BAB I
1. PENDAHULUAN
2. Tujuan
BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG PALU
Dalam memberikan pelayanan ini pun harus sesuai dengan prosedur karena pada
era globalisasi ini, semua tindakan dapat menimbulkan tuntutan Malpraktek. Oleh
karena itu RS. Budi Agung harus mempelajarai kekuatan & kelemahan serta tantangan
dan peluang yang ada untuk mencapai sasaran meningkatkan kunjungan dan BOR rumah
sakit, maka RS. Budi Agung harus membuat renstra yang tetap berfokus kepada visi dan
misi Rumah Sakit Budi Agung Palu .
RS Budi Agung Palu terletak di Jalan Maluku No.44 Palu, Kelurahan Lolu Selatan,
Kecamatan Palu Timur, Kota Palu 94112, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Telpon
0451 421 360 , 422 460, 422 355 Fax : 0451 424 145 , email :
rsbudiagungpalu@gmail.com , yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 13.764 M2
2.4 DATA-DATA PERKEMBANGAN :
Sejalan dengan perubahan waktu, maka RS Budi Agung Palu terus mengalami
perkembangan dan pertumbuhan dalam fasilitas dan kelengkapan pelayanan. RS Budi
Agung Palu yang pada awalnya hanya memiliki kapasitas tempat tidur kurang dari 80
tempat tidur, namun saat ini RS Budi Agung Palu telah memiliki kapasitas tempat tidur
yang berjumlah 138 tempat tidur dan telah mampu melengkapi jenis dan fasilitas
pelayanan kesehatan yang lebih lengkap sesuai dengan standar pelayanan minimal
rumah sakit kelas C.
1. Tahun 1981, membetuk yayasan Budi Agung Palu Kemudian di bangun klinik
bersalin sederhana yang berlokasi di jalan maluku No. 44 Palu , dengan jumlah
kamar yang tersedia sebanyak 4 kamar dan mempercayakan kepada dokter spesialis
kandungan, yang mana dokter A.A.NGR.GD Djaja membuka praktek umum di bagian
bersalin kemudian berkembang dan memiliki 2 kamar & 3 Ruangan terdiri dari :
– 2 kamar VIP Utama
– 1 Ruang Kelas I ( 2 tempat tidur )
– 1 Ruang Kelas II ( 3 tempat tidur )
– 1 Ruang Bayi ( 5 Box Bayi )
2. Tahun 1988, Rumah Sakit Budi Agung membuka dan mengembangkan menjadi
rumah sakit umum dengan menambah 16 Ruang dan 35 kamar tidur yang terdiri
dari :
– 1 Ruang VIP utama kartika sari ( masing – masing 2 TT)
– 4 Ruang anak – anak ( masing – masing 2 TT)
– 4 Ruang kelas I (masing – masing 1 TT)
– 4 Ruang kelas II ( masing – masing 2 TT)
– 1 Ruang fisiotherapi ( 2 TT)
– 1 Ruang kelas III untuk pria ( 6 TT)
– 1 Ruang kelas III untuk wanita ( 6 TT)
Untuk memenuhi standar sebagai rumah sakit umum ketua yayasan melangkapi
sarana dan prasarana rumah sakit di antaranya membangun ruang praktek
dokter/poliklinik serta menambah peralatan rumah sakit yang canggih di sesuaikan
dengan kebutuhan rumah sakit
3. Tahun 1990, tepatnya tanggal 18 agustus 1990 klinik bersalin mulai menempati
gedung baru yang terletak disebelah bangunan lama dengan kapasitas sebanyak 9
TT yang terdiri dari :
– 2 Ruang VIP Utama ( masing – masing 1 TT)
– 1 Ruang Kelas I ( 1 TT)
– 1 Ruang kelas II ( 2 TT)
– 1 Ruang kelas III ( 4 TT)
Sedangkan Untuk ruang bersalin di fungsikan sebagai
– Ruang Gawat darurat dengan 3 TT
– Ruang ICU dengan 4 TT
– 5 Ruang VIP Utama masing – masing 1 TT
4. Tahun 1994, dengan meningkatnya permintaan kamar VIP serta pelayanan dengan
menggunakan peralatan yang lebih maju/canggih maka pada tahun 1994 di bangun
6 ruang VIP dengan fasilitas kamar yang lengkap dan penambahan ruang operasi
5. Tahun 2002 di adakan perubahan/renovasi dan sekaligus penambahan kamar , 2
kamar VIP dan 3 kamar kelas I
6. Tahun 2005, dengan meningkatnya permintaan kamar maka pada tahun 2005, RS
Budi Agung melakukan penambahan kamar yaitu 2 kamar sweet room, 6 kamar VIP
A, 10 kamar VIP B , 1 kamar kelas I, (Bima I) , 2 kamar VIP ( Bima II dan III )
7. Tahun 2011, penambahan 10 kamar VIP ( Kresna ) dan RS Budi Agung menambah
beberapa peralatan untuk rehabilitasi Medis, seperti EEG, THREADMILL, 2 PATIEN
MONITER, ALAT – ALAT LABORATORIUM, DC SHOCK
Dan sampai saat ini RS Budi Agung yang mempunyai kelas Tipe C dengan Kapasitas
Tempat Tidur sebanyak 96 Bed yang terdiri dari 82 bed perawatan umum dan 14
bed untuk kamar bersalin yang di dukung oleh 6 dokter umum dan 56 dokter
spesialis serta 238 karyawan medis dan non medis , RS budi agung juga
melaksanakan perluasan ruangan UGD dan ICU serta ICCU dengan membangun
bangunan baru , serta bangunan untuk kamar VIP dengan kapasitas 10 kamar
8. Tahun 2012, RS Budi Agung Palu semakin berkembang dengan memberikan
pelayanan penderita rawat inap, sehingga di harapkan bisa memilki kamar menjadi
106 kamar dan kapasitas 136 TT. Melaksanakan pula perluasan :
– Ruang makan karyawan dengan merenovasi ruang yang ada tanpa
membangun yang baru
– Renovasi perawatan anak
– Renovasi bagian informasi kamar bersalin
– Renovasi bagian eksterior depan RS Budi Agung
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, MOTTO, NILAI – NILAI DASAR & TUJUAN RS
3.1 VISI :
Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan prima dan berkualitas
3.2 MISI :
1. Menyelenggarakan pelayanan Kepada Masyarakat secara cepat dan akurat
2. Meningkatkan sarana dan prasarana sehingga pelayanan masyarakat sesuai
standar prosedur operasional
3. Membantu program pemerintah dalam bidang sosial
3.3 FALSAFAH :
“Melayani dengan senang hati”
3.4 TUJUAN
Meningkatkan standar kesehatan masyarakat
3.5 MOTTO
DIREKTUR
SEKRETARIS
Komite Medik
Bidang Bidang Bidang Bagian Bagian
Komite Farmasi Terapi
Pelayanan Medis Keperawatan Penunjang Medis Umum & SDM Keuangan & Akuntansi
Komite PMKP
Ins.Laboratorium
Ins. Gawat Darurat Sub.Bag. Diklat Sub Bag.
Seksi Pelayanan
Komite Keperawatan Keuangan
Keperawatan Ins.Radiologi
Kamar Bersalin Sub Bag. IPSRS
TIM TERPADU Sub. Bag.
Ins. Farmasi Akuntansi
ICU Seksi Asuhan
Tim K3RS Keperawatan Sub Bag. Humas
Tim MPP ICCU Ins. Gizi
Tim Code Blue Sub Bag.
Ins. Bedah Sentral Unit Rekam Medis
Tim Ponek Teknologi
Tim PPRA Ins. Rawat Jalan Informasi
Tim Geriatri
Tim HIV-AIDS Ins. Rawat Inap
Tim TB DOTS
Tim PKRS
Tim KPRS
4.2 KETERANGAN DAN PENGERTIAN
4.2.1 Pejabat Struktural
a. Direktur adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Budi Agung Palu yang diangkat oleh
Yayasan Budi Agung Palu
b. Kepala bagian dan kepala bidang adalah pejabat yang membantu Direktur sesuai Bagian
dan bidang masing-masing, terdiri dari 5 (lima) yaitu 3 Kepala Bidang dan 2 Kepala Bagian
antara lain ; Bidang Pelayanan Medis, Bidang Penunjang Medis, Bidang Keperawatan,
Bagian Keuangan dan Akuntansi, Bagian Umum & Administrasi
c. Kepala Bagian Umum dan SDM adalah pejabat yang membantu Direktur dalam
mengelola Penyedian Fasilitas Rumah Sakit dan juga melakukan pengawasan dan
pengendalian serta bertanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan kegiatan
administrasi umum, administrasi kepegawaian dan diklat.
d. Kepala Bidang Pelayanan Medis adalah pejabat yang membantu Direktur untuk
membantu mengelola, mengawasi dan mengevaluasi pelaporan lingkup tugas bidang
pelayanan medis
e. Kepala Bidang Penunjang Medis adalah Pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
kegiatan pelayanan di instalasi maupun Unit penunjang medis (Radiologi, Laboratorium,
farmasi, Gizi, Rekam Medis)
f. Kepala Bidang Perawatan adalah pejabat yang membantu Direktur untuk mengelola,
mengawasi dan mengendalikan pelayanan keperawatan dan asuhan keperawatan.
g. Kepala Bagian Keuangan adalah pejabat yang membantu Direktur untuk membantu
mengelola, mengawasi dan mengendalikan pelayanan Keuangan dan Akuntansi
h. Kepala Unit Kerja adalah pejabat yang membantu kepala bidang, yang terdiri dari tenaga
ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
i. Kepala Ruangan adalah pejabat yang membantu Kepala Bidang , yang terdiri dari tenaga
ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit.
j. Berikut ini adalah nama-nama Bagian, Bidang, Instalasi, Unit dan Sub Bagian yang ada di
RS. Budi Agung Palu :
1. Bidang Pelayanan Medis
1. Bidang Penunjang Medis
2. Bidang Keperawatan
3. Bagian Umum dan SDM
4. Bagian Keuangan dan Akuntansi
5. Sub Bagian Keuangan
6. Sub Bagian Akuntansi
7. Sub Bagian HUMAS
8. Sub Bagian Diklat
9. Sub Bagian IPSRS
10.Sub Bagian Teknologi Informasi
11.Instalasi Gawat Darurat
12.Instslasi Rawat Jalan
13.Instalasi Rawat Inap
14.Instslasi Bedah Sentral
15.Instalasi Farmasi
16.Instalasi Laboratorium
17.Instalasi Radiologi
18.Instalasi Gizi
19.Unit Rekam Medis
20.Pelayanan Keperawatan
21.Asuhan Keperawatan
22.ICU
23.ICCU
a. Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan
dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Pejabat non-struktural dalam organisasi RS.
Budi Agung Palu terdiri dari : Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite PMKP,Komite
Farmasi Terapi, Komite PPIRS.
b. Komite Medik adalah adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis
(clinical governance) agar staf medis di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi medis.
c. Komite Keperawatan adalah adalah perangkat rumah sakit untuk menerapkan tata kelola
keperawatan agar staf keperawatan di rumah sakit terjaga profesionalismenya melalui
mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi medis, dan pemeliharaan etika dan
disiplin profesi medis.
d. Komite PMKP adalah perangkat rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu dan
menjamin keselamatan pasien Rumah Sakit.
e. Komite Farmasi Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara para
staf medis dan staf farmasi
f. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah adalah perangkat rumah sakit untuk
menerapkan tata kelola pencegahan dan pengendalian infeksi di RS agar dapat dilakukan
lebih optimal.
g. Tim terpadu adalah perangkat non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan
dan pengembangan pelayanan rumah sakit yang bertugas untuk membantu direktur
untuk memberikan masukan, pertimbangan serta usulan kebijakan tentang berbagai hal
terkait pelayanan di rumah sakit
h. Satuan Pemeriksa Internal adalah perangkat rumah sakit yang membantu direktur untuk
mengawasi arah kebijakan Rumah Sakit; mengawasi pelaksanaan rencana strategis;
mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya
BAB V
A. Struktur Organisasi
DIREKTUR
UTAMA
KEPALA
BIDANG KEPERAWATAN
Visi
Pelayanan Keperawatan Prima Pilihan Utama Masyarakat
Misi
1. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan prima yang terjangkau seluruh
lapisan masyarakat berdasarkan cinta kasih.
2. Menyelenggarakan pelayanan keperawatan berdasarkan proses keperawatan
untuk memenuhi bio,psiko,sosial dan spiritual pasien.
3. Melaksanakan pengembangan SDM keperawatan.
4. Merencanakan dan menyediakan fasilitas perawatan.
5. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelayanan keperawatan.
Motto
Merawat penuh kasih demi kesembuhan.
FALSAFAH DAN TUJUAN
BIDANG KEPERAWATAN
Bagian : Keperawatan.
7. Kedudukan dalam
struktur DIREKTUR
Tanda tangan
Nomor :
029/03/I/Ranap-
Ranap-SDM/2018
KEPALA RUANGAN RAWAT Tanggal terbit :
INAP
03 Januari 2018
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG
Rev. No : 0
029/03/I/Ranap-
Ranap-SDM/2018
KEPALA RUANGAN RAWAT Tanggal terbit :
INAP
03 Januari 2018
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG
Rev. No : 0
Tanggal terbit :
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG
03 Januari 2018
Rev. No : 0
03 Januari 2018
Rev. No : 0
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG
: 3 Tahun.
13.Kedudukan
dalam KEPALA BAGIAN KEPERAWATAN
struktur
PERAWAT PELAKSANA
Tanda tangan
Nomor :
030/03/I/UT-Ranap-
SDM/2018
PERAWAT PELAKSANA Tanggal terbit :
RAWAT INAP
03 Januari 2018
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG
Rev. No : 0
Tanggal terbit :
RUMAH SAKIT BUDI AGUNG
03 Januari 2018
Rev. No : 0
030/03/I/UT-Ranap-
SDM/2018
PERAWAT PELAKSANA RAWAT Tanggal terbit :
INAP
RUMAH SAKIT BUDI 03 Januari 2018
AGUNG
Rev. No : 0
18.Kedudukan
dalam KEPALA RUANGAN RAWAT INAP
struktur
PERAWAT PELAKSANA
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA
Gambar :
Hubungan Kerja Internal Bidang Keperawatan
Bidang Keperawatan
Hubungan kerja antar bagian pada Bidang Keperawatan yang terdiri dari
instalasi rawat inap dan instalasi rawat jalan, meliputi semua bagian dan
unit yang ada di Rumah Sakit Budi Agung Palu. Hal ini disebabkan
Bidang keperawatan merupakan pemberi pelayanan secara langsung
kepada pasien. Adapun gambaran hubungan tersebut dapat dilihat sebagai
berikut.
Gambar :
Hubungan Antar Bagian Dengan Bidang Keperawatan
Kamar
Rekam Radiologi Laboratotium Umum/Keamanan
SemuaOperasi Medik
bagian yang ada di Rumah Sakit Budi Agung membutuhkan Bidang
Keperawatan dalam hal-hal :
1. Semua bagian pelayanan membutuhkan Bidang keperawatan Karena
hampir seluruh instalasi rawat jalan, rawat inap, gawat darurat dan
bedah sentral ada tenaga keperawatan.
2. Semua bagian dan unit yang tidak ada tenaga keperawatan juga tetap
membutuhkan keperawatan karena untuk koordinasi dalam bidang
pelayanan
Semua unit perawatan yang mempunyai tenaga keperawatan mempunyai
hubungan kerja fungsional meliputi :
1. Seksi Rawat inap mempunyai hungan kerja fungsional di seluruh kepala
ruangan rawat inap yang berfungsi untuk mengatur pola ketenagaan,
pedoman pelayanan keperawatan dan lain-lain.
2. Seksi Rawat jalan mempunyai hubungan fungsional dg kepala ruangan
rawat jalan, IGD, dan kepala Ruangan IBS yang berfungsi untuk mengatur
pola ketenagaan serta mengatur pedoman pelayanan keperawatan di setiap
unit kerja
BAB VII
A. POLA KETENAGAAN
KEPALA BIDANG KEPERAWATAN DIBANTU OLEH 2 ORANG KEPALA
SEKSI YAITU KEPALA SEKSI PELAYANAN RAWAT JALAN DAN KEPALA SEKSI
12 EEG 1
B. Pengaturan Jaga
Dalam memenuhi kebutuhan pelayanan maka setiap ruangan perawatan
harus mengatur tenaga yang ada seefektif dan seefiasien mungkin agar dapat
memenuhi kebutuhan pelayanan sesuai fungsinya.
Pengaturan tersebut tertuang dalam jadwal dinas dan hanya berlaku untuk
selama 1 (satu ) bulan. Pengaturan jadwal dinas dilaksanakan oleh kepala
ruangan masing-masing
Pengaturan jadwal dinas seperti dibawah ini:
1. Ruang perawatan rawat inap, IBS, IGD terdiri dari 3 (tiga) shift yaitu pagi,
siang dan malam
– Pagi 07.30 – 13.45
– Sore 13.30 – 12.45
– Malam 21.00- 08.00
2. Ruang poliklinik terdiri 2 shift yaitu pagi dan sore .
.
BAB VIII
PENGEMBANGAN STAF DAN PENDIDIKAN
Program pengembangan dan pendidikan tenaga keperawatan adalah sebuah upaya
untuk membantu staf dan tenaga keperawatan dalam meningkatkan pengetahuan,
sikap dan keterampilan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan
pengembangan karir tenaga keperawatan.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Budi Agung
2. Tujuan Khusus
a. Tersedianya tenaga keperawatan dengan jumlah, kualifikasi pendidikan
dan kompetensi yang sesuai standar ketenagaan keperawatan / pola
ketenagaan keperawatan di Rumah Sakit Budi Agung Palu
b. Tersedianya tenaga keperawatan terlatih / mahir sesuai kebutuhan dan
karakteristik tenaga keperawatan.
c. Tersedianya informasi dan data ketenagaan untuk menyusun sistem
jenjang karir dan penghargaan tenaga keperawatan.
d. Meningkatkan motivasi kerja dan memelihara kemampuan
profesionalisme tenaga keperawatan.
e. Meningkatkan kemampuan dan pengetahuan tenaga keperawatan yang
ada di Rumah Sakit Budi Agung Palu
f. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Budi
Agung Palu
C. Metode
1. Pendidikan formal disesuaikan dengan program dan sistem pendidikan yang
telah berlaku.
2. Pendidikan non formal dapat dilakukan di dalam lingkungan rumah sakit (in
house training) atau di luar rumah sakit sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan oleh karena itu program ini perlu didukung dengan
perencanaan dan program jangka pendek.
3. Menyeleksi perawat dan bidan yang akan ikut pelatihan di unit-unit khusus.
4. Tenaga keperawatan yang akan mengikuti diklat, harus memenuhi syarat
administratif maupun syarat dari institusi pendidikan yang bersangkutan.
D. Persyaratan
1. Untuk pendidikan formal :
BAB
I. PENDAHULUAN
Pelayanan keperawatan merupakan suatu ilmu dan seni/kiat-kiat setiap
anggota profesi perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan
tidak cukup hanya mengandalkan kemampuan pengetahuan yang telah di
peroleh di lembaga pendidikan formal saja, tetapi harus pula memiliki
pengalaman dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien
disemua tingkat usia dengan berbagai permasalahan yang harus dihadapi.
Untuk mengembangkan sumber daya manusia dan memenuhi tuntutan
pasien, perlu diadakan suatu upaya peningkatan kompentensi perawat dengan
metode penambahan ketrampilan ditempat lain dengan cara mutasi atau rotasi.
Dengan metode ini diharapkan setiap SDM keperawatan dapat terlihat,
melakukan dan menjadi kebiasaan dalam merawat pasien sehingga SDM
tersebut akan mahir.
Agar perawat dapat mengembangkan diri secara optimal di dalam
pelayanan, perawat perlu memahami dan mengalami memberikan pelayanan
di ruang-ruang yang sifat dan kompleksitas permasalahannya beragam, maka
dari itu perawat perlu mengikuti program mutasi.
II. PENGERTIAN
Mutasi adalah perpindahan petugas lingkungan keperawatan dari
ruang perawatan yang lain pada instalasi yang berbeda . Contoh : dari instalasi
rawat inap ke instalasi Gawat Darurat.
V. KEBIJAKAN
1. Mutasi dilakukan pada perawat dengan masa kerja lebih dari 2 tahun dan
dilakukan sesuai kebutuhan
2. Mutasi pada perawat baru kurang dari 2 tahun dapat dilakukan
berdasarkan pertimbangan tertentu.
3. Mutasi pada perawat berdasarkan stratifikasi kemampuan perawat tersebut
sehingga terjadi keseimbangan dalam pendistribusian dan penempatan
tenaga keperawatan disemua ruang ( yang dipindah dengan kualifikasi
yang setara )
4. Mutasi bagi perawat dengan masa kerja lebih dari 2 tahun di lakukan atas
dasar :
a. Adanya program pengembangan rumah sakit
b. Adanya kepentingan rumah sakit yang lebih luas
c. Dalam rangka pembinaan (semua diatas sesuai otoritas
Kabid.Keperawatan)
d. Adanya surat keterangan tenaga ahli di bidangnya untuk penempatan
tenaga perawat tersebut.
e. Permintaan yang bersangkutan dengan alasan yang dapat diterima atau
disetujui oleh rapat keperawatan.
VI. WAKTU
Waktu bulan tertentu/sewaktu-waktu apabila ada kepentingan yang mendesak.
VIII. MEKANISME
1. Mutasi bagi perawat lama dengan masa kerja kurang dari 2 tahun diatur
dan diputuskan oleh kepala keperawatan dengan staf keperawatan.
2. Mutasi bagi perawat dengan masa kerja diatas 2 tahun disesuaikan dengan
kebutuhan dan diputuskan bersama anatara kepala keperawatan dengan
staf terkait.
BAB
A. PENDAHULUAN
Organisasi rumah sakit merupakan salah satu organisasi pemberi jasa kemasyarakatan
terhadap masyarakat yang semakin dituntut untuk bekerja secara profesional sesuai
dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
Memasuki suasana baru dapat menimbulkan berbagai perasaan yang
memperlihatkan suatu gambaran pribadi baik secara benar maupun salah, dan senantiasa
perlu perjuangan dengan berbagai cara untuk dapat segera diterima dalam menyesuaikan
diri di tempat yang baru. Untuk mempercepat proses penyesuaian diri, cara yang
dianggap tepat adalah dengan memberikan arahan dan pengalaman kepada setiap
anggota baru, yaitu dalam bentuk kegiatan ”Orientasi Pembekalan Bagi Tenaga Baru
Keperawatan”.
B. LATAR BELAKANG
Dalam proses memasuki tempat kerja baru, perlu adanya program orientasi dimana
kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman kepada tenaga baru dalam menjalankan
tugasnya. Pemahaman ini diberikan agar dalam menjalankan tugasnya nanti pegawai
baru dapat menyesuaikan dengan prosedur yang ada di rumah sakit. Untuk itulah Rumah
Sakit membuat program orientasi tenaga baru agar tenaga baru tersebut dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Rumah Sakit .
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
40
Memberikan gambaran tentang tugas pokok di Rumah Sakit , dengan tujuan
mempercepat proses adaptasi dan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
b. Memahami tujuan, falsafah dan peraturan-peraturan dilingkungan rumah sakit
serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
c. Memahami prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di berbagai
unit kerja.
d. Memahami tehnik-tehnik mengerjakan basic life support dalam keadaan darurat.
e. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
keperawatan
2. Rincian Kegiatan
a. Pengenalan Struktur Organisasi Rumah Sakit Budi Agung dan Bagian Keperawatan
b. Peraturan ,Prosedur,dan kebijakan Rumah Sakit Budi Agung.
c. Pengenalan Rawat Inap dan Rawat Jalan di Rumah Sakit Budi Agung
d. Bimbingan Prosedur
e. Bimbingan ASKEP
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
41
Visi, Misi, falsafah, tujuan Bidang Keperawatan
Uraian tugas
1.Kedisiplinan
Kehadiran karyawan
Kelengkapan uniform
Jam dinas tiap gilir jaga
2.Peraturan RS Budi Agung
Waktu berkunjung dan waktu istirahat pasien
Cuti dan libur umum serta izin khusus (izin sakit dengan surat dokter)
Penggunaan alat dan fasilitas rumah sakit
Tanggung jawab terhadap tugas.
Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di RS Budi Agung Pola ketenagaan dan
sistem penilaian kinerja keperawatan
42
Resum dokter
Lembar intake output
Lembar obat-obatan
Lembar catatan keperawatan
Lembar observasi
Lembar Ringkasan Pasien Pulang
Lembar pasien pindah
Lembar izin / penolakan operasi.
g. Permintaan laboratorium
Formulir
Permintaan cito
4. Bimbingan Prosedur
Kegiatan bimbingan prosedur dilaksanakan sebagai berikut :
5. Bimbingan Askep
Kegiatan bimbingan kasus dilaksanakan sebagai berikut :
43
1. METODE ORIENTASI
a. Tanya jawab.
b. Diskusi.
c. Praktek .
F. SASARAN
Seluruh Tenaga baru keperawatan (Perawat dan Bidan) memahami :
1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja.
2. Memahami Visi, Misi dan Moto serta peraturan-peraturan dilingkungan rumah sakit
serta kebijakan pimpinan rumah sakit.
3. Memahami prosedur-prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di berbagai unit
kerja.
4. Memahami tehnik-tehnik mengerjakan basic life support dalam keadaan darurat.
44
1. Evaluasi dilakukan oleh kepala ruangan pada minggu ke 12 , kepala ruangan
melakukan evaluasi pada penilaian kinerja dan Prilaku
45
KEGIATAN ORIENTASI PERAWAT BARU HARI I
46
pemahamam bahwa
pentingnya “Komunikasi”
Melatih peserta untuk
cepat dalam memberikan
pelayanan
Memberikan
pemahamam bahwa kretif
dan penuh inisiatif sangat
dibutuhkan dalam
memberikan pelayanan.
4 (Etika dan Etos Sebagai karyawan yang Ceramah
Kerja) baik diharapkan memiliki Tanya Jawab
karakter mantap dan
mempunyai komitmen
terhadap kinerjanya
Dengan memiliki etika
yang baik seorang
karyawan diharapkan
mampu memberikan hal
yang berarti bagi kemajuan
dan mengankat nama
perserikatan.
5 Dengan saling mengenal Tanya Jawab
antar peserta diharapkan
(Panitia)
mampu memupuk rasa
persaudaranan antar rekan
kerja. Hal ini juga akan
menumbuhkan rasa empati
kepada setiap karyawan
6 Hak dan Kewajiban Memberikan Ceramah
Yeni PongistanSE) pemahaman tentang hak Tanya Jawab
dan kewajiban sebagai
karyawan, hal ini sebagai
bukti bahwa di RSBA selalu
trasparan kepada setiap
karyawan.
Sebagai karyawan yang
47
baik harus mampu
melaksanakan
kewajibannya
sebagaimana kompensasi
yang diberikan oleh RSBA
berupa Hak bagi setiap
karyawan.
Memahami kepastian
hukum hak dan kewajiban
kayawan
7 Peraturan Mampu menciptakan Ceramah
Kekaryawanan , suasana kerja yang tertib Tanya Jawab
dan tentram yang
mendukung optimalisasi
kerja karyawan.
Mampu menciptakan
disiplin kerja, kelancaran
kerja dan kekompakan kerja
Memahami kepastian
hokum dalam peraturan
kekaryawanan
8 Kebijakan umum dan Memberikan kejelasana Ceramah
tata tertib kepada semua karyawan, Tanya Jawab
kekaryawanan RSBA terhadap pola pelaksanaan
peraturan kekaryawanan
agar tidak terjadi dualisme
pengertian dalam
memahami ketentuan yang
berlaku di RSBA
10 Orientasi Unit Kerja Memahami dan mampu Diskusi
menerapkan Job dis yang Tanya jawab
(Ka. Unit Masing –
diberikan kepada peserta.
masing)
Mampu bertanggung
jawab terhadap tugas
secara profesional pada
profesi masing – masing.
48
BAB
MEKANISME PERTEMUAN /RAPAT
49
diikutsertakan dalam koordinasi tersebut atau tidak dengan waktu yang
ditentukan terlebih dahulu di dalam jam dinas maupun di luar jam dinas.
2. Koordinasi Informal dilakukan bila permasalahan dan kebutuhannya
terbatas pada struktur organisasi Kabid keperawatan. Kordinasi ini juga
dapat dilakukan Kabid Keperawatan atau per kepala unit dengan waktu tak
tertentu baik saat jam dinas maupun di luar jam dinas dalam rangka
mengkomunikasikan masalah masalah yang sedang berjalan.
BAB XI
SISTEM PELAPORAN
Pelaporan merupakan bagian dari sebuah evaluasi atau kontrol dalam organisasi.
evaluasi merupakan bagian penting rangkaian dalam pembahasan semua disiplin
ilmu yang berkenaan dengan manajemen. Evaluasi merupakan suatu proses
untuk menentukan nilai atau besarnya keberhasilan atau kesuksesan dalam
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Proses ini mencakup langkah-
langkah memformulasikan tujuan, mengidentifikasi kriteria secara tepat yang akan
dipakai mengukur kesuksesan tersebut (Azwar, 1996). Dengan demikian, dalam
sistem pelaporan yang ada di Bidang Keperawatan dan jajarannya unsur
evaluasi akan dijadikan satu faktor untuk mengetahui, menilai dan melihat
kembali pelaksanaan program, pengendalian mutu, pengembangan SDM dan lain
-lainnya. Untuk itu dalam sistem pelaporan di bagian Keperawatan terdiri dari :
50
1. Laporan Harian
Laporan harian merupakan pencatatan rutin yang dilakukan setiap hari dalam
buku kegiatan harian oleh staf Keperawatan. Pencatatan harian yang ada di
Bidang Keperawatan antara lain :
1.1. Permasalahan di bidang pelayanan maupun fasilitas yang ada di Rumah Sakit
Budi Agung
1.2. Jumlah pasien setiap unit serta permasalahan yang ada ..
1.3. Dan lain-lain yang dianggap perlu
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan adalah evaluasi yang dilakukan oleh pejabat Rumah Sakit
termasuk bagian rumah tangga dan jajarannya pada setiap bulan sekali, dengan
sistematika laporan sebagai berikut :
2.1. Laporan Realisasi Program Kerja Bulanan,
2.2. Laporan Kegiatan Rutin harian,
2.3. Laporan Kegiatan Insidentil,
2.4. Laporan Peningkatan mutu bagian, dengan ketentuan :
2.4.1. Setingkat Kabag wajib melakukan analisa dan evaluasi kegiatan,
mengusulkan program kerja bulan berikutnya, serta rencana tindak
lanjut setiap laporan Pejabat dibawahnya.
3. Laporan Tahunan
51
BAB
EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU
52
Program ini merupakan program pemantauan terhadap perawat dalam melaksanakan
pelayanan keperawatan apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan SPO yang sudah tersedia
atau belum.
6. Program kesehatan, keselamatan dan kewaspadaan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan maka seluruh petugas terkait
didalamnya perlu mengikuti aturan yang sesuai dengan pedoman/aturan yang telah
ditetapkan oleh panitia K3RS.
a. Kesehatan kerja : untuk karyawan Rumah Sakit Budi Agung Palu dilakukan
pemeriksaan rutin minimal satu tahun sekali antara lain : Ro, pemeriksaan darah dll
b. Keselamatan kerja : untuk melindungi petugas agar terlindung dari bahaya maka pada
saat pelayanan/tindakan diharuskan menggunakana APD sesuai kebutuhan,
diantaranya : sarung tangan, masker, skort, apron, kacamata goggle, sepatu/sandal,
tutup kepala dan bekerja sesuai prosedur.
c. Kewaspadaan : dalam keadaan darurat seluruh petugas harus mematuhi prosedur
penanganan masalah secara benar dan aman, serta prosedur pelaporan bila diemukan
adanya gangguan.
BAB
PENUTUP
53
Demikian Pedoman Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan Rumah Sakit Budi Agung
dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan pelayanan keperawatan.
54
DAFTAR PUSTAKA
55
56