Anda di halaman 1dari 7

Gambar 1 : Model Jenjang Karir Perawat Klinis di UPT.

RSUD Tanjung Pura

S1Kep, Masa Kerja > 12 Tahun SENIOR


S2Kep, Masa Kerja ≥ 4 Tahun PERAWAT KLINIK Perawat Manajer III
S3Kep. Masa Kerja ≥ 1 Tahun Dengan MIDDLE
V (Kepala Keperawatan)
Kompetensi Keperawatan Sub
JUNIOR
Spesialis dan konsultan

S1Kep, Masa Kerja > 9 Tahun SENIOR


S2Kep, Masa Kerja ≥ 2 Tahun PERAWAT KLINIK Perawat Manajer II
S3Kep. Masa Kerja ≥ 0 Tahun Dengan MIDDLE
IV (Kepala ruangan)
Kompetensi Keperawatan Sub
JUNIOR
Spesialis bibingan

D.III Pendidikan
Berkelanjutan

D.III Kep. Masa Kerja > 9 Tahun SENIOR


S1Kep, Masa Kerja > 5 Tahun PERAWAT KLINIK Perawat Manajer I
S2Kep, Masa Kerja ≥ 0 Tahun MIDDLE
III (Ketua Tim)
Dengan Kompetensi Khusus bibingan JUNIOR

D.III Kep. Masa Kerja > 5 Tahun SENIOR


S1Kep, Masa Kerja > 3 Tahun PERAWAT KLINIK
Dengan Kompetensi dasardi bawah MIDDLE
II
bibingan
JUNIOR

D.III Kep. Masa Kerja > 2 Tahun SENIOR


S1Kep, Masa Kerja > 0 Tahun PERAWAT KLINIK
Dengan Kompetensi dasar MIDDLE
I
JUNIOR

ASOSIASI PERAWAT

REKRUITMEN PERAWAT

1
PEMBAHASAN JENJANG KARIR PERAWAT
DI UPT.RSUD TANJUNG PURA

Perawat atau dalam hal ini perawat yang memberikan pelayanan perawatan kepada pasien
adalah merupakan salah satu profesi yang di anggap profesi yang masuk kedalam daftar profesi
paling menjanjikan di masa depan, hal ini terlihat pada dewasa ini, perawat telah semakin menunjukan
eksistensinya sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Guna mendukung keadaan
tersebut telah dilakukan berbagai perbaikan dan kemajuan, baik internal maupun eksternal. Dimulai
dengan munculnya Professor Keperawatan laki-laki pertama di Indonesia pada Januari 2014 yaitu
Prof. Nursalam M.Nurs (Hons), selanjutnya Terbentuknya Undang Undang Keperawatan (UU Nomor
38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan) 17 Oktober tahun 2014 lalu, juga Terbitnya Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pengembangan Jenjang Karir
Profesional Perawat Klinis, serta Terbentuknya Peraturan Presiden (Perpres) No. 90 tahun
2017 tentang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dimana didalamnya terdapat 3 Konsil yaitu Konsil
Keperawatan, Konsil Kefarmasian dan Konsil tenaga Kesehatan Lainnya.
UPT RSUD Tanjung Pura merupakan Rumah Sakit dengan kelas C, sesuai dengan keputusan
Meneteri Kesehatan Rupblik Indonesia Nomor: HK.02.03/I/0489/2016, karena telah memenuhi standar
Klasifikasi Rumah Sakit berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 340/Menkes/Per/III/2010
tentang klasifikasi Rumah Sakit, yang mengacu kepada SK Dirjen Yanmed Nomor : YM
00.03.2.2.1181 tanggal 25 September 1995 tentang peningkatan kelas rumah sakit dengan
berlandaskan pada peraturan pemerintahan RI Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat,
peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 355 /MENKES / Per / 2006 , tentang pedoman organisasi unit
pelaksanaan tehnis, serta surat edaran menteri kesehatan nomor : OT .01.01/III /1576 /08 tentang
penetapan kelas rumah sakit.
Adapun Rincian Perawat yang ada di RSUD Tanjung Pura adalah sebagai berikut : S1
Keperawatan sebanayak 17 orang, DIII Keperawatan 41 orang. Masih banyak kekosongan yang
yng harus dipenuhi dalam pemenuhan jenjang karir yang ada di RSUD Tanjung Pura, karena sampai
saat ini RSUD Tanjung Pura belum memliki tenaga perawat dengan jenjang pendidikan Strata 2,
bahkan strata 1 pun hanya 17 orang, sehingga perawat yang berada pada posisi Manajer III harus diisi
oleh perawat dengan pendidikan S1 keperaatan, sedangkan posisi beberapa Perawat manajer II
masih harus diisi oleh perawat dengan jenjang pendidikan D3. Namun RSUD Tanjung Pura terus
berbenah dalam meningkatkan kwalifikasi pendidikan perawat di RSUD Tanjung Pura.

2
Upaya untuk mendukung dan ikut berkontribusi dalam kemajuan dan pemenuhan syarat
jenjang karir tersebut telah dilakukan oleh setiap individu perawat dengan cara ikut serta berperan aktif
dalam mendukung majunya profesi perawat di RSUD Tanjung Pura. Salah satunya adalah dengan
melakukan pengembangan jenjang karir yang lebih baik dan profesional sesuai dengan Petunjuk
Pelaksanaan Jenjang Karir Perawat di Rumah Sakit yang tertuang dalam Permenkes No. 40 tahun
2017.
Sebagaimana diketahui Jenjang Karir Profesional merupakan sistem untuk meningkatkan
kinerja dan profesionalisme, sesuai dengan bidang pekerjaan melalui peningkatan kompetensi.
Dimana kompetensi tersebut diperoleh dari pendidikan formal berjenjang (DIII - S1 - S2 - S3),
pendidikan informal yang sesuai/relevan maupun pengalaman praktik yang diakui.
Berdasarkan Permenkes No. 40 tahun 2017 tentang jenjang karir perawat, pengembangan
jenjang karir profesional perawat di Indonesia mencakup 4 peran utama perawat yaitu, Perawat Klinis
(PK), Perawat Manajer (PM), Perawat Pendidik (PP), dan Perawat Peneliti/Riset (PR).
Persyarat penetapan jenjang karir Perawat Klinis, disingkat (PK) dari PK I hingga PK V,
haruslah mengacu pada regulasi agar pengambil kebijakan memiliki dasar kuat dalam menetapkan
kewenangan klinis Perawat di rumah sakit atau dilayanan kesehatan.
Regulasi atau peraturan yang dimaksud mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
Nomor 40 Tahun 2017 dan Peraturan Mentri Kesehatan (PMK) Nomor 49 Tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan. Dimana dalam PMK Nomor 40 Tahun 2017 tertuang bahwa peningkatan jenjang karir
profesional yang lebih tinggi, Perawat Klinis harus melalui pengembangan profesional berkelanjutan
dan pengakuan terhadap kemampuan yang didasarkan kepada pengalaman kerja dan kinerja praktik
keperawatan. Serta memenuhi persyaratan tingkat pendidikan, pengalaman kerja klinis keperawatan
sesuai area kekhususan serta persyaratan kompetensi yang telah ditentukan.
Peningkatan jenjang karir Perawat melalui pengembangan profesional berkelanjutan yang
berdasarkan pendidikan dapat dilakukan melalui dua (2) cara yaitu pendidikan formal dan pendidikan
berkelanjutan berbasis kompetensi (sertifikasi), diantaranya:
1. Pendidikan Formal
a. Perawat Klinis I
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun. Sedangkan Ners
dengan pengalaman kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun, dan, untuk
menjadi Perawat Klinis I (PK 1), Perawat wajib mempunyai sertifikat pra klinis.

3
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan
dengan pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun. Sedangkan
Ners dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan dan menjalani masa klinis level II selama 4 - 7 tahun,
untuk mendapatkan Perawat Klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang pendidikan D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja lebih ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun. Sedangkan
Ners dengan pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6 - 9 tahun atau
Ners Spesialis I dengan pengalaman kerja 0 tahun dan menjalani masa klinis level III selama selama 2
- 4 tahun, untuk mencapai Perawat klinis III, dengan lulusan D-III Keperawatan dan Ners harus
mempunyai sertifikat PK II.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang pendidikan Ners dengan pengalaman kerja
≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun. Sedangkan Ners Spesialis I
dengan pengalaman kerja ≥ 2 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 6 – 9 tahun. Untuk
mencapai Perawat Klinis IV, Perawat harus mempunyai sertifikat PK III.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang pendidikan Ners Spesialis I dengan
pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan mempunyai sertifikat PK IV. Sedangkan Ners Spesialis II
(Konsultan) dengan pengalaman kerja 0 tahun. Perawat klinis V menjalani masa klinis level 5 sampai
memasuki usia pensiun.

2. Pendidikan Berkelanjutan Berbasis Kompetensi (Sertifikasi)


a. Perawat Klinis I (PK I)
Perawat Klinis I (Novice) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan pengalaman kerja ≥
1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 3 - 6 tahun. Sedangkan Ners dengan pengalaman
kerja ≥ 1 tahun dan menjalani masa klinis level I selama 2 -4 tahun. Perawat klinis harus mempunyai
sertifikat pra klinis.
b. Perawat Klinis II
Perawat klinis II (Advance Beginner) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan
pengalaman kerja ≥ 4 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 6 - 9 tahun. Sedangkan Ners

4
dengan pengalaman kerja ≥ 3 tahun dan menjalani masa klinis level II selama 4 - 7 tahun. Perawat
klinis II harus mempunyai sertifikat PK I.
c. Perawat Klinis III
Perawat klinis III (competent) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan pengalaman
kerja ≥ 10 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 9 - 12 tahun. Sedangkan Ners dengan
pengalaman kerja ≥ 7 tahun dan menjalani masa klinis level III selama 6 - 9 tahun. Perawat klinis III
harus mempunyai sertifikat PK II dan sertifikasi teknikal.
d. Perawat Klinis IV
Perawat klinis IV (Proficient) memiliki latar belakang D-III Keperawatan dengan pengalaman
kerja ≥ 19 tahun dan menjalani masa klinis level IV sampai memasuki masa pensiun. Sedangakn Ners
dengan pengalaman kerja ≥ 13 tahun dan menjalani masa klinis level IV selama 9 – 12 tahun. Untuk
mendapatkan Perawat klinis IV harus mempunyai sertifikat PK III serta sertifikasi teknikal II.
e. Perawat Klinis V
Perawat klinis V (Expert) memiliki latar belakang Ners dengan pengalaman kerja ≥ 22 tahun
dan menjalani masa klinis level V sampai memasuki usia pensiun. Perawat klinis V harus mempunyai
sertifikat PK IV serta sertifikasi teknikal II.
Adapun cara peningkatan jenjang karir yang harus dilakukan adalah sesuai dengan Panduan
Jenjang Karir Perawat menurut Permenkes No. 40 tahun 2017, mekanisme jenjang karir profesional
perawat ditentukan sesuai dengan perkembangan karir perawat yang bersangkutan. Apakah ia
merupakan perawat baru, perawat lama, atau perawat yang pindah tugas.
Perawat baru atau yang perawat yang baru lulus pendidikan atau baru pertama kali bekerja
dengan masa kerja 0 - 1 tahun - tahapan untuk masuk dan diakui sebagai Perawat Klinis, harus
melalui beberapa tahapan proses yang dimulai dari :

1. Proses Rekruitmen dan Seleksi


Proses ini dimulai dari penerimaan perawat baru (lowongan kerja) yang meliputi seleksi
administrasi, kesehatan, dan kredensial edukasi yang meliputi keaslian ijazah, transkrip nilai, dan juga
STR.
2. Orientasi
Orientasi biasanya dilakukan oleh setiap pegawai baru untuk memberikan informasi,
pengenalan dan indoktrinisasi pegawai baru.

5
3. Internship/Magang
Yaitu proses melaksanakan asuhan di unit kerja bersama preceptor atau perawat yang ditunjuk
untuk menjadi role model bagi perawat baru yang akan mengarahkan dan mengevaluasi pencapaian
kompetensi serta melaksanakan asuhan bersama dengan perawat baru.
4. Kredensial
Yaitu proses penetapan jenjang karir yang mempunyai 2 tahapan yaitu Assesmen Kompetensi
dan Penetapan Kewenangan Klinik sesuai dengan hasil dari Assesmen Kompetensi yang telah
dilakukan sebelumnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Azwir, Ayuningtyas D, dan Riastuti K. Pengembangan Pola Karir Perawat Klinik Rumah Sakit Umum
Daerah Tarakan Jakarta Pusat Tahun 2008. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
2010; 13(01): 16-22.
Depkes RI (2014) Standar Pelayanan dan Asuhan Keperawatan Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan RI, Jakarta
Depkes RI (2012) Manajemen Sumber Daya Rumah Sakit, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktik. Jakarta: Salemba
Medika
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:
Salemba Medika
Swansburd, R.C., & Swansburg R.J (2000), Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan
untuk Perawat Klinis, Jakarta : EGC
Wibowo F. Analisis Pengaruh Peran Kepemimpinan dan Pengembangan Karir terhadap Komitmen
Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. [Tesis]. Universitas Diponegoro,
Semarang. 2006
Zaidin A. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta: Widya Medika; 2001.

DAFTAR JURNAL :
Subiantoro Alfina, Sumijatun, Dicky Dewanto, Yanuar Jak, Djajang, Analisis Persepsi Perawat
Pelaksana Terhadap Pelaksanaan Sistem Jenjang Karir Berdasarkan Kompetensi Di RS
An-Nisa Kota Tangerang,
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:eN4eo4yKXtoJ:https://publ
ikasi.unitri.ac.id/index.php/fikes/article/download/711/570+&cd=9&hl=id&ct=clnk&gl=
id.

Nurhidayah Rika Endah, SISTEM PENGEMBANGAN KARIR PERAWAT,


https://www.google.com/search?q=JURNAL+jenjang+karir+keperawatan&safe=strict&
sxsrf=ACYBGNRqGMY0DCjtMQROoWhFlUNVhrCU8A:1568005749431&ei=dd51XdqCGt
DB3LUP7LmW0A4&start=10&sa=N&ved=0ahUKEwiakc3N_MLkAhXQILcAHeycBeoQ8t
MDCI8B&biw=1366&bih=608
Febi Kornela K , Tatong Hariyanto , Arhwinda Pusparahaju, Pengembangan Model Jenjang Karir
Perawat Klinis di Unit Rawat Inap Rumah Sakit, Clinical Nursing Career Model
Development in Inpatient Units of Hospital.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/16843.
Sahrudin, PERSEPSI TENTANG PENINGKATAN JENJANG KARIR PERAWAT RUMAH SAKIT
CILEGON, http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2016-09//S55448-Sahrudin
Herawati Tri Mulia, Rr. Tutik Sri Hariyati2 Efy Afifah, PENGEMBANGAN PROFESIONAL
KEPERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN KEMAMPUAN PERAWAT DALAM
MENGATASI NYERI PASIEN https://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/513

Anda mungkin juga menyukai