Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1.1. Profil dan Deskripsi Perusahaan


1.2. Hasil Penelitian dan Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Pengaruh ………..”. Sampel pada
penelitian ini adalah PT …… yang berjumlah 100 responden. Penelitian ini dilakukan
PT …… Mei 2023. Dalam penelitian ini alat yang digunakan untuk menganalisis data
berupa aplikasi software SPSS versi …. .

1.2.1. Analisis Statistik Deskriptif


Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan
suatu data yang terdapat dalam penelitian dengan melihat nilai rata-rata
(mean), nilai maximum, nilai minimum, dan standar deviasi dari setiap
variabel. Hasil analisis statistic deskriptif adalah sebagai berikut:
Tabel 1.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

X1.TOTAL 100 15 30 24.25 3.304


X2.TOTAL 100 10 30 23.02 3.908
X3.TOTAL 100 13 30 25.60 3.624
Y.TOTAL 100 12 25 19.98 2.640
Valid N (listwise) 100

Berdasarkan tabel deskriptif di atas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:


a. Variabel Pengetahuan Produk (x1) menunjukan jumlah sampel (N) ada
100, nilai minimum adalah 15 dan maksimum 30, nilai rata-ratanya adalah
24,25 dengan standar deviasi sebesar 3,304.
b. Variabel Iklan (x2) menunjukan jumlah sampel (N) ada 100, nilai
minimum adalah 10 dan maksimum 30, nilai rata-ratanya adalah 23,02
dengan standar deviasi sebesar 3,908.
c. Variabel Pengetahuan Produk (x1) menunjukan jumlah sampel (N) ada
100, nilai minimum adalah 13 dan maksimum 30, nilai rata-ratanya adalah
25,60 dengan standar deviasi sebesar 3,624.
d. Variabel Pengetahuan Produk (x1) menunjukan jumlah sampel (N) ada
100, nilai minimum adalah 12 dan maksimum 25, nilai rata-ratanya adalah
19,98 dengan standar deviasi sebesar 2,640.

1.2.2. Uji Instrumen


1.2.2.1. Uji Validitas
Validitas merupakan pengukuran ketepatan data pada suatu objek,
dimana validitas menunjukkan kinerja kuisioner penelitian apakah
data tersebut valid atau tidak valid. Untuk melakukan uji validitas,
metode yang dilakukan adalah dengan mengukur korelasi antara
butir – butir pertanyaan dengan skor pertanyaan secara
keseluruhan, dimana nilai rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > rtabel).
Sampel pada penelitian ini berjumlah 100 responden dengan
derajat kebebasan (Degree of freedom) adalah df = n – 2. Maka
nilai r tabel diperoleh df = 100 – 2 = 98 dengan tingkat signifikansi
sebesar 5% (0,05) adalah 0,196. Hasil uji validitas dapat dilihat
pada tabel berikut:

Tabel 1.1
Hasil Uji Validitas

Variabel Pernyataan R-hitung R-tabel Keterangan


Pengetahuan X1.1 0,640 0,196 VALID
Produk (X1) X1.2 0,693 0,196 VALID
X1.3 0,695 0,196 VALID
X1.4 0,643 0,196 VALID
X1.5 0,659 0,196 VALID
X1.6 0,723 0,196 VALID
Iklan (X2) X2.1 0,740 0,196 VALID
X2.2 0,826 0,196 VALID
X2.3 0,869 0,196 VALID
X2.4 0,777 0,196 VALID
X2.5 0,680 0,196 VALID
X2.6 0,759 0,196 VALID
Persepsi X3.1 0,743 0,196 VALID
Kemudahan X3.2 0,534 0,196 VALID
X3.3 0,778 0,196 VALID
X3.4 0,778 0,196 VALID
X3.5 0,786 0,196 VALID
X3.6 0,840 0,196 VALID
Minat Beli Y1 0,777 0,196 VALID
(Y) Y2 0,723 0,196 VALID
Y3 0,564 0,196 VALID
Y4 0,692 0,196 VALID
Y5 0,710 0,196 VALID

Berdasarkan hasil dari tabel di atas maka, seluruh item pertanyaan


yang digunakan dalam penilitian ini untuk mengukur variabel
pengetahuan produk (x1), iklan (x2), persepsi kemudahan (x3), dan
minat beli (y) dinyatakan valid dimana dari masing-masing item
pertanyaan berdasarkan nilai koefisien korelasi (rhitung) lebih besar
dari nilai rtabel yaitu 0,196.

1.2.2.2. Uji Reliabilitas


Jika suatu alat pengukuran dinyatakan valid, maka proses
perhitungan selanjutnya adalah perhitungan reliabilitas. Analisis ini
digunakan untuk membuktikan apakah kuesioner yang reliable
dapat memberikan jawaban yang meyakinkan jika diuji ulang
dengan hasil yang sama. Suatu data dikatakan reliable dapat dilihat
dari nilai Cronbach’s Alpha dimana koefisien reliablitas > 0,700.
Hasil pengujian dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 1.2
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen

Variabel Batas Nilai Cronbach Keterangan


Normal Alpha
Pengetahua 0,700 0,751 Reliable
n Produk
Iklan 0,700 0,867 Reliable
Persepsi 0,700 0,834 Reliable
Kemudahan
Minat Beli 0,700 0,731 Reliable

Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas menunjukkan nilai


Cronbach Alpha > 0,700, sehingga dapat disimplukan bahwa data
tersebut reliable dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya.

1.2.3. Uji Asumsi Klasik


Sebelum menganalisis regresi berganda perlu dilakukannya uji asumsi klasik.
Pada penelitian kali ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas,
uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas dan menggunakan bantuan
SPSS …… Hasil uji asumsi klasik dapat disajikan sebagai beriku:

1.2.3.1. Uji Normalitas


Uji normalitas digunakan untuk menganalisis data
penelitian,berdistribusi normal atau tidak. Terdapat 2 cara untuk
mendeteksi residual berdistribusi normal atau tidak dengan
menganalisis grafik dan uji statistik. Uji normalitas dapat dilihat
dari gambar Normal P-P Plot dimana gambar yang dihasilkan
menunjukkan sebaran titik-titik mendekati atau rapat pada garis
lurus (diagonal) maka dikatakan data tersebut berdistribusi normal,
namun apabila sebaran titik-titik tersebut menjauhi garis maka
tidak berdistribusi normal. Berikut gambar Normal P-P Plot:

Gambar 1.1 Uji Normalitas

Sebaran titik-titik dari gambar Normal P-P Plot diatas relative


mendekati garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
tersebut berdistribusi normal.

Selain melihat gambar Normal P-P Plot, bisa dilihat dari hasil
Asymp.Sig.(2-tailed) menggunakan metode Kolmogorv-Smirnov,
suatu data dikatakan memenuhi normalitas jika nilai residual lebih
besar dari 0,05. Hipotesis yang digunakan:
- H0: residual berdistribusi normal (sig. 2-tailed > 0,05)
H1: residual tidak berdistribusi normal (sig. 2-tailed <0,05)
Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 2.05509817
Most Extreme Differences Absolute .060
Positive .040
Negative -.060
Test Statistic .060
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Asymp.Sig.(2-tailed)


sebesar 0,200 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka H 0
diterima yaitu data tersebut berdistribusi normal, dan dapat
dilakukan proses analisis selanjutnya.

1.2.3.2. Uji Multikolinieritas


Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah terdapat
korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terdapat korelasi antara variabel independen. Ada
atau tidaknya gejala multikolinieritas di dalam model regresi dapat
dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan tolerance.
Regresi bebas dari multikolinieritas jika besar nilai VIF < 10 dan
nilai tolerance >0,10. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0: tidak terjadi korelasi antara variabel independen
(≤ 0,10 dan VIF ≥ 10)
H1: terdapat korelasi antara variabel independen
(≥ 0,10 dan VIF ≤ 10)

Tabel 1.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 5.317 1.894 2.808 .006

X1.TOTAL .173 .074 .217 2.333 .022 .729 1.372

X2.TOTAL .201 .057 .297 3.525 .001 .888 1.126

X3.TOTAL .228 .070 .313 3.268 .002 .689 1.452

Dari tabel Coefficients di atas menunjukkan nilai VIF untuk variabel


pengetahuan (x1) 1,372 sedangkan nilai tolerance-nya sebesar 0,729,
variabel iklan (x2) 1,126 sedangkan nilai tolerance-nya sebesar 0,888,
dan variabel persepsi kemudahan (x3) 1,452 sedangkan nilai
tolerance-nya sebesar 0,689. Dari hasil tersebut semua variabel
memiliki nilai nilai VIF < 10 dan nilai tolerance >0,10, sehingga H0
dapat diterima yaitu dapat disimpulkan bahwa model regresi pada
penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas, dan dapat dilakukan proses
analisis selanjutnya.

1.2.3.3. Uji Heterokedastisitas


Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Model regresi dikatakan terjadi
heteroskedastisitas jika data berpencar disekitar angka nol (0 pada
sumbu Y) dan tidak membentuk suatu pola atau trend tertentu.
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan membuat Scatterplot
antara residual dan nilai prediksi dari variabel terikat yang telah
distandarisasi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar
scatterplot berikut:

Gambar 1.1

Gambar diatas menunjukkan sebaran titik tidak membentuk suatu


pola atau trend tertentu, sehingga dapat disimpulan tidak terjadi
heteroskedastisitas dan dapat dilakukan proses analisis selanjutnya.

1.2.3.4. Uji Autokorelasi


Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model
regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Salah satu ukuran penentuan ada tidaknya autokorelasi menggunakan
metode Durbin-Watson (DW). Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0: tidak ada autokorelasi (du < d < 4-du)
H1: terdapat autokorelasi (d < du atau d > 4-du)
Tabel 1.4
Hasil Uji Durbin-Wattson (DW)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .628a .394 .375 2.087 1.783

Berdasarkan hasil perhitungan diata nilai Durbin-Watson 1,783.


Sehingga H0 diterima dimana du (1,736) < Durbin-Watson 1,783 < 4-
du (2,264) dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi.

1.2.4. Uji Hipotesis Penelitian


1.2.4.1. Uji F
Nilai F hitung digunakan untuk emnguji ketepatan model atau
goodness of fit, apakah model persamaan yang terbentuk masuk
dalam kriteria cocok (fit) atau tidak. Uji F ini bisa disebut sebagai
uji simultan, yaitu untuk menguji apakah variabel inpenden yang
digunakan dalam model mampu menjelaskan perubahan nilai
variabel atau tidak. Jika nilai signifikasi kurang dari 5% (0,05)
maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tersebut
variabel independent secara Bersama-sama berpengaruh terhadap
variabel dependen. Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0: signifikasi < 0,05 dan f-hitung > f-tabel (2,700) layak untuk
digunakan model pengujian
H1: signifikasi > 0,05 dan f-hitung < f-tabel (2,700) tidak layak
untuk digunakan model pengujian

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel berikut:


Tabel 1.5
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 271.841 3 90.614 20.805 .000b

Residual 418.119 96 4.355

Total 689.960 99

Dari tabel ANOVA di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 20.805


dengan tingkat signifikasi 0,000. Sehingga bila dilihat berdasarkan
nilai signifikansinya Sig 0,000 < 0,005 dan nilai f-hitung > f-tabel
(20,805) > 2,700) H0 diterima maka dapat disimpulkan bahwa
variabel indpenden secara simultan berpengaruh terhadap variabel
dependennya. Sehingga model persamaan regresi yang terbentuk
layak dan secara simultan variabel independen pengetahuan
produk (x1), iklan (x2), persepsi kemudahan (x3) berpengaruh
terhadap variabel dependen minat beli (y).

1.2.4.2. Uji T
Uji T digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen pengetahuan produk (x1), iklan (x2), persepsi
kemudahan (x3) berpengaruh terhadap variabel dependen minat
beli (y). Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0: signifikasi < 0,05 dan t-hitung > t-tabel (1,984) terdapat
pengaruh
H1: signifikasi > 0,05 dan t-hitung < t-tabel (1,984) tidak ada
pengaruh

Hasil uji T dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1.6

Hasil Uji Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 5.317 1.894 2.808 .006

X1.TOTAL .173 .074 .217 2.333 .022 .729 1.372


X2.TOTAL .201 .057 .297 3.525 .001 .888 1.126

X3.TOTAL .228 .070 .313 3.268 .002 .689 1.452

Dari hasil perhitungan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai


berikut:

1. Hasil uji t pengaruh variabel pengetahuan produk (x1) terhadap


minat minat beli (y) diperoleh nilai t-hitung > t-tabel yaitu
2,333 > 1,984 dengan nilai signifikansi 0,022 < 0,05, maka H 0
diterima. Artinya pengetahuan produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli.
2. Hasil uji t pengaruh variabel iklan (x2) terhadap minat minat
beli (y) diperoleh nilai t-hitung > t-tabel yaitu 3,525 > 1,984
dengan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, maka H0 diterima.
Artinya iklan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat beli.
3. Hasil uji t pengaruh variabel persepsi kemudahan (x3) terhadap
minat minat beli (y) diperoleh nilai t-hitung > t-tabel yaitu
3,628 > 1,984 dengan nilai signifikansi 0,002 > 0,05, maka H 0
diterima. Artinya persepsi kemudahan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli.

1.2.4.3. Uji Determinasi (Uji R2)


Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa
besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.
Jika koefisien determinasi (R2) semakin besar (mendekati satu)
menunjukkan semakin banyak kemampuan variabel X
menjelaskan variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika
koefisien determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol) semakin
kecil kemampuan variabel X menerangkan variabel Y. hipotesisnya
adalah sebagai berikut:
H0: terdapat penjelasan pengaruh variabel X terhadap variabel Y
(0 < R2 < 1)
H1: tidak terdapat penjelasan pengaruh variabel X terhadap
variabel
Y (R2 < 0 atau R2 > 1)
Berikut hasil uji Koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 .628 a
.394 .375 2.087 1.783

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai koefisien


determinasi sebesar adjusted R2 = 0,375, maka H0 diterima. Nilai
tersebut menjelaskan bahwa minat beli secara simultan sebesar
37,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.

1.3. Pembahasan Penelitian


1.3.1.1. Pengaruh Pengetahuan Produk Terhadap Minat Beli E-Money Card
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel
pengetahuan produk (x1) memiliki nilai t-hitung > t-tabel (2,333 > 1,984)
hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel indpenden yaitu variabel
pengetahuan produk mempunyai pengaruh positif terhadap variabel
dependen yaitu minat beli e-money card.

Berdasarkan jawaban dari kuesioner pengetahuan produk diketahui bahwa


alasan responden menyatakan bahwa desain dan merek produk serta
manfaat yang diberikan seperti manfaat fungsional, psikologis, nilai yang
diberikan dan informaasi dari teman atau kerabat menjadi nilai tambah
terhadap pembelian e-money card.

1.3.1.2. Pengaruh Iklan Terhadap Minat Beli E-Money Card


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel iklan (x2)
memiliki nilai t-hitung > t-tabel (3,525 > 1,984) hasil penelitian ini
membuktikan bahwa variabel indpenden yaitu variabel pengetahuan produk
mempunyai pengaruh positif terhadap variabel dependen yaitu minat beli
terhadap e-money card.

Berdasarkan jawaban dari kuesioner pengetahuan produk diketahui bahwa


alasan responden menyatakan bahwa pesan yang disampaikan, visualisasi,
efektifitas media, serta kejelasan pesan yang disampaikan melalui iklan
mudah dipahami menjadi nilai tambah terhadap pembelian e-money card.

1.3.1.3. Pengaruh Persepsi Kemudahan Terhadap Minat Beli E-Money Card


Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, diperoleh bahwa variabel persepsi
kemudahan (x3) memiliki nilai t-hitung > t-tabel ( 3,628 > 1,984) hasil
penelitian ini membuktikan bahwa variabel indpenden yaitu variabel
persepsi kemudahan tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen yaitu minat beli terhadap e-money card.

Berdasarkan jawaban dari kuesioner pengetahuan produk diketahui bahwa


alasan responden menyatakan bahwa persepsi kemudahan untuk
mempelajari dan mengerti penggunaan produk dapat dikontrol oleh
konsumen dimana saja, sesuai dengan kebutuhan serta praktis untuk dibawa
menyebabkan daya tarik minat beli terhadap e-money card.

Anda mungkin juga menyukai