Oleh:
DWI PURWANINGSIH
2010120045
BAB I
PENDAHULUAN
1. Sistem pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
dirancang oleh manajemen untuk dapat memberikan kepastian yang layak
bagi manajemen bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan
sasarannya. Sistem pengendalian internal pada umumnya dirancang oleh
perusahaan untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa aktiva
perusahaan telah diamankan secara tepat dan bahwa catatan akuntansi
dapat diandalkan.
2. Faktor manusia merupakan faktor yang paling penting dalam setiap
melaksanakan sistem pengendalian internal. Sebuah sistem pengendalian
internal yang baik akan dapat menjadi tidak efektif jika adanya karyawan
yang kelelahan, ceroboh bahkan acuh tak acuh. Ukuran perusahaan
merupakan salah satu yang dapat memicu keterbatasan pengendalian
internal, salah satunya adanya penerapan pemisahan tugas atau
memberikan pengecekan independent/verifikasi internal mengingat satu
karyawan mungkin saja dapat merangkap mengerjakan beberapa
pekerjaan yang berbeda sekaligus.
3. Indikator penting untuk menilai tingkat penagihan salah satunya yaitu melakukan
sistem pengendalian internal piutang. Pada dasarnya tujuan pengendalian internal
adalah rencana organisasi dan metode bisnis yang dipergunakan untuk menjaga asset,
memberikan informasi yang akurat dan handal, mendorong dan memperbaiki
efisiensi jalannya organisasi, serta mendorong kesesuaian dengan kebijakan yang
telah ditetapkan. Inti dari organisasi yang dikendalikan secara efektif terletak pada
sikap manajemennya.
4. Piutang usaha pada perusahaan merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar yang
paling likuid, serta bagian terbesar dari bagian total aktiva perusahaan. Oleh karena
itu pengendalian internal piutang ini sangat penting diterapkan. Kecurangan dalam
suatu siklus kerja sangatlah sering terjadi sehingga dapat merugikan perusahaan.
5. Sedangkan penagihan merupakan pemberitahuan kepada pelanggan atas barang yang
di beli secara kredit mengenai jatuh tempo pembayaran. Sedangkan tingkat penagihan
ini dipengaruhi oleh penjualan, penerimaan kas dan juga penghapusan piutang.
Dengan semakin longgarnya persetujuan kredit yang terjadi maka akan membuat
piutang menjadi tidak tertagih. Oleh karena itu pengawasan terhadap sistem
pengendalian internal piutang guna meningkatkan penagihan harus dilakukan.
6. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Piutang Terhadap Tingkat Penagihan Pada PT.
Interyasa Ciputat”.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pengendalian internal piutang
perusahaan PT. Interyasa Ciputat?
2. Bagaimana tingkat penagihan perusahaan
PT. Interyasa Ciputat?
3. Seberapa besar pengaruh sistem pengendalian
internal piutang pada perusahaan PT. Interyasa
Ciputat?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Jenis/Sifat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis, menggunakan penelitian yang bersifat
assosiatif kuantitatif.
2. Sumber Data yang digunakan
Data Primer dan Data Sekunder
3. Cara Memperoleh Data
a. Kuesioner
b. Observasi
c. Tehnik Kepustakaan
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL
Nilai Correlated
Butir dalam Item-Total Nilai kritis Taraf Sig.
No Keterangan
kuesioner Correlation (r-tabel) (α=0.05)
(r-hitung)
1. Pertanyaan 1 0.368 0.312 0.05 Valid
2. Pertanyaan 2 0.751 0.312 0.05 Valid
3. Pertanyaan 3 0.745 0.312 0.05 Valid
4. Pertanyaan 4 0.772 0.312 0.05 Valid
5. Pertanyaan 5 0.400 0.312 0.05 Valid
6. Pertanyaan 6 0.400 0.312 0.05 Valid
7. Pertanyaan 7 0.778 0.312 0.05 Valid
8. Pertanyaan 8 0.367 0.312 0.05 Valid
9. Pertanyaan 9 0.379 0.312 0.05 Valid
10. Pertanyaan 10 0.722 0.312 0.05 Valid
Reliability Statistics
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .434a .188 .167 2.83216
a. Predictors: (Constant), SPI Piutang
6. Hasil Uji t
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.538 10.018 1.551 .129
SPI Piutang .644 .217 .434 2.969 .005