Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskrptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi

suatu data dilihat dari jumlah data (n), minimum, maksimum, nilai rata-rata (mean)

dan standar deviasi adalah untuk mengukur apakah variabel terdistribusi secara

normal atau tidak.1 Berdasakan hasil analisis deskriptif, berikut dalam tabel

disajikan hasil analisis deskriptif masing-masing variabel yang terdiri dari variabel

independen Leverage dan Kepemilikan Institusional, variabel dependen

Manajemen Laba dan Profitabilitas sebagai variabel intervening pada perusahaan

manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2015-2018. Adapun tabel analisis deskriptif dari data yang diolah

peneliti adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1
Analisis Deskriptif Manajemen Laba, Leverage, Kepemilikan Institusional
dan Profitabilitas
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


Manajemen Laba 72 13,13 30,44 22,2796 5,98143
Leverage 72 -5,02 2,65 ,6444 ,87137
Kepemilikan Institusional 72 ,36 1,45 ,7689 ,17318
Profitabilitas 72 -15,48 52,67 10,1799 13,26294
Valid N (listwise) 72

Sumber : Data diolah, 2020

1
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS 21, Cetakan ke-
VIII, (Badan Penerbit Universitas Diponegoro: 2016), hlm.154
Dari tabel analisis statistik deskriptif pada tabel 4.1 di atas menunjukkan

jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 72 sehingga bisa

dijelaskan hasil sebagai berikut:

1. Manajemen Laba menunjukkan nilai minimumnya sebesar 13.13 dan

maksimumnya 30.44 dengan standar deviasi 5.98143, sedangkan mean (rata-

rata) sebesar 22.2796 artinya dari semua sampel rata-rata Manajemen Laba

adalah 22.2796.

2. Leverage menunjukkan nilai minimumnya sebesar -5,02 dan maksimumnya

2.65 dengan standar deviasi 0.87137, sedangkan mean (rata-rata) sebesar

0.6444 artinya dari semua sampel rata-rata Leverage adalah 0.6444.

3. Kepemilikan Institusional menunjukkan nilai minimumnya sebesar 0.36 dan

maksimumnya 1.45 dengan standar deviasi 0.17318, sedangkan mean (rata-

rata) sebesar 0.7689 artinya dari semua sampel rata-rata Kepemilikan

Institusional adalah 0.7689.

4. Profitabilitas menunjukkan nilai minimumnya sebesar -15.48 dan

maksimumnya 52.67 dengan standar deviasi 13.26294, sedangkan mean (rata-

rata) sebesar 10.1799 artinya dari semua sampel rata-rata Profitabilitas adalah

10.1799.

B. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah data terdistribusi

secara normal. Penelitian ini menggunakan Jarque Bera Test. Normalitas


tidaknya residual bisa dilihat dengan menggunakan metode yang

dikembangkan oleh Jarque Bera (JB).2

Tabel 4.2
Uji Normalitas dengan Jarque Bera
Descriptive Statistics

N Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error

Unstandardized Residual 72 ,842 ,283 1,033 ,559


Unstandardized Residual 72 -,204 ,283 -1,305 ,559
Valid N (listwise) 72
Sumber : Data diolah, 2020

Perhitungan Jarque Bera Persamaan dengan menggunakan

skewnees dan kurtosis, dengan rumus:

JB = n S2 + (K-3)2
6 24
Dimana: JB = Jarque bera

N = Jumlah ukuran sampel

S = Koefisien skewness

K = Koefisien kurtosis

Hasil perhitungan Jarque Bera Persamaan I :

JB = n S2 + (K-3)2
6 24

JB = 72 0.8422 + (1.033 – 3)2


6 24

JB = 72 0.709 + 3.869
6 24

2
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan. Yogyakarta: Unit Penerbit dan
Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN 2010, hlm.113
JB = 72 (0.118 + 0.161)

JB = 72 (0,279)

JB = 20.088

Berdasarkan perhitungan persamaan I diatas menyatakan bahwa

nilai Jarque Bera sebesar 20.088, nilai ini ketika dibandingkan dengan c2

tabel dengan df hitung = (n-k). Df = (72-2) = 70 dan tingkat signifikansi

0.05 maka nilai c2 tabel 90.53. Nilai JB = 20.088 (c2 hitung) < 90.53 (c2

tabel), yang berarti bahwa nilai residual yang terstandarisasi pada

persamaan I dinyatakan berdistribusi normal.

Hasil perhitungan Jarque Bera Persamaan II :

JB = n S2 + (K-3)2
6 24

JB = 72 -0.2042 + (-1.305 – 3)2


6 24

JB = 72 0.042 + 18,533
6 24

JB = 72 (0.007 + 0.772)

JB = 72 (0.779)

JB = 56.088

Berdasarkan perhitungan persamaan II menyatakan bahwa nilai

Jarque Bera sebesar 56.088, nilai ini ketika dibandingkan dengan c2 tabel

dengan df hitung = (n-k). Df = (72-3) = 69 dan tingkat signifikansi 0.05

maka nilai c2 tabel 89.39. Nilai JB = 56.088 (c2 hitung) < 89.39 (c2 tabel),
yang berarti bahwa nilai residual yang terstandarisasi pada persamaan II

dinyatakan berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas mengidentifikasi model regresi yang baik yaitu

tidak terjadi korelasi antar variabel independen dan apabila terjadi korelasi

antar variabel independen, maka variabel-variabel ini tidak terjadi

orthogonal. Variabel ortogonal merupakan variabel independen yang nilai

korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Hasil uji

multikolinieritas menggunakan uji Tolerance (TOL) dengan Variance

Inflation Factor (VIF) pada persamaan I dan II, dibuat dalam tabel berikut:

Tabel 4.3
Uji Multikolinieritas dengan model Tolerance (TOL)
dan Variance Inflation Factor (VIF)
Coefficients2
Collinearity Statistic
Model Persamaan I Persamaan II
Tolerance I VIF Tolerance II VIF
Leverage 1.000 1.000 0.754 1.327
Kepemilikan 1.000 1.000 0.755 1.325
Institusional
Profitabilitas 0.998 1.002
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa nilai tolerance persamaan I

dan persamaan II menunjukkan dari semua variabel independen > 0.10 dan

denga nilai VIF dari semua variabel independen < 10.00 sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.


3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas menggunakan model Uji White, yang

menyatakan bahwa apabila nilai R Square > α = 0.005 maka dapat

dipastikan model tidak mengandung gejala heteroskedastisitas.

Tabel 4.4
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji White
Model Summary
R Square
Persamaan I 0.088
Persamaan II 0.113
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasrkan tabel 4.4 diketahui bahwa:

1. Pada persamaan I nilai R square sebesar 0.088 dengan jumlah data

observasi sebanyak 72, maka besarnya c2 hitung = 72 x 0.088 = 6.336,

sedangkan nilai c2 tabel dengan Df = (n-k) = (72-2) = 70 dengan tingkat

signifikansi 0.05 maka nilai c2 tabel sebesar 90.53. Jadi nilai uji white

= 6.336 (c2 hitung) < 90.53 (c2 tabel), yang berarti bahwa hipotesis

alternatif adanya hetereoskedastisitas dalam model uji white ditolak.

2. Pada persamaan II nilai R square sebesar 0..113 dengan jumlah data

observasi sebanyak 72, maka besarnya c2 hitung = 72 x 0.113 = 8.136

sedangkan nilai c2 tabel dengan Df = (n-k) = (72-3) = 69 dengan tingkat

signifikansi 0.05 maka nilai c2 tabel sebesar 89.39. Jadi nilai uji white

= 8.136 (c2 hitung) < 89.39 (c2 tabel), yang berarti bahwa hipotesis

alternatif adanya hetereoskedastisitas dalam model uji white ditolak.


4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi ditemukan adanya autokorelasi dalam analisis regresi. Model

regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari masalah

autokorelasi. Alat yang digunakanuntuk mendeteksi adanya autokorelasi

adalah dengan menggunakan Durbin-Watson (DW). Berikut ini yang

menunjukkan hasil uji autokorelasi

Tabel 4.5
Uji Autokorelasi dengan Durbin Watson
Model Summary
Durbin Watson
Persamaan I 2.066
Persamaan II 2.019
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasrkan tabel 4.5 diketahui bahwa:

1. Pada persamaan I nilai DW adalah 2.066, N=72, K=2 dengan nilai dl

sebesar 1.5611 dan nilai du sebesar 1.6751 sehingga untuk persamaan I

nya du < d < 4 – du = 1.6751 < 2.066 < 4 – 1.6751, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi

2. Pada persamaan II nilai DW adalah 2.019, N=72, K=3 dengan nilai dl

sebesar 1.5323 dan nilai du sebesar 1.7054 sehingga untuk persamaan

II nya du < d < 4 – du = 1.7054 < 2.019 < 4 – 1.7054, maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi ini tidak terjadi autokorelasi


5. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model

yang digunakan sudah benar atau tidak dan analisis data diolah

menggunakan model pengujian Lagrange Multiplier yang

membandingkan nilai c2 dengan c2 tabel. Uji linieritas diterima apabila c2

hitung < c2 tabel.

Tabel 4.6
Uji Linieritas dengan Model Lagrange Multiplier
Model Summary
R Square
Persamaan I 0.106
Persamaan II 0.017
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasrkan tabel 4.6 diketahui bahwa:

1. Hasil output uji linieritas dengan model Lagrange Multiplier

menunjukkan nilai R Square pada persamaan I sebesar 0.106. dengan

jumlah data (n) observasi sebanyak 72, maka pada persamaan I nilai c2

adalah 72 x 0.106 = 7.632 dengan tingkat signifikansi 0.05 maka nilai

c2 tabel 90.53. Nilai LM = 7.632 (c2 hitung) < 90.53 (c2 tabel), yang

berarti bahwa model yang benar adalah model linier.

2. Hasil output uji linieritas dengan model Lagrange Multiplier

menunjukkan nilai R Square pada persamaan II sebesar 0.017. dengan

jumlah data (n) observasi sebanyak 72, maka pada persamaan I nilai c2

adalah 72 x 0.017 = 1.224 dengan tingkat signifikansi 0.05 maka nilai


c2 tabel 89.39. Nilai LM = 1.224 (c2 hitung) < 89.39 (c2 tabel), yang

berarti bahwa model yang benar adalah model linier.

C. Analisis Jalur

1. Analisis Substruktural I

Berdasarkan metode penelitian analisis jalur telah ditentukan

persamaan struktural 1 sebagai berikut:

M (Profitabilitas) = βLeverage + βKepemilikan Institusional + e1

Gambar 4.1
Diagram Jalur Persamaan Struktural 1
Pengaruh Leverage dan Kepemilikan Institusional terhadap
Profitabilitas

Leverage

Profitabilitas
Kepemilikan Institusional

Sumber: Data diolah, 2020

Tabel 4.7
Pengaruh Leverage dan Kepemilikan Institusional terhadap
Profitabilitas
Model Adjusted R Square
I 0.224
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.7 besarnya nilai dari angka R Square diatas

menunjukkan bahwa pengaruh Leverage, dan Kepemilikan Institusional

terhadap Profitabilitas sebesar 22.4%. Adapun untuk mengetahui

kelayakan suatu model regresi yang digunakan, ditampilkan angka-angka

dari tabel ANOVA berikut ini:

Tabel 4.8
ANOVA dengan Nilai F dan Sig
Model F Sig
Regression 11.265 0.000
Residual
Total
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel Anova 4.8 terdapat angka F-hitung dan nilai

signifikansinya. Apabila F-hitung > F-tabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak dan juga sebaliknya F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Dari hasil perhitungan, diperoleh output dengan F-hitung sebesar

11.265 > F-tabel sebesar 3.13, yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Maka, model regresi tersebut sudah layak dan benar. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan, Leverage dan Kepemilikan Institusional secara

simultan mempengaruhi Profitabilitas. Besar pengaruhnya sebesar 22.4%

dengan signifikansi 0.000 < α = 0.05. Adapun besar pengaruh variabel lain

diluar regresi dihitung dengan rumus: (1-r2) = (1-0.224) = 0.776 atau

sebesar 77.6%
Tabel 4.9
Pengaruh Leverage dan Kepemilikan Institusional
terhadap Profitabilitas
Standardized
Model Coefficients t Sig.
Beta

(Constant) - 0.515

1 Leverage 0.495 4.734 0.000

Kepemilikan Institusional 0.035 0.331 0.742

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel Coefficients 4.9 terdapat angka beta, t-hitung dan

nilai signifikansinya. Jika t-hitung > dari t-tabel atau (-) t-hitung < (-) t-

tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, begitu juga sebaliknya jika t-

hitung < t-tabel atau (-) t-hitung > (-) t-tabel, maka Ho di terima dan Ha

ditolak. Besarnya angka t-tabel dengan signifikansi α = 0.05 dan dk (n-2)

= (72-2) = 70. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t-tabel sebesar

1.667. Pengaruh Leverage dan Kepemilikan Institusional terhadap

Profitabilitas adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung dari variabel

Leverage sebesar 4.734 > t-tabel sebesar 1.667, sehingga Ha di terima

dan Ho ditolak. Artinya Leverage memiliki pengaruh positif terhadap

Profitabilitas sebesar 0.495 atau 49.5% dengan signifikansi 0.000 < α =

0.05

2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung dari variabel

Kepemilikan Institusional sebesar 0.331 < t-tabel sebesar 1.667,


sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak ada pengaruh

Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas sebesar 0.035 atau

03.5%, dengan angka signifikan 0.742 > α = 0.05

2. Analisis Substruktural I I

Berdasarkan metode penelitian analisis jalur telah ditentukan

persamaan struktural 2 sebagai berikut :

Y (Manajemen Laba) = βProfitabilitas + βLeverage + βKepemilikan

Institusional + e1

Gambar 4.2
Diagram Jalur Persamaan Struktural 1I
Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Manajemen Laba

Profitabilitas

Leverage
Manajemen Laba

Kepemilikan Institusional

Sumber : Data diolah, 2020

Tabel 4.10
Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kepemilikan Institusional
Terhadap Manajemen Laba
Model Adjusted R Square
I 0.104
Sumber : Data diolah, 2020
Berdasarkan tabel 4.10 besarnya nilai dari angka R Square diatas

menunjukkan bahwa pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan

Institusional terhadap Manajemen Laba sebesar 10.4%. Adapun untuk

mengetahui kelayakan suatu model regresi yang digunakan, ditampilkan

angka-angka dari tabel ANOVA berikut ini:

Tabel 4.11
ANOVA dengan Nilai F dan Sig
Model F Sig
Regression 3.738 0.015
Residual
Total
Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel Anova 4.11 terdapat angka F-hitung dan nilai

signifikansinya. Apabila F-hitung > F-tabel, maka Ha diterima dan Ho

ditolak dan juga sebaliknya F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha

ditolak. Dari hasil perhitungan, diperoleh output dengan F-hitung sebesar

3.738 > F-tabel sebesar 2.74, yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak.

Maka, model regresi tersebut sudah layak dan benar. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan, Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Institusional

secara simultan mempengaruhi Manajemen Laba. Besar pengaruhnya

sebesar 10.4% dengan signifikansi 0.015 < α = 0.05. Adapun besar

pengaruh variabel lain diluar regresi dihitung dengan rumus: (1-r2) = (1-

0.104) = 0.896 atau sebesar 89.6%


Tabel 4.12
Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Institusional
terhadap Manajemen Laba
Standardized
Model Coefficients t Sig.
Beta

(Constant) - 8.547 0.000

Profitabilitas -0.369 -2.850 0.006


2
Leverage 0.020 0.155 0.878

Kepemilikan Institusional -0.099 -0.881 0.381

Sumber : Data diolah, 2020

Berdasarkan tabel Coefficients 4.12 terdapat angka beta, t-hitung dan

nilai signifikansinya. Jika t-hitung > dari t-tabel atau (-) t-hitung < (-) t-

tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak, begitu juga sebaliknya jika t-

hitung < t-tabel atau (-) t-hitung > (-) t-tabel, maka Ho terima dan Ha

ditolak. Besarnya angka t-tabel dengan signifikansi α = 0.05 dan dk (n-3)

= (72-3) = 69. Dari ketentuan tersebut diperoleh angka t-tabel sebesar

1.667. Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Kepemilikan Institusional

terhadap Manajemen Laba adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung dari variabel

Profitabilitas sebesar -2.850 < t-tabel sebesar -1.667, sehingga Ho

diterima dan Ha ditolak. Artinya ada pengaruh negatif Profitabilitas

terhadap Manajemen Laba sebesar -0.369 atau -36.9% dengan

signifikansi 0.006 < α = 0.05


2. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung dari variabel

Leverage sebesar 0.155 < t-tabel sebesar 1.667, sehingga Ho diterima

dan Ha ditolak. Artinya Leverage tidak berpengaruh terhadap

Manajemen Laba sebesar 0.020 atau 02.0% dengan angka signifikansi

0.878 > α = 0.05

3. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung dari variabel

Kepemilikan Institusional sebesar -0.881 < t-tabel sebesar -1.667,

sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya tidak ada pengaruh

Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba sebesar -0.099

atau 09.9%, dengan angka signifikan 0.381> α = 0.05

D. Pengujian Variabel Mediasi

1. Strategi Causal Step (Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba

yang dimediasi oleh Profitabilitas)

Gambar 4.3
Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba yang dimediasi
oleh Profitabilitas
c = -1.1173
Sig = 0.1719
Leverage Manajemen Laba

a = 7.5332
sig = 0.0000 Profitabilitas b = -0.1684 sig = 0.0051
c’ = 0.1512 sig = 0.8650
Y (Manajemen Laba) = βLeverage + βProfitabilitas + e

Sumber : Data diolah, 2020


Tiga persamaan regresi yang harus diestimasi dalam strategi causal

step antara lain :

a. Persamaan regresi sederhana variabel intervening Profitabilitas (M) pada

variabel independen Leverage (X1).

Hasil analisis ditemukan bukti bahwa Leverage signifikan terhadap

Profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.0000 < α = 0,05 dan koefisien

regresi (a) = 7.5332

b. Persamaan regresi sederhana variabel dependen Manajemen Laba (Y)

pada variabel independen Leverage (X1).

Hasil analisis ditemukan bukti bahwa Leverage tidak signifikan terhadap

Manajemen Laba dengan nilai signifikansi sebesar 0,1719 > α = 0,05 dan

koefisien regresi (c) = -1.1173

c. Persamaan regresi berganda variabel dependen Manajemen Laba pada

variabel independen Leverage (X1) serta variabel intervening

Profitabilitas (M).

Hasil analisis ditemukan bahwa Profitabilitas signifikan terhadap

Manajemen Laba setelah mengontrol Leverage dengan nilai signifikansi

0.0051 < α = 0.05 dan koefisien regresi (b) = -0.1684. Selanjutnya

ditemukan direct effect c sebesar 0.1512 yang lebih kecil dari -1.1173.

Pengaruh variabel independen Leverage terhadap variabel dependen

Manajemen Laba dengan signifikansi 0.8650 > α = 0.05 setelah

mengontrol variabel intervening Profitabilitas. Dapat disimpulkan bahwa

model ini termasuk ke dalam Full Mediation, artinya variabel


independen tidak mampu mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan tanpa melalui variabel mediator.

2. Strategi Causal Step (Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap

Manajemen Laba yang dimediasi oleh Profitabilitas)

Gambar 4.4
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
yang dimediasi oleh Profitabilitas
c = -3.8770

Kepemilikan Sig = 0.3478


Manajemen Laba
Institusional
a = 2.7378
sig = 0.7656 Profitabilitas b = 0.1619 sig = 0.0020
c’ = -3.4338 sig = 0.3762
Y (Manajemen Laba) = βKepemilikan Institusional + βProfitabilitas + e
Sumber : Data diolah, 2020

Tiga persamaan regresi yang harus diestimasi dalam strategi causal

step antara lain:

a. Persamaan regresi sederhana variabel intervening Profitabilitas (M) pada

variabel independen Kepemilikan Institusional (X2).

Hasil analisis ditemukan bukti bahwa Kepemilikan Institusional tidak

signifikan terhadap Profitabilitas dengan nilai signifikansi 0.7656 > α =

0,05 dan koefisien regresi (a) = 2.7378

b. Persamaan regresi sederhana variabel dependen Manajemen Laba (Y)

pada variabel independen Kepemilikan Institusional (X2).

Hasil analisis ditemukan bukti bahwa Kepemilikan Inatitusional tidak


signifikan terhadap Manajemen Laba dengan nilai signifikansi sebesar

0.3478 > α = 0,05 dan koefisien regresi (c) = -3.8770

c. Persamaan regresi berganda variabel dependen Manajemen Laba pada

variabel independen Kepemilikan Institusional (X2) serta variabel

intervening Profitabilitas (M).

Hasil analisis ditemukan bahwa Profitabilitas signifikan terhadap

Manajemen Laba setelah mengontrol Kepemilikan Institusional dengan

nilai signifikansi 0.0020 < α = 0.05 dan koefisien regresi (b) = 0.1619

Selanjutnya ditemukan direct effect c sebesar -3.4338 yang lebih besar

dari c = -3.8770. pengaruh variabel independen Kepemilikan

Institusional terhadap variabel dependen Manajemen Laba dengan

signifikansi 0.3762 > α = 0.05 setelah mengontrol variabel intervening

Profitabilitas. Dapat disimpulkan bahwa model ini termasuk ke dalam

unmediated, yang artinya variabel independen tidak mampu

mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung variabel

dependen dengan melibatkan variabel mediator.

E. Perhitungan Pengaruh

1. Pengaruh Langsung (direct effect atau DE)

a) Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

X1 → M = 0.495

Pengaruh langsung antara Leverage terhadap Profitabilitas adalah

sebesar 0.495
b) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas

X2 → M = 0.035

Pengaruh langsung antara Kepemilikan Institusional terhadap

Profitabilitas adalah sebesar 0.035

c) Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba

X1 → Y = 0.020

Pengaruh langsung antara Leverage terhadap Manajemen Laba adalah

sebesar 0.020

d) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

X2 → Y = -0.099

Pengaruh langsung antara Kepemilikan Institusional terhadap

Manajemen Laba adalah sebesar -0.099

e) Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

M → Y = -0.369

Pengaruh langsung antara Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

adalah sebesar -0.369

2. Pengaruh Tidak Langsung (indirect effect atau IE)

a) Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba melalui Profitabilitas

X1 → M → Y = (0.495 x -0.369) = -0,182655

Pengaruh tidak langsung antara Leverage terhadap Manajemen Laba

melalui Profitabilitas adalah sebesar -0,182655

b) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba melalui

Profitabilitas
X2 → M → Y = (0.035 x -0.369) = -0.012915

Pengaruh tidak langsung antara Kepemilikan Institusional terhadap

Manajemen Laba melalui Profitabilitas adalah sebesar -0.012915

3. Pengaruh Total (total effect)

a) Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba melalui Profitabilitas

X1 → M → Y = (0.495 + -0.369) = 0.126

Jadi total pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba melalui

Profitabilitas adalah sebesar 0.126

b) Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba melalui

Profitabilitas

X2→ M → Y = (0.035 + -0.369) = -0.334

Jadi total pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen

Laba melalui Profitabilitas adalah sebesar -0.334

F. Ringkasan Hasil Penelitian

Tabel 4.13
Ringkasan Hasil Penelitian

No Hipotesis Hasil Penelitian


1 H1 = Leverage Leverage berpengaruh positif terhadap
berpengaruh positif Profitabilitas.
terhadap Profitabilitas Artinya, peningkatan Leverage akan
diikuti dengan meningkatnya
Profitabilitas secara signifikan dan
sebaliknya.
2 H2 = Kepemilikan Kepemilikan Institusional tidak
Institusional berpengaruh terhadap Profitabilitas.
berpengaruh positif Artinya, peningkatan maupun penurunan
terhadap Profitabilitas Kepemilikan Institusional tidak
berpengaruh terhadap Profitabilitas dan
sebaliknya.
3 H3 = Leverage Leverage tidak berpengaruh terhadap
berpengaruh positif Manajemen Laba.
terhadap Manajemen Artinya, peningkatan maupun penurunan
Laba Leverage tidak berpengaruh terhadap
Manajemen Laba dan sebaliknya.
4 H4 = Kepemilikan Kepemilikan Institusional tidak
Institusional berpengaruh terhadap Manajemen Laba.
berpengaruh negatif Artinya, peningkatan maupun penurunan
terhadap Manajemen Kepemilikan Institusional tidak
Laba berpengaruh terhadap Manajemen Laba

5 H5 = Profitabilitas Profitabilitas berpengaruh negatif


berpengaruh negatif terhadap Manajemen Laba.
terhadap Manajemen Artinya, peningkatan Profitabilitas akan
Laba diikuti dengan menurunnya Manajemen
Laba dan sebaliknya.
6 H6 = Profitabilitas Profitabilitas memediasi (Full Mediation)
memediasi pengaruh pengaruh Leverage terhadap Manajemen
Leverage terhadap Laba
Manajemen Laba
7 H5 = Profitabilitas Profitabilitas tidak memediasi
memediasi pengaruh (unmediated) pengaruh Kepemilikan
Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba
Institusional terhadap
Manajemen Laba
Sumber : Data diolah, 2020

G. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Berdasarkan pada hasil penelitian statistik dengan menggunakan

SPSS secara uji parsial Leverage terhadap Profitabilitas diperoleh nilai t-

hitung sebesar 4.734 > t-tabel 1.667 dengan signifikansinya sebesar 0.000 <

0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan


signifikan antara Leverage terhadap Profitabilitas.

Apabila aktiva perusahaan yang dikelola dengan baik dan maksimal

maka laba yang akan didapat menjadi maksimal pula. Hal tersebut

dikaenakan aktiva perusahaan digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan

operasional perusahaan yang diharapkan dapat meningkatkan profitabilitas.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian I Gusti Bagus

Angga Pratama, I Gusti Bagus Wiksuana (2016)3 yang menyatakan bahwa

Leverage berpengaruh positif terhadap Profitabilitas

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas

Berdasarkan pada hasil penelitian statistik dengan menggunakan

SPSS secara uji parsial Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas

diperoleh nilai t-hitung sebesar 0.331 < t-tabel 1.667 dengan signifikansinya

sebesar 0.742 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

pengaruh antara Leverage terhadap Profitabilitas.

Semakin tinggi atau rendahnya kepemilikan institusional tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas. Karena kepemilikan institusional tidak

bisa mendorong peningkatan pengawasan yang lebih efisien dalam

penggunaan aset sebagai sumber daya perusahaan dalam melakukan

operasinya. Tingkat kepemilikan institusional yang rendah tidak akan

meningkatkan nilai profitabilitas perusahaan dan tidak dapat

memaksimalkan laba dengan baik.

3
Gusti Bagus Angga Pratama dan I Gusti Bagus Wiksuana (2016), “Pengaruh Ukuran
Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Mediasi” E-Jurnal Manajemen Unud, Vol.5, No.2. Hlm.1360
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori keagenan dimana

kepmilikan institusional yang besar dapat meningkatkan usaha pengawasan

oleh pihak institusi sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik

manajer. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Dwi Fuzie

Lestari (2017)4 yang menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

3. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan pada hasil penelitian statistik dengan menggunakan

SPSS secara uji parsial Leverage terhadap Manajemen Laba diperoleh nilai

t-hitung sebesar 0.155 < t-tabel 1.667 dengan signifikansinya sebesar 0.878

> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara

Leverage terhadap Manajemen Laba.

Semakin tinggi atau rendahnya leverage tidak akan mempengaruhi

manajemen laba. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur sektor

industri barang konsumsi yang dijadikan sampel tidak tergantung pada

utang dalam membiayai aset perusahaan, sehingga tidak mempengaruhi

terhadap keputusan manajemen perusahaan dalam pengaturan jumlah laba

yang akan dilaporkan apabila terjadi perubahan pada tingkat utang. Rata-

rata perusahaan memiliki leverage yang aman dalam arti perusahaan mampu

membayar hutang yang digunakan untuk membiayai aset perusahaan, maka

manajer tidak tertarik atau tidak termotivasi untuk melakukan praktik

4
Dwi Fuzie Lestari (2017), “Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility
(CSR), Ukuran Perusahaan, Struktur Modal dan Sktuktur Kepemilikan Terhadap Profitabilitas,
Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Hlm.17
manajemen laba. Karena perusahaan berada pada keadaan yang baik atau

aman dan mampu untuk membayar hutang yang digunakan untuk

membiayai aset perusahaan.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori keagenan bahwa

terdapat hubungan keagenan antara agen dan principal dimana perusahaan

mempunyai rasio leverage yang tinggi maka manajer perusahaan tersebut

cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan laba

agar kinerja perusahaan terlihat baik dengan harapan agen dapat

mempercayai kinerja perusahaan tersebut. Sehingga dapat meyakinkan

principal yang beranggapan bahwa debitur dapat membayarkan hutangnya

kepada principal (kreditur). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil

penelitian Linda Budi Utami (2015)5 yang menyatakan bahwa Leverage

tidak berpengaruh terhadap Manajemen Laba.

4. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan pada hasil penelitian statistik dengan menggunakan

SPSS secara uji parsial Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen

Laba diperoleh nilai t-hitung sebesar -0.881 > t-tabel -1.667 dengan

signifikansinya sebesar 0.381 > 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba.

Kepemilikan Institusional tidak memiliki kemampuan untuk

mengndalikan pihak manajemen sehingga tidak dapat mengurangi

5
Linda Budi Utami (2015), “Pengaruh Kepemilikan Institusional, Leverage dan
Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Dengan Good Corporate Governanc Sebagai Variabel
Moderating”, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, hlm. 19
manajemen laba. Kepemilikan saham yang besar tersebut seharusnya

membuat investor institusional mempunyai kekuatan yang lebih dalam

mengontrol kegiatan operasional perusahaan. Tetapi pada kenyataannya

kepemilikan institusional tidak bisa membatasi terjadinya manajemen laba

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Putu Nita Mintria

Dewi, dkk (2019)6 yang menyatakan bahwa Kepemilikan Institusional tidak

berpengaruh terhadap Manajemen Laba

5. Pengaruh Profitabilitas terhadap Manajemen Laba

Berdasarkan pada hasil penelitian statistik dengan menggunakan

SPSS secara uji parsial Profitabilitas terhadap Manajemen Laba diperoleh

nilai t-hitung sebesar -2.850 < t-tabel -1.667 dengan signifikansinya sebesar

0.006 < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh negatif

antara Profitabilitas terhadap Manajemen Laba.

Semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah kemungkinan

terjadinya tindakan manajemen laba. Biasanya manajer akan melakukan apa

saja agar perusahaan yang dikelolanya mendapatkan laba sekaligus untuk

menarik minat investor. Karena setiap investor tentunya lebih menyukai

berinvestasi pada perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas tinggi.

Dengan harapan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi akan

menghasilkan return yang tinggi pula. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai

rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan

6
Putu Nita Mintria Dewi, dkk (2019), “Pengaruh Good Corporate Governance dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2015-2018”, Jurnal Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Mahassraswati Denpasar, hlm.515
laba berdasarkan aset tertentu. Karena semakin banyak aset yang dimiliki

perusahaan, semakin tinggi tingkat laba yang diperoleh.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Wildarman, dkk

(2014)7 yang menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

Manajemen Laba

6. Pengaruh Leverage terhadap Manajemen Laba melalui Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Leverage tidak

berpengaruh terhadap Manajemen Laba dan Leverage berpengaruh terhadap

Profitabilitas. Setelah variabel intervening dalam penelitian ini, yaitu

Profitabilitas mengontrol Leverage terhadap Manajemen Laba maka

ditemukan bukti bahwa Leverage berpengaruh terhadap Manajemen Laba

dengan dimediasi oleh Profitabilitas.

Leverage menunjukkan rasio hutang perusahaan terhadap modal

Perusahaan. Dengan demikian analisis yang dapat diberikan adalah bahwa

leverage yang rendah akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, dan

aktiva perusahaan yang dikelola dengan baik dan maksimal maka laba yang

akan didapat menjadi maksimal pula yang digunakan oleh perusahaan untuk

kegiatan operasional perusahaan dimasa yang akan datang.

7. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

melalui Profitabilitas

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Kepemilikan

7
Wildarman, dkk (2014), “Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Asimetri Informasi
Terhadap Manajemen Laba”, Jurnal Universitas Bung Hatta, hlm.12
Institusional berpengaruh terhadap Manajemen Laba dan Kepemilikan

Institusional tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas. Setelah variabel

intervening dalam penelitian ini, yaitu Profitabilitas mengontrol

Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba maka ditemukan bukti

bahwa Kepemilikan Institusional tidak berpengaruh terhadap Manajemen

Laba dengan dimediasi oleh Profitabilitas.

Kepemilikan Institusional tidak memiliki kemampuan untuk

mengendalikan pihak manajemen sehingga tidak dapat mengurangi

manajemen laba. Kepemilikan saham yang besar tersebut seharusnya

membuat investor institusional mempunyai kekuatan yang lebih dalam

mengontrol kegiatan operasional perusahaan. Dan kepemilikan institusional

perusahaan harus memanfaatkan aset perusahaan harus lebih efektif dan

efisien.

Anda mungkin juga menyukai