Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH PERSEPSI DIRI TENTANG KOMPETENSI TERHADAP

KINERJA PERAWAT DIMEDIASI OLEH MOTIVASI KERJA


( Studi pada Perawat Tenaga Kontrak ( Non PNS) Ruang IRNA 1 pada Rumah Sakit Umum
( RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang )

KERANGKA PEMIKIRAN
MASALAH PENELITIAN
1. Bagaimana persepsi Perawat tentang kompensasi, motivasi
kerja, dan kinerja
2. Apakah kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja Perawat Tenaga Kontrak (non PNS) ruang
irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar
Kota Malang?
3. Apakah kompensasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap motivasi kerja Perawat Tenaga Kontrak (non PNS)
ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful
Anwar Kota Malang?
4. Apakah motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja Perawat Tenaga Kontrak (non PNS) ruang
irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar
Kota Malang?
5. Apakah motivasi kerja mampu memediasi pengaruh
kompensasi terhadap kinerja Perawat Tenaga Kontrak (non
PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr.
Saiful Anwar Kota Malang ?

TUJUAN PENELITIAN
1. Mendeskripsikan tentang persepsi Perawat Tenaga Kontrak
tentang kompensasi yang diterima, motivasi kerja dan
kinerjanya.
2. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja Perawat Tenaga
Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum
(RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang.
3. Pengaruh kompensasi terhadap motivasi kerja motivasi kerja
Perawat Tenaga Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada
Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang
4. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Perawat Tenaga
Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum
(RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang
5. Pengaruh kompensasi terhadap kinerja Perawat Tenaga
Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum
(RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang apabila dimediasi oleh
motivasi kerja

MODEL HIPOTESIS

Persepsi diri tentang P1 Persepsi Diri tentang Kinerja


Kompensasi Perawat

( X1) ( Y2)

P2 p3

Persepsi Diri tentang


Motivasi Kerja

( Y1)
Keterangan
Pengaruh Langsung

Dari model hipotesis di atas maka dirumuskan hipotesis sebagai


berikut :
HIPOTESIS 1 :
Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja perawat tenaga kontrak ruang irna 1 pada Rumah
Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang
HIPOTESIS 2.
Kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
motivasi kerja perawat tenaga kontrak ruang irna 1 pada
Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang
HIPOTESIS 3.
Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja perawat tenaga kontrak ruang irna 1 pada Rumah
Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Kota Malang
HIPOTESIS 4.
Motivasi kerja memediasi pengaruh kompensasi terhadap
kinerja perawat tenaga kontrak ruang irna 1 pada Rumah
Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful Anwar Kota MalanG

GAMBARAN UMUM Rumah Sakit Umum ( RSU) Dr. Saiful Anwar


Kota Malang )
a. Luas Lahan
Luas lahan seluas 84.106,6 m2. Dengan pembagian
pemanfaatan :
- Luas gedung lantai I 53.321,16 m2
- Luas Jalan Aspal/parker 18.730,15 m2
- Luas Taman 12.055,19 m2
b. Status
RSU Dr. Saiful Anwar adalah Rumah Sakit Umum tipe B
pendidikan milik Pemerintah Daerah Propinsi Jawa Timur
c. Sarana dan Prasarana
( Jumlah tempat tidur berdasarkan kelas perawatan )

No Kelas Perawatan Rawat Inap Jumlah Tempat Tidur

1 Ruang Perawatan Utama ( Pavilyun) 86

2 Ruang Perawatan Kelas I 69

3 RuangPerawatan Kelas II 224

4 Ruang Perawatan Kelas III 476

Total 855

Sumber : RSU Dr. Saiful Anwar

Karakteristik Responden
Karakteristik Individu Jumlah %
( Orang)

Berdasarkan jenis Kelamin


Laki-laki
Perempuan 40 41.7
56 58.3

Berdasarkan Umur
< 25 tahun
26 – 35 26 27.1
36 – 45 23 24.0
46 – 55 20 20.8
Diatas 56 18 18.8
9 9.3

Berdasarkan Pendidikan Terakhir


SMU
Diploma 24 35.4
S1 43 44.8
19 19.8

Berdasarkan Masa Kerja


< 2 tahun
2 – 5 tahun 18 18.8
 5 tahun 34 35.4
44 45.8

Sumber : Data primer diolah

Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas Instrumen
Variabel Instrume Koefisien Keputusan
n Korelasi
Kompensasi (X1) X1.1 0,741 Valid
X1.2 0,778 Valid
X1.3 0,782 Valid
X1.4 0,775 Valid
X1.5 0,637 Valid
X1.6 0,700 Valid
X1.7 0,794 Valid
X1.8 0,722 Valid
X1.9 0,651 Valid
Motivasi Kerja (Y1) Y1.1 0,773 Valid
Y1.2 0,789 Valid
Y1.3 0,810 Valid
Y1.4 0,758 Valid
Y1.5 0,751 Valid
Y1.6 0,749 Valid
Y1.7 0,740 Valid
Y1.8 0,785 Valid
Y1.9 0,725 Valid
Kinerja Perawat (Y2) Y2.1 0,760 Valid
Y2.2 0,819 Valid
Y2.3 0,752 Valid
Y2.4 0,794 Valid
Y2.5 0,767 Valid
Y2.6 0,820 Valid

b. Uji Reliabelitas Instrumen

Variabel Koefisien Alpha Keputusan


Kompensasi (X1) 0,884 Reliabel
Motivasi Kerja (Y1) 0,909 Reliabel
Kinerja Perawat (Y2) 0,871 Reliabel

HASIL ANALISIS PATH


a. Hubungan Antar Variabel Linier
Uji linieritas menggunakan curve fit dan menerapkan parsimony,
yaitu bilamana seluruh model signifikan dapat dikatakan model
berbentuk linier (Solimun, 2002). Model dikatakan signifikan
apabila p value kecil, yaitu dibawah 5%. Hasil uji linieritas dapat
dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Hasil Uji Linieritas Hubungan Antar Variabel
Variabel P value Keterangan
Kompensasi → Motivasi Kerja 0,000 Linier
Kompensasi → Kinerja Perawat 0,000 Linier
Motivasi Kerja → Kinerja Perawat 0,000 Linier

b. Model Rekursif

Model empirik yang disajikan pada Bab 3 menunjukan aliran


kausal satu arah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model
tersebut berbentuk rekursif sehingga memenuhi asumsi path
analysis.

c. Variabel Endogen Minimal Berskala Interval

Pengukuran variabel penelitian menggunakan skala Likert,


menurut Sekaran dalam Solimun (2002) skala Likert dapat
menghasilkan data interval. Berdasarkan pendapat tersebut maka
skala pengukuran dalam penelitian ini telah memenuhi asumsi
path analysis

d. Observe Variable Diukur Tanpa Kesalahan (Valid dan Reliabel)


Hasil pengukuran instrumen penelitian pada Tabel 4.3 dan 4.4
menunjukan nilai yang valid dan reliabel. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa observe variable telah diukur tanpa ada
kesalahan, yang dapat diartikan bahwa ukuran tersebut telah
memenuhi asumsi analisis jalur

e. Model Dispesifikasi Dengan Benar Sesuai Teori


Model teoritikal dasar dan model empirik dalam penelitian ini
dikembangkan berdasarkan telaah pustaka dan jurnal ilmiah,
sehingga tingkat kebenaran konsep yang dikemukakan dapat
dipercaya. Berdasarkan kenyataan tersebut maka asumsi analisis
jalur yang mensyaratkan bahwa model dispesifikasi sesuai dengan
teori telah terpenuhi.
HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS

a. Pengaruh Antar Variabel


Pengaruh Antar Variabel Koefisien t- statistik Sig Ket
Jalur
Kompensasi → Motivasi Kerja 0.653 8,369 0.000 Signifikan
Kompensasi → Kinerja Perawat 0.363 3,647 0.000 Signifikan
Motivasi Kerja → Kinerja Perawat 0.392 3,937 0.000 Signifikan

b. Pengaruh Antar Variabel Secara Langsung, Tidak Langsung dan


Total
Pengaruh Antar Variabel Pengaruh Pengaruh Tidak Pengaruh
Langsung Langsung Melalui Total
Motivasi kerja
Kompensasi → Motivasi Kerja 0.653 - 0.653
Kompensasi → Kinerja Perawat 0.363 - 0.363
Motivasi kerja → Kinerja Perawat 0.392 (0.653) x (0.392) = 0.392 + 0.256
0.256 = 0.648

KESIMPULAN

a. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, dapat dijelaskan bahwa


kompensasi yang diberikan Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful
Anwar Kota Malang dipersepsikan baik, daya dorong yang
menyebabkan seorang bersemangat dalam melaksanakan tugas-
tugasnya telah terpenuhi dengan baik, hasil kerja yang ditampilkan
perawat dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggungjawabnya
antara lain kuantitas kerja, kualitas kerja dan sikap kerja sudah
terpenuhi.
b. Kompensasi berpengaruh terhadap kinerja perawat Tenaga Kontrak
(non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful
Anwar Kota, hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa setiap kenaikkan
kebijakan pemberian kompensasi diikuti naiknya kinerja perawat
Tenaga Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum
(RSU) Dr. Saiful Anwar Kota.
c. Kompensasi berpengaruh terhadap motivasi kerja perawat Tenaga
Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr.
Saiful Anwar Kota Malang. Hasil ini dapat dijelaskan bahwa para
perawat tenaga kontrak (non PNS) Rumah Sakit Umum Dr. Saiful
Anwar memiliki motivasi yang tinggi, apabila peran kompensasi
seperti gaji yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari sudah
terpenuhi
d. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja perawat Tenaga Kontrak
(non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr. Saiful
Anwar Kota Malang, hasil ini dapat diinterpretasikan bahwa setiap
kenaikkan motivasi kerja diikuti naiknya kinerja perawat Tenaga
Kontrak (non PNS) ruang irna 1 pada Rumah Sakit Umum (RSU) Dr.
Saiful Anwar Kota Malang
e. Motivasi kerja mampu memediasi pengaruh kompensasi terhadap
kinerja perawat. Artinya peran kompensasi seperti gaji yang dapat
mencukupi kebutuhan sehari-hari mampu menjadi daya dorong bagi
perawat dimana perawat berupaya untuk tidak ketinggalan dalam
prestasi serta bersemangat untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan tugas dan pekerjaannya merawat pasien lebih efektif,
cepat dan tepat waktu.

SARAN
a. Guna meningkatkan kinerja perawat Tenaga Kontrak (non PNS),
sebaiknya pihak Rumah Sakit perlu membuat kebijakan yang
berkaitan dengan pemberian kompensasi baik kompensasi finansial
maupun non finansial, sehingga dapat memberikan dorongan pada
Tenaga Kontrak (non PNS). Pemberian kompensasi tersebut harus
didistribusikan secara adil.
b. Guna meningkatkan kinerja perawat Tenaga Kontrak (non PNS),
sebaiknya pihak Rumah Sakit mengembangkan kebijakan yang
diikuti paradigma baru untuk meningkatkan motivasi kerja yang
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, artinya motivasi kerja akan
meningkat pada saat terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan
rasa aman, kebutuhan jaminan hari tua, kebutuhan sosial, kebutuhan
akan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri.
c. Bagi peneliti yang akan datang, perlu mengkaji variabel-variabel
selain kompensasi dan motivasi kerja, dimana variabel yang dikaji
dapat berupa tingkat kedisiplinan perawat Tenaga Kontrak (non
PNS).

KETERBATASAN

Peneliti mengakui bahwa penelitian ini ada keterbatasannya :

1. Sampel yang digunakan terbatas yaitu perawat Non PNS pada rawap
IRNA I RSU Dr. Saiful Anwar saja sehingga mempengaruhi hasil
penelitian. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel yang
lebih luas dan heterogen yaitu tidak pada satu Institusi atau
perusahaan saja sehingga dapat memberikan hasil yang lebih
sempurna.

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini, pengumpulannya hanya


menggunakan kuisioner saja dan tidak melakukan wawancara
dengan sampel penelitian. Jadi hasil penelitian yang diperoleh hanya
berdasarkan data yang terkumpul melalui kuisioner. Peneliti
selanjutnya dapat mengumpulkan data melalui kuisioner dan
wawancara agar hasilnya lebih sempurna.

Anda mungkin juga menyukai