BAB I
PENDAHULUAN
tujuan dasar bagi kebanyakan orang yang menjadi pegawai atau karyawan dalam
imbal balik dari apa yang telah mereka curahkan pada organisasi tersebut.
dipandang sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi oleh manajemen
1
2
untuk mempertahankan taraf hidup yang wajar dan layak serta hidup mandiri
(Gibson : 1996).
menunjukan sikap kerja yang penuh perhatian terhadap tugasnya, mereka sangat
komitmen berdampak kepada performansi kerja sumber daya manusia, dan pada
akhirnya juga sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan. Karena itu
peran sumber daya manusia, khususnya jajaran manajemen dari ini dasar sampai
lini puncak harus mampu berperan sebagai penggerak untuk mewujudkan misi
menjadi isu yang sangat penting dalam dunia kerja. Begitu pentingnya hal
sebagai salah satu syarat untuk memegang suatu jabatan atau posisi yang
sudah sangat umum namun tidak jarang pengusaha maupun pegawai masih
3
tersebut sangat penting agar 2 tercipta kondisi kerja yang kondusif sehingga
Konsep dari komitmen merupakan salah satu aspek penting dari filosofi
komitmen pegawai, fleksibilitas dan kualitas kerja. Pengertian komitmen saat ini,
itu dalam jangka waktu lama. Namun lebih penting dari itu, mereka mau
sesuatu melampaui batas yang diwajibkan organisasinya. Ini tentu saja, hanya
bisa terjadi jika karyawan merasa senang dan terpuaskan di organisasinya yang
organisasi sehingga dirinya akan semakin terlibat dengan apa yang dilakukan
oleh organisasi. Salah satu akibat dari proses tersebut akan terlihat dari
organisasi yang dikemukakan oleh Luthans (2006) adalah kerelaan untuk bekerja
karyawan, maka semakin lama pula ia ingin tetap berada dalam organisasi.
Dengan kata lain, jika karyawan mempunyai komitmen organisasi yang tinggi,
maka ia tidak berniat meninggalkan organisasi (Mowday, Porter & Steers, 1983).
individu terhadap organisasi tertentu. Hal ini sejalan dengan pendapat Mowday,
Selain kompensasi dan komitmen organisasi, hal lain yang dapat menjadi
tolok ukur kinerja pegawai adalah lingkungan organisasi atau lingkungan kerja.
Lingkungan organisasi kesehatan seperti rumah sakit akhir-akhir ini baik yang
bergerak disektor bisnis maupun non bisnis mengalami perubahan dari waktu ke
terjadi pada organisasi kesehatan saat ini karena adanya tekanan untuk
5
kesehatan pada rumah sakit penting untuk dilakukan penilaian dan evaluasi. Bose
dan Keith (2007:80) menjelaskan bahwa rumah sakit yang baik tentunya
Selain itu, rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada
merasa puas akan fasilitas dan pelayanan jasa kesehatan rumah sakit dapat
yang baik dan terpercaya terhadap rumah sakit. Rumah sakit yang tidak dapat
Penilaian kerja penting dilakukan agar sebuah organisasi mampu bersaing dan
tidak akan tersingkir dari persaingan global yang kompetitif. Penilaian evaluasi
kinerja rumah sakit merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Karena
2009:420). Penilaian kinerja yang dilakukan sekarang ini hanya berfokus pada
komitmen, efisiensi, kepuasan, dan kinerja. Disamping itu Davis dan Newstroms
lingkungan kerja adalah tempat kerja (workplace)itu sendiri dan perlakuan yang
mencapai tujuan (Handoko : 2000). Kepuasan yang ada pada seseorang akan
individu. Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, namun ia adalah hal
pegawai rumah sakit TNII AD Palangka Raya. Rumah sakit TNI AD Palangka
Raya yang terletak di Jalan Diponegoro Nomor 50 Palangka Raya memiliki tugas
rumah sakit tersebut berjumlah 75 orang. Dari jumlah pegawai yang ada tentunya
sakit TNI AD Palangka Raya ini dapat dirumuskan tidak hanya berdasarkan pada
8
bentuk loyalitas dan pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Seseorang
kemauan yang kuat untuk bekerja dan tetap menjadi anggota organisasi.
4. Kepuasan kerja para pegawai masih belum maksimal, ini didasarkan atas
5. Komunikasi internal masih belum optimal, hal ini terlihat dari komunikasi
yang terjadi dan dilakukan oleh para pihak internal atau anggota dalam
terkadang terputus di tengah jalan karena tidak sampai pada pegawai yang
paling rendah.
6. Etos kerja masih kurang tertanam pada pegawai, hal initerlihat dari sikap
para pegawai belum muncul atas kehendak dan kesadaran sendiri yang
7. Motivasi kerja pegawai masih rendah yang berarti adalah dorongan atau
dan potensi supaya dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang telah
9. Budaya organisasi masih belum baik. Dengan budaya yang dianut oleh
perilaku dapat tertanam pada diri sedan cara melakukan bisnis yang unik
masalah kinerja merupakan masalah yang kompleks dan terdapat banyak faktor
10
yang mempengaruhinya. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibatasi atau fokus
dependen.
pegawai.
kinerja pegawai.
pegawai.
pegawai.
ini adalah:
1. Tujuan Penelitian
11
kinerja pegawai.
kinerja pegawai.
kinerja pegawai.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
maupun swasta.
Jakarta.
4. Hasil penelitian ini akan dijadikan sebagai salah satu syarat untuk
BAB II
LANDASAN TEORI,
KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
pengertian tentang variabel yang diambil, sehingga jelas apa yang dimaksudkan.
rupa agar diperoleh pemahaman yang dapat dipakai sebagai landasan teori untuk
sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan salah satu aspek
yang paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus yang terjadi dalam
hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait,
pembayaran tidak langsung dalam bentuk manfaat karyawan, dan insentif untuk
semakin tinggi. Jika dikelola dengan baik, maka dengan kompensasi ini dapat
12
14
akan sangat mungkin untuk mereka dapat meninggalkan perusahaan dan untuk
waktu, tenaga dan pikiran yang telah diberikan mereka kepada perusahaan.
Karena bila kompensasi dirasakan tidak layak dan tidak adil oleh para karyawan,
dengan kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai
keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari
dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan kesehatan, tunjangan hari
raya, uang makan, uang cuti dan lain-lain. Pembayaran diatas ada yang dikaitkan
langsung dengan kinerja seperti upah atau gaji, bonus dan komisi sehingga
sering disebut kompensasi langsung dan ada yang tidak dikaitkan langsung
1. TujuanKompensasi
para karyawan.
baik akan menarik lebih banyak calon karyawan akan lebih banyak
secara yuridis akan sulit diterapkan dalam jangka panjang. Karena itu, ada
yang dapat diberikan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan yang sama,
perusahaan.
17
karyawan.
para karyawan.
b. serikat pekerja.
d. Produktivitas.
pribadi yang menetapkan upah bagi para pegawainya sesuai dengan kondisi,
tanggung jawab, dan jenis pekerjaan. Proses penetapan gaji pertama kali dalam
Islam bisa dilihat dari kebijakan Rasulullah untuk memberikan gaji satu dirham
setiap hari kepada Itab bin Usaid yang diangkat sebagai gubernur Mekah. Pada
19
masa Khalifah Umar RA, gaji pegawai disesuaikan dengan tingkat kebutuhan
setempat meningkat, upah para pegawai harus dinaikkan sehingga mereka bisa
Menurut Tanjung (2004) dalam buku Abu Fahmi et al. (2014) upah dalam
islam dikaitkan dengan imbalan yang diterima seseorang yang bekerja baik
sebagai investasi akhirat). Allah menegaskan tentang imbalan ini dalam surat At-
Taubah: 105, An-Nahl: 97, dan Al- Kahfi: 30. Lebih Lanjut kita lihat hadits
Rasulullah SAW. tentang upah yang diriwayatkan oleh Abu Dzar, bahwa
saudara di bawah asuhannya maka harus diberinya makan seperti apa yang
(sendiri); dan tidak membebankan pada mereka dengan tugas yang sangat berat,
dan jika kamu membebankannya dengan tugas seperti itu, maka hendaklah
pekerjaannya dalam bentuk imbalan materi (di dunia) dan dalam bentuk imbalan
dengan moral. Beberapa arahan moral sangat melekat dengan sistem pengupahan
karyawan seperti:
1. Memperhatikan ketentuan jam kerja dan disiplin waktu demi efektivitas dan
2. Adanya hubungan harmonis dan iklim kerja yang kondusif serta komunikasi
Imran: 134).
3. Pembayaran upah lembur dan kerja ekstra (HR. Muslim dan IbnuHibban).
Nisaa’:58).
para pekerja dan disesuaikan dengan biaya hidup, apabila biaya hidup
oleh pekerja tersebut, oleh karena itu menurut islam kompensasi ini
tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting karena orang-orang memiliki
keras demi mencapai tujuan organisasi dan memiliki hasrat yang lebih besar
dan keterlibatan seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi, dan mengetahui
dalam organisasi serta bersedia berusaha keras bagi pencapaian tujuan organisasi
organisasi adalah suatu ikatan psikologis pada karyawan yang ditandai dengan
adanya Kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai
keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Meyer & Allen dalam Spector (dalam
mereka. Lebih lanjut lagi, komitmen organisasi juga merupakan suatu kemauan
individu untuk bersama organisasi yang memiliki tiga karakteristik utama yaitu
commitment.
dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi, adanya kemauan
organisasi tersebut sehingga mereka tetap loyal dan bersedia bekerja sebaik
Dengan kata lain komitmen ini terbentuk atas dasar untung dan rugi yang
24
yang ada dalam diri karyawan. Yang berisi keyakinan individu akan
(Gibson, 1996 dan Thoha 1996) atau iklim organisasi (Steers, 1995: Higgins,
1992 dan davis & Newstrom, 1999) atau lingkungan tugas/khusus (Kast dan
Rosenzweig, 1990) atau disebut sebagai dimensi struktural (Iverson dan Roy,
25
1994) serta faktor higine, menurut teori dua faktor Herzberg. Lingkungan di
tempat kerja ini mengarah pada lingkungan manusia didalam mana para pegawai
organisasinya (Davis dan Newstrom, 1999). Lingkungan di tempat kerja ini akan
kerja dan timbul terutama karena kegiatan organisasi, yang dilakukan secara
(Steers, 1995). Ciri-ciri tersebut bisa berupa antara lain peraturan kebijakan,
konsekwensi yang akan timbul dari berbagai tindakan. Sementara Smith, Kendall
jawab.
2. Gaji atau upah yang diterima. Yaitu jumlah gaji atau upah yang diterima
5. Rekan kerja. Yaitu tingkat dimana para rekan sekerja bersikap bersahabat,
lingkungan yang ada di tempat kerja mempunyai peranan penting dalam rangka
efektifitas organisasi. Oleh karena itu para manajer atau pimpinan perlu
ini, dan bahkan bila perlu guna menciptakan suasana yang lebih tepat bagi usaha
Dengan suasana kerja yang tepat atau ideal ini, memungkinkan terjadinya
pertukaran nilai yang adil dan seimbang, yaitu terwujudnya kontrak psikologis
27
yang sehat antara harapan sesorang mengenai apa yang akan diberikan kepada
organisasi sebagai bagian dan hubungan kerja (Stoner et al, 1996). Artinya
kerja yang berharga kepada organisasi, seperti usaha, waktu, kreatifitas, keahlian
Berkaitan dengan hal tesebut diatas dan dengan mengacu pada beberapa
dimensi lingkungan yang ada di tempat kerja, yang dijabarkan menjadi beberapa
indikator varibel, yaitu: (1)Kebijakan atau peraturan disiplin kerja pegawai; (2)
Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu yang berpengaruh langsung dan tidak
langsung.
organisasi yang dapat berpengaruh secara langsung dan tidak langsung. Oleh
karena itu setiap pemimpin dan karyawan harus mampu menciptakan lingkungan
Pada dasarnya kebutuhan hidup manusia tidak hanya berupa materi tetapi
juga bersifat non materi seperti kebanggaan dan kepuasan kerja yang akan
terlihat dan hanya dapat ditentukan sampai sejauh mana hasil kerja memenuhi
pekerjaannya. Hal ini tampak dalam sikap positif pegawai terhadap pekerjaan
positif
ataulebih.
Menurut Wexley dan Yukl dalam Sunyoto (2012), ada tiga macam teori
kepuasan kerja yaitu antara lain:
1. TeoriDiscrepancy
(discrepancy) antara apa yang seharusnya ada (harapan, kebutuhan, atau nilai-
nilai) dengan apa yang menurut perasaannya atau persepsinya telah diperoleh,
Seorang akan terpuaskan jika tidak ada selisih antara kondisi-kondisi yang
upah ekstra, jam kerja yang lebih lama), orang yang bersangkutan akan sama
Maka dapat dikatakan seseorang akan merasa puas apabila tidak ada
yang ada, karena batas minimum yang diinginkan telah dipenuhi. Apabila yang
didapat ternyata lebih besar dari pada yang diinginkan, maka orang akan
menjadi lebih puas lagi walaupun terdapat discrepancy. Perbedaan yang terjadi
disini adalah perbedaan yang positif. Sebaliknya, makin jauh kenyataan yang
2. TeoriEquity
Teori ini dikembangkan oleh Adams pada tahu 1963, pendahulu dari teori
ini adalah Zalzanerik tahun 1958 yang dikutip dari Locke. Prinsip teori ini
adalah bahwa orang akan merasa puas dan tidak puas, tergantung apakah ia
merasakan adanya keadilan (equity). Perasaan equity dan unequity atas situasi,
diperoleh orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain yang
dalam situasi kerjanya, semakin tinggi derajat keadilan yang diterima, semakin
puas pegawai yang bersangkutan. Faktor-faktor dari teori ”equity” adalah input,
jam kerja, dan peralatan atau perlengkapan pribadi yang dipergunakan untuk
pekerja yang diperoleh dari pekerjaannya, seperti upah atau gaji, keuntungan
perusahaan yang sama, atau di tempat lain, atau bisa pula dengan dirinya sendiri
di masa lampau.
merupakan dua hal yang berbeda, artinya kepuasan dan ketidakpuasan terhadap
pekerjaan bukan merupakan variabel yang kontinyu. Teori ini pertama kali
ditemukan oleh Frederick Herzberg tahun 1959. Beliau membagi situasi yang
yaitu:
Menurut teori ini perbaikan gaji dan kondisi kerja tidak akan
bahwa yang dapat memacu orang bekerja dengan baik adalah kelompok
satisfiers.
faktor yang ada pada diri pegawai itu sendiri dan faktor yang ada pada
dan sikapkerja.
hubungankerja.
dan Kebudayaan, tt: 488). Arti ini bersifat secara garis besar, perlu penjelasan
lebih detail, kerja merupakan penggunaan kekuatan fisik atau daya mental untuk
badan atau usaha akal yang digunakan menghasilkan sesuatu, lebih dari sekedar
secara sengaja.
c. Kerja mencakup kerja bersifat fisik dan non fisik atau kerja batin.
Kerja atau amal dalam Islam dapat diartikan dengan makna secara umum
dan secara khusus. Amal dengan cara umum adalah melakukan atau
meliputi perbuatan yang baik ataupun perbuatan yang jahat. Perbuatan yang
baik disebut amal shalih, dan perbuatan yang jahat disebut maksiyat. Adapun
kerja secara motivasi dan kepuasan kerja khusus adalah melakukan pekerjaan
atau usaha yang menjadi salah satu unsur terpenting dan titik tolak bagi proses
kegiatan ekonomi.
Konsep kerja menurut Islam adalah meliputi segala bidang ekonomi yang
dibolehkan oleh Syariat Islam untuk mendapatkan balasan, upah atau bayaran.
غشٞ ٗ ْغائ
ٚ اىثخاس ٗ اى
ٙ سٗ ٓا. ٌٕ ٓذٝ
“Dari Miqdad bin Ma‟di Yakrib ra, dari Nabi saw, bersabda: Sekali-kali
dengan memakan (makanan) dari hasil kerja tangannya, dan sesengguhnya Nabi
Islam memandang bahwa bekerja adalah sebagai ibadah. Dengan bekerja kita
min-Allah dalam artian bahwa bekerja dan ikhtiar adalah perintah Allah yang
Motivasi dan Kepuasan Kerja harus kita tunaikan. Dengan bekerja berarti kita
tengah melakukan hubungan antar manusia dengan teman atau relasi kerja,
dengan atasan, dengan bawahan, dan tentunya dengan keluarga yang kita
sabilillah: “Barang siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya,
artinya:
“Sesungguhnya di antara perbuatan dosa ada yang tidak bisa terhapus oleh
(pahala) shalat, sedekah ataupun hajji, namun hanya dapat ditebus dengan
tingginya kedudukan bekerja dalam Islam, sehingga hanya dengan bekerja keras
(sungguh-sungguh) suatu dosa bisa dihapuskan oleh Allah SWT. Berniat untuk
bekerja dengan cara-cara yang sah dan halal menuju ridha Allah. Motivasi dan
Kepuasan Kerja adalah visi dan misi setiap muslim. Berpangku tangan
merupakan perbuatan tercela dalam agama islam. Umar bin Khattab pernah
menegur seseorang yang sering duduk dan berdoa di masjid tanpa mau bekerja
Dalam ajaran islam kepuasan kerja pada diri manusia itu tidak ada
batasanya, sehingga memang bisa menimbulkan rasa rakus dan yang sejenisnya.
عي
ٔٞ ٍر ق.عي ٍِ ذاب
ٚ هلال
“Dari Ibnu „Abbas dan Anas bin Malik RA, mereka berkata, bahwa Rasulullah
lembah emas, pasti ia ingin mempunyai dua lembah. Dan tiada yang dapat
kecuali tanah (mati). Dan Allah berkenan memberi taubat kepada siapa saja
adalah tingkat kepuasan atau “want” maka seseorang akan terlihat hidup
a. Tingkat kepuasan pada diri manusia yang tidak ada batasannya, oleh
karena itu diperlukan sifat qana‟ah dan tawadhu pada setiap diri
pada want.
2.5.1.Definisi Kinerja
Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kinerja ialah prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan
kinerja atau prestasi kerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama.
suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi
kontribusi ekonomi.
berasal dari kata performance yang berarti hasil pekerjaan atau prestasi kerja.
Namun perlu dipahami bahwa kinerja itu bukan sekedar hasil pekerjaan atau
singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam Bahasa Inggris
fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu
tertentu.
dapat ditafsirkan bahwa kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil pekerjaan
a. Faktor Kemampuan(Ability)
kinerjamaksimal.
b. Faktor Motivasi(Motivation)
positif (pro) terhadap situasi kerja akan menunjukkan motivasi kerja yang
kerja yang dimaksud mencakup antara lain hubungan kerja, fasilitas kerja,
kondisikerja.
sekerja.
diberikan organisasi.
kinerja (prestasi kerja individu) dalam organisasi adalah faktor individu dan
1. Faktorindividu
45
integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisiknya (jasmani).
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka
individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik. Konsentrasi yang baik ini
2. Faktor lingkunganorganisasi
lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang
kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja relatif memadai.
Terdapat kurang lebih dua syarat utama yang diperlukan guna melakukan
penempatan, promosi, sistem balas jasa, serta berbagai aspek lain dalam proses
manajemen SDM.
para pegawai harus terdapat interaksi positif dan kontinyu antara para pejabat
kinerja adalah menilai rasio dengan standar kualitas maupun kuantitas yang
umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka serta
1. Loyalitas
Hal ini dapat dilihat melalui tingkat absensi ataupun kinerja yang mereka
miliki.
2. Semangatkerja
3. Kepemimpinan
4. Kerjasama.
5. Prakarsa
Prakarsa perlu dibina dan dimiliki baik itu dalam diri karyawan
6. Tanggungjawab
mereka yang berada pada level jabatan yang tinggi atau pada level yang
rendah.
7. Pencapaiantarget
3. Pemeliharaansistem
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi memiliki sub sistem yang
saling berkaitan antara satu sub sistem dengan sub sistem lainnya. Oleh karena
4. Dokumentasi
dalam posisi pekerjaan karyawan di masa akan datang. Hal ini berkaitan
dan pemahaman yang dianut serta dilandasi prinsip-prinsip moral yang kuat dan
Sementara itu kinerja menurut Islam merupakan bentuk atau cara individu
yang kuat dan dapat menjadi motivasi untuk melahirkan karya bermutu.2
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Fath ayat 29 dan surat Al-
dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir tetapi kasih saying sesame
mereka; kamu lihat mereka ruku’,dan sujud mencari karunia Allah dalam
51
keridhaannya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.
Demikian sifat-sifat mereka dalam taurat dan injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya, maka tunas tersebut menjadi kuat lalu menjadi besar dan
beruntung."
52
2.6.Penelitian Terdahulu
dari penelitian sebelumnya yang bisa dilihat di Tabel 2.1, walaupun judul
dan variabelnya tidak sama, akan tetapi sudah mendekati dengan beberapa
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
Var. Terikat :
- Komitmen
organisasi,
- Job
Involvement
Var. Terikat :
- Kinerja
Karyawan
yang disintesakan dari fakta fakta, observasi dan telaah kepustakaan. Oleh
karena itu kerangka berfikir memuat teori, dalil atau konsep konsep yang
dengan bagan yang menunjukkan alur pikir peneliti serta keterkaitan antar
dalam bidang berdasarkan rumusan sub variabel dan indikator indikator atau
metode.
3. Ketepatan waktu, yang terdiri dari waktu kedatangan dan waktu pulang.
1. Upah dan gaji. Upah adalah basis bayaran yang seringkali digunakan bagi
perasaan loyalitas yang pasif. Seseorang yang memiliki perasan aktif terhadap
organisasi.
sebagai berikut:
1. Suasana kerja. Suasana kerja adalah kondisi yang ada disekitar karyawan
pelaksanaan pekerjaan itu sendiri. Suasana kerja ini akan meliputi tempat
hubungan dengan rekan kerja harmonis dan tanpa ada saling intrik
fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru merupakan salah satu
Wujud dari kita bekerja selain mendapat rezeki halal adalah pengakuan
dari lingkungan atas prestasi kerja kita. “Sesungguhnya Allah suka kepada
hamba yang berkarya dan terampil dan siapa yang bersusah payah mencari
nafkah untuk keluarga maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan
1. Pekerjaan.
2. Atasan.
3. Gaji.
4. Kesempatan promosi.
5. Rekan kerja.
dari dalam diri maupun dari dorongan orang lain untuk menuangkan
Gambar 2.4
Kerangka Pikir Variabel Penelitian
Kompensasi
Finansial (X1)
Komitmen
Organisasiona
l (X3)
sementara atas rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya.
61
kinerja pegawai.
62
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
lisan maupun tertulis yang diberikan kepada responden yang menjadi sampel
59
63
bebas dan variabel terikat, sekaligus deteksi pengaruh yang paling kuat antar
variabel tersebut.
dokumentasi, dan survey yang dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan
Agustus 2020.
dan komunikasi.
kepuasan kerja merupakan suatu keadaan emosi yang positif atau dapat
Oleh karena itudengan rasa puas yang yang dialami oleh seseorang akan
berpengaruh terhadap hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari
hasil kerjanya”.
operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 3.1
Konsep, Variabel dan Indikator Penelitian
(X.1) b. In
sentif
c. T
unjuhjangan
d. F
asilitas
c. Kebanggaan
c. Jaminan Kerja
d. Sifat Pekerjaan
e. Dukungan Supervisor
f. Dukungan Rekan
Kerja
c. Gaji
d. Kesempatan
e. Rekan Kerja
c. Kualitas Hasil
d. Komunikasi
dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
3.5.1. Populasi
atau beberapa ciri yang sama, adapun yang menjadi obyek atau sasaran dalam
penelitian ini adalah pegawai Rumah Sakit TNI AD Palangka Raya dengan
jumlah pegawai75orang.
3.5.2. Sampel
68
Subagyo, 1993).
masing unit kerja (divisi), yang diambil secara acak dan didasarkan pada
n=
dimana:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
n =
(score = 3). Cukup rendah (score = 2), rendah (score = 1). Skala yang
kuisioner).
tertulis lainnya yang telah ada. Data ini diambil untuk melengkapi data primer
studi.
diperlukan.
1. Uji Validitas
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
3.7.2.Uji Reliabilitas
hasil yang tetap sama dari segala pengukuran yang tidak berubah yang
suatu alat ukur, dimana pada akhirnya pengujian reliabilitas alat ukur
pengukuran ulang terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama
pula. Reliabilitas mengacu pada homogenitas dari alat ukur, dimana berbagi
3.8.Metode Analisis
analisis menggunakan:
(Marniati, 2001)
Z = P0 + Pz1.X1 + Pz2.X2 + ez
dimana:
P0 = Nilai Konstanta
X1 = Kompensasi Finansial
Y = KinerjaPegawai
Py1, Py2, Pyz = Koefisien Jalur antara variabel akibat dan penyebab
salah satu jalur tidak signifikan, maka jika jalur tersebut merupakan bagian
dari jalur tidak langsung, maka jalur tidak langsung tersebut tidak signifikan
regresi linier berganda untuk mencari langsung, maka digunakan uji F (over
all test), uji t (individual test) serta koefisien determinant (R2), berikut:
sebagai berikut:
1. Jika F hit > F tabel, maka Ho ditolak atau H a diterima. Hal ini
kesalahan α = 0,05.
1. Jika t hit > t tabel, maka Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa secara
2. Jika P value < maka Ho ditolak, yang berarti bahwa secara parsial
SS regresi
R2 = --------------------
SS total
Keterangan : R2 = koefisien determinasi
1. Multikolinearitas
(multiko). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara
76
2. Uji Normalitas
data variabel bebas dan variabel terikat adalah normal. Dalam suatu data
signifikansi Chi-kuadrat lebih kecil dari 5%, maka residual model regresi
besar dari 5%, residual hasil tidak terdistribusi secara normal. Model
regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.
3. Uji Heteroskedastisitas
untuk menguji apakah varians dari dari kesalahan pengganggu tidak konstan
untuk semua nilai variabel bebas. Tehnik pengujian yang dilakukan adalah
antar variabel bebas tersebut (Xi) dengan nilai absolut residual adalah tidak
Digunakan untuk menguji apakah model path yang dipakai telah sesuai.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Rumah Sakit TNI Angkatan Darat Palangka Raya yang terletak di Jalan
keluarganya yang berhak di jajaran Korem 102/Panju Panjung. Selain itu juga
dengan memanfaatkan kapasitas lebih yang dimiliki selain itu juga sebagai
78
rumah sakit rujukan bagi penderita di jajaran FKTP TNI AD di jajaran Korem
102/Panju Panjung.
Rumah sakit TNI AD Palangka Raya Korem 102/Panju Panjung ini telah
serta telah dinyatakan lulus Perdana Akreditasi Nasional versi 2012 oleh Tim
KARS-SERT/548/I/2018.
Menjadi Rumah Sakit pilihan utama prajurit, PNS dan keluarganya serta
lingkungan.
sangat penting bagi rumah sakit untuk itu haknya harus dihotmati dan
dilindungi.
5. Asih dalam bekerja sama demi kesembuhan pasien dengan tetap menjaga
6. Solid dalam bekerja sama demi kesembuhan pasien dengan tetap menjaga
80
dapat dilihat dari gambaran yang disajikan dalam informasi sebagai berikut:
Tabel 4.1
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
46,7 %.
Sakit TNI AD Palangka Raya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan
terbanyak adalah berstatus kawin yang mencapai 69,3 % dan yang belum
Tabel 4.3
Karakteristik responden berdasarkan jabatan struktural
Jumlah 75 100
Tabel 4.4
Karakteristik responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
terbanyak ada pada tingkatan Diploma III yang mencapai 66,6 %. Ini berarti
bahwa sebagian besar pegawai di Rumah Sakit TNI AD Palangka Raya sudah
penelitian ini adalah berupa kuesioner / daftar pertanyaan. Bentuk kuesioner yang
disajikan menggunakan sistem tertutup, yaitu setiap item atau butir pertanyaan
telah diberikan 5 ( lima ) alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Ragu–ragu (RR), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS), dengan
mana alat pengukur tersebut dapat mengukur apa yang di ukur. Suatu angket
atau kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner
tersebut. Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya bila
instrumen tersebut kurang valid, maka validitasnya pun rendah. Pada penelitian
dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi r tabel dengan derajat bebas n-2.
Bila nilai r hitung < r tabel maka butir tersebut tidak valid.
VariabelKompensasi Finansial ( X1 )
hitung dari tiap-tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Kompensasi Finansial
Butir r-hitung r-tabel Keterangan
.805 0.2272 Valid
**
X1.1
.536 0.2272 Valid
**
X1.2
.738 0.2272 Valid
**
X1.3
X1.4 0.117 0.2272 Tidak Valid
X1.5 .626** 0.2272 Valid
.431 0.2272 Valid
**
X1.6
.571 0.2272 Valid
**
X1.7
.541 0.2272 Valid
**
X1.8
Sumber :Data penelitian yang diolah, 2020
Dari perbandingan antara nilai r-hitung dan r-tabel pada Tabel xx terlihat
terlihat ada satu butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir pernyataan nomor 4.
Karena ada butir yang tidak valid, maka dilakukan pengolahan ulang pada uji
validitas dengan tidak menyertakan butir yang tidak valid tersebut. Dari Tabel xx
hasil pengolahan ulang, terlihat bahwa 7 butir pernyataan yang sudah digunakan
adalah valid sehingga bisa digunakan untuk mengukur kompensasi finansial dari
Tabel xx
Uji Validitas UlangVariabel Kompensasi Finansial
Item r-hitung r-tabel Keterangan
.809 0.2272 Valid
**
X1.1
.458 0.2272 Valid
**
X1.2
.763 0.2272 Valid
**
X1.3
.674 0.2272 Valid
**
X1.5
85
hitung dari tiap-tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat
0.2272.
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi
Item r-hitung r-tabel Keterangan
.382 0.2272 Valid
**
X2.1
X2.2 .763** 0.2272 Valid
.551 0.2272 Valid
**
X2.3
.668 0.2272 Valid
**
X2.4
.757 0.2272 Valid
**
X2.5
.753 0.2272 Valid
**
X2.6
X2.7 .737** 0.2272 Valid
.711 0.2272 Valid
**
X2.8
.823 0.2272 Valid
**
X2.9
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Dari perbandingan antara nilai r-hitung dan r-tabel pada Tabel xx terlihat
terlihat bahwa 9 butir pernyataan yang sudah digunakan adalah valid sehingga
hitung dari tiap-tiap butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat
Tabel 4.xx
Uji Validitas Variabel Lingkungan Organisasi
Item r-hitung r-tabel Keterangan
.634 0.2272 Valid
**
X3.1
.543 0.2272 Valid
**
X3.2
.634 0.2272 Valid
**
X3.3
.623 0.2272 Valid
**
X3.4
X3.5 .850** 0.2272 Valid
.782 0.2272 Valid
**
X3.6
.758 0.2272 Valid
**
X3.7
.519 0.2272 Valid
**
X3.8
.807 0.2272 Valid
**
X3.9
X3.10 0.216 0.2272 Tidak Valid
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Dari perbandingan antara nilai r-hitung dan r-tabel pada Tabel xx terlihat terlihat
ada satu butir pernyataan yang tidak valid yaitu butir pernyataan nomor 10.
Karena ada butir yang tidak valid, maka dilakukan pengolahan ulang pada uji
validitas dengan tidak menyertakan butir yang tidak valid tersebut. Hasil dari
pengolahan ulang ini tersaji pada Tabel 4.xx. Dari perbandingan antara nilai r-
hitung dan r-tabel pada Tabel 4.xx terlihat semua butir pernyataan yang digunakan
untuk mengukur lingkungan organisasi sudah valid yang berarti 9 butir pernyataan
Tabel 4.xx
Uji Validitas Ulang Variabel Lingkungan Organisasi
Item r-hitung r-tabel Keterangan
.603 0.2272 Valid
**
X3.1
X3.2 .551** 0.2272 Valid
.624 0.2272 Valid
**
X3.3
87
Variabel kepuasan kerja diukur dari 10 butir pernyataan yang ditanyakan kepada
butir pernyataan dan nilai kritis dari r-tabel dengan derajat bebas n – 2 = 75 – 2 =
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Item r-hitung r-tabel Keterangan
Z.1 .836** 0.2272 Valid
.572 0.2272 Valid
**
Z.2
.464 0.2272 Valid
**
Z.3
.429 0.2272 Valid
**
Z.4
.706 0.2272 Valid
**
Z.5
Z.6 .277* 0.2272 Valid
.851 0.2272 Valid
**
Z.7
.393 0.2272 Valid
**
Z.8
.667 0.2272 Valid
**
Z.9
.890 0.2272 Valid
**
Z.10
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Dari perbandingan antara nilai r-hitung dan r-tabel pada Tabel xx terlihat terlihat
kerjasudah valid yang berarti 10 butir pernyataan yang ada bisa digunakan untuk
Variabel Kinerja ( Y )
Tabel xx
Uji Validitas Variabel Kinerja
Item r-hitung r-tabel Keterangan
Y.1 .780** 0.2272 Valid
.697 0.2272 Valid
**
Y.2
.800 0.2272 Valid
**
Y.3
Y.4 .622** 0.2272 Valid
.666 0.2272 Valid
**
Y.5
Y.6 .624** 0.2272 Valid
.673 0.2272 Valid
**
Y.7
.394 0.2272 Valid
**
Y.8
Y.9 .515** 0.2272 Valid
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2020
Dari perbandingan antara nilai r-hitung dan r-tabel pada Tabel xx terlihat terlihat
bahwa semua butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur kinerja sudah
valid yang berarti 9 butir pernyataan yang ada bisa digunakan untuk mengukur
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Artinya, bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur
gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat
dapat digunakan untuk mengukur obyek yang sama beberapa kali dengan
menghasilkan data yang sama. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah
metode alpha cronbach (𝛼’). Metode ini dipilih karena bisa digunakan untuk
berbentuk skala.Jika nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 maka
Tabel xx
Hasil pengujian Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Kompensasi finansial 0.724 Reliabeltinggi
Komitmen organisasi 0.857 Reliabel sangat tinggi
Lingkungan organisasi 0.862 Reliabel sangat tinggi
Kepuasan kerja 0.817 Reliabel sangat tinggi
Kinerja 0.827 Reliabelsangat tinggi
penelitian ini memiliki reliabilitas dengan kategori yang tinggi dan sangat
tinggi.Dari hasil uji validitas dan reliabilitas yang sudah dilakukan maka dapat
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
korelasi antara residual pada satu periode dengan periode sebelumnya atau dari
individu dengan individu sebelumnya. Dalam penelitian ini digunakan statistik uji
Nilai statistik D–W dari hasil perhitungan adalah sebesar D-W = 1,154.
Berdasarkan nilai kritis Tabel D-W dengan n = 75diperoleh nilai DL = 1,543 dan
residual. Oleh karena itu, akan dilakukan pengecekan data yang outlier. Dari
penghitungan nilai residual diperoleh bahwa observasi nomor 2, 32, 66, 67, 71, 72
dan 73 adalah outlier paling jauh sehingga observasi ini akan didrop dari
regresi ulangan, diperoleh nilai statistik D–W dari hasil perhitungan adalah
1,700, maka hipotesis nol tidak ditolak atau tidak terjadi autokorelasi. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa analisis regresi linier berganda yang dilakukan sudah
normal P-P plot. Data yang terdistribusikan secara normal adalah jika data
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Gambar xx
memperlihatkan bahwa titik–titik pada grafik normal P-P Plot menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa
Salah satu asumsi regresi linier yang harus dipenuhi adalah homogenitas
konstan atau tetap atau identik. Kebalikannya, bila ternyata diperoleh kondisi
nilai residual dari regresi untuk melihat apakah terjadi heteroskedastisitas atau
tidak. Jika scatterplot tidak menunjukkan pola tertentu atau menunjukkan pola
antara nilai residual dan prediksi relative menyebar secara acak diatas dan
dibawah titik origin serta tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat dikatakan
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik
melihat ada tidaknya korelasi antar variable independen, dalam penelitian ini
Tabel 4.xx
Nilai VIF Variabel Independen
2.674
Kompensasi finansial
3.536
Komitmen organisasi
1.975
Lingkungan organisasi
Nilai VIF dari Tabel xx tersebut menunjukkan tidak ada yang bernilai lebih dari
ditransformasikan dalam skala interval menunjukkan nilai pada kategori lebih dari
4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaiaan “Sangat Baik“. Dengan demikian,
Tabel xx
Analisis Deskripsi Variabel-Variabel Penelitian
Minimu Maksim Deviasi
N m um Rata-rata standar
Kompensasi finansial 75 2.50 5.00 4.24 0.56
Palangka Raya, nilai rata – rata yang didapatkan adalah sebesar 4.18. Nilai ini
kategorilebih dari 4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaiaan “Sangat Baik“.
bahwakomitmen organisasi yang ada pada organisasi telah dijalankan dengan baik
3.4 - 4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaiaan “Baik “. Dengan demikian,
dari data tersebut dapat menjelaskan secara umum bahwa lingkungan organisasi
yang ada pada pegawai telah berjalan dengan sangat baik dan dapat mendukung
Variable kepuasan kerja menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3.99. Nilai ini
antara 3.4 - 4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaiaan “ Baik “. Dengan
demikian, dari data tersebut dapat menjelaskan secara umum bahwa kepuasan
kerja dari pegawai telah berjalan dengan sangat baik dan dapat mendukung
Untuk variable kinerja menunjukkan nilai rata-rata sebesar 3.95. Nilai ini
antara 3.4 - 4.1 yang berarti berada pada kriteria penilaiaan “Baik “. Dengan
demikian, dari data tersebut dapat menjelaskan secara umum bahwa kinerja dari
96
pegawai telah berjalan dengan sangat baik dan dapat mendukung peningkatan
kepuasan kerja dan kinerja dari pegawai Rumah Sakit TNI AD Palangka
Uji Simultan
atau bersama–sama atau tidak. Adapun hipotesis yang digunakan pada uji
kepuasan kerja.
kepuasan kerja.
Pada pengujian ini diperoleh nilai statistik uji F atau F-hitung sebesar
80,338 dan p-value sebesar 0,000. Karena tingkat signifikansi pada penelitian ini
adalah α = 0,05, maka keputusan yang diambil pada pengujian ini adalah hipotesis
nol ditolak karena p-value = 0,000<α = 0,05. Kesimpulan yang bisa diambil
Uji Parsial
digunakan pada pengujian ini adalah statistic uji t dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,05. Apabila p-value bernilai kurang dari tingkat signifikansi yang
digunakan maka hipotesis nol ditolak sehingga dikatakan suatu varibel bebas
98
linier berganda, maka pengujian secara parsial dapat ditunjukkan pada Tabel xx.
Std.
Model Koefisien Error t p-value
(Constant) -0.622 2.843 -0.219 0.828
Berdasarkan Tabel xx dapat diketahui secara jelas hasil uji parsial. Hasil uji
parsial ini juga sekaligus digunakan untuk menjawab hipotesis-hipotesis pada Bab
0,05 maka H0 ditolak ataumendukung H1. Hal ini berarti bahwa variable
masuk dalam model untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini, maka
yang masuk dalam model untuk sampel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
maka secara rata-rata nilai kepuasan kerja pegawai masih sangat kecil.
meningkat satu satuan, maka kepuasan kerja dari pegawai Rumah Sakit TNI
sebesar 0,401. Nilai koefisien ini bisa diartikan apabila komitmen organisasi
meningkat satu satuan, maka kepuasan kerja dari pegawai Rumah Sakit TNI
organisasi meningkat satu satuan, maka kepuasan kerja dari pegawai Rumah
Koefisien Determinasi
pada variabel terikat (kepuasan kerja) bisa dijelaskan oleh adanya variabel bebas
dengan kata lain seberapa besar variabel bebas yang ada memengaruhi variabel
terikat.
Kepuasan Kerja
101
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.680 3.609 0.465 0.643
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 27.279 6.312 4.322 0.000
Karena ketiga hipotesis adalah signifikan maka variabel kepuasan kerja mampu
kinerja.
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7.595 2.589 2.934 0.005
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 35.776 5.634 6.350 0.000
Karena ada hipotesis yang tidak signifikan maka variabel kepuasan kerja tidak
variabel kinerja.
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 14.078 3.002 4.690 0.000
Standardize
d
Unstandardized Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 36.086 5.638 6.400 0.000
Karena ada hipotesis yang tidak signifikan maka variabel kepuasan kerja tidak
variabel kinerja.
105
BAB V
5.1 Kesimpulan
kisaran skala 4.08 yang berartibaik. Nilai minimum yang paling kecil dari
106
TNI AD Palangka Raya. Dengan demikian minimal ada satu diantara tiga
sedangkan sisanya sebesar 21,0% dipengaruhi oleh variable bebas lain yang
4. Secara parsial diperoleh bahwa kepuasan kerja dari pegawai Rumah Sakit
5.2 Saran
Sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dari pegawai Rumah Sakit TNI
1. Kepala …………….
107
2. Kepala …………….
3. Kepala …………….