Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder

yang akan digunakan adalah laporan keuangan pertambangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada periode 2017-2020. Sumber data yang digunakan oleh

peneliti melalui internet melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia yaitu

www.idx.co.id. Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu,

Perencanaan Pajak, Beban Pajak dan Penghindaran Pajak. Sedangkan variabel

dependennya yaitu Ekuitas Perusahaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan

purposive sampling.

Tabel 4.1

Kriteria Sampel

Keterangan Jumlah

Perusahaan Pertambangan yang tedaftar di BEI Tahun 2017- 47

2020

Perusahaan Pertambangan yang menerbitkan laporan keuangan 44

lengkap selama periode 2017-2020

Perusahaan Pertambangan yang tidak menerbitkan laporan 3

keuangan lengkap selama periode 2017-2020

Jumlah Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian 14

37
4.2. Statistik Deskriptif Variabel

Statistik deskriptif (descriptive statistic) memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

sum, range, kurtosis dan skewness (Ghozali, 2013).

Tabel 4.2

Analisis Statistik Deskriptif Masing-Masing Variabel

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Perencanaan Pajak 56 1 11848 1194.29 1888.673
Beban Pajak 56 75 172422999 22709948.78 36567786.710
Penghindaran Pajak 56 0 3442 298.39 494.896
Ekuitas 56 4940136 1127184121 395263852.30 324512037.700
Valid N (listwise) 56

Berdasarkan analisis dan hasil statistik deskriptif yang tampak pada Tabel 4.2 diatas

dapat diketahui bahwa jumlah data (N) yang digunakan untuk menganalisis masing-masing

variabel berjumlah sama yaitu 56 sampel. Nilai maksimum menunjukkan kisaran nilai

terbesar yang ada dalam penelitian, sedangkan nilai minimum menunjukkan kisaran nilai

terkecil yang ada dalam penelitian. Nilai rata-rata menunjukkan kisaran nilai dari total nilai

masing-masing variabel dibagi jumlah sampel. Sedangkan standart deviasi menunjukkan

simpangan data yang ada dalam penelitian.

Selanjutnya analisis nilai maksimum, nilai minimum, dan standart devisi masing-

masing variabel sebagai berikut:

a. Variabel Perencanaan Pajak nilai minimum sebesar 1, nilai maksimum sebesar

11,848, dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 1194,29, serta nilai

standar deviasi sebesar 1888,673 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar

38
deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya

tidak merata.

b. Variabel Beban Pajak, Nilai nilai minimum sebesar 75, nilai maksimum sebesar

1.724.222.999, dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 22709948,78,

serta nilai standar deviasi sebesar 36567786,710 yang artinya nilai mean lebih kecil

dari nilai standar deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka

penyebaran nilainya tidak merata.

c. Penghindaran Pajak, Nilai nilai minimum sebesar 0, nilai maksimum sebesar 3,442,

dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 298,39, serta nilai standar

deviasi sebesar 494,896 yang artinya nilai mean lebih kecil dari nilai standar deviasi

sehingga penyimpangan data yang terjadi tinggi maka penyebaran nilainya tidak

merata.

d. Ekuitas, Nilai minimum sebesar 4,940,136, nilai maksimum sebesar 1.127.184.121,

dari periode 2017-2020 diketahui nilai mean sebesar 395263852,30, serta nilai standar

deviasi sebesar 324512037,700 yang artinya nilai mean lebih besar dari nilai standar

deviasi sehingga penyimpangan data yang terjadi rendah maka penyebaran nilainya

merata.

4.3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda

terhadap variabel independen dan dependen. Variabel indepenen yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu Perencanaan Pajak, Beban Pajak, dan Penghindaran Pajak. Dan variable

dependen yang digunakan adalah Ekuitas.

39
4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2018:161). Uji

Normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dan .

Tingkat signfikansi yang bernilai diatas 0,05 maka data berdistribusi normal, sedangkan jika

tingkat signifikani dibawah 0,05 maka data berdistribusi tidak normal (Ghozali, 2018:161).

Hasil uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.3

Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parameters a,b
Mean .0000000
Std. Deviation 329298923.400
00004
Most Extreme Differences Absolute .162
Positive .162
Negative -.134
Test Statistic .162
Asymp. Sig. (2-tailed) .078c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa nilai Test Statistic sebesar 0,162

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,078 yang berarti diatas 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi Normal.

40
4.3.2. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang tinggi

antara variabel-variabel independen dalam penelitian. Hasil pengujian multikolinearitas dapat

dilihat dari besarnya nilai Variance Inflation Factor (VIF) atau nilai tolerance yang ada dalam

collinearity statistic. Kriteria penerimaan data terbebas dari multikolinearitas adalah jika nilai

VIF < 10 dan nilai tolerance > 10% atau 0,1. Analisis multikolinearitas khususnya pada

penelitian menggunakan variabel moderasi dapat dilakukan dengan mentransformasi data

kedalam variabel standardized (Zscore) dan mengabsolutkan selisih nilai variabel yang

dimoderasi dengan variabel moderasinya untuk menghindari multikolinearitas dan

autokorelasi.

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa
Standardized Collinearity
Unstandardized Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 358080364.800 58341507.010 6.138 .000
Perencanaan Pajak -25779.259 22087.180 -.150 -1.167 .248 .987 1.013
Beban Pajak 3.131 1.181 .353 2.651 .011 .920 1.086
Penghindaran -10538.396 87263.013 -.016 -.121 .904 .921 1.086
Pajak
a. Dependent Variable: Ekuitas

Adapun dasar pengambilan keputusan terhadap uji Multikolonieritas sebagai berikut:

 Apabila, nilai tolerance Value > 0,10 atau VIF < 10 maka dapat dikatakan
tidak terjadi multikolonieritas, dan
 Apabila, nilai tolerance Value < 0,10 atau VIF > 10 maka dapat dikatakan
terjadi multikolonieritas.

41
Hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa semua variabel dalam penelitian ini

memiliki nilai tolerance > 0,10 dan semua variabel memiliki nilai VIF < 10. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonietas antar variabel independen

dalam model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

4.3.3. Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi

antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1.

Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

Untuk melihati adanya autokorelasi, digunakan uji Durbin-Watson (DW test). Uji

Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation)

dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel

lagi diantara variabel independen (Ghozali, 2018:111). Hasil pengujian autokorelasi dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 .390 a
.152 .103 307319468.700 2.242
a. Predictors: (Constant), Penghindaran Pajak, Perencanaan Pajak, Beban
Pajak
b. Dependent Variable: Ekuitas

Hasil uji autokorelasi ditunjukkan pada Tabel 4.5. Nilai DW yang di tunjukkan pada

tabel 4.5 sebesar 2,242. Berdasarkan hasil pengujian dengan nilai tabel durbin watson

42
pembanding diketahui hasil uji autokorelasi du= 1,650; dl= 1,198 dan 4-du= 2,350. Dapat

diketahui bila kriteria bebas autokorelasi terpenuhi dengan du < dw < 4-du 1,650 kurang dari

2,242 kurang dari 2,350. Artinya data terbebas autokorelasi yang mana tidak ada korelasi

yang terjadi antara residual pengamatan satu dengan residual pengamatan lain.

4.3.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2018:137).

Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser. Uji ini

mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen (Ghozali,

2018:142). Data terindikasi heteroskedastisitas apabila nilai sig < α (0,05) dan thitung > t

tabel. Sebaliknya data bebas heteroskedastisitas apabila nilai sig > α (0,05). Hasil pengujian

heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 265301601.000 37505658.060 7.074 .000
Perencanaan Pajak -21343.053 14199.054 -.204 -1.503 .139
Beban Pajak -.640 .759 -.118 -.842 .403
Penghindaran Pajak -10649.581 56098.255 -.027 -.190 .850
a. Dependent Variable: ABS_RES

43
Hasil uji heteroskedastisitas pada Tabel 4.6 diatas dapat diketahui bila nilai

signifikansi masing-masing variabel independen lebih besar dari α (0.05). Berdasarkan

kriteria pengujian heteroskedastisitas dengan uji glejser di dapat bila asumsi homokedastisitas

terpenuhi yang ditunjukkan dengan nilai sig Perencanaan Pajak 0,139 > α (0,05), Beban

Pajak 0,403 > α (0,05), dan Penghindaran Pajak 0,850 > α (0,05). Artinya data terbebas dari

heteroskedastisitas.

4.4. Uji Hipotesis

Terdapat empat hipotesis dalam penelitian ini yang akan diuji menggunakan uji

signifikansi parameter individual (Uji t), Uji Koefisien Determinasi (R2) Dan Regersi Linier

berganda. Tujuan pengujian ini yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel

independen secara individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

4.4.1. Uji Analisis Linier Berganda

Untuk menguji model pengaruh dan hubungan variabel bebas yang lebih dari dua

variabel terhadap variabel dependen, digunakan persamaan regresi linier berganda (multiple

linier regression method). Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara

dua variabel atau lebih, juga menunjukkan hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen (Ghozali, 2018:95). Perhitungan analisis regresi linier berganda

dilakukan dengan bantuan program IBM SPSS 24 dan hasil analisis yang diperoleh adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji Linier Berganda

44
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 358080364.800 58341507.010 6.138 .000
Perencanaan Pajak -25779.259 22087.180 -.150 -1.167 .248
Beban Pajak 3.131 1.181 .353 2.651 .011
Penghindaran Pajak -10538.396 87263.013 -.016 -.121 .904
a. Dependent Variable: Ekuitas

Berdasarkan hasil regresi diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:

Y= α + β1X1 + β2X2+ β3X3+ ε

Y = 358080364,800 – 25779,259 + 3,131 – 10538,396 + ε

Berdasarkan persamaan regresi dapat disimpulkan bahwa:

1. Berdasarkan persamaan regresi linier berganda diatas diketahui bahwa nilai konstanta

sebesar 358080364,800, artinya bila variabel bebas Perencanaan Pajak, Beban Pajak

dan Penghindaran Pajak dianggap konstan maka dapat diprediksi Ekuitas Perusahaan

sebesar 358080364,800 satuan.

2. Variabel Perencanaan Pajak (X1) pada model regres linier berganda diatas nilai

koefisien sebesar - 25779,259, artinya apabila nilai variabel Perencanaan Pajak

meningkat dan yang lain konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel Ekuitas

Perusahaan turun sebesar 25779,259.

3. Variabel Beban Pajak (X2) pada model regres linier berganda diatas nilai koefisien

sebesar 3,131, artinya apabila nilai variabel Beban Pajak meningkat dan yang lain

konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel Ekuitas Perusahaan naik sebesar 3,131.

4. Variabel Penghindaran Pajak (X3) pada model regres linier berganda diatas nilai

koefisien sebesar – 10538,396, artinya apabila nilai variabel Penghindaran Pajak

meningkat dan yang lain konstan, maka dapat diprediksi nilai variabel Ekuitas

Perusahaan naik sebesar 10538,396.

45
4.4.2. Uji Parsial (Uji t)

Uji satatistik t atau uji pengaruh secara Parsial menunjukan seberapa jauh pengaruh
satu variabel Independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Uji t pada penelitian ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t dengan α sebesar
0,05 (5%). Berikut adalah Rumusan Hipotesis :

H0: variabel independen tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependen

H1: variabel independen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen.

Pengambilan keputusan dari uji ini sebagai berikut :

 Bila nilai signifikansi t dari X1, X2,X3 lebih besar dari α = 0,05 maka H0 diterima dan
H1 ditolak
 Bila nilai signifikansi t dari X1, X2,X3 lebih kecil dari α = 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima
Pengambilan Keputusan berdasarkan t tabel :

 Jika nilai t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak


 Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima

Dengan Rumus yang digunakan s.b:


df = n-k-1
df = 56-3-1
df = 52
sehingga dapat diperoleh nilai t tabel = t (n-k-1 ; α)
= t (52 ; 0,05)
= 2,00665

46
Tabel 4.8
Hasil Uji Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 358080364.800 58341507.010 6.138 .000
Perencanaan Pajak -25779.259 22087.180 -.150 -1.167 .248
Beban Pajak 3.131 1.181 .353 2.651 .011
Penghindaran Pajak -10538.396 87263.013 -.016 -.121 .904
a. Dependent Variable: Ekuitas

Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan hasil penelitian untuk uji t adalah sebagai
berikut:
1) Variabel Perencanaan Pajak mempunyai nilai signifikansi sebesar 0.248>0.05,
dapat disimpulkan bahwa Perencanaan Pajak tidak berpengaruh terhadap
Ekuitas Perusahaan.
2) Variabel Beban Pajak mempunyai nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05, dapat
disimpulkan bahwa Beban Pajak berpengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan.
3) Variabel Penghindaran Pajak mempunyai nilai signifikansi sebesar 0,904 >
0,05, dapat disimpulkan bahwa Penghindaran Pajak tidak berpengaruh terhadap
Ekuitas Perusahaan.

4.4.3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan dalam mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menggambarkan variasi variabel independen. Nilai R2 yang kecil maka

kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen

sangat terbatas. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen. Dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda maka

47
masing-masing variabel independen secara parsial dan secara bersama-sama

mempengaruhi variabel dependen yang dinyatakan dengan R2 untuk menyatakan uji

derajat determinasi atau seberapa besar pengaruh variable Perencanaan Pajak, Beban

Pajak, dan Penghindaran Pajak terhadap Variabel Ekuitas Perusahaan. Nilai koefisien

determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel 4.10 dibawah ini:

Tabel 4.10

Hasil Koefisien determinasi (R2)

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .390 a
.152 .103 307319468.700
a. Predictors: (Constant), Penghindaran Pajak, Perencanaan
Pajak, Beban Pajak
b. Dependent Variable: Ekuitas

Berdasarkan pada tabel 4.10 hasil uji koefisien determinasi (R2) diatas menunjukkan nilai

Adjusted R Square (R2) sebesar 0.103. Hal ini menunjukkan bahwa variabel dependen

Ekuitas dapat dijelaskan oleh variabel dependen Perencanaan Pajak, Beban Pajak dan

Penghindaran Pajak sebesar 10,3%, sedangkan sebesar 89,7% dipengaruhi oleh variabel-

variabel lain diluar dari penelitian ini.

48
4.5. Pembahasan

Penelitian ini menguji pengaruh Perencanaan Pajak, Beban Pajak dan Penghindaran

Pajak terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

(BEI). Berdasarkan pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian, hasil pengujian yang

menunjukan hipotesis yang diterima pada Ekuitas perusahaan Pertambangan yang terdaftar

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Perencanaan pajak, Beban Pajak, dan Penghindaran

Pajak. Adapun penjelasan yang lebih rinci sebagai berikut:

4.5.1. Perencanaan Pajak (X1) tidak Berpengaruh terhadap Ekuitas

Perusahaan

Perencanaan pajak merupakan Langkah awal dalam manajemen pajak. Pada

tahap ini dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar

dapat diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada

umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk meminimalkan

kewajiban pajak. Hasil uji parsial menunjukan bahwa Perencanaan Pajak (Tax

Planning) tidak berpengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan. Hasil pengujian secara

parsial Perencanaan Pajak terhadap Ekuitas Perusahaan menunjukkan nilai signifikan

sebesar 0,248 > 0,05 dan nilai t hitung – 1,167 < t tabel, 2,00665. Maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial Perencanaan Pajak tidak berpengaruh signifikan

terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi atau rendahnya tingkat

perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pertambangan

tidak memiliki pengaruh untuk ekuitas atau modal kepemilikan saham perusahaan

49
tersebut. Karena ekuitas adalah suatu perkiraan yang mencerminkan porsi hak atau

kepentingan pemilik perusahaan terhadap harta perusahaan tersebut. Ada atau

tidaknya perencanaan pajak tidak mempengaruhi harta perusahaan. Tetapi pada

dasarnya perencanaan pajak adalah untuk memaksimalkan laba setelah pajak

melalui analisis yang cermat dalam memanfaatkan peluang yang ada dalam

peraturan perpajakan dengan memanfaatkan perbedaan tarif pajak, perbedaan

perlakuan atas objek pajak. Tetapi dalam penelitian ini perencanaan pajak tidak

memaksimalkan laba perusahaan sehingga tidak adanya pengaruh signifikan antara

perencanaan pajak terhadap ekuitas perusahaan.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wilson

(2009), Wang (2010) dan Martani & Chasbiandani (2012) yang menemukan pengaruh

positif perencanaan pajak terhadap nilai perusahaan. Melainkan sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh sufandi (2020), dan Suandy (2014) dimana

Perencanaan pajak tidak memiliki pengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan.

4.5.2. Beban Pajak (X2) berpengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan.

Berdasarkan Hasil uji parsial menunjukan bahwa Beban Pajak berpengaruh

terhadap Ekuitas Perusahaan. Hasil pengujian secara parsial Beban Pajak terhadap

Ekuitas Perusahaan menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,011 < 0,05 dan nilai t

hitung 2,651 > t tabel, 2,00665. Maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial Beban

Pajak berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang

terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

adanya besar kecil beban pajak dapat digunakan untuk memprediksi perusahaan yang

berpengaruh besar terhadap Ekuitas dari Perusahaan pertambangan, agar dapat

menghindari kerugian atau pelaporan penurunan laba.

50
Hal ini menunjukkan bahwa adanya besar kecilnya beban pajak dapat

digunakan untuk memprediksi apakah Ekuitas Perusahaan mempengaruhi nilai jual

perusahaan tersebut. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil

usaha perusahaan. Dengan adanya Beban pajak dapat melihat laba rugi

pada suatu periode dan bia menentukan Tarif pajak dan dasar pengenaan pajak.

Ekuitas akan mengalami pengurangan terutama dengan adanya penarikan kembali

penyertaan oleh pemilik, pembagian keuntungan atau karena kerugian yang

diakibatkan oleh Beban Pajak.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Amanda et al. (2015)

dengan judul penelitian “Analisis pengaruh beban pajak kini, beban pajak tangguhan

dan basis akrual terhadap manajemen laba” dan Apriadi (2020) berdasarkan judul

penelitian “Pengaruh perencanaan pajak dan beban pajak terhadap ekuitas perusahaan

yang terdaftar di bursa efek indonesia (BEI)” yang memiliki hasil positif tentang

pengaruh Beban pajak terhadap Ekuitas Perusahaan.

4.5.3. Penghindaran Pajak (X3) tidak berpengaruh terhadap Ekuitas

Perusahaan

Menurut Suandy (2011), perencanaan pajak merupakan kegiatan

meminimalkan kewajiban pajak yang menjadi tanggungan perusahaan. Dengan kata

lain penghindaran pajak adalah suatu tindakan yang legal bagi wajib pajak dengan

memanfaatkan kelemahan ketentuan perpajakan untuk menghemat pembayaran beban

pajak sehingga perusahaan mencapai laba yang ditargetkan. Didasarkan pada analisis

yang telah dilakukan untuk menguji pengaruh penghindaran pajak terhadap Ekuitas

Perusahaan menunjukkan hasil dari uji secara Parsial menunjukkan nilai signifikan

sebesar 0,904 > 0,05 dan nilai t hitung -0,121 < t tabel, 2,00665. Maka dapat

51
disimpulkan bahwa secara parsial Penghindaran Pajak tidak berpengaruh signifikan

terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek

Indonesia). Penelitian ini memberikan bukti bahwa Penghindaran Pajak tidak

memiliki pengaruh terhadap Besar kecilnya Ekuitas perusahaan. Karena besar

kecilnya modal atau Ekuitas dari sebuah perusahaan tergantung oleh profit dan laba

perusahaan, karena pada prinsipnya ekuitas adalah kekayaan bersih yang berasal dari

investasi pemilik dan juga dari hasil kegiatan usaha perusahaannya.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Desai

dan Dharmapala (2006), Lambert, Leuz, dan Verrecchia (2007), Sikes dan Verrecchia

(2014), Cook et al., (2015), dan Goh et al., (2016) yang menunjukkan bahwa adanya

hubungan signifikan antara penghindaran pajak dan biaya ekuitas. Akan tetapi, hasil

ini sejalan dengan penelitian Kristina dkk (2017) menyatakan bahwa penghindaran

pajak tidak berpengaruh terhadap struktur modal yang diukur dengan DER.

52
BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil analisis data penelitian dan pembahasannya, maka dapat

disimpulkan:

1. Perencanaan Pajak tidak berpengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2017-2020.

2. Beban Pajak berpengaruh signifikan terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2017-2020.

3. Penghindaran Pajak tidak berpengaruh terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2017-2020.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Berdasarkan pada pengalaman langsung peneliti dalam proses penelitian ini, ada

beberapa keterbatasan yang dialami dan dapat menjadi beberapa faktor yang agar dapat untuk

lebih diperhatikan bagi peneliti-peneliti yang akan datang dalam lebih menyempurnakan

penelitiannya karna penelitian ini sendiri tentu memiliki kekurangan yang perlu terus

diperbaiki dalam penelitian-penelitian kedepannya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian

tersebut, antara lain :

1. Jumlah Perusahaan yang dijadikan Sampel peneltian hanya 14 Perusahaan, tentunya

masih kurang untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

2. Objek Penelitian hanya berfokus pada Perusahaan Pertambangan yang mana hanya 1

Jenis perusahaan yang dipilih untuk diteliti.

53
3. Data yang digunakan adalah data sekunder yang mungkin terdapat kesalahan dalam

memasukkan data yang berupa angka-angka.

5.3. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan mengenai pengaruh perencanaan pajak,

beban pajak dan penghindaran pajak terhadap Ekuitas Perusahaan Pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-2020, maka saran untuk penelitian

selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya kiranya bisa digunakan sebagai bahan referensi dan

tambahan acuan pertimbangan dalam melakukan penelitian karena terdapat 89,7%

variabel lain diluar variabel dalam penelitian ini yang berpengaruh dan dapat melakukan

penelitian lebih mendalam lagi, apabila ada faktor atau variabel lain yang perlu

ditambahkan terkait dengan yang diteliti ini, serta juga bisa memperbanyak sampel dalam

waktu pengamatan serta bisa menggunakan observasi lain dalam penelitian.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi wajib pajak badan agar dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya melakukan perencanaan pajak dengan tepat dan

tentunya tidak melanggar peraturan perundang-undangan sehingga terhindar dari sanksi-

sanksi perpajakan dan juga Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan pada penelitian

selanjutnya yang berhubungan dengan Perencanaan pajak, Beban Pajak, Penghindaran

Pajak dan Ekuitas Perusahaan. Agar menambah jumlah sampel dan variabel. Serta

memilih sektor perusahaan yang lain selain Pertambangan.

54
55

Anda mungkin juga menyukai