Swastadiguna
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Bali, Indonesia
swastadiguna@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan kepuasan kerja
terhadap komitmen organisasi dan menjelaskan peran mediasi kepuasan kerja terhadap pengaruh
iklim organisasi terhadap komitmen organisasi. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Pasar
Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Proporsional random sampling digunakan untuk menentukan
jumlah sampel dan sampelnya adalah 84 karyawan. Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara dan penyebaran kuesioner yang berisi beberapa pernyataan dari masing-masing
indikator dari setiap variabel dalam penelitian ini. Teknik Partial Least Square digunakan untuk
menganalisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhada
komitmen organisasi yang dimediasi oleh kepuasan kerja. Implikasi dari penelitian ini adalah
(1) untuk mendukung konsep teori, literatur dan hasil studi sebelumnya, yang menentukan itu
iklim organisasi secara positif dan signifikan mempengaruhi kepuasan kerja dan organisasi
komitmen, (2) perusahaan harus lebih memperhatikan dan menciptakan organisasi yang lebih baik
iklim serta kepuasan kerja karyawan sehingga karyawan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik
Komitmen Organisasional.
PERKENALAN
Perusahaan Daerah Pasar Kota Denpasar (selanjutnya disebut PD Pasar Denpasar) adalah sebuah daerah
perusahaan yang mengelola pasar tradisional di Denpasar, Bali dan ikut serta meningkatkannya
perekonomian khususnya para pedagang tradisional, menampung tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja. Utama
tugas karyawannya adalah membina, mengelola, mengembangkan dan mengatur setiap kegiatan yang berhubungan dengan
bidang pemasaran. Sedangkan karyawan yang merupakan aset penting perusahaan itu
harus mampu mendorong kemajuan perusahaannya, menunjukkan tingkat komitmen yang rendah
tingkat kehadiran yang rendah. Hanisch dan Hulin (1991) menyatakan bahwa tingkat kehadiran yang rendah
dapat menjadi cerminan dari rendahnya komitmen karyawan. Pentingnya komitmen karyawan terhadap
perusahaan harus ditingkatkan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara, salah satunya dengan menciptakan iklim organisasi dan kepuasan kerja bagi karyawan.
Affandi (2002) menyatakan bahwa iklim organisasi berpengaruh terhadap komitmen, iklim organisasi yang
baik dapat memperkuat komitmen karyawan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya. Tetapi iklim organisasi
yang buruk akan melemahkan komitmen karyawan. Sedangkan Aydogdu dan Asikgil (2011) menyatakan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen organisasional.
Selain mempengaruhi komitmen organisasi, iklim organisasi juga mempengaruhi kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil penelitian Kustianto dan Iskhak (2015), iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja karyawan.
Dalam keadaan lain, iklim organisasi dapat mempengaruhi komitmen organisasi secara tidak
langsung. Iklim organisasi dapat mempengaruhi komitmen organisasi dengan terlebih dahulu mencapai
kepuasan kerja, dalam hal ini kepuasan kerja berperan dalam memediasi iklim organisasi dan komitmen
organisasi (Bhaesajsanguan, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang
pengaruh iklim organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dan
pengaruh iklim organisasi terhadap komitmen organisasi dimediasi oleh kepuasan kerja.
TINJAUAN LITERATUR
Iklim Organisasi
Iklim organisasi adalah lingkaran inti dari lingkungan manusia dalam batas-batas mana
karyawan dalam suatu organisasi bekerja. Lebih lanjut dijelaskan bahwa iklim mempengaruhi setiap kegiatan dalam suatu
organisasi secara langsung maupun tidak langsung dan dipengaruhi oleh hampir semua yang terjadi di
organisasi. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan organisasi mana pun secara langsung dipengaruhi oleh yang menguntungkan
iklim. Sementara itu Motlagh (2012) mendefinisikan iklim organisasi (kadang disebut a
iklim perusahaan) sebagai proses mengukur "budaya" organisasi dan
iklim organisasi adalah seperangkat karakteristik lingkungan kerja, yang dirasakan
langsung atau tidak langsung oleh karyawan, yang dianggap sebagai kekuatan utama dalam mempengaruhi
perilaku karyawan.
Kepuasan kerja
Kepuasan kerja menurut Yeh (2014) merupakan faktor penting bagi karyawan industri jasa
karena kepuasan kerja diasumsikan sebagai garis depan sikap dan perilaku karyawan itu
secara substansial mempengaruhi persepsi pelanggan dari layanan. Kepuasan kerja adalah multi kompleks
konsep dimensi. Kepuasan kerja adalah perasaan positif tentang pekerjaan, yang dihasilkan dari evaluasi terhadap
karakteristiknya (Robinns dan Judge, 2015). Kepuasan kerja dapat dirumuskan sebagai tanggapan umum pekerja
berupa perilaku yang ditampilkan oleh pegawai sebagai hasil persepsi tentang hal-hal yang berkaitan dengan
Meyer (1991) menjelaskan komitmen organisasi sebagai keadaan psikologis hubungan karyawan dengan organisasi
dan berimplikasi pada keputusan untuk melanjutkan atau mengakhiri keanggotaannya dalam suatu organisasi. Komitmen
organisasional menurut Tella et al. (2017) merupakan kondisi mental yang mengikat individu terhadap suatu perusahaan,
keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi tertentu, kesiapan seseorang untuk berjuang serta
kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap prinsip dan tujuan organisasi atau perusahaan. Azeem (2010)
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai tingkat identifikasi dan keterlibatan karyawan dalam suatu organisasi.
Kepuasan kerja
Organisasi Organisasi
Iklim Komitmen
HIPOTESIS
Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Komitmen Organisasi Noordin et al. (2010) dalam
penelitiannya menyatakan bahwa korelasi antara sebagian besar dimensi iklim organisasi dan komitmen organisasi
menunjukkan bahwa
METODE PENELITIAN
Untuk desain survei, instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah kuesioner yang terdiri dari
dari berbagai pernyataan yang berhubungan dengan masing-masing variabel yang diukur dengan skala likert skala 1 sampai dengan skala 5
(1=sangat tidak setuju, 5=sangat setuju). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 84 orang dari total keseluruhan
populasi 525 karyawan, dihitung dengan metode Slovin dan teknik pengambilan sampel yang digunakan
(X1.11)
masalah (X1.14)
Organisasi ini bahkan lebih suka menjadi bos bagi dirinya sendiri
Pengawas Manajer tempat saya bekerja adalah "top notch" (Y1.12) Cellucci dan
Pekerjaan
Orang-orang yang bekerja untuk saya tidak memberi saya cukup Tabel 1...
dukungan* (Y1.23)
(Y1.24)
(Y1.42)
Bekerja sendiri Saya mendapatkan sedikit rasa pencapaian dari melakukan pekerjaan saya
Saya merasa bahwa saya memiliki terlalu sedikit pilihan untuk mempertimbangkan pergi
Terlalu banyak hidup saya akan terganggu jika saya memutuskan saya
Organisasi ingin keluar dari organisasi saya sekarang (Y2.22) Meyer dan
Kelanjutan
Komitmen Salah satu dari sedikit konsekuensi negatif dari meninggalkan ini Allen (dalam Huang
Komitmen
(Y2) organisasi akan menjadi kelangkaan alternatif yang tersedia et al., 2012)
(Y2.2)
(Y2.23)
Jika saya belum memasukkan begitu banyak dari diri saya ke dalam ini
(Y2.24)
normatif Saya tidak akan meninggalkan organisasi saya sekarang karena saya
Komitmen memiliki rasa kewajiban terhadap orang-orang di dalamnya (Y2.32)
(Y2.3) Bahkan jika itu menguntungkan saya, saya tidak merasa itu akan menguntungkan
Tabel 2. R-kuadrat
Perhitungan Q-square diperlukan untuk mengukur seberapa baik nilai observasi dihasilkan
model dan juga estimasi parameter sebagai berikut:
Q2 = 1 – (1 – R1 2 ) (1 – R2 2 ) = 1 – (1 – 0,368) (1 – 0,546)
Q2 = 0,7131
Berdasarkan perhitungan di atas diperoleh nilai predictive – relevance sebesar 0,7131 dimana nilai ini >
0 maka dapat dikatakan bahwa 71,31% variasi variabel komitmen organisasi dijelaskan oleh variabel
yang digunakan dalam model. Sisanya sebesar 28,69% dijelaskan oleh faktor lain di luar model. Oleh
karena itu dapat disimpulkan bahwa model ini memiliki nilai prediksi yang relevan.
Hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan Partial Least Square (PLS). Hasil
ditunjukkan pada Tabel 3 di bawah ini.
Pengaruh langsung iklim organisasi terhadap komitmen organisasi dengan nilai 0,357 dan t
statistik 3.094. Pengaruh langsung iklim organisasi terhadap kepuasan kerja dengan nilai 0,606 dan t
statistik 8.715. Pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi dengan nilai 0,465
dan t-statistik 3,486. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa semua hipotesis memiliki signifikansi
nilai lebih besar dari nilai t-tabel (>1,960). Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa semua hipotesis dengan
Dari Tabel 4 terlihat bahwa t-statistik lebih besar dari 1,960 (t-tabel) dan nilai p-value 0,001 yang lebih kecil dari 0,05.
Dapat disimpulkan bahwa hipotesis keempat dapat diterima yaitu iklim organisasi berpengaruh positif terhadap komitmen
Metode lain dapat digunakan untuk menguji efek mediasi antar variabel, yaitu
metode yang diterapkan oleh Hair et al. (2010). Metode ini dilakukan melalui empat langkah di bawah ini:
A. Uji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen pada model dengan
memengaruhi).
memengaruhi).
Standar
Asli Sampel
Deviasi t-statistik
Sampel (O) Rata-rata (M)
(STDEV)
Iklim Organisasi -
> Kepuasan Kerja 0,606 0,615 0,07 3.094
Iklim Organisasi -
>Organisasi
Komitmen 0,357 0,37 0,116 8.715
Dari Tabel 5, pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja memiliki nilai t-statistik lebih besar dari 1,96,
sehingga pengaruh C signifikan (hipotesis 2). Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi memiliki
nilai lebih besar dari 1,96, sehingga pengaruh D signifikan (hipotesis 3). Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh
dengan kepuasan kerja memiliki nilai t-statistik lebih besar dari 1,96, A effect signifikan
(hipotesis 4), sehingga pengaruh A, C dan D signifikan menunjukkan bahwa kepuasan kerja memediasi
Berdasarkan uji hipotesis H1, iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
komitmen organisasi yang berarti bahwa iklim organisasi yang baik dalam suatu perusahaan dapat
meningkatkan komitmen organisasi. Ketika sebuah perusahaan menunjukkan hubungan yang baik antara
karyawan dan atasan, penetapan tujuan yang cukup baik dan kemandirian kerja karyawan serta
daya yang cukup baik dalam perusahaan, maka komitmen organisasi akan semakin baik.
Karyawan yang merasakan iklim organisasi yang baik akan merasa nyaman dan itu akan membuat mereka
merasa berkomitmen terhadap perusahaan atau organisasi. Suarningsih dkk. (2013) (2013) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan dan positif dari pengaruh iklim organisasi
Hasil uji Partial Least Square dari hipotesis H2 dalam hal ini juga didukung oleh
penelitian penelitian sebelumnya oleh Hashemi & Sadeqi (2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
hubungan antara unsur iklim organisasi dan kepuasan kerja dimana pekerjaan tinggi
kepuasan disebabkan oleh iklim organisasi yang baik yang mampu menarik dan mengelola karyawan
Sehat. Artinya pengelolaan iklim organisasi yang baik akan dapat meningkatkan kinerja pegawai
kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil uji hipotesis H3, kepuasan kerja memiliki hubungan positif dan
berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi. Ketika karyawan puas dengan aspek-aspek dari
kepuasan kerja seperti sikap atasan, dukungan rekan kerja, gaji, promosi dan
kerja itu sendiri, maka komitmen karyawan akan semakin tinggi yang ditunjukkan dengan sikap
karyawan yang akan mempertahankan keanggotaannya, loyalitas dan pengorbanan yang tinggi bagi perusahaan.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Azeem (2010) bahwa dimensi kepuasan kerja yaitu pekerjaan itu sendiri, gaji,
atasan, kesempatan promosi dan rekan kerja memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi Dan hasil pengujian
perusahaan yang mampu membentuk iklim organisasi yang baik akan dapat meningkatkan kepuasan kerja
karyawan dan selanjutnya kepuasan kerja yang tinggi ini akan menciptakan komitmen organisasional karyawan
menjadi lebih baik. Hasil ini sejalan dengan penelitian dari Kesawa et al. (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan
kerja menjadi efek tidak langsung mediasi antara iklim organisasi dan komitmen organisasi. Lebih lanjut dijelaskan
bahwa untuk menjaga komitmen organisasi karyawan, manajemen harus memperhatikan iklim organisasi yang
kondusif dan pemenuhan kepuasan kerja karyawan. Selain hasil penelitian tersebut, Kustianto et al. (2013) dalam
penelitiannya juga menyebutkan iklim yang kondusif akan menimbulkan kepuasan kerja yang tinggi sehingga akan
Penelitian ini secara umum memiliki beberapa kelemahan. (1) Ruang lingkup penelitian ini kecil dengan a
jumlah sampel yang sedikit, penelitian yang akan datang perlu menambah cakupan penelitian, tidak hanya pada satu
wilayah dan menambah jumlah sampel untuk menggeneralisasikan hasil penelitian. Meningkatkan
ruang lingkup penelitian akan menjangkau karakteristik responden lain, yang tidak hanya di
bidang jasa pasar daerah. (2) Menganalisis hasil data dengan menggunakan metode second order to
memperoleh hasil yang lebih dalam menggambarkan hubungan antar dimensi variabel penelitian.
IMPLIKASI
Implikasi dari penelitian ini adalah (1) mendukung konsep teori, literatur dan sebelumnya
hasil studi yang menyebutkan bahwa iklim organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pekerjaan
kepuasan dan komitmen organisasi, (2) perusahaan harus lebih memperhatikan dan
menciptakan iklim organisasi yang lebih baik serta kepuasan kerja karyawan sehingga
REFERENSI
HM 2002.
Affandi, PengaruhIklimOrganisasiTerhadapKepuasanKerja, KomitmendanKinerjaPegawai (StudiKasusPadaPegawai Di
LingkunganPemerintah Kota Semarang). Tesis. Program Magister ManajemenUniversitasDiponegoro.
Aydogdu, S. and Asikgil, B. 2011. Sebuah Studi Empiris Tentang Hubungan Antara Kepuasan Kerja Komitmen Organisasi
Dan Turnover Intention. Tinjauan Internasional Manajemen dan Pemasaran, Vol. 1, No. 3, hlm. 43-53.
Azeem, SM 2010. Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Antar Karyawan Di Kesultanan Oman.
Psikologi, Vol. 1, hlm. 295-299.
Azwar, S. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bahrami, MA, Barati, O., Ghoroghchian, M., Montazer-alfaraj, R. and Ezzatabadi, MR 2016. Peran Iklim Organisasi dalam
Komitmen Organisasi: Kasus Rumah Sakit Pendidikan. Perspektif Kesehatan Masyarakat Osong, Vol.7, No. 2, hlm.
96-100.
Bhaesajsanguan, S. 2010. Hubungan Antara Iklim Organisasi, Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Dalam Industri
Telekomunikasi Thailand. E-Pemimpin Singapura.
Bungin, B. 2015. MetodologiPenelitianSosialdanEkonomi: Format-format KuantitatifdanKualitatifuntukStudiSosiologi,
KebijakanPublik, Komunikasi, Manajemen, danPemasaran. Jakarta: Grup Prenadamedia.
Carson, CM 2005. Pandangan Sejarah Teori Douglas McGregor Y. Keputusan Manajemen, Vol. 43, No.3, hlm. 450-460.
Goi, MT 2014. Dampak Iklim Organisasi Terhadap Niat Keluar dan Kepuasan Kerja. Jurnal Manajemen Dunia, Vol. 5,
No. 2, hlm. 14-24.
Hair, JFJ, Black, WC, Babin, BJ, dan Anderson, RE 2010. Analisis Data Multivariat, Edisi ke-7. New York: Pearson.
Hammer, TH, Landau, JC, dan Stern, RN 1981. Ketidakhadiran Ketika Pekerja Memiliki Suara: Kasus Kepemilikan
Karyawan. Jurnal Psikologi Terapan, Vol. 66, No.5, hlm.561-573.
Hanisch, KA dan Hulin, CL 1991. Sikap Umum dan Penarikan Organisasi: Evaluasi Model Kausal. Jurnal Perilaku
Kejuruan, Vol. 39, hlm. 110-128.
Hashemi, J. dan Sadeqi, D. 2016. Hubungan Antara Kepuasan Kerja dan Iklim Organisasi: Studi Kasus Departemen
Pemerintah di Divandarreh. Berita Ilmiah Dunia, Vol. 45, No.2, hlm.373-383.
Hassan, S., Wright, BE, dan Yukl, G. 2014. Apakah Kepemimpinan Etis Penting dalam Pemerintahan? Efek pada
Komitmen Organisasi, Ketidakhadiran, dan Kemauan untuk Melaporkan Masalah Etika. Tinjauan Administrasi Publik,
Vol. 74, Is. 3, hlm. 333-343.
Huang, CC, You, CS, dan Tsai, MT 2012. Analisis Multidimensi Iklim Etis, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan
Perilaku Kewarganegaraan Organisasi. Etika Keperawatan, Vol. 19, No.4, hlm.513-529.
Husein, U. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Edisi Kedua. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Indriantoro, N. dan Supomo, B. 2012. MetodologiPenelitianBisnis. EdisiPertama. Yogyakarta:
FakultasEkonomika&Bisnis UGM.
Ridwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Salemba Empat.
Robbins, SP dan Judge, TA, 2015. Perilaku Organisasi, edisi ke-16. Ratna Saraswati&Fabriella Sirait (Penerjemah).
perilakuOrganisasi, Edisi 16. Jakarta: SalembaEmpat.
A.
Saputra, danWibawa, A.
PengaruhKepuasanKerja, 2018.
KeadilanOrganisasional,
danPemberdayaanKaryawanterhadapKomitmenOrganisasionalKaryawan. E-JurnalManajemenUnud, Vol. 7, No.6, hal.
3201-3229.
A.,
Setyanto, SuharnomodanSugiono. 2013.
AnalisisPengaruhKepuasanKerjadanIklimOrganisasiTerhadapKeinginanKeluar (Intention to Quit) (Pada Perusahaan
Perkebunan Kelapa SawitTeladan Prima Group). JurnalStudiManajemen&Organisasi, Vol. 10, No.1, hal.75-81.
Shanker, M. 2014. Kajian Iklim Organisasi Dalam Hubungannya dengan Intensi Tinggal Karyawan. Jurnal Penelitian
Psikososial, Vol. 9, No.2, hlm.389-397.
Singh, RR, Chauhan, A., Agrawal, S., dan Kapoor, S. 2011. Dampak Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja: Studi
Banding. Jurnal Internasional Ilmu Komputer dan Manajemen, Vol. 11, Is. 02, hlm. 9-18.
Suarningsih, NLP, Alamsyah, A., danThoyib, A. 2013. PengaruhIklimOrganisasiTerhadapKomitmenOrganisasional Dan
KinerjaKaryawan Di RumahSakit. JurnalAplikasiManajemen, Vol. 11, No.2, hal. 233-240.
Sugiyono. 2013. StatistikaUntukPenelitian. Bandung: CV Alfabeta.
Sugiyono. 2014. MetodePenelitianKombinasi (Metode Campuran). Bandung : CV Alfabeta.
Sugiyono. 2014. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Sujarweni, VW 2015. StatistikuntukBisnisdanEkonomi. Yogyakarta :PustakaBaru Press.
Suma, S. dan Lesha, J. 2013. Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi: Kasus Kotamadya Shkodra.
Jurnal Ilmiah Eropa, Vol. 9, No. 17, hlm. 41-51.
Surachim, dan Firdaus, T. 2008. A.
PengaruhIklimOrganisasiTerhadap KepuasanKerjaKaryawanPadaDivisiPharmaserve Di PT. Combiphar Jakarta.
Jurnal Strategis, Vol. 7, No.13, hal. 59-64.
Tella, A., Ayeni, CO, dan Popoola, SO 2007. Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasi Personel Perpustakaan di
Perpustakaan Akademik dan Riset di Negara Bagian Oyo, Nigeria. Filsafat dan Praktek Perpustakaan.
Waspodo, A., Handayani, NC, danParamita, W. 2013. PengaruhKepuasanKerja Dan StresKerjaTerhadapTurnover Intention
PadaKaryawan PT. Unitex Di Bogor. JurnalRisetManajemenSains Indonesia, Vol. 4, No.1, hal. 97-115.
A.
Wibisono, PengaruhIklimOrganisasiterhadap 2011.
KepuasanKerja
(StuditentangPengaruhIklimOrganisasiterhadapKepuasanKerjaPegawaiPuskesmasTuren Malang). di
JurnalAplikasiManajemen, Vol. 9, No.3, hal. 1000-1010.
Yamin, S. dan Kurniawan, H. 2009. Pemodelan Persamaan Struktural. Belajar Lebih Mudah Teknik Analisis Data Kuesioner
dengan Lisrel-PLS. Jakarta: Salemba Infotek.
Yeh, YP 2014. Menjelajahi Dampak Advokasi Karyawan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi: Kasus Maskapai
Penerbangan Taiwan. Jurnal Manajemen Transportasi Udara, Vol. 36, hlm. 94-100.
Yucel, I. 2012. Meneliti Hubungan Antara Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, Dan Turnover Intention: Sebuah Studi Empiris.
Jurnal Internasional Bisnis dan Manajemen, Vol. 7, No. 20, hlm. 44-58.