i
TIM PENYUSUN
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Daftar Istilah iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Tujuan 4
D. Ruang Lingkup 4
E. Sasaran 4
BAB VI PENUTUP 20
ii
DAFTAR ISTILAH
1. Bimbingan karir
Bimbingan yang sistematis dan terus menerus kepada setiap individu
meningkatkan kemampuannya dengan memanfaatkan kesempatan
pendidikan dan pelatihan serta pengembangan di tempat.
2. Challenge test
Suatu tes untuk memperoleh kesempatan untuk memasuki sistem jenjang
karir.
3. Jalur karir
Pola gerakan posisi pegawai baik secara horisontal maupun vertikal selalu
mengarah pada tingkat posisi yang lebih tinggi.
4. Jenjang Karir
Sistem untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan
bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi
6. Kompetensi
Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang berupa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga dapat melaksanakan tugasnya
secara profesional, efektif, dan efisien serta sesuai dengan standar kinerja
yang disyaratkan.
7. Konsil keperawatan
Suatu badan otonom yang bersifat independen yang mempunyai fungsi
pengaturan, pengesahan, serta penetapan kompetensi perawat yang
menjalankan praktik keperawatan dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan
8. Kualifikasi
Uraian keterampilan yang baku berdasarkan analisis suatu jabatan yang
harus dikuasai oleh seorang tenaga kerja untuk mampu melaksanakan
tugasnya secara efisien dan efektif. (kualifikasi keterampilan)
Gabungan dari bakat, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang
diperoleh yang memungkinkan seseorang mampu melaksanakan suatu
pekerjaan. (kualifikasi pekerjaan)
iii
9. Lembaga sertifikasi profesi
Lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang mendapatkan lisensi
dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). (Sumber: Pedoman BNSP
202 – 2005: Pedoman Penyiapan dan Lisensi Lembaga Sertifikasi Profesi)
iv
18. Profesionalisme
Sifat professional dari seorang yang memiliki pengetahuan dan keahlian
khusus meliputi integritas diri, kejujuran, budi pekerti dan bersedia
memenuhi sesuai dengan standar etik
19. Remunerasi
Upah/gaji/kompensasi yang mencakup segala bentuk imbalan yang
diberikan kepada pegawai secara langsung maupun tidak langsung, baik
dalam bentuk tunai maupun barang.
20. Sertifikasi
Proses pengakuan terhadap program pendidikan dan pelatihan
keperawatan dalam menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan
di seluruh Indonesia yang dilaksanakan oleh organisasi profesi sehingga
individu perawat memenuhi kebutuhan standar minimum kompetensi
perawat dalam area praktek spesialis.
21. SPK
Sekolah Perawat Kesehatan
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan
mempunyai daya ungkit yang besar dalam mencapai tujuan pembangunan
bidang kesehatan. Keperawatan sebagai profesi dan perawat sebagai
tenaga professional bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan
keperawatan sesuai kompetensi dan kewewenangan yang dimiliki secara
mandiri maupun bekerjasama dengan anggota tim kesehatan lain.
Pada saat ini, sistem pengembangan jenjang karir dalam konteks sistem
penghargaan bagi perawat sudah dikembangkan untuk pegawai negeri
sipil (PNS) melalui jabatan fungsional perawat yang ditetapkan
berdasarkan SK Menpan No. 94/KEP/M.PAN/11/2001 tentang Jabatan
Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya, walaupun belum sepenuhnya
1
berbasis kompetensi. Disamping itu, beberapa Rumah Sakit
Swasta/Khusus sudah mengembangkan jenjang karir sesuai dengan
kebutuhannya masing-masing meskipun belum mengarah pada
pengembangan jenjang karir professional (professional career ladder). Hal
ini disebabkan karena belum adanya acuan nasional tentang
pengembangan karir professional bagi perawat.
B. DASAR HUKUM
1. UU No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagai
mana telah di rubah dengan UU No. 43 tahun 1999
2. UU RI No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
3. UU RI No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.
2
4. UU RI No. 33 tahun 2004 tentang, Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah
5. Undang Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
6. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
(Lembar Negara RI tahun 1996, No. 49, tambahan Lembaran Negara
RI No. 3637)
7. Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 2002 tentang Keuangan Pusat
dan Propinsi sebagai Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Daerah
8. Peraturan Pemerintah No. 84 tahun 2000 tentang Pedoman
Organisasi Perangkat Daerah.
9. Keputusan Presiden No. 87 tahun 1999, tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil.
10. Keputusan Presiden No. 40 tahun 2001 tentang Kelembagaan dan
Pengelolaan Rumah Sakit Daerah.
11. Keputusan Priseden No 5 Tahun 2004 tentang tunjangan tenaga
kesehatan
12. Kepmenpan No. 94/Kep/M.Pan/II/2001 tentang Jabatan Fungsional
Perawat dan Angka Kreditnya.
13. Kepmenkes RI No.1239/Menkes/XI/2001 tentang Registrasi dan
Praktik Perawat.
14. Kepmenkes No. 1575/Menkes/Per/SK/XI/2005 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
15. Kepmendagri No. 1 tahun 2002 tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah.
16. Keputusan Bersama Menkes dan Kepala BKN No.
733/Menkes/SKB/VI/2002, No. 10 tahun 2002 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Perawat.
17. Kep Menkes No. 1280/Menkes/SK/X/2002 tentang Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional Perawat.
18. Kepmenkes No. 558/Menkes/SK/VI/2002 tentang, Pola Karir Pegawai
Negeri Sipil Dijajaran Kesehatan.
3
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan Profesionalisme dan akuntabilitas perawat klinik
terhadap publik/masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Adanya kesamaan persepsi berbagai pihak tentang pengembangan
sistem jenjang karir professional perawat klinik.
b. Adanya sistem jenjang karir professional perawat dalam konteks
sistem penghargaan bagi perawat di sarana kesehatan.
c. Sebagai pedoman dalam mengembangkan pola karir professional
perawat dalam konteks sistem penghargaan bagi perawat di sarana
kesehatan.
D. RUANG LINGKUP
Pengembangan jenjang karir professional perawat mencakup empat peran
utama perawat profesional yaitu perawat klinik (PK), perawat manajer
(PM), perawat pendidik (PP) dan perawat peneliti/riset (PR). Pembahasan
dalam pedoman ini difokuskan hanya untuk jenjang karir professional
perawat klinik. Perawat Klinik adalah perawat yang memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien/klien baik individu, keluarga,
kelompok, maupun masyarakat. Sedangkan yang dimaksud dengan
perawat professional adalah perawat dengan latar belakang pendidikan
tinggi, minimal D III Keperawatan (professional pemula).
E. SASARAN
Pedoman pengembangan jenjang karir professional bagi perawat dalam
konteks sistem penghargaan ditujukan kepada:
1. Pimpinan Pemerintah (Pusat dan Daerah)
2. Pimpinan Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota.
3. Pimpinan Sarana Kesehatan (Pemerintah, Swasta, dll)
4. Institusi Pendidikan Tinggi Keperawatan
5. Organisasi Profesi Perawat (PPNI).
6. Perawat di sarana kesehatan (Pemerintah, ABRI, Swasta, Dll).
4
BAB II
PENGEMBANGAN SISTEM JENJANG KARIR PROFESIONAL PERAWAT
Dalam sistem jenjang karir professional terdapat 3 (tiga) aspek yang saling
berhubungan yaitu kinerja, orientasi professional dan kepribadian perawat,
serta kompetensi yang menghasilkan kinerja profesional.
5
Pengembangan karir professional Perawat Klinik (PK) bertujuan :
1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end
job/career)
2. Menurunkan jumlah perawat yang keluar dari pekerjaannya (turn- over)
3. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yang
telah ditetapkan sehingga mobilitas karir berfungsi dengan baik dan
benar.
B. PRINSIP PENGEMBANGAN
1. Kualifikasi
Kualifikasi perawat, dimulai dari lulusan D III Keperawatan.
Mengingat perawat yang ada saat ini sebagian besar lulusan SPK,
maka perlu dilakukan penanganan khusus dengan memperhatikan
penghargaan terhadap pengalaman kerja, lamanya pengabdian
terhadap profesi, uji kompetensi dan sertifikasi.
2. Penjenjangan
Penjenjangan mempunyai makna tingkatan kompetensi untuk
melaksanakan asuhan keperawatan yang akontabel dan etis sesuai
dengan batas kewenangan praktik dan kompleksitas masalah
pasien/klien.
6
4. Kesempatan yang sama
Setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yang sama untuk
meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
5. Standar profesi
Dalam memberikan asuhan keperawatan mengacu pada standar
praktik keperawatan dan kode etik keperawatan.
6. Komitmen pimpinan
Pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yang tinggi
terhadap pengembangan karir perawat, sehingga dapat dijamin
kepuasan pasien/klien serta kepuasan perawat dalam pelayanan
keperawatan.
7
Gambar 1: Bidang Jenjang Karir Perawat dan Pengembangan Karir Perawat Klinik
PK V PM V PP V PR V
PK IV PM IV PP IV PR IV
PK II PM II PP II PR II
PK I PM I PP I PR I
8
d. Perawat Klinik IV (PK IV)
e. Perawat Klinik V (PK V)
Untuk peningkatan ke jenjang karir yang lebih tinggi perawat klinik harus
memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinik
keperawatan sesuai area kekhususan serta persyaratan kompetensi yang
telah ditentukan.
1. Perawat Klinik I ( PK I )
Perawat Klinik I (Novice) adalah:
Perawat lulusan D-III telah memiliki pengalaman kerja 2 tahun atau
Ners (lulusan S-1 Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan
pengalaman kerja 0 tahun, dan mempunyai sertifikat PK-I.
2. Perawat Klinik II ( PK II )
Perawat klinik II (Advance Beginner) adalah perawat lulusan D III
Keperawatan dengan pengalaman kerja 5 tahun atau Ners (lulusan S-1
Keperawatan plus pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 3
tahun, dan mempunyai sertifikat PK-II
4. Perawat Klinik IV ( PK IV )
Perawat klinik IV (Proficient) adalah Ners (lulusan S-1 Keperawatan
plus pendidikan profesi) dengan pengalaman kerja 9 tahun atau Ners
9
Spesialis dengan pengalaman kerja 2 tahun, dan memiliki sertifikat PK-
IV, atau Ners Spesialis Konsultas dengan pengalaman kerja 0 tahun.
5. Perawat Klinik V ( PK V )
Perawat klinik V (Expert) adalah Ners Spesialis dengan pengalaman
kerja 4 tahun atau Ners Spesialis Konsultan dengan pengalaman kerja
1 tahun, dan memiliki sertifikat PK-V.
10
BAB III
KOMPONEN PENGEMBANGAN JENJANG KARIR PROFESIONAL
PERAWAT KLINIK
1. TANGGUNGJAWAB INDIVIDU
a. Membuat perencanaan karir jangka panjang untuk membantu
mengembangkan karir dirinya, melalui evaluasi kekuatan dan
kelemahan diri, penetapan tujuan, kesempatan karir, dan
memanfaatkan kegiatan pengembangan
b. Memanfaatkan bantuan dalam pembinaan karir jangka panjang
c. Menjadikan perencanaan karir sebagai suatu proses yang
berjalan secara terus menerus yang dilaksanakan dengan sadar
dan teliti
d. Mempunyai komitmen pengembangan pribadi dan
pengembangan karir
11
agar dapat memberi bimbingan karir dan pendidikan serta
pelatihan yang paling tepat
b. Tanggungjawab Pengelola:
1) Mengintegrasikan kebutuhan Æ keterpaduan Æ rencana
kebutuhan
2) Menetapkan jalur karir
3) Menyebarluaskan informasi karir
4) Meginformasikan lowongan kerja
5) Melakukan pengkajian karyawan
6) Menyediakan penugasan menantang
7) Memberikan dukungan dan dorongan
8) Menyusun kebijakan kepegawaian karyawan
9) Menyediakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
4. TANGGUNGJAWAB PROFESI
a. Menetapkan pola karir termasuk sistem penghargaan,
memberlakukan dan memantau & menilai pelaksanaannya
b. Menetapkan, memberlakukan, memantau/ menilai program
sertifikasi melalui pendidikan berkelanjutan
c. Memberikan advokasi pengembangan karir
d. Mendorong iklim kerja yang kondusif untuk pengembangan karir
12
e. Menetapkan, memberlakukan serta memantau & menilai sistem
remunerasi
Individu Penerapan
Perawat promosi
Organisasi
Profesi Lulus Tidak Lu
Menetap lus
kan
Institusi Sertifikat
Pendidikan Remedial
pola (Upaya
Perbaikan)
karir Mengesahkan
pola karir
Pemerintah
Uji Ulang
3 kali
Promosi
Sesuai
Jenjang Karir Tidak Lu
lus
Tk. PK
Tetap
13
Untuk memasuki penjenjangan karir professional perawat harus
memenuhi persyaratan dan kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki kompetensi yang dipersyaratkan.
b. Memiliki pengalaman kerja (waktu tertentu) di sarana kesehatan.
c. Mengikuti pendidikan formal atau pendidikan berkelanjutan (program
sertifikasi).
d. Lulus uji kompetensi yang dilaksanakan oleh lembaga independen/
Tim Kredential
e. Memiliki Surat Ijin Perawat (SIP), Surat Ijin Kerja (SIK) dan/atau Surat
Ijin Praktik Perorangan (SIPP) terbaru
C. SERTIFIKASI
Dalam pengembangan sistem jenjang karir perawat, sertifikasi
merupakan suatu proses yang harus ditempuh oleh perawat klinik pada
setiap jenjang. Program sertifikasi dilaksanakan oleh organisasi
Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( PPNI ).
D. REMUNERASI
14
Imbalan yang terkait dengan jenjang karir ini perlu direncanakan secara
mantap dan terakreditasi dalam sistem pelayanan kesehatan secara
menyeluruh khususnya dalam sub sistem penghargaan. Sistem
penghargaan atau pemberian imbalan ini dalam perencanaan dan dasar
penyusunan besarnya nominal/imbalan jasa perawat dapat mengacu
pada komponen-komponen yang ada pada pola tarif pelayanan
kesehatan. Pelaksanaannya perlu memperhatikan kemampuan institusi,
kemampuan daerah yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.
15
BAB IV
MASA PERALIHAN
Bagi luluan SPK hingga tahun kelulusan 1998, dilakukan hal-hal sebagai
berikut:
1. Lulusan dengan pengalaman < 10 th adalah PK I dan > 10 tahun PK II.
Challenge test:
a. Lulus
b. Tidak lulus (diulang 3 x) dan bila tidak berhasil maka tidak masuk
dalam PK
2. Memberikan kesempatan untuk mengikuti perdidikan formal bagi yang
mau dan mampu untuk memasuki jenjang PK yang lebih tinggi.
16
Pada masa transisi, pengembangan sistem jenjang karir professional
perawat mempertimbangkan jabatan fungsional yang sudah berlaku
dengan memperhatikan:
1. Penilaian penerapan asuhan keperawatan
2. Kompetensi perawat ahli dan terampil
Masa transisi untuk lulusan SPK yang sudah ada dalam sistem pelayanan
akan diatur/diakomodasi sampai dengan 2010 dan bagi lulusan DIII
Keperawatan hingga 2015.
17
BAB V
KOMPETENSI PERAWAT KLINIK
SESUAI AREA KEKHUSUSAN
Pengelompokan perawat klinik dibagi dalam lima kategori yaitu Perawat Klinik I
(PK I); Perawat Klinik II (PK II); Perawat Klinik III (PK III); Perawat Klinik IV (PK
IV); Perawat Klinik V (PK V). Secara umum PK I sampai dengan PK II
disetarakan dengan kompetensi perawat generalis (umum). Perbedaan dari PK
I dan PK II didasarkan pada tingkat kedalaman dari ketiga ranah kompetensi.
Sedangkan PK III memiliki kemampuan ketrampilan khusus (sertifikasi);
Kompetensi PK IV setara dengan perawat spesialis I (Sp1) dan PK V setara
dengan perawat spesialis II (Sp2).
18
Kompetensi perawat klinik dalam pedoman ini merupakan kompetensi pokok
untuk setiap tingkat perawat klinik. Guna mengukur tingkat kompetensi
seseorang, kompetensi tersebut masih perlu dijabarkan kedalam sub
kompetensi dan kriteria unjuk kerja (KUK) sehingga dapat ditetapkan standar
prosedur pelaksanaannya.
19
BAB VI
PENUTUP
Sebagai tindak lanjut pedoman ini diperlukan beberapa hal untuk segera
dikembangkan oleh pihak-pihak yang terkait meliputi: 1). Program sertifikasi,
2).Standar kompetensi, 3). Sistim uji kompetensi, 4). Pola imbal jasa, dan
5).Mekanisme penataan jenjang karir di masa transisi/peralihan.
20
LAMPIRAN I
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK III
c. Menunjukkan tanggung jawab untuk pembelajaran seumur hidup
dan mempertahankan kompetensi
d. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK
e. Memberikan kontribusi pada pengembangan pendidikan dan
profesional peserta didik
f. Menunjukkan peran sebagai pembimbing/mentor yang efektif
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK III
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan
1. Kompetensi PK I
2. Memahami konsep maternitas dan gangguan sistem reproduksi
3. Mengumpulkan data
4. Menganalisa data dan menetapkan diagnosa keperawatan
5. Menyusun rencana keperawatan yang menggambarkan intervensi
pada klien maternitas tanpa komplikasi
6. Menolong persalinan dengan pengawasan terbatas
7. Melakukan tindakan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan
maternitas TANPA KOMPLIKASI dari perawat klinik yang lebih tinggi
pada: Prenatal, Intranatal, Postnatal, Gangguan kehamilan, Gangguan
sistem reproduksi, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Membantu klien/pasien memenuhi kebutuhan dasarnya
b. Melakukan observasi
c. Mempersiapkan klien menghadapi persalinan normal
d. Mengelola bayi segera setelah lahir
e. Mengelola bayi baru lahir
f. Melakukan persiapan pemeriksaan diagnostic
g. Melakukan tindakan keperawatan pada klien pre dan post operasi
h. Mengelola pelayanan KB
i. Melakukan rujukan dan kolaborasi
j. Melakukan advokasi bagi klien/pasien dan keluarga
k. Memberikan masukan / rekomendasi pada tim kesehatan tentang
tindakan prevensi infeksi nosokomial
l. Melakukan evaluasi
m. Melakukan pendidikan kesehatan
n. Melakukan dokumentasi keperawatan
o. Membimbing PK I
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi
a. Kompetensi PK II
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing / mentor bagi PK II
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK III
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
2. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan
3. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggung jawab
profesi
4. Mengevaluasi kinerja praktik diri sendiri
5. Melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan ilmiah keperawatan
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK III
a. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
b. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK III
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Menggunakan hasil riset dalam praktek keperawatan
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan
professional
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK III
2. Mengikuti pendidikan berkelanjutan sebagai wujud tanggungjawab
profesi
a. Kompetensi PK III
b. Melaksanakan tugas sebagai pembimbing/ mentor bagi PK III
2. Melaksanakan praktik
keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Menggunakan hasil
riset dalam praktek keperawatan
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional
dalam praktik keperawatan
a. Kompetensi PK II
b. Meningkatkan dan
menjaga citra keperawatan professional
c. Memberikan
kontribusi untuk pengembangan praktik keperawatan professional
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
a. Kompetensi PK III
b. Menggunakan bukti yang absah dalam mengevaluasi mutu praktik
keperawatan
c. Berpartisipasi dalam meningkatan mutu prosedur penjamin mutu
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan professional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK III
2. Melaksanakan praktik
keperawatan berdasarkan kode etik keperawatan Indonesia dan
memperhatikan budaya
Kompetensi PK IV
C. Pengembangan Profesional
1. Melaksanakan upaya peningkatan profesional dalam praktik
keperawatan
Kompetensi PK IV
3. Duke University Health System. 2006. Handbook and Applications for The
Clinical Ladder Program.
7. Mullahy, CM & Jensen, DK. 2004. The Case Manager’s Handbook. 3rd ed.
Sudburry: Jones and Bartlett Publishers Inc.
11. Weed, Roger O. 2004. Life Care Planning Case Management Handbook.
2nd ed. Florida: CRC Press.