Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL MINI RESET

“PENGARUH KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI


PERUSAHAAN KREDIT PLUS DI JL MT.HARYONO, SEWON BANTUL.”
Laporan mini reset ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah manajemen sumber
daya manusia.
Dosen pengampu : Rr. ESTI SUTARI S,Pd.,M.Si

DISUSUN OLEH :
1. GRYA GABRILIA ANDHIKA REMBET (180308104)
2. QIARA NUR AZZIHAN (180308148)
3. ANGGIE NUR ARAFAH (180308126)
4. DITA PEBRIYANA (180308108)
5. GALUH FEBRU MAULANA (180308131)
6. TEDY FAUZI RAHMAT (180308143)
7. T.M BERRIL CHALIQ AR-RAHMAN (180308133)
8. ADITYA MAULANA RAMDHANI (180308129)
9. MUSTAFA HAWARIY (180308145)

SEKOLAH TINGGI TEKHNOLOGI KEDIRGANTARAAN


JL. PARANGTRITIS KM 4,5 SEWON BANTUL DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian


pelaksaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,
dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja
dapat diketahui dandiukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria
atau standar keberhasilan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang
atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolak ukur
keberhasilannya. (Moeheriono, 2012: 95)

Kinerja atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya (Anwar Prabu Mangkunegara, 2006:67)

Sedangkan menurut Jusuf Arianto (2006: 66) Kompensasi merupakan bentuk


penghargaan atau rewards. Dengan memberikan penghargaan atas hasil yang dicapai,
kebijakan dalam hal kompensasi dapat pula sebagai penguat prilaku pekerja yang telah
memberikan konstribusi positif bagi karyawan. Selain kinerja, aspek kompensasi atau
pengajian telah menjadi isu sentral dalam manajemen sumberdaya manusia. Sistem
kompensasi yang tepat diyakini dapat meningkatkan motivasi, komitmen dan keterlibatan
pekerja.Kompensasi sangat penting bagi karyawan itu sendiri sebagai individu, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminkan atau ukuran nilai pekerjaan itu sendiri,
keluarga dan masyarakat. Kemudian program kompensasi juga penting bagi perusahaan,
karena hal itu mencerminkan upaya untuk mempertahankan sumberdaya manusia atau
dengan kata lain agar karyawan mempunyai loyalitas dankomitmen yang tinggi pada
perusahaan (Handoko,1994 : 155)

Dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa
diantara faktor utama ketidakpuasan kerja karyawan adalah kompensasi yang tidak sesuai
dengan harapan. Kondisiini menuntut suatu perusahaan untuk mengembangkan performen-
nya, dan hal itu harus didukung pula oleh karyawan yang profesional dan memiliki loyalitas
serta dedikasi yang tinggi. suatu instansi dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun
untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan
manajemen yang baik dan benar. Sumber daya manusia merupakan elemen yang harus
diperhatikan oleh suatu instansi, keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu instansi
memegang peranan yang sangat penting. Manusia dalam melaksanakan pekerjaannya
melibatkan fisik dan mental secara kuat. Hal ini sangat terasa secara langsung di saat manusia
itu selesai melaksanakan pekerjaannya. Dalam mewujudkan tujuannya, setiap manusia
bekerja dengan melibatkan aspek fisik dan aspek mental. Aspek tenaga seperti aktivitas yang
dilakukannya dalam mewujudkan tujuan tersebut dan aspek mental, yaitu sesuatu yang
muncul dalam diri bahwa apa yang dilakukannya akan berhasil dengan baik. Aspek mental
atau kepercayaan diri yang dimaksud sering disebut dengan istilah motivasi.

Agar sebuah pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan serius dan sempurna, diperlukan
motivasi yang kuat dalam diri seorang pekerja. Maksudnya, sebelum seseorang melakukan
pekerjaannya, telah dilakukan pemilihan, yaitu pekerjaan yang mana harus dikerjakan
terlebih dahulu. Dengan demikian, pekerja tersebut akan berusaha sekuat tenaganya
menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan sempurna. Selain itu, seseorang bekerja atau mau
melaksanakan pekerjaannya dikarenakan di dalam dirinya lahir pikiran bahwa dari
pekerjaanyang dilakukannya tersebut dapat melahirkan sebuah konpensasi, baik berupa
upah/gaji, tunjangan, insentif, maupun fasilitas yang akan diberikan akibat pekerjaan yang
dilakukannya tersebut.

Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapkan oleh perusahaan tersebut. Semakin
banyak karyawan yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas perusahaan secara
keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertahan dalam persaingan
pasar domestik. Terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja karyawan,
diantaranya adalah menurunnya keinginan karyawan untuk mencapai prestasi kerja,
kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang menaati
peraturan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun
semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi
kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunya kinerja karyawan dalam bekerja.
Faktor-faktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja diantaranya adalah motivasi,
kompensasi dan konflik kerja
Perusahaan kredit plus adalah perusahan makanan cepat saji yang cukup terkenal di berbagai
wilayah. Sebagai perusahaan yang cukup terkenal,tentunya diharapkan mampu menunjukan
kinerja terbaiknya kepada para pengunjung agar merasa nyaman saat mendapatkan pelayanan
di restaoran.

B. Perumusan Masalah

Atas dasar latar belakang diatas,maka penulisan melakukan perumusan penelitian adalah
sebagai berikut:
1. Apakah pemberian kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN KOMPENSASI

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak
langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54). Kompensasi berbentuk uang, artinya gaji
dibayar dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi
berbentuk barang, artinya gaji dibayar dengan barang. Misalnya gaji dibayar 10% dari
produksi yang dihasilkan.

Menurut Sedarmayanti (2011:239), pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang di


terima oleh karyawan sebagai balas jasa kerja mereka.

B. TUJUAN KOMPENSASI

Tujuan pemberian kompensasi pada umumnya adalah sebagai alat pemelihara dan
motivasi agar karyawan tetap memberikan komitmennya kepada perusahaan. Menurut
Singodimejo, tujuan pemberian kompensasi antara lain adalah: Menjamin sumber nafkah
karyawan beserta keluarganya, meningkatkan prestasi kerja, meningkatkan harga diri para
karyawan, memempererat hubungan kerja antarkaryawan, mencegah karyawan meninggalkan
perusahaan, meningkatkan disiplin kerja, efisiensi tenaga kerja yang potensial, perusahaan
dapat bersaing dengan tenaga kerja di pasar, mempermudah perusahaan mencapai tujuan,
melaksanakan perundang-undangan yang berlaku, dan perusahaan dapat memberikan
teknologi baru.

Menurut Notoadmojo, ada beberapa tujuan kompensasi yang perlu diperhatiakan, yaitu:

1) Menghargai Prestasi Kerja

Dengan pemberian kompensasi yang memadai adalah sebuah penghargaan organisasi


terhadap prestasi kerja karyawan. Selanjutnya akan mendorong perilaku-perilaku atau kinerja
karyawan sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.
2) Menjamin Keadilan

Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan di antara
karyawan dalam organisasi. Masing-masing karyawan akan memperoleh kompensasi sesuai
dengan tugas, fungsi, jabatan dan prestasi kerja.

3) Mempertahankan Karyawan

Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan lebih survival bekerja pada
organisasi itu. Hal ini akan dapat mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu.

4) Memperoleh Karyawan yang bermutu

Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan, akan lebih
banyak peluang untuk memilih karyawan yang terbaik.

5) Pengendalian Biaya

Dengan adanya sistem kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan
rekrutmen, sebagai akibat semakin seringnya karyawan keluar mencari pekerjaan lain yang
lebih menguntungkan.

Pengertian kinerja atau performance merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian


pelaksaan suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi,
dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi. Kinerja
dapat diketahui dandiukur jika individu atau sekelompok karyawan telah mempunyai kriteria
atau standar keberhasilan tolak ukur yang telah ditetapkan oleh organisasi. Oleh karena itu,
jika tanpa tujuan dan target yang ditetapkan dalam pengukuran, maka kinerja pada seseorang
atau kinerja organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolak ukur
keberhasilannya. (Moeheriono, 2012: 95)

Sedangkan Mathis dan Jackson (2006:65) menyatakan bahwa kinerja pada dasarnya
adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pegawai. Manajemen kinerja adalah
keseluruhan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi,
termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja di perusahaan tersebut.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Scermerhorn, Hunt dan Gibson terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi
kinerja, yaitu:26

1. Atribut Individu

Dengan adanya berbagai atribut yang melekat pada indivdu akan membedakan individu
yang satu dengan lainnya. Faktor ini merupakan kecakapan individu untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang telah ditentukan, terdiri dari:

a. Karakteristik demografi, misalnya: umur, jenis kelamin, dan lain-lain.

b. Karakteristik kompetisi, misalnya: bakat, kecerdasan, kemampuan dan keterampilan.

c. Karakteristik psikologi, yaitu nilai-nilai yang dianut, sikap dan kepribadian.

2. Kemauan untuk Bekerja

Dengan berbagai atribut yang melekat pada individu menunjukkan adanya


kesempatan yang sama untuk mencapai suatu prestasi, hanya untuk mencapai kinerja yang
baik diperlukan usaha atau kemauan untuk bekerja keras karena kemauan merupakan suatu
kekuatan individu yang dapat memacu usaha kerja serta dapat memberikan suatu arah dan
ketekunan.

3. Dukungan Organisasi

Dalam mencapai kinerja karyawan yang tinggi diperlukan juga adanya dukungan atau
kesemptan dari organisasi/perusahaan. Misalnya: kelengkapan peralatan dan perlengkapan
kejelasan dalam memberikan informasi.

Jadi kesimpulannya adalah tinggi rendahnya kinerja karyawan dipengaruhi oleh tiga hal,
yaitu kesemptan, kemauan serta dukungan yang diberikan perusahaan adalah hal yang
diperlukan, sedangkan kemampuan tiap karyawan merupakan sesuatu yang ada di dalam diri
karyawan sendiri yang dapat dikembangkan.

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu
upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma yang berlaku (Rivai, 2009: 825). Kinerja memiliki kaitan yang
sangat erat dengan disiplin kerja karyawan. Semakin baik disiplin karyawan, maka semakin
tinggi pula prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit
bagi organisasi perusahaan mencapai hasil yang optimal dalam Saputra (2010)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Obyek penelitian.
Obyek penelitian ini dilakukan di perusahaan kredit plus yang teletak di Jalan MT
Haryono, Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Variabel penelitian.

Variabel 1
Kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau
tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan
kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54).kompensasi di Perusahaan kredit
plus dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi atasan terhadap
kompensasi yang di berikan kepada karyawan dengan membandingkan kinerja
karyawan.

Variabel 2
Kinerja Karyawan
Definisi Kinerja Karyawan di Perusahaan Kredit Plus merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Metode pengumpulan data


a. Wawancara
Pengertian Wawancara adalah suatu percakapan antara dua atau lebih orang yang
dilakukan oleh pewawancara dan narasumber.
Ada juga yang mengatakan bahwa definisi wawancara adalah suatu bentuk
komunikasi lisan yang dilakukan secara terstruktur oleh dua orang atau lebih, baik
secara langsung maupun jarak jauh, untuk membahas dan menggali informasi tertentu
guna mencapai tujuan tertentu pula.
Wawancara (interview) memiliki tujuan yang jelas dan memiliki makna yang
melebihi maksud dari percakapan biasa. Proses wawancara ini terjadi dengan adanya
komunikasi bolak-balik antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai,
untuk menggali topik tertentu yang dibahas.

Pertanyaan wawancara
Karyawan :
1. Bagaiaman pendapat anda soal kompensasi yang diberikan kepada setiap
karyawan?
2. Apakah kompensasi yang di berikan sesuai yang di inginkan kalian?
3. Apa harapan saudara terhadap kesejahteraan yang mestinya di terima
karyawan
4. Berapa kompensasi yang di berikan perusahaan kredit plus?
5. Apakah kompensasi yang diterima sudah sesuai dengan kinerja?

Pimpinan/Atasan:
1. Bagaimana bentuk – bentuk kompensasi di Perusahaan Kredit Plus?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat kompensasi?
3. Bagaimana hubungan tingkat kompensasi dengan kinerja karyawan?
4. Bagaimana mekanisme yang digunakan dalam melakukan evaluasi kinerja
pegawai di perusahaan kredit plus?
5. Sejauh mana kompensasi berpengaruh terhadap kinerja ?

a. Observasi
Prof. Heru
Menurut Prof. Heru pengertian observasi adalah suatu pengamatan yang menunjukkan
sebuah pembelajaran yang dilaksanakan secara sengaja, berurutan, terarah, dan sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai dalam pengamatan tersebut.

Hanna Djumhana
Menurut Hanna Djumhana, pengertian observasi adalah suatu metode ilmiah yang
paling utama dalam ilmu pengetahuan empiris serta masih mendapat pengakuan dari
dunia penelitian karya ilmiah sebagai metode yang sering digunakan dalam
melakukan pengumpulan data.
Tujuan observasi
1. Untuk menggambarkan suatu objek dan segala yang berhubungan dengan objek
penelitian melalui pengamatan dengan menggunakan panca indera.
2. Untuk mendapatkan suatu kesimpulan mengenai objek yang diamati, dimana
kesimpulan tersebut disusun dalam sebuah laporan yang relevan dan bermanfaat
bagi bahan pembelajaran.
Rencana observasi :
Sebelum melakukan wawancara kelompok kami
a) Pengumpulan data berupa gambar,foto dll
b) Mencari informasi tentang apa yang akan di observasi.
c) Menentukan tujuan tujuan dari apa yang akan d observasi.
d) Membuat catatan hasil hasil observasi.
e) Membuat check list.

Anda mungkin juga menyukai