Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2020. Sumber data yang digunakan oleh
peneliti melalui internet melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu
purposive sampling.
Tabel 4.1
Kriteria Sampel
Keterangan Jumlah
2020
37
4.2. Statistik Deskriptif Variabel
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,
Tabel 4.2
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perencanaan Pajak 56 1 11848 1194.29 1888.673
Beban Pajak 56 75 172422999 22709948.78 36567786.710
Penghindaran Pajak 56 0 3442 298.39 494.896
Ekuitas 56 4940136 1127184121 395263852.30 324512037.700
Valid N (listwise) 56
Berdasarkan analisis dan hasil statistik deskriptif yang tampak pada Tabel 4.2 diatas
dapat diketahui bahwa jumlah data (N) yang digunakan untuk menganalisis masing-masing
variabel berjumlah sama yaitu 56 sampel. Nilai maksimum menunjukkan kisaran nilai
terbesar yang ada dalam penelitian, sedangkan nilai minimum menunjukkan kisaran nilai
terkecil yang ada dalam penelitian. Nilai rata-rata menunjukkan kisaran nilai dari total nilai
Selanjutnya analisis nilai maksimum, nilai minimum, dan standart devisi masing-
11,848, dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 1194,29, serta nilai
standar deviasi sebesar 1888,673 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar
38
deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya
tidak merata.
b. Variabel Beban Pajak, Nilai nilai minimum sebesar 75, nilai maksimum sebesar
serta nilai standar deviasi sebesar 36567786,710 yang artinya nilai mean lebih kecil
dari nilai standar deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka
c. Penghindaran Pajak, Nilai nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 3,442,
dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 298,39, serta nilai standar
deviasi sebesar 494,896 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar deviasi
sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya tidak
merata.
dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 395263852,30, serta nilai standar
deviasi sebesar 324512037,700 yang artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar
deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya
merata.
Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda
terhadap variabel independen dan dependen. Variabel indepenen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Perencanaan Pajak, Beban Pajak, dan Penghindaran Pajak. Dan variable
39
4.3.1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018:161). Uji
Tingkat signfikansi yang bernilai diatas 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika
tingkat signifikani dibawah 0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Ghozali, 2018:161).
Hasil uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3
Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai Test Statistic sebesar 0,162
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,078 yang berarti diatas 0,05, maka dapat disimpulkan
40
4.3.2. Uji Multikolonieritas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang tinggi
dilihat dari besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau nilai tolerance yang ada dalam
collinearity statistic. Kriteria penerimaan data terbebas dari multikolinearitas adalah jika nilai
VIF < 10 dan nilai tolerance > 10% atau 0,1. Analisis multikolinearitas khususnya pada
kedalam variabel standardized (Zscore) dan mengabsolutkan selisih nilai variabel yang
autokorelasi.
Tabel 4.4
Coefficientsa
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 358080364.800 58341507.010 6.138 .000
Perencanaan Pajak -25779.259 22087.180 -.150 -1.167 .248 .987 1.013
Beban Pajak 3.131 1.181 .353 2.651 .011 .920 1.086
Penghindaran -10538.396 87263.013 -.016 -.121 .904 .921 1.086
Pajak
a. Dependent Variable: Ekuitas
Apabila, nilai tolerance Value > 0,10 atau VIF < 10 maka dapat dikatakan
tidak terjadi multikolonieritas, dan
Apabila, nilai tolerance Value < 0,10 atau VIF > 10 maka dapat dikatakan
terjadi multikolonieritas.
41
Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini
memiliki nilai tolerance > 0,10 dan semua variabel memiliki nilai VIF < 10. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonietas antar variabel independen
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.
Untuk melihati adanya autokorelasi, digunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji
Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation)
dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel
lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2018:111). Hasil pengujian autokorelasi dapat
Tabel 4.5
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .390 a
.152 .103 307319468.700 2.242
a. Predictors: (Constant), Penghindaran Pajak, Perencanaan Pajak, Beban
Pajak
b. Dependent Variable: Ekuitas
Hasil uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 4.5. Nilai DW yang di tunjukkan pada
tabel 4.5 sebesar 2,242. Berdasarkan hasil pengujian dengan nilai tabel durbin watson
42
pembanding diketahui hasil uji autokorelasi du= 1,650; dl= 1,198 dan 4-du= 2,350. Dapat
diketahui bila kriteria bebas autokorelasi terpenuhi dengan du < dw < 4-du 1,650 kurang dari
2,242 kurang dari 2,350. Artinya data terbebas autokorelasi yang mana tidak ada korelasi
yang terjadi antara residual pengamatan satu dengan residual pengamatan lain.
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser. Uji ini
mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali,
2018:142). Data terindikasi heteroskedastisitas apabila nilai sig < α (0,05) dan thitung > t
tabel. Sebaliknya data bebas heteroskedastisitas apabila nilai sig > α (0,05). Hasil pengujian
heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 265301601.000 37505658.060 7.074 .000
Perencanaan Pajak -21343.053 14199.054 -.204 -1.503 .139
Beban Pajak -.640 .759 -.118 -.842 .403
Penghindaran Pajak -10649.581 56098.255 -.027 -.190 .850
a. Dependent Variable: ABS_RES
43
Hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.6 diatas dapat diketahui bila nilai
kriteria pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser di dapat bila asumsi homokedastisitas
terpenuhi yang ditunjukkan dengan nilai sig Perencanaan Pajak 0,139 > α (0,05), Beban
Pajak 0,403 > α (0,05), dan Penghindaran Pajak 0,850 > α (0,05). Artinya data terbebas dari
heteroskedastisitas.
Terdapat empat hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji menggunakan uji
signifikansi parameter individual (Uji t), Uji Koefisien Determinasi (R2) Dan Regersi Linier
berganda. Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel
Untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua
variabel terhadap variabel dependen, digunakan persamaan regresi linier berganda (multiple
linier regression method). Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara
dua variabel atau lebih, juga menunjukkan hubungan antara variabel dependen dengan
dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 24 dan hasil analisis yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.7
44
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 358080364.800 58341507.010 6.138 .000
Perencanaan Pajak -25779.259 22087.180 -.150 -1.167 .248
Beban Pajak 3.131 1.181 .353 2.651 .011
Penghindaran Pajak -10538.396 87263.013 -.016 -.121 .904
a. Dependent Variable: Ekuitas
Berdasarkan hasil regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:
1. Berdasarkan persamaan regresi linier berganda diatas diketahui bahwa nilai konstanta
sebesar 358080364,800, artinya bila variabel bebas Perencanaan Pajak, Beban Pajak
dan Penghindaran Pajak dianggap konstan maka dapat diprediksi Ekuitas Perusahaan
2. Variabel Perencanaan Pajak (X1) pada model regres linier berganda diatas nilai
meningkat dan yang lain konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel Ekuitas
3. Variabel Beban Pajak (X2) pada model regres linier berganda diatas nilai koefisien
sebesar 3,131, artinya apabila nilai variabel Beban Pajak meningkat dan yang lain
konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel Ekuitas Perusahaan naik sebesar 3,131.
4. Variabel Penghindaran Pajak (X3) pada model regres linier berganda diatas nilai
meningkat dan yang lain konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel Ekuitas
45
4.4.2. Uji Parsial (Uji t)
Uji satatistik t atau uji pengaruh secara Parsial menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel Independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Uji t pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t dengan α sebesar
0,05 (5%). Berikut adalah Rumusan Hipotesis :
H0: variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependen
H1: variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen.
Bila nilai signifikansi t dari X1, X2,X3 lebih besar dari α = 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak
Bila nilai signifikansi t dari X1, X2,X3 lebih kecil dari α = 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima
Pengambilan Keputusan berdasarkan t tabel :
46
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 358080364.800 58341507.010 6.138 .000
Perencanaan Pajak -25779.259 22087.180 -.150 -1.167 .248
Beban Pajak 3.131 1.181 .353 2.651 .011
Penghindaran Pajak -10538.396 87263.013 -.016 -.121 .904
a. Dependent Variable: Ekuitas
Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan hasil penelitian untuk uji t adalah sebagai
berikut:
1) Variabel Perencanaan Pajak mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.248>0.05,
dapat disimpulkan bahwa Perencanaan Pajak tidak berpengaruh terhadap
Ekuitas Perusahaan.
2) Variabel Beban Pajak mempunyai nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05, dapat
disimpulkan bahwa Beban Pajak berpengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan.
3) Variabel Penghindaran Pajak mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,904 >
0,05, dapat disimpulkan bahwa Penghindaran Pajak tidak berpengaruh terhadap
Ekuitas Perusahaan.
model dalam menggambarkan variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil maka
variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka
47
masing-masing variabel independen secara parsial dan secara bersama-sama
derajat determinasi atau seberapa besar pengaruh variable Perencanaan Pajak, Beban
Pajak, dan Penghindaran Pajak terhadap Variabel Ekuitas Perusahaan. Nilai koefisien
Tabel 4.10
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .390 a
.152 .103 307319468.700
a. Predictors: (Constant), Penghindaran Pajak, Perencanaan
Pajak, Beban Pajak
b. Dependent Variable: Ekuitas
Berdasarkan pada tabel 4.10 hasil uji koefisien determinasi (R2) diatas menunjukkan nilai
Adjusted R Square (R2) sebesar 0.103. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen
Ekuitas dapat dijelaskan oleh variabel dependen Perencanaan Pajak, Beban Pajak dan
Penghindaran Pajak sebesar 10,3%, sedangkan sebesar 89,7% dipengaruhi oleh variabel-
48
4.5. Pembahasan
Penelitian ini menguji pengaruh Perencanaan Pajak, Beban Pajak dan Penghindaran
Pajak terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia
(BEI). Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian, hasil pengujian yang
menunjukan hipotesis yang diterima pada Ekuitas perusahaan Pertambangan yang terdaftar
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Perencanaan pajak, Beban Pajak, dan Penghindaran
Perusahaan
tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar
dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada
kewajiban pajak. Hasil uji parsial menunjukan bahwa Perencanaan Pajak (Tax
sebesar 0,248 > 0,05 dan nilai t hitung – 1,167 < t tabel, 2,00665. Maka dapat
Indonesia).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau rendahnya tingkat
tidak memiliki pengaruh untuk ekuitas atau modal kepemilikan saham perusahaan
49
tersebut. Karena ekuitas adalah suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau
melalui analisis yang cermat dalam memanfaatkan peluang yang ada dalam
perlakuan atas objek pajak. Tetapi dalam penelitian ini perencanaan pajak tidak
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wilson
(2009), Wang (2010) dan Martani & Chasbiandani (2012) yang menemukan pengaruh
penelitian yang dilakukan oleh sufandi (2020), dan Suandy (2014) dimana
terhadap Ekuitas Perusahaan. Hasil pengujian secara parsial Beban Pajak terhadap
Ekuitas Perusahaan menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05 dan nilai t
hitung 2,651 > t tabel, 2,00665. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial Beban
terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
adanya besar kecil beban pajak dapat digunakan untuk memprediksi perusahaan yang
50
Hal ini menunjukkan bahwa adanya besar kecilnya beban pajak dapat
perusahaan tersebut. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil
usaha perusahaan. Dengan adanya Beban pajak dapat melihat laba rugi
pada suatu periode dan bia menentukan Tarif pajak dan dasar pengenaan pajak.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amanda et al. (2015)
dengan judul penelitian “Analisis pengaruh beban pajak kini, beban pajak tangguhan
dan basis akrual terhadap manajemen laba” dan Apriadi (2020) berdasarkan judul
penelitian “Pengaruh perencanaan pajak dan beban pajak terhadap ekuitas perusahaan
yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI)” yang memiliki hasil positif tentang
Perusahaan
lain penghindaran pajak adalah suatu tindakan yang legal bagi wajib pajak dengan
pajak sehingga perusahaan mencapai laba yang ditargetkan. Didasarkan pada analisis
yang telah dilakukan untuk menguji pengaruh penghindaran pajak terhadap Ekuitas
Perusahaan menunjukkan hasil dari uji secara Parsial menunjukkan nilai signifikan
sebesar 0,904 > 0,05 dan nilai t hitung -0,121 < t tabel, 2,00665. Maka dapat
51
disimpulkan bahwa secara parsial Penghindaran Pajak tidak berpengaruh signifikan
kecilnya modal atau Ekuitas dari sebuah perusahaan tergantung oleh profit dan laba
perusahaan, karena pada prinsipnya ekuitas adalah kekayaan bersih yang berasal dari
Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desai
dan Dharmapala (2006), Lambert, Leuz, dan Verrecchia (2007), Sikes dan Verrecchia
(2014), Cook et al., (2015), dan Goh et al., (2016) yang menunjukkan bahwa adanya
hubungan signifikan antara penghindaran pajak dan biaya ekuitas. Akan tetapi, hasil
ini sejalan dengan penelitian Kristina dkk (2017) menyatakan bahwa penghindaran
pajak tidak berpengaruh terhadap struktur modal yang diukur dengan DER.
52
BAB V
KESIMPULAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analisis data penelitian dan pembahasannya, maka dapat
disimpulkan:
Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian ini, ada
beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa faktor yang agar dapat untuk
lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang dalam lebih menyempurnakan
penelitiannya karna penelitian ini sendiri tentu memiliki kekurangan yang perlu terus
2. Objek Penelitian hanya berfokus pada Perusahaan Pertambangan yang mana hanya 1
53
3. Data yang digunakan adalah data sekunder yang mungkin terdapat kesalahan dalam
5.3. Saran
beban pajak dan penghindaran pajak terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020, maka saran untuk penelitian
1. Bagi Peneliti
Bagi peneliti selanjutnya kiranya bisa digunakan sebagai bahan referensi dan
variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini yang berpengaruh dan dapat melakukan
penelitian lebih mendalam lagi, apabila ada faktor atau variabel lain yang perlu
ditambahkan terkait dengan yang diteliti ini, serta juga bisa memperbanyak sampel dalam
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi wajib pajak badan agar dalam
sanksi perpajakan dan juga Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan pada penelitian
Pajak dan Ekuitas Perusahaan. Agar menambah jumlah sampel dan variabel. Serta
54
55