Anda di halaman 1dari 6

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan pada Nilai Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan merupakan strategi yang dilakukan perusahaan untuk
memuaskan para stakeholder. Tanggung jawab sosial perusahaan juga merupakan tanggung
jawab terhadap lingkungan perusahaan agar perusahaan tidak hanya meningkatkan keuntungan
perusahaan secara finansial tetapi juga untuk pembangunan sosial ekonomi yang holistik,
kelembagaan dan berkelanjutan. Dalam konteks ini, CSR memiliki kekuatan untuk berkontribusi
dalam memaksimalkan potensi pendapatan reputasi. Hal ini akan membuat stakeholders,
khususnya masyarakat menganggap bahwa perusahaan memiliki etika bisnis yang baik sehingga
citranya juga akan baik.
Chi dkk. (2020) dan Wirawan dkk. (2020) setuju bahwa pengungkapan CSR meningkatkan
reputasi dan kinerja keuangan perusahaan, dengan kemampuannya untuk menarik investor asing
dari kepuasan pelanggan dan loyalitas dari karyawan yang berkomitmen. Hal ini sejalan dengan
hasil penelitian Park dkk (2014), bahwa praktik etika CSR dan filantropi dapat menciptakan dan
menumbuhkan kepercayaan pelanggan bahwa organisasi telah berpegang pada standar etika yang
tinggi dan peduli pada kesejahteraan masyarakat, yang pada gilirannya berdampak pada citra
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3: Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan

Metode penelitian
Populasi dan Sampel
Penelitian ini berfokus pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan
terdaftar sebagai LQ45. Pemilihan perusahaan didasarkan pada ketersediaan laporan tahunan
2017 hingga 2019, yang disajikan di BEI atau situs web perusahaan. Metode purposive sampling
digunakan sebagai teknik pengambilan sampel. Berdasarkan kriteria tersebut, sampel terdiri dari
28 perusahaan LQ45 yang terdaftar di BEI. Jumlah sampel sebanyak 84 perusahaan LQ45.
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan
IBM SPSS 25.

Variabel dan Pengukuran


Kepemilikan manajerial
Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari manajemen yang berperan aktif
dalam pengambilan keputusan perusahaan, seperti direksi dan komisaris. Proporsi kepemilikan
manajerial adalah jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen dalam perusahaan, dihitung
dengan rumus sebagai berikut;
Jumlah saham yang dimiliki oleh manajemen
Kepemilikan Manajerial =
Total saham beredar

Tanggung jawab sosial perusahaan


Pengungkapan CSR merupakan upaya yang dilakukan perusahaan untuk
mempertanggungjawabkan keseimbangan antara kepentingan ekonomi bisnis dan kepentingan
lingkungan sosial perusahaan. Pengungkapan CSR bertujuan untuk menjembatani kepentingan
perusahaan dan stakeholders yang berpartisipasi untuk meningkatkan kinerja dan citra
perusahaan. CSR dalam penelitian ini menggunakan indeks CSR atau CSRI. Instrumen
pengukuran indeks CSR yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada pengelompokan
informasi CSR ke dalam kategori: lingkungan, energi, tenaga kerja, produk, keterlibatan
masyarakat. Rumus untuk menghitung CSRI adalah sebagai berikut:

∑ Xi
CSR Indeks =

n
Nilai perusahaan
Penelitian ini diukur dengan menggunakan Tobin's Q. Tobin's Q adalah nilai pasar perusahaan
dibagi dengan nilai tukar asetnya. Pengukuran dengan menggunakan Tobin's Q akan menilai
berbagai aspek yang dilihat oleh pihak internal dan eksternal, termasuk investor. Nilai ini
menyatakan seberapa besar bobot yang diciptakan oleh perusahaan berdasarkan asetnya. Tobin's
Q digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen dalam memanfaatkan sumber daya
ekonominya. Rumus untuk menghitung nilai perusahaan adalah sebagai berikut;
Kapitalisasi Pasar
Tobin's Q =
Total Aset

Hasil dan Diskusi


Pengujian Hipotesis
Table 1.Descriptive Statistics
Minimu
Items N m Maximum Mean Std. Deviation
8
MO 4 0,00 4,83 0,13 0,59
8
CSR 4 0,10 0,67 0,36 0,17
8
FV 4 0,57 18,40 2,55 3,38
8
Valid N (listwise) 4
Source: Processed Data (2020)
Table 2.Hypothesis Testing Model 1
Multicollinearity Unstandardized
Model Heteroscedasticity T Sig.
Tolerance VIF B
(Constant) .017 .055 9.033 .000
MO .960 1.041 .006 .005 3.536 .001
Dependent variable: CSR
Normality Test Statistic, 186. Asymp.Sig. (2-tailed),177. F test 7.588. P-value,000. R Square, 329.
Source: Processed Data (2020)
Table 3.Hypothesis Testing Model 2
Multicollinearity Unstandardized
Model Heteroscedasticity T Sig.
Tolerance VIF B
(Constant) .228 .053 2.976 .005
MO .985 1.015 .702 .687 2.147 .037
CSR 1.000 1.000 .157 .153 2.113 .040
Dependent variable: FV
Normality Test Statistic, 107. Asymp.Sig. (2-tailed),770. F test 3.195. P-value,000. R Square, 176.
Source: Processed Data (2020)
Hasil uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05, artinya
model 1 dan model 2 dalam penelitian ini memiliki model regresi dengan distribusi normal. Uji
asumsi klasik terdiri dari uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa semua variabel memiliki toleransi di atas 0,10 dan nilai VIF di bawah 10.
Hal ini menunjukkan bahwa model 1 dan model 2 penelitian ini tidak memiliki gejala
multikolinearitas. Uji heteroskedastisitas menunjukkan angka di atas 0,05 sehingga baik model 1
maupun model 2 tidak mengalami heteroskedastisitas.
Selanjutnya nilai R-Square pada model 1 menunjukkan 32,9% dan 17,6% untuk model 2.
Artinya pada model 1, kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR) hanya sebesar 32,9%, dan sisanya sebesar 67,1%. Pada model 2,
kepemilikan manajerial dan Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh terhadap nilai
perusahaan sebesar 17,6%, dan sisanya sebesar 82,4%.

Tes Sobel
Pengujian hubungan tidak langsung antara kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan
dilakukan untuk mengetahui variabel mediasi. Pengujian dilakukan dengan uji Sobel untuk
mengetahui apakah variabel tanggung jawab sosial perusahaan memediasi pengaruh kepemilikan
manajerial terhadap nilai perusahaan. Tes ini dapat dilakukan dengan kalkulator online, Tes
Sobel untuk Signifikansi Kalkulator Mediasi. Variabel intervening dapat memediasi jika nilai z >
1,96 yang dapat dilihat dari hasil uji Sobel kalkulator online pada uji statistik Sobel, dengan
signifikansi < 0,05 (5%) dilihat dari hasil uji Sobel kalkulator online di bagian probabilitas dua
sisi.
Hasil Uji Sobel untuk Signifikansi Kalkulator Mediasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi
pengaruh tidak langsung uji mediasi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap hubungan
kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan adalah 0,032590913 (<0,05). Dapat disimpulkan
bahwa variabel tanggung jawab sosial perusahaan memediasi pengaruh kepemilikan manajerial
terhadap nilai perusahaan. Selanjutnya dapat dilihat apakah mediasi tersebut termasuk mediasi
penuh atau mediasi parsial. Pengujian peran mediasi tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
kepemilikan manajerial dan nilai perusahaan dapat disimpulkan sebagai mediasi parsial. Disebut
mediasi parsial karena variabel independen yaitu kepemilikan manajerial berpengaruh positif
terhadap variabel dependen nilai perusahaan (Tabel 3). Kepemilikan manajerial terhadap nilai
perusahaan memiliki pengaruh tidak langsung; yaitu, variabel independen yang diwakili oleh
kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap variabel dependen (nilai perusahaan)
melalui variabel mediasi (tanggung jawab sosial perusahaan).

Diskusi
Hipotesis pertama penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif
terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi 0,037 < 0,05. Sebagai perbandingan, nilai
koefisiennya positif, yaitu 2,147. Dengan demikian, H1 didukung. Kepemilikan manajerial yang
lebih tinggi akan menyelaraskan kepentingan antara manajer dan pemegang saham karena
manajer akan langsung merasakan manfaat dari setiap keputusan yang diambilnya. Selain itu
pihak manajerial dan pemegang saham akan mengoptimalkan kinerja dan citra perusahaan
karena dengan meningkatnya kinerja perusahaan maka pendapatan sebagai pemegang saham
akan meningkat. Pada akhirnya kesejahteraan pemegang saham lainnya juga akan meningkat.

Hipotesis kedua penelitian ini menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif
terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa koefisiennya
positif yaitu 3,536 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa
kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan
demikian, H2 didukung. Semakin tinggi jumlah kepemilikan saham manajerial dalam suatu
perusahaan, semakin banyak manajer akan mengungkapkan CSR. Semakin tinggi kepemilikan
manajerial dalam perusahaan menyebabkan manajer mencari investasi CSR yang lebih signifikan
untuk mendapatkan pengakuan stakeholders.

Hipotesis ketiga penelitian ini adalah pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan. Pelajaran ini menunjukkan bahwa koefisiennya positif yaitu 2,113, dan nilai
signifikansi 0,040 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengungkapan CSR berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan. Dengan demikian, H3 didukung. Semakin tinggi
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam suatu perusahaan akan meningkatkan
nilai perusahaan. Nilai parameter pengaruh positif menunjukkan bahwa perusahaan sampel
LQ45 telah menerapkan dan mengungkapkan program Corporate Social Responsibility yang
menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara perusahaan dan stakeholders dalam jangka
panjang.

Berdasarkan uji tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kepemilikan manajerial dan nilai
perusahaan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh mediasi yang signifikan antara
kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan melalui tanggung jawab sosial perusahaan. Hal
ini dapat diartikan bahwa perusahaan dengan kepemilikan manajerial yang lebih tinggi memiliki
CSR yang lebih tinggi untuk mengoptimalkan perusahaan untuk memperoleh nilai perusahaan
yang lebih baik. Semakin tinggi kepemilikan manajerial, maka manajer melakukan upaya
optimal untuk menunjukkan kinerja, termasuk kinerja CSR. Hal ini mendapatkan kepercayaan
stakeholder sehingga saham perusahaan semakin terserap dengan baik di pasar saham, dan
selanjutnya akan meningkatkan nilai perusahaan

Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan
dengan CSR sebagai variabel mediasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) kepemilikan
manajerial berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan; (2) kepemilikan manajerial
berpengaruh positif terhadap tanggung jawab sosial perusahaan (CSR); (3) Corporate Social
Responsibility (CSR) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengungkapan CSR
memenuhi kebutuhan informasi para stakeholders dan berdampak baik bagi perusahaan, seperti
meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan perlu menciptakan pendekatan dan kebijakan yang
lebih baik terkait dengan pelaksanaan program CSR.

Anda mungkin juga menyukai