Anda di halaman 1dari 64

BAB I

USULAN PENELITIAN TESIS

A. BAGIAN AWAL

Bagian ini memuat halaman judul penelitian serta halaman persetujuan dengan format
sebagai berikut :

Bagian awal terdiri dari :

1. Sampul
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Halaman pernyataan orisinalitas
5. Halaman identitas tim penguji
6. Halaman kata pengantar / Ucapan Terima Kasih
7. Halaman daftar isi
8. Halaman daftar gambar
9. Halaman daftar tabel
10. Halaman daftar lampiran
11. Halaman daftar simbol dan singkatan

Halaman Judul : Halaman judul memuat judul penelitian, maksud usulan penelitian,
lambang, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia, nama dan nomor mahasiswa, instansi
serta waktu pengajuan usulan penelitian. Halaman judul untuk usulan tesis diketik pada
sampul berwarna biru tua.

a. Judul Penelitian: dibuat singkat dan jelas, menunjukkan masalah yang akan
diteliti dan tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam. Maksimum
jumlah kata dalam judul yang diperbolehkan adalah 20 kata.
b. Lambang Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia:
c. Nama dan Nomor Mahasiswa: nama ditulis lengkap tanpa gelar kesarjanaan.
Nomor mahasiswa ditulis lengkap di bawah nama mahasiswa.
d. Nama Instansi: Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Institut Ilmu
Kesehatan STRADA Indonesia. Tahun….

Contoh selengkapnya format Halaman Judul terdapat pada Lampiran 1.

 Halaman Pengesahan: halaman pengesahan berisi informasi judul penelitian,


nama dan nomor mahasiswa penyusun, nama pembimbing utama dan
pembimbing pendamoping, dan tanggal persetujuan.

1
 Halaman pernyataan Orisinalitas : berisikan pernyataan keaslian penelitian yang
dibuat dan ditandatangani peneliti ,bermaterai 10.000
 Halaman identitas tim penguji
 Halaman kata pengantar / Ucapan Terima Kasih
 Halaman daftar isi
 Halaman daftar gambar
 Halaman daftar tabel
 Halaman daftar lampiran
 Halaman daftar simbol dan singkatan

** Contoh terdapat pada Lampiran 2.

Bagian Utama Usulan Penelitian

Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan pustaka
Bab III Metodologi penelitian
Daftar Pustaka

A. Latar Belakang Penelitian


Latar belakang penelitian meliputi perumusan masalah, keaslian penelitian, dan
urgensi (kepentingan penelitian).
B. Perumusan masalah menjelaskan mengenai alasan – alasan pentingnya
dilakukannya penelitian dan kedudukannya dalam permasalahan yang lebih luas
dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian dinyatakan secara spesifik, sejalan dengan perumusan masalah yang
dikemukakan.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian baik secara teoritis (pengembangan
ilmu) maupun praktis
E. Keaslian penelitian dikemukaan dengan pernyataan yang tegas dengan dukungan
pustaka menyatakan bahwa permasalahan yang diteliti belum pernah ada penyelesaian
oleh peneliti yang lain dan kalau pun ada harus dinyatakan dengan tegas perbedaan
penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada

2
BAB II

Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka berisi telaah atau kajian mengenai hasil-hasil
penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Uraian dijelaskan secara sistematis mengenai
kelemahan atau kekurangan mengenai hasil penelitian yang sudah ada dan
ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau terpecahkan
secara memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan diulas secara jelas dan diambil
secara langsung dari sumber aslinya (jurnal penelitian dan bukan artikel review),
minimum 80% dari daftar pustaka. Semua sumber yang dipakai sebagai acuan
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan yang diuraikan
lebih lanjut dalam daftar pustaka.

Contoh cara pengacuan tertuang pada Tata Cara Penulisan

A. Landasan Teori atau Dasar Pemikiran Teoritis


Landasan teori disusun berdasarkan tinjauan pustaka sebagai dasar justifikasi
pemecahan masalah dan digunakan sebagai dasar perumusan kerangka konsep atau
model penelitian dan hipotesis. Landasan teori dapat berupa uraian kualitatif ataupun
model matematis ataupun persamaan-persamaan ataupun kerangka konsep ataupun
model penelitian yang berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti

B. Kerangka Konsep (untuk penelitian sosial)


Kerangka Konsep adalah bagian dari kerangka teori yang mendukung penelitian yang
akan dilakukan. Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan yang berisi konstruk
atau variabel-variabel penelitian (inklusi dan eksklusi).

C. Hipotesis (jika ada)


Hipotesis adalah pernyataan secara singkat dan jelas yang merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, ditegakkan/dibuat berdasarkan
landasan teori atau kerangka konsep atau model penelitian yang masih harus
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ini bukan merupakan hipotesis statistik.

D. Keterangan Empiris (jika tidak ada hipotesis)


Keterangan empiris adalah keterangan atau data-data yang diharapkan diperoleh dari
penelitian. Keterangan empiris diperlukan apabila penelitian bersifat
eksploratif/deskriptif sehingga tidak dapat dirumuskan hipotesis.

3
BAB III

Metodologi Penelitian
Metode penelitian memuat: bahan, subyek atau materi penelitian, peralatan, jalannya
penelitian, variabel, dan definisi operasional variabel serta analisis. Bagian ini
dilengkapi bagan atau skema penelitian
a. Desain Penelitian Disini disebutkan secara jelas jenis dan desain penelitian yang akan
dilakukan,
Misalnya :
1. Penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional,
Case Control atau Cohort
2. Penelitian eksperimental dengan menggunakan pre-post test control group
design atau post test only control group design
3. Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap
(Completely Randomized Design)
b. Kerangka Kerja , memuat uraian metode yang akan digunakan dalam penelitian
dan cara mengumpulkan data dan metode sampling yang digunakan
c. Bahan, subyek, atau materi penelitian dapat berupa bahan, populasi atau
sampel yang dijelaskan secara detail mengenai spesifikasi dan sifat sifatnya.
d. Instrumen Penelitian, dijelaskan secara detail peralatan / instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian, disertai keterangan gambar jika diperlukan. Untuk
penelitian sosial, peralatan dapat berupa kuesioner atau pedoman wawancara atau
instrument yang sudah distandarisasi.
e. Variabel penelitian, diuraikan dengan jelas variabel penelitian yang meliputi
variabel bebas, variabel terkendali, variabel tergantung. Perumusan variabel pada
penelitian sosial meliputi variabel bebas, variabel tergantung, variable terkendali
serta variabel mediasi dan variabel moderasi (jika ada).
f. Definisi operasional variabel, menjelaskan secara teknis dan spesifik dari
variabel-variabel yang akan diteliti.
g. Waktu Penelitian
Waktu penelitian menguraikan rincian kegiatan penelitian disertai dengan rencana
waktu pelaksanaan kegiatan
h. Analisis, diuraikan mengenai cara menganalisis hasil penelitian yang dapat berupa
model, statistik, persamaan-persamaan yang sesuai untuk menjawab tujuan
penelitian.
i. Etika Penelitian Eksperimen yang menggunakan manusia sebagai subyek, tidak
boleh bertentangan dengan etika. Oleh karena itu, penelitian dengan subyek
manusia dan hewan harus mendapat persetujuan dari Komisi Etika Medis
setempat. Prinsip dalam pertimbangan etika meliputi bebas dari eksploitasi. Bebas
dari penderitaan, kerahasiaan, bebas menolak menjadi responden, mempunyai hak
untuk mendapatkan pengobatan yang sama jika klien telah menolak menjadi
responden.

4
Keterangan: poin e atau f digunakan sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan

Bagian Akhir

Bagian akhir usulan penelitian memuat informasi atau keterangan yang


sifatnya melengkapi usulan penelitian seperti dukungan sarana dan prasarana penelitian
atau borang kuesioner atau pedoman wawancara atau instrumen yang sudah
distandarisasi.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat pustaka yang digunakan dalam menyusun usulan


penelitian, disusun ke bawah sesuai dengan abjad penulis pertama, sesuai dengan sistem
Harvard Cara penulisan pustaka dalam Daftar Pustaka tercantum pada Bagian Tata Cara
Penulisan. Contoh Daftar Pustaka tercantum dalam Lampiran 8.

5
BAB II

TESIS
Sama halnya dengan usulan penelitian, tesis juga terdiri atas tiga bagian, yaitu
Bagian Awal, Bagian Tengah, dan Bagian Akhir, tetapi isinya lebih lengkap.

A. Bagian Awal

Bagian ini memuat halaman judul penelitian serta halaman persetujuan dengan format
sebagai berikut :

Bagian awal terdiri dari :

1. Sampul
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
4. Halaman pernyataan Orisinalitas
5. Halaman kata pengantar
6. Halaman Intisari / Abstrak
7. Halaman Ringkasan / Summary
8. Halaman daftar isi
9. Halaman daftar gambar
10. Halaman daftar tabel
11. Halaman daftar lampiran
12. Halaman symbol dan singkatan

1. Halaman Sampul Depan


Halaman sampul depan memuat: judul tesis, maksud tesis, lambang Institut Ilmu
Kesehatan STRADA Indonesia, nama dan Nomor Mahasiswa, instansi yang dituju,
dan tahun penyelesaian tesis. Halaman berjudul untuk tesis diketik pada sampul hard
cover berwarna biru tua.

Contoh halaman sampul dapat dilihat di Lampiran 1

2. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul depan, tetapi diketik
di atas kertas putih.

3. Halaman Pengesahan
Halaman ini memuat tanda tangan para pembimbing, para penguji dan Direktur
Pascasarjana, serta tanggal ujian. Contoh halaman pengesahan terdapat pada

6
Lampiran 3

4. Halaman pernyataan Orisinalitas


Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi tesis tidak merupakan jiplakan, juga bukan
dari karya orang lain. Surat pernyataan ini harus ditanda-tangani asli oleh mahasiswa
dan bermaterai. Contoh pernyataan terdapat pada Lampiran 4

5. Ucapan Terima Kasih


Kata Pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud tesis, penjelasan-
penjelasan dan ucapan terimakasih (termasuk pemberi dana penelitian tesis). Kata
Pengantar tidak memuat hal-hal yang bersifat ilmiah.

6. Intisari/Abstrak
Intisari ditulis dalam dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, masing-
masing dimulai pada halaman baru. Intisari terdiri atas satu halaman intisari atau lebih
yang memuat intisari tesis sendiri. Intisari terdiri atas 250-300 kata, yang memuat
permasalahan yang dikaji dan tujuan penelitian, metode penelitian dalam ulasan
singkat (bukan prosedur kerja), dan hasil serta diperluas dengan keterangan-
keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian

7. Ringkasan / Summary
a. Ringkasan Tesis Bahasa Indonesia
i. Isi Ringkasan Tesis Bahasa Indonesia

b. Ringkasan Tesis Bahasa Inggris/Summary


i. Isi Summary

8. Daftar Isi
Daftar Isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi
tesis dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat suatu bab atau
subbab. Di dalam daftar isi tertera urutan judul bab, judul sub bab, dan judul anak
subbab disertai dengan nomor halamannya

9. Daftar Gambar
Daftar gambar berisi urutan nomor & judul gambar serta nomor halamannya

10. Daftar Tabel


Jika didalam tesis terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar table yang memuat
urutan nomor & judul table beserta dengan nomor halamannya

11. Daftar Lampiran


Daftar Lampiran memuat urutan nomor & judul lampiran serta nomor halamannya.

7
12. Daftar Singkatan
Daftar singkatan berupa daftar singkatan yang dipergunakan dalam tesis dengan
artinya, apabila dalam laporan dipergunakan singkatan.

B. Bagian Utama Penelitian Kuantitatif

Bagian Utama Tesis terdiri atas bab-bab, pendahuluan, tinjauan pustaka, cara
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan dan satran, dan daftar
pustaka.

Bab I
1. Pendahuluan
Bab Pendahuluan memuat latar belakang dan tujuan penelitian.
a. Latar Belakang Penelitian

Latar belakang penelitian meliputi perumusan masalah, keaslian penelitian, dan


urgensi (kepentingan penelitian).

b. Rumusan Masalah menjelaskan mengenai alasan – alasan pentingnya


dilakukannya penelitian dan kedudukannya dalam permasalahan yang lebih luas
dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
c. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian dinyatakan secara spesifik, sejalan dengan perumusan masalah


yang dikemukakan.

1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
d. Manfaat Penelitian Mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang dapat
dicapai dari :
i. Aspek teoritis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang
dapat di capai di masalah yang diteliti
ii. Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat
dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan peneliti ini.

e. Keaslian Penelitian
Dikemukaan dengan pernyataan yang tegas dengan dukungan pustaka menyatakan
bahwa permasalahan yang diteliti belum pernah ada penyelesaian oleh peneliti
yang lain dan kalau pun ada harus dinyatakan dengan tegas perbedaan penelitian
yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada

8
Bab II Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi telaah atau kajian mengenai hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Uraian dijelaskan secara sistematis mengenai kelemahan atau
kekurangan mengenai hasil penelitian yang sudah ada dan ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara
memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan diulas secara jelas dan diambil secara
langsung dari sumber aslinya (jurnal penelitian dan bukan artikel review),
minimum 80% dari daftar pustaka. Semua sumber yang dipakai sebagai acuan
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan yang
diuraikan lebih lanjut dalam daftar pustaka, dan telah diperluas dengan keterangan
– keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian.

a. Landasan Teori atas Dasar Pemikiran Teoritis


Landasan teori atau dasar pemikiran teoritis disusun berdasarkan tinjauan pustaka
sebagai dasar justifikasi usulan pemecahan masalah yang digunakan sebagai dasar
perumusan kerangka konsep atau model penelitian dan hipotesis. Landasan teori
dapat berupa uraian kualitatif atau pun model matematis ataupun persamaan –
persamaan ataupun kerangka konsep ataupun model penelitian yang berkaitan
dengan bidang ilmu yang diteliti, dan telah diperluas dan di sempurkan.

b. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah bagian dari kerangka teori yang mendukung penelitian
yang akan dilakukan. Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan yang berisi
konstruk atau variabel – variabel penelitian (inklusi dan ekslusi)

c. Hipotesis (jika ada)


Hipotesis adalah pernyataan secara singkat dan jelas yang merupakan jawaban
sementara terhadap permasalahan yang dihadapi, disusun/ditegakkan berdasarkan
landasan teori atau kerangka konsep atau model penelitian yang masih harus
dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ini bukan merupakan hipotesis statistik.

d. Keterangan Empiris (jika tidak ada hipotesis)


Keterangan empiris adalah keterangan atau data-data yang diharapkan diperoleh
dari penelitian. Keterangan empiris diperlukan apabila penelitian bersifat
eksploratif/deskriptif sehingga tidak dapat dirumuskan hipotesis.

Bab III Metodologi Penelitian


Metode penelitian memuat: bahan, subyek atau materi penelitian, peralatan, jalannya
penelitian, variabel dan definisi operasional variabel serta analisis. Pada bagian ini
dilengkapi bagan atau skema penelitian.

9
a. Desain Penelitian Disini disebutkan secara jelas jenis dan desain penelitian yang
akan dilakukan,
Misalnya :
1. Penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional,
Case Control atau Cohort
2. Penelitian eksperimental dengan menggunakan pre-post test control group
design atau post test only control group design
3. Penelitian eksperimental laboratorik dengan rancangan acak lengkap
(Completely Randomized Design)
b. Kerangka Kerja memuat uraian metode yang akan digunakan dalam penelitian
dan cara mengumpulkan data dan metode sampling yang digunakan
c. Bahan, subyek, atau materi penelitian dapat berupa bahan, populasi atau
sampel yang dijelaskan secara detail mengenai spesifikasi dan sifat sifatnya.
d. Instrumen penelitian dijelaskan secara detail peralatan yang akan digunakan
dalam penelitian, disertai keterangan gambar jika diperlukan. Untuk penelitian
sosial, peralatan dapat berupa kuesioner atau pedoman wawancara atau instrument
yang sudah distandarisasi, Uji Validitas dan Reliabilitas di cantumkan
e. Variabel Penelitian diuraikan dengan jelas variabel penelitian yang meliputi
variable bebas, variabel terkendali, variabel tergantung. Perumusan variabel pada
penelitian sosial meliputi variabel bebas, variabel tergantung, variable terkendali
serta variabel mediasi dan variabel moderasi (jika ada).
f. Definisi operasional variabel, menjelaskan secara teknis dan spesifik dari
variabel-variabel yang akan diteliti.
g. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian menguraikan rincian kegiatan penelitian
disertai dengan rencana waktu pelaksanaan kegiatan
h. Analisis diuraikan mengenai cara menganalisis hasil penelitian yang dapat berupa
model, statistik, persamaan-persamaan yang sesuai untuk menjawab tujuan
penelitian.
Keterangan: poin d atau e digunakan sesuai dengan jenis penelitian yang
dilakukan.
i. Etika Penelitian Eksperimen yang menggunakan manusia sebagai subyek, tidak
boleh bertentangan dengan etika. Oleh karena itu, penelitian dengan subyek
manusia dan hewan harus mendapat persetujuan dari Komisi Etik. Prinsip
dalam pertimbangan etika meliputi bebas dari eksploitasi. Bebas dari penderitaan,
kerahasiaan, bebas menolak menjadi responden, mempunyai hak untuk
mendapatkan pengobatan yang sama jika klien telah menolak menjadi responden.

Etika penelitian terdiri dari :


1. Informed Consent (lembar persetujuan menjadi responden)
2. Anonimity (tanpa nama)
3. Confidentiallity (kerahasiaan)

10
j. Keterbatasan Penelitian
Kendala atau Hambatan yang dialami oleh penelitian selama penelitian

Bab IV Hasil penelitian


Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu dan tidak
dipecah menjadi subbab tersendiri.
Hasil Penelitian diarahkan disajikan dalam bentuk table, grafik, foto/gambar,
atau bentuk lain beserta keterangannya (lampiran 6) dan ditempatkan berdekatan
dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti uraian.

Bab V Pembahasan
a. Pembahasan, tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teorotik, disajikan
secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistic. Pembahasan hasil penelitian
dengan hasil penelitian terdahulu yang sejenis/terkait.

Bab VI Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan dan saran harus dinyatakan secara terpisah.
a. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil
penelitian dan pembahasan yang membuktikan hipotesis.

b. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan


kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan, atau
mengembangkan penelitian, serta institusi atau pihak terkait yang berkepentingan.
Lebih memuat hal-hal yang belum dapat diselesaikan oleh peneliti pada penelitian
yang dilakukan (namun masalah tersebut dianggap penting).

c. Bagian Akhir Bagian akhir tesis memuat informasi atau keterangan yang sifatnya
melengkapi usulan penelitian seperti dukungan sarana dan prasarana penelitian
atau borang kuesioner atau pedoman wawancara atau instrumen yang sudah
distandarisasi.

d. Daftar pustaka
Daftar pustaka memuat pustaka yang digunakan dalam menyusun penelitian,
disusun ke bawah sesuai dengan abjad penulis pertama, sesuai dengan Harvard
style.

C. Bagian Utama Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan


sesuai dengan konteks (holistik-konstektual) melalui pengumpulan data dari latar

11
alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian
semacam ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan
dalam penelitian ini. Ciri-ciri penelitian kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk
laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi
yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Laporan penelitian kualitatif harus memiliki fokus yang jelas. Fokus dapat
berupa masalah, objek evaluasi, atau pilihan kebijakan. Laporan penelitian kualitatif
harus memiliki struktur dan bentuk yang koheren yang dapat memenuhi maksud yang
tercermin dalam fokus penelitian.
Gaya penulisan laporan penelitian kualitatif tidak menggunakan model
tunggal. Gaya penulisan dapat bersifat formal, informal, atau gabungan keduanya.
Laporan yang ditulis dengan gaya formal memuat hal-hal pokok pada bagian awal,
kemudian menunjukkan aspek-aspek yang dianggap penting yang dipaparkan beserta
contoh-contoh dari data. Laporan bergaya informal, misalnya berisi paparan sebuah
cerita yang diakhiri dengan kesimpulan.

Sistematika Bagian Utama Kualitatif

Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah penelitian yang
dilakukan. Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar
belakang penelitian, focus penelitian, tujuan penelitian, landasan teori dan kegunaan
penelitian.
a. Konteks Penelitian (Latar Belakang)
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa
penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
b. Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik
pokok yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilah
rumusan masalah, fokus penelitian berisi pernyataan-pernyataan yang akan
dijawab dalam penelitian dan alasan diajukan pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan
ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan dilapangan.
Pernyataan-pernyataan yang diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa
hal tersebut ditampilkan.
Alasan-alasan ini harus dikemukakan secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian
kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik yang berarti dekat sekali dengan
gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan
studi pendahuluan di lapangan.
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian
ini, sesuai dengan focus yang telah dirumuskan.
d. Kegunaan Penelitian / Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi

12
pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata
lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas
masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan
bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan
e. Keaslihan Penelitian
Dikemukaan dengan pernyataan yang tegas dengan dukungan pustaka menyatakan
bahwa permasalahan yang diteliti belum pernah ada penyelesaian oleh peneliti
yang lain dan kalau pun ada harus dinyatakan dengan tegas perbedaan penelitian
yang akan dilakukan dengan penelitian yang sudah ada

Bab II
a. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka berisi telaah atau kajian mengenai hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Uraian dijelaskan secara sistematis mengenai kelemahan atau
kekurangan mengenai hasil penelitian yang sudah ada dan ditunjukkan bahwa
permasalahan yang akan diteliti belum terjawab atau terpecahkan secara
memuaskan. Fakta-fakta yang dikemukakan diulas secara jelas dan diambil secara
langsung dari sumber aslinya (jurnal penelitian dan bukan artikel review),
minimum 80% dari daftar pustaka. Semua sumber yang dipakai sebagai acuan
disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan yang
diuraikan lebih lanjut dalam daftar pustaka, dan telah diperluas dengan keterangan
– keterangan tambahan yang dikumpulkan selama pelaksanaan penelitian
b. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah bagian dari kerangka teori yang mendukung penelitian
yang akan dilakukan. Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan yang berisi
konstruk atau variabel – variabel penelitian (inklusi dan ekslusi)

Bab III Metode Penelitian


Bab ini membuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara
operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi
penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan
keabsahan data, dan tahap-tahap penelitian.
a. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang di gunakan
adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa
pendekatan ini digunakan. Selain itu juga dikemukakan orientasi teoritik, yaitu
landasan berfikir untuk memahami makna suatu gejala ,misalnya fenomenologis,
interaksi simbolik, kebudayaan, etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik).
Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah
etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatosis,
penelitian tindakan, atau penelitian kelas.

b. Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrument
sekaligus pengumpulan data. Instrumen selain manusia dapat pula digunakan,
13
tetapi fungsinya terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen.
Oleh karena itu, kehadiran peneliti dilapangan untuk penelitian kualitatif mutlak
diperlukan. Kehadiran peneliti ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laporan
penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai partisipan penuh,
pengamat partisipan, atau penelitian penuh. Disamping itu perlu disebutkan
apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau
informan.

c. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik dan alas an memilih
lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya
diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu
disertakan peta lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari.
Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan,
keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini,
peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti kurang
tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti,
peneliti pernah bekerja disitu, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.

d. Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data
dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang
dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subyek dan
informan penelitian, bagaimana ciri-ciri dan subjek informan itu, dan dengan cara
bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data
dijaring dari informan yang dipilih dengan teknok bola salju (snowball sampling).
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan
penuh kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel
adalah untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan
rampatan (generalisasi). Pengambilan sampel dikenakan pada situasi, subjek,
informan, dan waktu.

e. Prosedur Pengumpulan Data


Dalam bagian ini diuraikan teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya
observasi partisipasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua
dimensi rekaman data: fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh
mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki
fidelitas tinggi, sedangan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang). Dimensi
struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman, format
ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini.
Selain itu dikemukakan cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan
triangulasi dan waktu yang diperlukan dalam pengumpulan data.

f. Analisis Data
Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain

14
agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan,
pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian
pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan. Dalam
penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pegumpulan data,
dengan tenik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis
komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan
statistik nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis
data ini supaya diberikan contoh yang operasional,
misalnya matriks dan logika.

g. Pengecekan Keabsahan Temuan


Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuannya dan interpretasi yang absah,
maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti dilapangan, observasi yang diperdalam,
triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan
sejawat, analisis kasus negative, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan
anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat–tidaknya ditransfer ke
latar lain (transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan
dapet-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability).
h. Tahap-tahap penelitian
Bagaimana ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian, mulai dari penelitian
pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada
penulisan laporan.

Bab IV Paparan Data dan Temuan Penelitian


Bab IV memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab III. Uraian ini
terdiri atas paparan data yang disajikan dengan topic sesuai pertanyaan-pertanyaan
penelitian dan hasil analisis data.
Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi) dan /atau hasil
wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lainnya (misalnya yang
berasal dari dokumen, foto, rekaman video. dan hasil pengukuran). Hasil analisis
data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema,
kecenderungan, dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat
berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.

Paparan data yang memuat informasi yang berasal dari pengamatan


dan wawancara yang dianggap menonjol dapat dilihat pada Contoh 1 dan
Contoh 2.

Contoh 1.

15
Paparan Informasi dari Wawancara

Masyarakat di desa pandansari Lor memiliki tradisi gotong-royong


yang kuat, antara lain dilaksanakannya “mingguan” dan gugur
gunung” yang dipimpin oleh pamong desa. Hal ini diceritakan oleh
Pak Marso, seorang tokoh masyarakat setempat yang juga salah satu
keturunan ke-tujuh dari “Bedah-Krawang” di desa ini, sebagai berkut.

“Mingguan” yang dilaksanakan tanpa upah untuk kepentingan desa


diwajibkan bagi pemilik tanah gogol tiap minggu untuk memperbaiki
tempat-tempat seperti jalan, sungai, atau kuburan. Sedangkan “gugur
gunung” berlaku untuk semua penduduk di desa ini. “Mingguan” dan
“gugur gunung” telah dilaksankan secara turun temurun sejak
merdeka.

Dari keterangan Pak Marso ini dapat disimpulkan bahwa ikatan social
warga desa Pandansari Lor kuat sekali dan sudah mengakar cukup
lama.

Contoh 2

Paparan Informasi dari Pengamat

Pengaturan tempat duduk yang terpisah juga terjadi ketika


dilaksanakan pengajian dirumah Pak Ikhsan. Berikut ini petikan
catatan lapangan yang menggambarkan suasana tersebut.

Semua jamaah sedang duduk di ruang tamu dan ruang keluarga, di atas
permadani. Ibu-ibu yang sebagian adalah istri-istri dosen menempati
ruang tengah, dekat kamar tidur. Ada sembilan orang ibu yang duduk
ditempat itu.

Dengan demikian terdapat norma yang ketat didaerah ini, khususnya


yang menyangkut pergaulan antara pria dan wanita.

Bab V Pembahasan
Bab ini memuat gagasan peneliti, keterkaitan antara pola-pola, kategori-kategori
dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan
sebelumnya, serta penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap
dari lapangan (grounded theory). Untuk tesis perlu dilengkapi dengan implikasi
dari temuan penelitian.

Bab VI Kesimpulan & Saran.


Kritik dan Saran memuat temuan pokok atau kesimpulan, implikasi dan tindak
lanjut penelitian, serta saran-saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam

16
penelitian kualitataif, temuan pokok atau kesimpulan harus menunjukkan
“makna” temuan-temuan tersebut.

Bagian Akhir

Bagian Akhir terdiri atas :

A. Daftar Pustaka
Daftar Pustaka memuat pustaka apa saja yang diambil sebagai rujukan untuk penulis
tesis. Daftar pustaka harus relevan dengan yang tertulis di dalam teks. Cara mengutip
pustaka dan penulisnya dijelaskan secara tersendiri.

B. Lampiran
Lampiran yang diguakan untuk menempatkan data atau keterangan lain yang
berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian Utama tesis.

17
BAB III
TATA CARA PENULISAN

Tata cara penulisan meliputi : jenis kertas dan ukuran, pengetikan, penomoran, tabel
dan gambar, bahasa, dan penulisan nama.

A. Jenis Kertas dan Ukuran

1. Sampul
Sampul untuk Usulan Penelitian dibuat dari kertas buffalo atau yang sejenis,
sedangkan untuk tesis diperkuat dengan karton (hard cover) dan dilapisi dengan
plastik (laminasi). Warna sampul Usulan Penelitian dan tesis adalah biru tua,Tulisan
pada sampul mencakup judul usulan penelitian/tesis, maksud usulan penelitian/tesis,
lambing STIKes Surya Mitra Husada Kediri, nama dan nomor mahasiswa, instansi
yang dituju dan tahun penyelesaian. Untuk Usulan Penelitian dilengkapi dengan
bulan pengajuan. Sampul dibuat dengan ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm).

Contoh tulisan sampul dapat dilihat pada Lampiran 1.

2. Naskah
Naskah ditulis dalam kertas HVS A80 gram/m2 dan tidak bolak balik. Naskah dibuat
dengan ukuran A4 (21,0 cm X 29,7 cm).

B. Pengetikan

Pengetikan mencakup hal-hal antara lain : jenis huruf, bilangan dan satuan,
jarak baris, batas tepi, pengisian ruangan, alinea baru, permulaan kalimat, judul, sub
judul, anak sub judul, header/footer, rincian ke bawah dan peletakan simetris.

1. Jenis Huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran (font) 12 dan untuk
keseluruhan naskah harus menggunakan ukuran yang sama. Untuk bagian- bagian
tertentu seperti Judul dan sub judul dapat ditulis dengan ukuran lebih besar yaitu
ukuran 14. Untuk tabel, gambar dan rumus ukuran hurufnya bagian isinya dapat
lebih kecil minimal ukuran 10. Judul diketik bold dan diacu dalam teks/naskah.
b. Huruf miring, diperuntukkan pada penulisan berbahasa asing dan nama spesies.

2. Bilangan dan satuan


a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat sebagai contoh :
Sepuluh gram bahan.

18
b. Bilangan decimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat NaCI
20,5 mg.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan bakunya tanpa titik di belakangnya misalnya
m, g dan kg.

3. Jarak Baris
Jarak antara 2 baris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, judul tabel,
keterangan gambar yang melebihi satu baris dan daftar pustaka, ditulis dengan jarak 1
spasi ke bawah.

4. Batas tepi
Batas-batas pengetikan ditinjau dari ukuran kertas, diatur sebagai berikut:
a. batas atas : 4 cm;
b. batas bawah : 3 cm;
c. batas kiri : 4 cm;
d. batas kanan : 3 cm.

5. Pengisian Ruangan
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh, artinya pengetikan
dimulai dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, jangan sampai ada ruangan
yang terbuang (format justify).

6. Alinea Baru
Alinea baru diketik menjorok ke dalam dengan tombol tabulasi setara dengan 6 huruf.

7. Permulaan Kalimat
Bilangan, lambing atau rumus kimia yang memuali suatu kalimat harus dieja, missal :
Sepuluh ekor tikus… Alfa feto protein… Kalsium hidroksida dalam…

8. Judul, sub judul, anak sub judul dan lain – lain


a. Judul
Judul ditulis dengan huruf kapital semua dan diatur secara simetris (format
center) tanpa diakhiri dengan titik dengan huruf ukuran 14 tebal.
b. Subjudul
ditulis simetris dan semua kata dalam kalimat dimulai dengan huruf kapital,
kecuali kata penghubung dan kata depan, dengan huruf ukuran 14 tebal.
c. Anak sub judul
diketik mulai dari batas kiri dengan huruf ukuran 12 tebal, hanya huruf pertama
saja yang huruf besar tanpa diikuti titik. Kalimat pertama sesudah anak sub judul
dimulai dengan alinea baru
d. Sub anak sub judul
dimulai sejajar dengan anak sub judul, diketik mulai dari batas kiri dengan huruf
ukuran 12. Kalimat pertama yang menyusul kemudian dimulai dengan alinea baru

19
Contoh penulisan judul dan lain –lain dapat dilihat pada Lampiran 5.

9. Header/Footer
Header/footer dituliskan dengan huruf miring, dimuali dengan huruf capital pada awal
kata kecuali pada penulisan halaman.

10. Rincian ke bawah


Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, urutan dibuat
dengan penomoran angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan
simbol di depan rincian tidak diperbolehkan.

11. Letak simetris


Gambar, tabel, persamaan, judul dan sub judul ditulis simetris terhadap tepi kiri dan
kanan pengetikan (format Center).

C. Penomoran

Bagian ini meliputi penomoran halaman, tabel, gambar dan persamaan.

1. Halaman
a. Bagian awal Usulan penelitian/tesis/disertasi dimulai dari halaman judul sampai
dengan intisari diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil pada sudut
kanan bawah halaman.
b. Bagian utama diberi nomor halaman memakai angka Arab yang dituliskan sudut
kanan bawah.
c. Nomor halaman ditulis dengan huruf Times New Roman ukuran 12.

2. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab ditulis di atas tabel (dan diacu dalam
naskah).
Misal: Ekstrak sirih merah mempunyai indeks fagositasi tinggi (Tabel 1).

3. Gambar
Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab dibawah gambar (dan diacu dalam
naskah)
Misal : Countourplot daya sebar (Gambar 2) …

4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia atau yang
serupa ditulis dengan angka Arab di dalam kurung () dan ditemukan dibatas tepi
kanan.
Contoh :
H2SO4 + 2 NaOH Na2SO4 + 2 H2O (3)

20
D. Tabel dan Gambar

1. Tabel
a. Nomor tabel diakhiri dengan titik, kemudian diikuti dengan judul ditempatkan di
atas table tanpa diakhiri titik.
b. Tabel tidak boleh Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau terlalu panjang
sehingga tidak mungkin diketik dalam 1 halaman. Nomor tabel dan kata
“lanjutan” tanpa judul dicantumkan pada halaman lanjutan tabel
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga sehingga pemisahan antara yang satu
dengan yang lainnya cukup tegas.
d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, sehingga harus dibuat Landscape,
maka bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Tabel dibuat simetris.
f. Tabel ditempatkan terpisah dari teks, pada posisi di tengah (center).
g. Keterangan tabel diletakkan di bagian bawah tabel.
h. Tabel kanan dan kiri tidak bergaris
i. Keterangan table harus jelas disertai dengan lokasi dan tanggal penelitian

2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta atau foto semuanya disebut gambar.
b. Nomor gambar diakhiri dengan titik, kemudian diikuti dengan judul ditempatkan
di bawah gambar tanpa diakhiri titik.
c. Gambar dan keterangan tidak boleh dipenggal.
d. Penjelasan gambar dituliskan pada tempat-tempat kosong di dalam gambar.
Keterangan gambar dituliskan di bawah gambar tanpa titik.
e. Apabila gambar dibuat memanjang sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar diletakkan di sebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar diusahakan sewajarnya (tidak terlalu kecil sehingga tidak jelas
atau tidak terlalu gemuk).
g. Letak gambar dibuat simetris.
h. Gambar ditempatkan terpisah dari teks, pada posisi ditengah (center).
i. Keterangan gambar diletakkan di baris judul gambar.

E. Bahasa

1. Bahasa yang digunakan


Bahasa Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang baku (minimal
mempunyai subyek dan predikat).

2. Bentuk Kalimat
Bentuk kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama (tunggal/jamak) atau orang
kedua (saya, aku, kami, engkau dan lain-lainnya), tetapi dibuat berbentuk kalimat

21
pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada prakata, kata saya diganti dengan
penulis.

3. Istilah
a. Istilah yang digunakan adalah istilah bahasa Indonesia atau yang sudah diadopsi ke
dalam bahasa Indonesia (diIndonesiakan).
b. Apabila istilah asing tersebut tidak ada padanannya dalam bahasa Indonesia, maka
istilah tersebut dapat ditulis dengan huruf miring (Italic).

4. Ejaan
Ejaan yang digunakan adalah Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) terbaru
(PERMENDIKNAS No. 46 tahun 2009, tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan)

5. Kesalahan yang sering terjadi


a. Kata penghubung, misalkan sehingga, sedangkan, selanjutnya, tidak boleh
digunakan untuk memulai (awal) kalimat.
b. Kata depan, misalkan, pada, tidak diletakkan di depan subyek.
c. Kata dimana dan dari, sering kurang tepat penggunaanya. Kata-kata tersebut
sering dipakai mirip seperti kata where atau of pada bahasa Inggris.
d. Awalan ke dan di harus dibedakan dengan kata depan ke dan di, misalkan di
kantor dan dibuat.
e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat.

Lihat Lampiran 7 untuk tanda baca yang paling banyak dipergunakan dalam karya
tulis.

F. Cara Penulisan Nama Referensi dalam Naskah

Penulisan atau pencantuman pustaka di dalam naskah dan daftar pustaka penting
untuk menunjukkan apresiasi kepada sumber informasi atau ide yang diacu.
Hal ini juga untuk menghindarkan dari plagiarisme serta untuk memudahkan pembaca
menelusuri dimana informasi-informasi yang tertulis tersebut dapat diperoleh. Penulisan
pustaka di Program Pascasarjana Magister Kesehatan STIKes Surya Mitra Husada Kediri
menggunakan sistem HARVARD. Menurut sistem ini yang dicantumkan dalam makalah
adalah nama keluarga (~surname) penulis dan tahun terbit tulisan yang diacu. Beberapa
contoh penulisan tersebut adalah sebagai berikut di bawah ini :

1. Penulis hanya 1 orang


Penulis yang diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya (nama keluarga)
saja atau nama yang dipilih oleh penulis. Misalkan, Ika Puspita Sari memilih Sari

22
sebagai nama yang dipilih walaupun bukan nama keluarga. Gelar kesarjanaan dan
lainnya tidak dituliskan.
Contoh:
a. Menurut Sari (2010) ……………………..
b. Hasil penelitian yang terdahulu menunjukkan bahwa...(Pudjiwati, 2009).

2. Penulis terdiri dari 2 orang


Apabila penulis terdiri dari 2 orang maka nama kedua orang tersebut harus
dicantumkan.
Contoh:
a. Attard dan Cuschieri (2009) menyatakan bahwa ekstrak daun
kersen…………………
b. Ekstrak daun sirih merah (P. crocatum) mempunyai efek… (Yuswanto dan
Wahyuono, 2009).

3. Penulis terdiri lebih dari 2 orang


Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang maka cara penulisannya adalah hanya
mencantumkan satu orang pertama diikuti dkk., (bila artikel dalam bahasa Indonesia,
atau et al., (bila artikel dalam bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya).
Contoh:
a. Satibi dkk. (2010) melakukan penelitian tentang …………
b. Ginsana, suatu polisakarida yang berasal dari Panax ginseng ternyata
menunjukkan efek imunomodulator (Kim dkk., 2009).

4. Penulis yang mempunyai nama keluarga yang sama


Apabila penulis mempunyai nama keluarga yang sama maka penulisannya harus
menyertakan inisial dari nama pertama.
Contoh:
a. J. Smith (2005), A. Smith (2008) dan S. Smith (2009) menyatakan bahwa …
b. Telah diidentifikasi bahwa….(Smith J., 2005; Smith A., 2008).

5. Artikel atau buku yang diterbitkan oleh suatu institusi dan tidak mencantumkan editor
maka dapat dituliskan institusi tersebut sebagai penulis.
Contoh:
a. Departemen Kesehatan (2008) telah mengumumkan bahwa ………
b. Pemberantasan penyakit TBC hanya dapat dilakukan apabila…… (WHO, 2002)

6. Apabila terdapat 2 pustaka atau lebih yang di tulis oleh penulis yang sama pada tahun
yang sama maka penulisannya dengan menambahkan huruf a, b, c, dan seturusnya,
sebagai contoh :
a. Smith (2010a, 2010b) menyatakan bahwa …………….
b. Toksisitas senyawa A terhadap hepar dan ginjal ……………… (Sari, 2011a,
2011b).
Jika disitas pada halaman yang berbeda maka :

23
c. Smith (2010a) menyatakan bahwa ………………………..
d. Disamping itu toksisitas terhadap ……………………… (Smith, 2010b)

7. Apabila terdapat 2 pustaka atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama pada tahun
yang berbeda maka penulisannya sebagai berikut:
a. Smith (2010, 2011) menyatakan bahwa…………………………
b. Toksisitas senyawa A terhadap hepar dan ginjal………(Sari, 2010, 2011).

8. Apabila terdapat 2 pustaka atau lebih yang diacu dan ditulis oleh penulis yang
berbeda maka penulisannya adalah sebagai berikut:
a. Smith (1999) menyatakan……………………………. Penelitian-penelitian
selanjutnya memperkuat dugaan tersebut (Harrison dkk., 2000; Goldman, 2005
dan Marchaban dkk., 2010).
b. Hal itu telah menjadi suatu pengetahuan umum ………( Harrison dkk., 2000;
Goldman, 2005 dan Marchaban dkk., 2010).

9. Apabila ada penulis lain yang diacu tetapi diperoleh pada tulisan orang lain (disitasi)
maka penulisannya adalah sebagai berikut;
a. Penemuan oleh Smith (2001, cit. Jones dan Marillyn, 2004, p 33) menyarankan
bahwa…………………
b. Ada persetujuan umum bahwa……………………….. (Smith, 2001 cit. Jones dan
Marillyn, 2004, p 33).

Penulisan tersebut pada butir a hanya digunakan apabila artikel aslinya tidak
diperoleh. Namun disarankan dengan sangat agar mencari atau menggunakan naskah
aslinya

10. Apabila suatu artikel pada jurnal, majalah atau surat kabar tidak menyebutkan
penulisnya, maka penulisannya sebagai berikut;
Pada berita terakhir yang dimuat di Kompas (Anonim, 2009)………

11. Apabila buku yang diacu adalah suatu buku terjemahan maka penulis yang
dicantumkan dalam makalah adalah penulis aslinya
Buku yang diterjemahkan adalah Physical Pharmacy karangan Martin (1983) yang
diterjemahkan oleh Joshita (1990), maka penulisannya adalah sebagai berikut:
…… dapat diterangkan menggunakan hokum termodinamika (Martin, 1983)

12. Komunikasi Pribadi


Komunikasi pribadi dapat diacu sebagai referensi dalam makalah. Komunikasi pribadi
dapat berbentuk surat, wawancara atau konsultasi dan lainnya. Penulisan di dalam
makalah sebagai berikut;

Menurut Sudjadi (komunikasi pribadi, 10 November, 2011) transfer gen ke dalam sel
prokariot………

24
G. Cara Melakukan Sitasi Langsung

Untuk menghindari plagiarisme, maka pada waktu melakukan sitasi suatu


pustaka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Apabila melakukan sitasi suatu pustaka maka cara penulisannya harus
menggunakan parafrase yaitu menuliskan kembali dengan kalimat sendiri, tidak
diperbolehkan mengutip sama persis kalimat-kalimat yang terdapat pada pustaka yang
diacu. Namun demikian, apabila yang disitasi adalah suatu prosedur kerja atau
peraturan/undang-undang, maka diperkenankan untuk mengutip sama seperti aslinya
(tentu saja harus dicantumkan sumber yang diacu). Kuotasi atau kutipan langsung
adalah suatu penyalinan pustaka dengan kata atau kalimat sama seperti sumbernya
dapat dilakukan dengan cara memberikan tanda kuotasi (“) di awal dan akhir dari
kalimat yang dikutip dan menyertakan halaman, dimana terdapat kalimat tersebut.
Sebagai contoh:
Rahmawati dkk. (2006, hal 12) menyatakan bahwa “Hasil penelitian menunjukkan
jenis obat yang sering berinteraksi dengan obat lain pada pasien rawat inap pasien
geriatri adalah furosemid, kaptopril, aspirin, dan seftriakson. Pada rawat jalan
ditemukan obat yang sering berinteraksi adalah fenitoin, fenobarbital, isoniasid, dan
rifampicin. Pengetahuan mengenai jenis obat yang sering berinteraksi dapat
mempermudah dalam mengidentifikasi adanya interaksi obat pada pengobatan
pasien”.
“Olmesartan was associated with a delayed onset of microalbuminuria, even
though blood-pressure control in both groups was excellent according to current
standards. The higher rate of fatal cardiovascular events with olmesartan among
patients with preexisting coronary heart disease is of concern” (Haller et al., 2011, p
289). Alur baru dituliskan p apabila hanya 1 halaman, dan pp apabila lebih dari 1
halaman.

H. Cara Penulisan Pustaka dalam Daftar Pustaka

Menurut sistem HARVARD, cara penulisan pustaka disusun ke bawah secara


alfabetis. Nama yang dituliskan adalah nama keluarga singkatan dari nama yang
lainnya, atau untuk memudahkan maka yang ditulis lengkap adalah nama paling
belakang kemudian diikuti dari singkatan nama yang lainnya, sebagai contoh :
Ika Puspita Sari dituliskan Sari, I.P.
Moji Christianah Adeyeye dituliskan Adeyeye, M.C.
David Ganderton dituliskan Ganderton, D.
Bila ada sesuatu buku yang dicetak ulang beberapa kali,
Misalkan :
Cetakan 1 tahun 2000, cetakan kedua tahun 2004, cetakan ketiga tahun 2008, maka
yang dicantumkan tahun penerbitan dalam daftar pustaka adalah cetakan 1 yaitu tahun
25
2000, atau first published 1999, reprinted 2000, 2003, 2005, maka yang dicantumkan
tahun penerbitan dalam daftar pustaka adalah yang first published, 1999.

1. Nama penulis hanya ada 1 orang

a. Buku
Nama Keluarga (surname), inisial (singkatan nama tambahan), tahun
penerbitan, judul buku (italik~huruf miring), edisi (kalau ada), penerbit, kota
penerbitan, Negara.
Contoh:
Coleman, M.D. 2010, Human Drug Metabolism, An Introduction, 2nd edition,
john wiler & Sons, London. UK.

b. Buku yang mempunyai editor


Contoh: Huynh-Ba, K. (ed). 2010, Pharmaceutical Stability Testing to Support
Global Markets, Springer Verlaag, New York.

c. Jurnal
Nama keluarga (surname), inisial (singkatan nama tambahan), tahun
penerbitan, judul artikel, nama jurnal (singkatan resmi) ditulis miring (Italic),
volume (ditulis dengan huruf tebal), halaman.
Contoh:
Finn, O.J. 2008, Cancer Immunology, New England Journal of Medicine,
358:2704-2715.

d. Majalah popular, Koran


Bila diketahui penulisnya, maka penulisannya sama dengan jurnal
Contoh: Van Hofe, E. 2011, A New Ally Against Cancer, Scientific American,
October 2011, pp 50-55. Bila tidak diketahui penulisnya maka cara penulisan
pustaka adalah sebagai
berikut: Nama majalah/Koran, Judul artikel, nama majalah/Koran, waktu
penerbitan,
halaman.
Contoh:
Gatra, 2011, Mengurai Masalah Daging Langka, Gatra, 27 April 2011, hal 45.

2. Nama penulis 2 orang


Apabila penulis artikel terdiri dari 2 orang, maka cara penulisannya sama seperti
di atas.
Contoh:
Dennis, E.A. and Bradshaw, R.A. 2011, Intercellular Signaling in Development
and Disease, Academic Press, San Diego, USA. p 480.

26
Bonate, P.T. and Howard, D.R. (eds), 2011, Pharmacokinetics in Drug
Development, vol.3, Advances and Applications, Springer Verlaag, New York

Sorio, C. and Melotti, P. 2008, The Role of Macrophages and Their Scavenger
Receptors in Cystic Fibrosis, Journal of Leukocyte Biology, 86:465-468

3. Nama Penulis lebih dari 6 Orang


Apabila penulis artikel terdiri dari 3 – 6 orang maka semua penulis dicantumkan.
Format penulisannya sama dengan format pada nama penulis hanya 1 orang.
Contoh:
Wainberg, M.A., Zaharatos, G.J. and Brenner, B.G. 2011, Development of
Antiretroviral Drug Resistance, New England Journal of Medicine, 365:637-646.

Golan, D.E., Tashjian, Jr., A.H., Amstrong, E.E. and Amstrong, A.W. 2012,
Principles of Pharmacology, the Pathophysiologic Basis of Drug Therapy, 3rd
edn, Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia.

4. Nama Penulis lebih dari 6 Orang


Apabila penulis artikel terdiri dari lebih 6 orang maka penulisannya sampai pada
nama ke 6 kemudian dibelakangnya diberikan tanda dkk. atau et al., format
penulisannya sama dengan format pada nama penulis hanya 1 orang
Contoh:
Ramsey, B.W., Davies, J., McElvaney, N., Tullis, E., Bell, S.C., Drevinek, P., et
al. 2011, A CFTR Potentiator in Patiens with Cystic Fibrosis and the G551D
Mutation, New England Journal of Medicine, 365:1663-1672

5. Penulis berada dalam tulisan orang lain (disitasi atau bukan merupakan
sumber primer), maka penulisannya sebagai berikut;
Ma, Q., Zhou, B. and Pu, W.T 2008, Reassesment of Isl1 and Nkx2-5 Cardiac
Fate Maps Using a Gata4-based Reporter of Cre Activity, Developmental Biology,
323:98-104 cit. Epstein, J.A., 2010, Cardiac Development and Implications fo
Heart Disease, New England Journal of Medicine, 363:1638-47.

6. Apabila yang di acu adalah suatu chapter dalam suatu buku, maka cara
penulisannya mengikuti formula:
Penulis chapter (nama keluarga dan inisial), tahun publikasi, judul dari chapter
(dalam tanda kuotasi tunggal ‘ ….’) in (dalam) editor dari buku, judul buku, edisi,
penerbit, tempat diterbitkan, halaman.
Contoh:
Cutler, S.J. and Block, J.H. 2011, ‘Metabolic Changes of Drugs and Related
Organic Compounds’, in Beale, J.M. and Block, J.H., Wilson and Gisvold’s
Textbook of Organic Medicinal and Pharmaceutical Chemistry, 12th ed.,

27
Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, pp 45-100.

7. Tulisan yang diacu berasal dari suatu artikel yang dipresentasikan di


seminar, symposium dan lainnya

a. Dipublikasikan
Publikasi dalam bentuk prosiding, maka penulisannya mengikuti formula:
Penulis artikel, tahun dipublikasikan, judul artikel (dalam tanda kuotasi
tunggal ‘
….’), Nama Organisasi atau institusi penyelenggara, Nama seminar atau
symposium atau Judul prosiding (termasuk waktu dan tempat pelaksanaan)-
dimiringkan (Italic), nama editor, penerbit, tempat diterbitkan, halaman.
Contoh: Bourassa, S. 1999, ‘Effects of Child Care on Young Children’,
Proceedings of the Third Annual Meeting of the International Society for
Child Psychology,
International Society for Child Psychology, Atlanta, Georgia, pp 44-46

b. Tidak dipublikasikan
Bowden, F.J. and Fairley, C.K. 1996, ‘Endemic STDs in the Northern
Territory:
Estimations of Effective Rates of Partner Change’, paper presented to the
scientific meeting of the Royal Australian College of Physicians, Darwin, 24-
25 June.
Yuswanto, A. 2010, ‘Bagaimana penanganan penyakit prion dari sudut
pandang CSSD’, dipresentasikan pada Kongres Ilmiah CSSD I di Yogyakarta,
10 – 14 Oktober.

8. Tulisan yang diacu berasal dari publikasi melalui internet. Formula


penulisannya seperti pada jurnal:
Contoh:
Daniel, T.T. 2009, 'Learning from Simpler Times', Risk Management, 56 (1): 40-
44, viewed 30 January 2009, http://proQuest.umi.com

Donahue-Wallace, K. and Chanda, J. 2005, 'A Case Study in Integrating the Best
Practices of Face-to-face Art History and Online Teaching', Interactive
Multimedia Electronic Journal of Computer-Enhanced Learning, 7(1) viewed 30
January 2009, http://imej.wfu.edu/articles/2005/1/01/index.asp
Rahmawati, F., Handayani, R. dan Gosal, V. 2011,’ Kajian Retrospektif Interaksi
Obat di Rumah Sakit Pendidikan Dr. Sardjito Yogyakarta’, Majalah Farmasi
Indonesia, 17(4):20-25 diakses pada 3 Desember 2011,
http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/3

28
9. Tesis
Apabila yang diacu berasal dari tesis atau disertasi maka mengikuti formula
sebagai berikut:
Penulis tesis/disertasi, ‘judul tesis’ tesis, gelar, institusi yang memberikan gelar,
tempat institusi.
Contoh:
Hadi, S. 2011, ‘Efek Fraksi Karbohidrat Buah Tomat (Solanum lycopersicum)
dalam Menginduksi Makrofag untuk Mensintesis Senyawa Kimia Pembunuh Sel
Hela Secara In vitro, Tesis, MSc, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Irawati, W. 2005, ‘Kajian Fisiologis dan Molekuler Sifat Resistensi Bakteri
terhadap Tembaga’, Disertasi, Dr., Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Satibi. 2011, ‘Pengaruh Faktor Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Proses


Bisnis Internal: Studi Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit di DIY dan Jawa
Tengah’, Disertasi, Dr., Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

10. Apabila yang diacu adalah artikel yang diterbitkan oleh suatu institusi baik
pemerintah atau yang lainnya dan tidak ada editor, maka ditulis dengan
formula:
Nama institusi penerbit, tahun penerbitan, Judul artikel, nomor artikel (bila ada),
tempat penerbitan, nama penerbit.
Contoh:
Kementerian Kesehatan. 2008, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
Nomor 10101 Menkes/Per/XI/2008, tentang Registrasi Obat, Jakarta, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

World Health Organization. 2002, WHO Expert Committee on Specifications for


Pharmaceutical Preparations, 36th Report, Singapore, WHO.

11. Apabila yang diacu adalah buku yang diterjemahkan maka penulisannya pada
daftar pustaka adalah : Nama penulis, inisial, tahun, judul buku, edisi (kalau ada),
diterjemahkan dari bahasa (apa) oleh Nama penerjemah dan tempat publikasi.
Contoh :
Kotler, P. 2003, Les clés du marketing. Translated from English by Marie-France
Pavillet. Paris: Village Mondial. Kristeva, J. 1995, New Maladies of the Soul,
translated from German by R Guberman, Columbia University Press, New York.

Martin, A., Swarbrick, J., Cammara, A. and Chun, A.H.C. 1983, Farmasi Fisik,
diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh Yoshita, UI Press, Jakarta.

12. Apabila terdapat 2 pustaka atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama
pada tahun yang sama maka penulisannya dengan menambahkan huruf.

29
Contoh:
Sampurno. 2007a, Peran Aset Nirwujud pada Kinerja Perusahaan: Studi Industri
Farmasi Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sampurno. 2007b, Knowledge-Based Economy: Sumber Keunggulan Daya Saing


Bangsa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

30
DAFTAR ACUAN

Anglia Ruskin University. 2011, Guide to the Harvard Style of Referencing, 3rd
ed., Diakses pada 1 Januari 2016
http://libweb.anglia.ac.uk/referencing/harvard.shtm

Dawson, M.M., Dawson, B.A. and Overfield, J.A. 2010, Communication Skills
for
Bioscience, John Wiley & Sons Ltd, West Sussex, UK.

Halpin, A. and Callaghan, L. 2011, Guide to Harvard style of citing &


referencing,
Dublin City University. Diakses pada 1 Januari 2016,
http://www.library.dcu.ie/classesandtutorials/citing.shtml

31
BAB IV
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Halaman Judul / Sampul Luar Usulan Tesis

ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH


TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

USULAN PENELITIAN

Oleh
ADI SUHARSO

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
2021

1
Saat ujian dijilid dengan “soft cover”, setelah pengesahan dijilid dengan “hard cover”

32
Lampiran 2 : Halaman Sampul dalam Usulan Tesis

ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH


TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

USULAN PENELITIAN

Untuk memenuhi persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Diajukan Oleh :

ADI SUHARSO
NIM : 1551B0000

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2021

33
Lampiran 3: Halaman Persetujuan

Persetujuan Usulan Tesis Berjudul


…………………………………………………………………
………………………JUDUL TESIS……………………..
………………………………………………………………………
…………………………………………………………

Oleh :
………… nama mahasiswa…………
……….NIM……..

Untuk dipertahankan dihadapan panitia penguji usulan tesis


Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesian

Kediri, tanggal,bulan,tahun
Pembimbing

……………………………..

NIDN :

Mengetahui
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Direktur Pascasarjana

Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0706077601

34
Lampiran 4. Halaman Pengesahan Ujian Proposal

USULAN TESIS

…………………………JUDUL TESIS…………………………….

…………………………………………………………………………..

disiapkan dan disusun oleh

…..NAMA MAHASISWA….

….NIM…

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal …(diketik tanggal ujian
Proposal/Kolokium/Tesis tertutup)…

Tim Penguji :

Ketua: Nama penguji 1 1.………………………………..

Anggota:

1. Nama penguji 2 2. ……………………………….

2. Nama pembimbing 3 3. ……………………………….

3. Nama pembimbing 4 4. ……………………………….

Mengetahui
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Direktur Pascasarjana

Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0706077601

35
Lampiran 5 : Halaman Pernyataan

PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di


dalam naskah TESIS ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh
(MAGISTER KESEHATAN / M.KES) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.

Kediri, 17 Januari 2021


Mahasiswa,

Materai 10.000
(Tanda Tangan)

Nama : Adi Suharso


NIM : 1551B000
PS : Magister Kesehatan
Peminatan : Kesehatan Ibu & Anak
Institusi : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

36
Lampiran 6 : Contoh Penulisan Judul, sub judul, anak sub judul, sub anak sub judul

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Konsep HIV/AIDS

a. Pengertian ODHA

Departemen Kesehatan RI (2006), orang dengan HIV/AIDS (ODHA) orang

yang telah melakukan VCT dan tubuhnya positif telah terinfeksi virus HIV.

VCT (Voluntery Concelling and Testing) merupakan tes yang sering

dilakukan dengan sukarela tanpa ada paksaan. Pemeriksaan laboratorium mulai

dari uji pemastian dengan penentuan adanya antibody anti-hiv kemudian

dilanjutkan dengan uji pemastian dengan pemeriksaan yang lebih spesifik dengan

Western blot assay komponen-komponen yang terkandung pada HIV antaranya

gp120, gp41, p24, p18, p31, p36 (Nasronudin, 2006). Jika pemeriksan dengan

hasil negatif dimungkinkan virus masih dalam window periode atau masa jendela,

masa dimana tes serulogis untuk antibodi HIV masih menunjukkan hasil negatif

sementara virus sudah ada dalam jumlah banyak dalam darah penderita. Tes

ketiga jika orang tersebut masih negatif berarti orang tersebut memang tidak ada

virus HIV dalam tubuhnya, akan tetapi jika positif berarti ada virus HIV dalam

tubuhnya (Yoga, 2010).

37
b. Pengertian HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) virus yang menyerang sistem imun

dalam tubuh yang menyebabkan infeksi oportunistik dan dapat berlangsung lama

atau bertahun-tahun tanpa memberikan gejala. Infeksi oportunistik adalah infeksi

yang umumnya tidak berbahaya pada orang dengan tubuh normal namun dapat

berakibat fatal pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) karena sistem kekebalan

tubuhnya lemah. Sedangkan AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune

Deficiency Syndrome suatu kumpulan gejala penyakit yang di dapat akibat

menurunnya sistem kekebalan tubuh yang di sebabkan oleh Virus HIV.

HIV/AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil

akhir dari infeksi oleh HIV (Nasronudin,2007).

AIDS adalah sekumpulan gejala penyakit, yang timbul karena turunnya

kekebalan tubuh yang didapat. AIDS disebabkan oleh adanya virus HIV. Di

dalam tubuh, virus ini hidup didalam empat cairan tubuh manusia : cairan darah,

cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu (Nursalam dan ninuk 2013).

Seseorang yang terinfeksi HIV dapat sehat bertahun-tahun tanpa ada tanda

fisik atau infeksi. Diagnosis infeksi HIV berdasarkan kemungkinana penularan

dan pemeriksaan antibodi HIV positif (telah dikonfirmasi dengan tes Western

Blot). AIDS merupakan definisi klinis yang diberikan kepada orang yang

terinfeksi HIV. Individu dengan AIDS termasuk jumlah sel CD4+ dibawah 200

(Suatu tes yang menghitung jumlah sel CD4+ yaitu sel darah penyerang infeksi

yang diserang dan dibunuh oleh HIV), atau mengalami satu atau sejumlah infeksi

tertentu termasuk tubercolosis, jenis kanker yang jarang dan penyakit lama, kulit

dan sistem saraf. Sepanjang perjalanan penyakit tersebut CD4+ mengalami

38
penurunan jimlah darin 1000/ul sebelum terinfeksi menjadi sekitar 200-300/ul

setelah terinfeksi dalam kurun waktu 2-10 tahun (Nursalam dan Ninuk 2013).

LAMPIRAN 7. Contoh Kesalahan Tanda Baca

Contoh penggunaan tanda baca

1. Tanda titik koma


Tanda titik koma (;) digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Misalkan:
Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu daging buah kelapa dapat dibuat minyak
goreng; sabut kelapa dapat dibuat tali, sikat keset dan permadani kasar; tempurung dapat
dijadikan kayu bakar atau arang; pohonnya dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
Sebenarnya rincian di atas dapat menggunakan koma, tetapi menjadi sulit melihat dengan
jelas perbedaan rincian kalimat majemuk setara dan rincian unsure dalam kalimat yang lebih
kecil. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa jika digunakan tanda baca titik koma,
sebelum rincian terakhir, tidak perlu menggunakan kata dan.
Selain dalam kalimat majemuk setara, tanda titik koma dapat juga digunakan pada rincian
ke bawah yang unsur-unsurnya berupa kelompok kata yang panjang, atau berupa kalimat.
Dalam hal inipun perlu sebelum rincian akhir tidak dibubuhkan kata
dan…
Bandingkan kedua pemakaian di bawah ini.

Bentuk yang salah:


Munculnya penyakit-penyakit baru dan lama tersebut merupakan tantangan dalam bidang
kesehatan untuk membuat vaksin. Produk vaksin disebut ideal apabila vaksin
tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut :

1. Efisien untuk semua umur;


2. Dapat memberikan perlindungan seumur hidup setelah 1 kali vaksinasi;
3. Mudah diberikan (lebih baik kalau dapat per oral);
4. Tidak memberikan efek yang tidak diharapkan (adverse reaction);
5. Stabil dalam kondisi tertentu
6. Tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan murah harganya.

2. Titik dua (:)

Titik dua sering digunakan tidak pada tempatnya, terutama kalimat yang mengandung
rincian. Hal ini tidak akan terjadi jika para penulis memperhatikan kaidah berikut.

1) Tanda titik dua (:) digunakan pada kalimat lengkap yang diikuti rincian berupa kata
atau frasa

39
Misalkan :
Air mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Mengalir dari tempat yang tinggi;
b. Selalu rata;
c. Sesuai dengan bentuk wadahnya .

Pernyataan sebelum rincian merupakan kalimat yang sudah lengkap. Jika kalimat
yang lengkap tersebut akan diikuti suatu rincian yang berupa kata atau frasa, maka sebelum
rincian perlu diberikan tanda baca (:). Dalam hal ini titik dua mengandung arti yaitu atau
yakni. Rinciannya ditulis dengan dawali huruf kecil dan diakhiri dengan tanda koma atau titik
koma. Apabila menggunakan koma maka rincian sebelum yang terakhir harus ditambahkan
kata dan (seperti contoh di atas).

2) Tanda titik dua (:) digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkapan atau
kalimat. Apabila kalimat pengantarnya belum lengkap maka titik dua tidak perlu
dicantumkan.
Misalnya :
Sifat-sifat air adalah
Air mempunyai sifat sebagai berikut :
a. Mengalir dari tempat yang tinggi;
b. Selalu rata;
c. Sesuai dengan bentuk wadahnya.
Jika sebelum rincian ada titik dua, maka penulisannya tidak benar. Sebagai contoh
berikut ini.
Sifat-sifat air adalah:
a. mengalir dari tempat yang tinggi;
b. selalu rata;
c. sesuai dengan bentuk wadahnya.

3) Titik dua harus diganti menjadi titik (.), pada suatu kalimat lengkap yang diikuti
dengan rincian berupa kalimat lengkap pula, dan tanda akhir rincian harus tanda titik.
Misalkan :
Sifat – sifat air adalah sebagai berikut:
a. Air mengalir dari tempat yang tinggi
b. Permukaan air selalu rata
c. Bentuknya sesuai dengan bentuk wadahnya.

3. Tanda Koma
1) Tanda koma dipakai diantara unsur – unsure dalam suatu perincian atau
pembilangan.
Misalkan :

40
Saya membeli kertas, pena, dan penggaris.
Surat biasa, kilat ataupun surat khusus memerlukan perangko.
2) Tanda Koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalilmat
setara yang berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan
Misalnya:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Didi bukan anak saya, melainkan anaknya pak Kasim.
3) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimatnya
Misalkan :
Kalau hari hujan, saya tidak akan dating
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya
4) Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat mengiringi induk kalimat.
Misalkan :
Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
Dia lupa akan janjinya karena sibuk
5) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat
yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk didalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun demikian dan akan tetapi.
6) Tanda koma dipakai pula untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Misalkan :
Sari (2010) menyatakan, “Senyawa X, yang diperoleh dari tanaman A, ternyata
toksik terhadap ginjal”

41
LAMPIRAN 7. Contoh Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, P. and Gabrielli, B. 2011, Phosphorylation of Cdc25B3 Ser169 Regulates 14 - 3-3


Binding to Ser151 and Cdc25B Activity, Cell Cycle, 10:1960-1967

Bourassa, S. 1999, ‘Effects of Child Care on Young Children’, Proceedings of the Third
Annual Meeting of the International Society for Child Psychology, International Society
for Child Psychology, Atlanta, Georgia, pp 44-6

Bowden, F.J. and Fairley, C.K. 1996, ‘Endemic STDs in the Northern Territory: Estimations
of Effective Rates of Partner Change’, paper presented to the scientific meeting of the
Royal Australian College of Physicians, Darwin, 24-25 June.

Coleman, M.D. 2010, Human Drug Metabolism, An Introduction, 2nd edn, John Wiley
and Sons, London. UK.

Cutler, S.J. and Block, J.H. 2011, ‘Metabolic Changes of Drugs and Related Organic
Compounds’, in Beale, JM and Block, JH, Wilson and Gisvold’s Textbook of Organic
Medicinal and Pharmaceutical Chemistry, 12th edn, Lippincott Williams and Wilkins,
Philadelphia, pp 45-100.

Daniel, T.T. 2009, 'Learning from Simpler Times', Risk Management, 56 (1): 40-44, diakses
30 January 2009, http://proQuest.umi.com/

Dennis, E.A. and Bradshaw, R.A. 2011, Intercellular Signaling in Development and Disease,
Academic Press., San Diego, USA.

Donahue-Wallace, K. and Chanda, J. 2005, 'A Case Study in Integrating the Best Practices of
Face-to-face Art History and Online Teaching', Interactive
Multimedia Electronic Journal of Computer-Enhanced Learning, 7(1) diakses 30
January 2009, http://imej.wfu.edu/articles/2005/1/01/index.asp

Finn, O.J. 2008, Cancer Immunology, New England Journal of Medicine, 358:2704-
2715

Gatra, 2011, Mengurai Masalah Daging Langka, Gatra, 27 April 2011, hal. 45

Golan, D.E., Tashjian Jr., A.H., Amstrong, E.E. and Amstrong, A.W. 2012, Principles of
Pharmacology, the Pathophysiologic Basis of Drug Therapy, 3rd ed.,

42
Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia.

Hadi, S. 2011, ‘Efek Fraksi Karbohidrat Buah Tomat (Solanum lycopersicum) dalam
Menginduksi Makrofag untuk Mensintesis Senyawa Kimia Pembunuh Sel Hela Secara
In vitro’, Tesis, MSc, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Huynh-Ba, K. (ed) 2010, Pharmaceutical Stability Testing to Support Global


Markets, Springer. New York.

Kementerian Kesehatan. 2008, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,


Nomor 10101 Menkes/Per/XI/2008, tentang Registrasi Obat, Jakarta

Kristeva, J. 1995, New Maladies of the Soul, translated from German R Guberman,
Columbia University Press, New York.

Ma, Q., Zhou, B. and Pu, W.T. 2008, Reassesment of Isl1 and Nkx2-5 Cardiac Fate Maps
using a Gata4-based Reporter of Cre Activity, Developmental Biology, 323:98-104 cit.
Epstein J.A., 2010, Cardiac Development and Implications for Heart Disease, New England
Journal of Medicine, 363:1638-47

Martin, A., Swarbrick, J., Cammara, A. and Chun A.H.C. 1983, Physical Pharmacy,
Diterjemahkan oleh Yoshita, 1990, UI Press, Jakarta

Ramsey, B.W., Davies, J., McElvaney, N., Tullis, E., Bell, S.C., Drevinek P. et al. 2011, A
CFTR Potentiator in Patiens with Cystic Fibrosis and the G551D Mutation, New
England Journal of Medicine, 365:1663-1672

Sari, I.P., Rao, A., Smith, J.T., Tilbrook, A.J. and Clarke, I.J. 2009, Effect of RF- Amide-
Related Peptide-3 on Luteinizing Hormone and Follicle-Stimulating Hormone
Synthesis and Secretion in Ovine Pituitary Gonadotropes, Endocrinology, 150:5549-
5556

Satibi. 2011, ‘Pengaruh Faktor Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Proses Bisnis
Internal: Studi pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Jawa Tengah’, Disertasi, Dr., Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sorio, C. and Melotti, P. 2008, The Role of Macrophages and Their Scavenger Receptors in
Cystic Fibrosis, Journal of Leukocyte Biology, 86:465-468

Van Hofe, E. 2011, A New Ally Against Cancer, Scientific American, October 2011, pp50-55

Wainberg, M.A., Zaharatos, G.J. and Brenner, B.G. 2011, Development of Antiretroviral
Drug Resistance, New England Journal of Medicine, 365:637-646

43
World Health Organization. 2002, WHO Expert Committee on Specifications for
Pharmaceutical Preparations, 36th Report, Singapore, WHO

Yuswanto, A., M., Atmaningsih, Kusumawan, A. 2010, Efek Sitotoksik Ekstrak Etanolik
Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz and Pav) terhadap Sel-sel HeLa, SiHa, Myeloma,
Raji dan T47D, disampaikan pada Kongres Ilmiah XVIII dan Rapat Kerja Nasional
2010 Ikatan Apoteker Indonesia, di Makasar, 10-12 Desember 2010

44
Lampiran 1. Contoh Sampul Depan Seminar Hasil dan Tesis
(Warna biru tua , tulisan kuning)

ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH


TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

USULAN PENELITIAN

Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Oleh
ADI SUHARSO

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2021

45
ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH
TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

SEMINAR HASIL

Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Oleh
ADI SUHARSO

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2021

46
ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH
TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

TESIS

Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Oleh
ADI SUHARSO

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2021

1
Saat ujian dijilid dengan “soft cover”, setelah pengesahan dijilid dengan “hard cover”

47
Lampiran 2. Halaman Judul Tesis

(Kertas A4 warna putih, tulisan hitam)

ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH


TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

TESIS

Untuk Memenuhi persyaratan


Memperoleh Gelar Magister Kesehatan

Oleh
ADI SUHARSO
NIM : 1551B0000

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


INSTITUT ILMU KESEHATAN STRADA INDONESIA
2021

48
Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Pembimbing

TESIS

ANALISIS BIAYA DAN VARIABEL YANG BERPENGARUH


TERHADAP BIAYA PENGOBATAN PASIEN GAGAL JANTUNG
RAWAT INAP DI RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Oleh :
ADI SUHARSO
NIM : 1551B0000

Dipertahankan didepan penguji


Pada tanggal : tanggal,bulan,tahun
Dan dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui
Pembimbing II

Nama Pembimbing
NIDN,…..

Mengetahui
Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia
Direktur Pascasarjana

Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0706077601

49
Lampiran 4. Halaman Pengesahan Penguji

USULAN TESIS

…………………………JUDUL TESIS…………………………….

…………………………………………………………………………..

disiapkan dan disusun oleh

…..NAMA MAHASISWA….

….NIM…

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal …(diketik tanggal ujian
Proposal/Kolokium/Tesis tertutup)…

Tim Penguji :

Ketua: Nama penguji 1 1.………………………………..

Anggota:

4. Nama penguji 2 2. ……………………………….

5. Nama pembimbing 3 3. ……………………………….

6. Nama pembimbing 4 4. ……………………………….

Mengetahui
Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia Direktur
Pascasarjana

Dr. Yuly Peristiowati, S.Kep.,Ns.,M.Kes


NIDN. 0706077601

50
Lampiran 6 : Halaman Pernyataan Orisinalitas Tesis

PERNYATAAN ORISINALITAS TESIS

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di


dalam naskah TESIS ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain
untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah tesis ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
PLAGIASI, saya bersedia TESIS ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh
(MAGISTER KESEHATAN / M.KES) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
yang berlaku.

Kediri, 17 Januari 2017


Mahasiswa,

Materai 10.000
(Tanda Tangan)

Nama : Adi Suharso


NIM : 1551B000
PS : Magister Kesehatan
Peminatan : Kesehatan Ibu & Anak
Institusi : Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia

51
Lampiran 7. Contoh Halaman Abstrak Lamp. 1a

PSYCHOLOGICAL WELL-BEING (PWB) PENDERITA STROKE DITINJAU DARI


DUKUNGAN KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
KOTA WILAYAH UTARA KOTA KEDIRI

ERNA EKA PUSPITA


Program Pascasarjana Kesehatan Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia

ABSTRAK
Dukungan utama bagi penderita stroke adalah keluarga. Diharapkan dengan adanya
dukungan keluarga pada pasien stroke bisa meningkatkan psychological well-being (PWB)
penderita stroke. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan psychological
well-being (PWB) penderita stroke di tinjau dari dukungan keluarga di wilayah kerja
puskesmas kota wilayah utara kota kediri. Desain penelitian yang digunakan adalah
penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan “cross sectional”. Teknik sampling
yang digunakan adalah Simple Random Sampling dengan sampel sebanyak 36 responden.
Teknik analisa data menggunakan uji korelasi spearmen rho. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Dari 36 responden yang diteliti, diketahui sebanyak 14 (38,9 %) responden
mendapatkan dukungan keluarga yang tinggi, sebanyak 15 (41,7%) responden memiliki
psychological well-being yang tinggi. Hasil analisis Statistik menggunakan uji korelasi
spearmen rho menunjukan nilai signifikansi sebesar 0,000 < (α=0,05) , artinya H0 ditolak dan
H1 diterima, ini berarti bahwa ada hubungan psychological well-being (PWB) penderita
stroke di tinjau dari dukungan keluarga. Dukungan yang diberikan oleh keluarga bisa
meningkatkan kesejahteraan psikologis dan memberikan penyesuaian diri karena pasien
merasa bahwa mereka masih memiliki keluarga yang bisa membantu mereka dalam keadaan
sakit.
.
Kata Kunci : Pasien Stroke, Dukungan keluarga, Psychological Well-Being (PWB).

52
Lamp. 1b

PSYCHOLOGICAL WELL-BEING (PWB) STROKE PATIENTS VIEWED FROM


FAMILY SUPPORT IN THE WORK AREA PUBLIC HEALTH CENTER
NORTHERN TERRITORY OF KEDIRI CITY

ERNA EKA PUSPITA


Post Graduate Program in Public Health Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia

ABSTRACT
The main support for stroke patients are family. It is expected by the family support
in stroke patient can improve psychological well-being (PWB) stroke patients. The purpose of
this study was to know the relationship psychological well-being (PWB) stroke patients
viewed from family support in the work area public health center northern territory of Kediri
city. The design study was a quantitative research using a "cross sectional" approach. The
sampling technique is simple random sampling with a sample of 36 respondents. Data
analysis technique using correlation rho spearman. The results showed that out of 36
respondents surveyed, known as much as 14 (38.9%) of respondents get family support is
high, as many as 15 (41.7%) of respondents had psychological well-being is high. Statistical
analysis of the results of spearman rho correlation test showed a significance value of 0.000
<(α = 0.05), meaning that H0 rejected and H1 accepted, this means that there is a
relationship of psychological well-being (PWB) of stroke patients viewed family support. The
support provided by a family can improve psychological well-being and provide adjustment
for patients to feel that they still have family, who can help them in sick condition.

Keywords: Stroke Patients, family support, Psychological Well-Being (PWB).

Lampiran 8 : Contoh Ringkasan Bahasa Indonesia

53
RINGKASAN

MODEL ADAPTASI CARE GIVER DALAM MERAWAT


ANGGOTA KELUARGA DENGAN SKIZOFRENIA DI KOTA KEDIRI

Skizofrenia adalah gangguan jiwa berat ditandai gangguan realitas (halusinasi ,


waham), ketidakmampuan berkomunikasi, afek tidak wajar atau tumpul, gangguan kognitif
(tidak mampu berfikir abstrak) , mengalami kesukaran melakukan aktivitas sehari hari.
Skizofrenia adalah penyakit otak persisten serius yang mengakibatkan perilaku psikotik,
pemikiran konkret, kesulitan dalam memproses informasi, hubungan interpersonal, serta
memecahkan masalah. Skizofrenia merupakan bentuk gangguan psikotik (penyakit mental
berat) yang relatif sering. Prevalensi seumur hidup hampir mencapai 1 %, insidens setiap
tahun sekitar 10-15 per 100.000 . Skizofrenia merupakan sindrom dengan berbagai presentasi
dan satu variabel, perjalanan penyakit umumnya jangka panjang, serta sering mengalami
kambuh .
Biasanya keluargalah yang terkena dampak bagi hadirnya penderita skizofrenia di
keluarga mereka. Selain biaya perawatan tinggi penderita juga membutuhkan perhatian ,
dukungan yang lebih dari masyarakat terutama keluarga, sedangkan pengobatan gangguan
jiwa skizofrenia membutuhkan waktu yang relatif lama, bila penderita tidak melanjutkan
pengobatan maka akan mengalami kekambuhan.
Beberapa faktor dapat mempengaruhi penderita skizofrenia mengalami
kekambuhan antara lain , pengetahuan, pendidikan, informasi, sosial ekonomi, dan peran
keluarga. Relaps terjadi pada klien skizofrenia dipengaruhi oleh : klien sendiri, dokter,
penangggung jawab klien (perawat) dan keluarga. Penderita Skizofrenia tidak bisa berfungsi
normal sehingga membutuhkan seorang caregiver, yaitu seseorang yang secara umum bisa
merawat dan mendukung penderita dalam kehidupan sehari-harinya. Dalam hal ini caregiver
yang paling dekat dengan penderita adalah keluarga, karena keluarga merupakan “perawat
utama” bagi penderita. Salah satu masalah sosial penderita schizophrenia yang paling
memerlukan perhatian adalah peran keluarga sebagai caregiver . banyak hambatan yang
dijumpai keluarga dalam menjalankan fungsi dan perannya selama merawat dan hidup
bersama anggota keluarga yang menderita skizophrenia.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model adaptasi keluarga dalam
merawat anggota keluarga dengan skizofrenia di Kota Kediri dan faktor-faktor yang
mempengaruhi meliputi karakteristik keluarga, persepsi care giver tentang anggota keluarga
yang menderita skizofrenia, stressor yang dimiliki care giver, tingkat stress care giver, self
efficacy care giver, adversity quotient care giver, community recources, care giver coping
effort, persepsi care giver tentang kondisi yang dialami keluarga saat ini dan adaptasi
keluarga merawat penderita skizofrenia.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sifat penelitian
explanatory research. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner pada 135 responden
tersebar di 9 wilayah puskesmas di kota Kediri. Variabel Independen penelitian ini adalah
karakteristik keluarga, stressor , community resources, Variabel interveningnya adalah

54
persepsi care giver tentang anggota keluarga yang menderita skizofrenia, stress care giver,
self efficacy, adversity quotient, care giver coping effort , persepsi care giver tentang kondisi
keluarga mereka saat ini, sedangkan variabel dependen adalah adaptasi care giver dalam
merawat anggota keluarga dengan skizofrenia.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi care giver tentang anggota keluarga yang
menderita skizofrenia dipengaruhi oleh karakteristik keluarga yaitu self esteem dan stressor
care giver. Stres care giver keluarga tidak dipengaruhi oleh karaketristik keluarga dan
persepsi care giver tentang anggota keluarga yang menderita skizofrenia dan stressor care
giver. Self efficacy tidak dipengaruhi oleh stress care giver , akan tetapi dipengaruhi oleh
community resources meliputi collective efficacy, social support, social network, dan access
to new contact. Adversity quotient tidak dipengaruhi oleh stress care giver dan self efficacy.
Persepsi care giver terhadap kondisi keluarga saat ini dipengaruhi oleh stress care giver.
Care giver coping effort dipengaruhi oleh community recouces dan persepsi care giver.
Adaptasi care giver dalam merawat penderita skizofrenia dipengaruhi oleh karakteristik
keluarga yaitu self esteem, community recources, self efficacy, care giver coping effort dan
persepsi care giver terhadap kondisi keluarga dialami saat ini.
Model pengembangan adaptasi care giver dalam merawat anggota keluarga disusun dengan
prinsip berdasarkan uji analisis jalur dan sintesis dari hasil analisis deskriptif dan jalur,
kemudian dikembangkan model adaptasi care giver untuk menghasilkan temuan baru.
Temuan barunya adalah adaptasi care giver dalam merawat penderita skizofrenia sangat
dipengaruhi oleh karakteristik keluarga yaitu self esteem, community resources, self efficacy,
mekanisme koping (coping effort) dan persepsi care giver tentang kondisi keluarga. Selain itu
juga ditemukan bahwa karakteristik keluarga yaitu self esteem dan faktor community
resources memebentuk hubungan yang saling mempengaruhi. Persepsi care giver tentang
kondisi keluarga saat ini dipengaruhi oleh stress, dimana stress muncul pada care giver akibat
stressor yang ada selama merawat penderita skizofrenia terutama perilaku agresif penderita
skizofrenia. Stressor yang ada pada care giver juga mempengaruhi kondisi self esteem dari
care giver maupun community recources yang dimiliki oleh care giver.

55
Lampiran 8 : Contoh Summary

SUMMARY

MODEL CARE GIVER ADAPTATION IN CARING PATIENT WITH SCHIZOPHRENIA IN


KEDIRI

Schizophrenia is a severe mental disorder characterized by reality disorder


(hallucination and supposition), unability to communicate, abnormal or dull affection,
cognitive disorder (unable to perform abstract thinking) as well as difficult in performing
daily activities. Schizophrenia is a persistent and serious brain disease causing psychotic
behaviour, concrete thoughts, and difficulty in processing information, conducting
interpersonal relationship, as well as problem solving. Schizophrenia is a form of psychotic
disorder (severe mental disease) which occurs frequently. Lifetime prevalence almost reaches
1% incidence each year, around 10-15 per 100,000. Schizophrenia is a syndromme with
various presentations and one variable, long term period, as well as frequent relapse.
Their family is the most affected regarding the presence of schizophrenia sufferer
amongst them. Besides high cost treatment, sufferers also need care and support from the
society, or particularly their family. The treatment of mental disorders, one of which is
schizophrenia, takes quite a long time. If the sufferer does not continue the medication, they
will be prone to relapse.
Several factors influence the relapse of schizophrenia are knowledge, education,
information, social economic, and family role. Sufferer relapse are influenced by: the client
him/herself, general practitioners, client care givers (nurse) and family. Schizophrenia
sufferers who unable to function normally need a caregiver, i.e. someone generally viewed as
able to take care and support sufferer in their daily life. In this context, the caregiver closest
to the family, because family is the "main nurse" to the sufferer. One of the social problems
of schizophrenia sufferer is family role as caregiver. Many obstacles encountered by family
in conducting its role and functions as long as they care and live with a family member
suffering from schizophrenia.
This research aimed to develop the adaptation care giver model in caring family
member suffering from schizophrenia in Kediri and factors influencing them including family
characteristic, care giver perception about family member suffering from schizophrenia,
stressor possessed by care giver, care giver stress level, self efficacy care giver, adversity
quotient care giver, community recources, care giver coping effort, care giver perception
regarding the condition experienced by family today and family adaptation in caring
schizophrenia sufferers.
This research used cross sectional design with explanatory research. Data was
gathered by using questionnaires to 135 respondents from 9 areas of public health center in
Kediri. Independent variables in this research were fmily characteristics, stressers, and
community resources. The intervening variables are care giver perceptions regarding their
family member suffering from schizophrenia, care giver stress, self efficacy, adversity
quotient, care giver coping effort, and the perceive of care giver regarding their current

56
family condition. While the dependent variable was care giver's adaptation in caring family
member with schizophrenia.
The result showed care giver perceptions about family members who suffer from
schizophrenia are influenced by the characteristics of self esteem and family care giver
stressor. Family care giver stress is not influenced by the characteristics of the family and
care giver perceptions about family members who suffer from schizophrenia and stressors
care giver. Self efficacy not affected by the care giver stress but is influenced by community
recources include collective efficacy, social support, social networks and access to new
contact and information. Adversity quotient not affected by the care giver stress and self
efficacy. Care giver perception of the condition of families currently affected by the care
giver stress. Care giver coping effort is influenced by the charactheristics of the family that is
self esteem, community recources, self efficacy, coping effort and care giver perceptions of
the condition experienced by families today.
Model development adaptation care giver in caring family member arranged with the
principle of the test is based on test analysis and synthesis of descriptive analysis results and
the track, then developd a model adaptation care giver to generate new findings. The new
findings are adaptation care giver in treating patients with schizophrenia is influenced by the
charactheristics of the family that is self esteem, community recources, self efficacy, coping
effort and care giver perception of the condition of the family. Beside that it also found that
relationship of mutual influence. Care giver perception of the condition of families currently
affected by stress, which appeared on the care giver stress due to the stressors for caring for
people with schizophrenia, especially the agrgresive behaviours of schizophrenics. Stressors
on care giver also affects care giver self esteem and the community recources owned by the
care giver.

57
Lampiran 8 : Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i
Halaman Pengesahan Pembimbing............................................................... ii
Halaman Pengesahan Penguji....................................................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... iv
Pernyataan Orisinalitas Tesis........................................................................ v
Abstrak Bahasa Indonesia............................................................................. vii
Abstrak Bahasa Inggris.................................................................................. ix
Ringkasan Bahasa Indonesia......................................................................... xi
Summary......................................................................................................... xii
Daftar Isi ......................................................................................................... xiii
Daftar Gambar................................................................................................ xiv
Daftar Tabel.................................................................................................... xv
Daftar Lampiran............................................................................................. xvi
Daftar Singkatan............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
1. Tujuan Umum.................................................................... 5
2. Tujuan Khusus................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian.................................................................... 6
1. Responden.......................................................................... 6
2. Tempat Penelitian.............................................................. 6
3. Institusi Pendidikan ........................................................... 7
4. Peneliti .............................................................................. 7
E. Keaslian Penelitian.................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori......................................................................... 10
1. HIV..................................................................................... 10
2. Prevention Mother To Child of HIV Transmission........... 29
3. Ibu Hamil........................................................................... 36
4. Pengetahuan....................................................................... 39
5. Sikap................................................................................... 41
6. Dukungan Suami................................................................ 47
7. Peran Petugas..................................................................... 53
8. Minat.................................................................................. 60
9. Jarak Rumah....................................................................... 63
10. Perilaku.............................................................................. 64
B. Kerangka Konsep...................................................................... 72
C. Hipotesis................................................................................... 72

58
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian...................................................................... 73
B. Jalannya Penelitian................................................................... 73
C. Bahan, Subjek atau Materi Penelitian....................................... 75
1. Populasi................................................................................. 75
2. Sampel.................................................................................. 75
3. Sampling............................................................................... 76
D. Instrumen.................................................................................. 76
1. Uji Validitas.......................................................................... 76
2. Uji Reliabilitas...................................................................... 77
E. Variabel..................................................................................... 78
1. Variabel Independen............................................................. 78
2. Variabel Dependen............................................................... 78
F. Definisi Operasional................................................................. 78
G. Jadwal Penelitian...................................................................... 80
H. Analisis...................................................................................... 80
I. Keterbatasan Penelitian............................................................. 80

BAB IV HASIL PENELITIAN


A. Gambaran Umum Pelaksanaan Penelitian................................ 82
B. Data Demografi......................................................................... 82
1. Umur Ibu.............................................................................. 82
2. Pendidikan Ibu...................................................................... 83
3. Pekerjaan Ibu........................................................................ 83
4. Usia Kehamilan.................................................................... 84
5. Urutan Kehamilan................................................................ 84
6. Informasi Sebelumnya.......................................................... 85
C. Data Khusus.............................................................................. 85
1. Peran Petugas....................................................................... 85
2. Pengetahuan Ibu Tentang PMTCT....................................... 86
3. Sikap Ibu Terhadap Pemeriksaan PMTCT........................... 86
4. Dukungan Suami.................................................................. 87
5. Jarak Rumah ke Puskesmas.................................................. 87
6. Minat Ibu Melakukan Pemeriksaan PMTCT....................... 88
7. Perilaku Ibu Melakukan Pemeriksaan PMTCT.................... 88
D. Tabulasi Silang Antar Variabel................................................. 89
E. Analisis Faktor Yang Paling Dominan Mempengaruhi Perilaku
Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan PMTCT............................ 93

Daftar Pustaka................................................................................................... 95
Lampiran-lampiran........................................................................................... 98

59
Lampiran 10 : Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Tabel 4.1 Kerangka Konseptual ………………………………………………
Tabel 4.2 ……………………………………………………………
Tabel 4.3 ……………………………………………………………

Catatan :
Angka 4 menunjukkan bahwa table berada pada bab 4
Angka 1 menunjukkan bahwa tabel tersebut merupakan tabel ke-1,dst

60
Lampiran 11 : Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4.1 Tabel Hasil ……………………………………………………………
Tabel 4.2 ……………………………………………………………
Tabel 4.3 ……………………………………………………………

Catatan :
Angka 4 menunjukkan bahwa table berada pada bab 4
Angka 1 menunjukkan bahwa tabel tersebut merupakan tabel ke-1,dst

61
Lampiran 12 : Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Surat ijin pengambilan Data Awal ……………………………….
Lampiran 2 Surat permohonan ijin penelitian ……………………………….
Lampiran 3 Ijin Penelitian dari institusi ……………………………….
Lampiran 4 Uraian Tentang Jadwal Kegiatan ……………………………….
Lampiran 5 …………………………………………………………………………

Catatan :
Nomor halaman daftar pustaka dan lampiran merupakan kelanjutan dari nomor
halaman bagian inti.

62
Lampiran 13 : Contoh Halaman Daftar Singkatan

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

AIDS : Acuare immonudeficiency syndrome

ANC : Antenatal care

ARV : Anti retroviral virus

CD4/8 : Cluster of differentiation

CDC : Center for disease control

DNA : Deoxyribose-nucleic acid

HIV : Human immunodeficiency virus

Kemenkes: : Kementrian kesehatan

mRNA : Message ribonucleic acid

PGL : Persisten generalized lymphadenopathy

PMTCT : Prevention mother to child of HIV transmission

RNA : Ribonucleic acid

UPTD : Unit Pelaksana Teknis Dinas

VL : Viral load

63
Lampiran 14 : Contoh Halaman Lembar Konsultasi

Lembar Konsultasi Proposal

Nama :

NIM :

Judul :

Pembimbing I :

NO Hari/Tgl Keterangan Tanda Tangan

NB : Lembar Konsultasi dibuat sendiri oleh mahasiswa

64

Anda mungkin juga menyukai