidak bisa diinterpretasikan secara linier karena
31
pasien. Hubungan antara variabel Profesionalisme pegawai dan kepuasan
Koefisien Determinasi
pada variabel terikat (kepuasan pasien) bisa dijelaskan oleh adanya variabel bebas
(profesionalisme pegawai) atau dengan kata lain seberapa besar variabel bebas
BAB V
5.1 Kesimpulan
32
1. Dari skala likert antara 1 – 5, setiap variabel secara rata-rata berada di
kisaran skala 4 yang berarti baik. Nilai minimum yang paling kecil dari
minimal ada satu diantara tiga variabel tersebut yang berpengaruh terhadap
profesionalisme pegawai.
profesionalisme organisasi.
dipengaruhi oleh variabel bebas lain yang tidak disertakan dalam penelitian.
5.2 Saran
33
Sebagai upaya untuk meningkatkan profesionalisme pegawai dan kepuasan
yang ada sekarang ini perlu dipertahankan bahkan klo bisa ditingkatkan lagi,
meningkat
sudah digunakan.
34