Anda di halaman 1dari 22

REKONSILIASI FISKAL

AKUNTANSI Nur Azlia Hasana (921419035)


Wahyuni (9214190 )
PERPAJAKAN Akuntansi 2019
PENGERTIAN
Langkah wajib pajak (WP) yang mencocokkan laporan keuangan, apabila terdapat perbedaan antara laporan
komersial berdasarkan SAK (sistem keuangan akuntansi) dan laporan keuangan berdasar sistem fiskal.

Laba Akuntansi ke Penghasilan Kena Pajak

Proses rekonsiliasi fiskal ini umumnya dilakukan oleh Wajib


Pajak yang berbentuk perusahaan. Rekonsiliasi yang dilakukan
akan menghasilan koreksi fiskal yang akan mempengaruhi
besarnya laba kena pajak serta Pajak Penghasilan (PPh)
!
terutang. 
FUNGSI
Adanya rekonsiliasi pajak atau koreksi pajak mempunyai sebuah fungsi sebagai penyesuaian terhadap transaksi
sesuai dengan sistem akuntansi keuangan dan peraturan dalam perpajakan yang berlaku (Undang-Undang
perpajakan).

MANFAAT
Menghitung nilai pajak terutang dengan tepat, tidak kurang dan tidak lebih.
FUNGSI
Adanya rekonsiliasi pajak atau koreksi pajak mempunyai sebuah fungsi sebagai penyesuaian terhadap transaksi
sesuai dengan sistem akuntansi keuangan dan peraturan dalam perpajakan yang berlaku (Undang-Undang
perpajakan).

MANFAAT
Menghitung nilai pajak terutang dengan tepat, tidak kurang dan tidak lebih.
LANJUTAN
Tabel 1.3 Kinerja Auditor (Y)

Item Pertanyaan Korelasi Nilai Batas Kesimpulan

Y-1 0,724 0,273 Valid


Y-2 0,644 0,273 Valid
Y-3 0,423 0,273 Valid
Y-4 0,716 0,273 Valid
Y-5 0,546 0,273 Valid
Y-6 0,725 0,273 Valid
Y-7 0,642 0,273 Valid
Data diolah 2021
2. UJI
RELIABILITAS
Tabel 2.1 Hasil Pengujian Reliabilitas
No Variabel Koefisien Keterangan

Reliabilitas (Cronbach's Alpha)

1 Etika Profesi 0,754 Reliabel

2 Tekhnologi Informasi 0,778 Reliabel

3 Kinerja Auditor 0,752 Reliabel


Data diolah 2021

1. Apabila nilai alpha > rxy kritis, dengan df=n-2 (0,60) pada level convidence
95% (α= 0,05), maka instrument tersebut dianggap reliable.
2. Apabila nilai alpha < rxy kritis, dengan df=n-2 (0,60) pada level convidence
95% (α= 0,05), maka instrument tersebut tidak reliabel.
3. ANALISIS DESKRIPTIF
VARIABLE PENELITIAN
Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Indikator Variabel Penelitian X1

No Indikator Variabel Penelitian Interval Mean Keterangan


1 Liberalisme 3,46 Baik/Tinggi
2 Kapitalisme 3,86 Baik/Tinggi
3 Rekayasa Akuntansi 2.78 Cukup/Sedang
4 Akuntansi Hakekat 4.00 Baik/Tinggi
5 Akuntansi makrifat 4.10 Baik/Tinggi
6 Auditing Sebagai Suatu Disiplin 4.06 Baik/Tinggi
Data diolah 2021
3. LANJUTAN
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Indikator Variabel Penelitian X2

No Indikator Variabel Penelitian Interval Keterangan


Mean
1 Bukti Transaksi 4.08 Baik/Tinggi
2 Hubungan Auditor-Auditee 4.08 Baik/Tinggi
3 Disrupsi Tekhnologi dan Auditor 4.06 Baik/Tinggi
4 Big data 4.02 Baik/Tinggi
5 Efektivitas dan Efisiensi dalam penerapan 4.08 Baik/Tinggi
Data TABK
diolah 2021
3. LANJUTAN
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Indikator Variabel Penelitian Y

No Indikator Variabel Penelitian Interval Mean Keterangan


1 Keadilan 4.12 Baik/Tinggi
2 Transparansi 4.04 Baik/Tinggi
3 Akuntanbilitas 3.96 Baik/Tinggi
4 Pertanggungjawaban 4.14 Baik/Tinggi
5 berpikir, berperilaku, dan bersikap sesuai 4.14 Baik/Tinggi
dengan nilai-nilai organisasi
6 Neutral 4.04 Baik/Tinggi
7 Loyalitas 4.16 Baik/Tinggi
Data diolah 2021
4. UJI NORMALITAS
Tabel 4.1 Uji Normalitas Skewness dan Kurtosis

Descriptive Statistics
Maximu
N Minimum m Mean Std. Deviation Skewness Kurtosis
Std. Std.
  Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Error Statistic Error
Unstandardized 50 -3.99082 3.16775 .0000000 1.39742304 -.223 .337 .839 .662
Residual Variabel Skewness Kurtosis Ket.
EtikaNprofesi
Valid Ilmu Akuntansi 50
(listwise) X1        Berdistribusi
    normal   
-0,66 1,26
Penggunaan Tekhnologi Informasi X2

Data diolah 2021


4. LANJUTAN
Uji Normalitas normal P-P Plot Regression Standarized Residual (santoso, 2001:214)
5. UJI MULTIKOLINEARITAS
Tabel 5.1 Uji multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Ket.

Etika profesi Ilmu Akuntansi X1 .623 1.606 Bebas Multikolonieritas

Penggunaan Tekhnologi Informasi X2 .623 1.606 Bebas Multikolonieritas

Data diolah 2021

Variance Inflation Factor (VIF) dua variabel lebih kecil dari 10, maka bisa disimpulkan antar variabel
tidak terjadi persoalan multikolonieritas dan layak digunakan.
6. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Uji heteroskedastisitas scatterplot
6. UJI HETEROSKEDASTISITAS
Tabel 6.1 Uji heteroskedastisitas glejser“ Dengan dasar sig > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.”

Variabel Sig. Kesimpulan

X1 0,082 Bebas Heteroskedastisitas

X2 0,346 Bebas Heteroskedastisitas


Data diolah 2021

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.300 1.494 .870 .389
 
Etika Profesi -.092 .052 -.318 -1.775 .082
Tekhnologi .088 .093 .170 .951 .346
Informasi
a. Dependent Variable: RES2
7. HASIL ANALISIS REGRESI
MULTIPLE
Tabel 7.1 Hasil Analisis Regresi

Model Koefisien Regresi (B) Nilai t Niai p (Sig.)


Constanta 11.364 4.860 .000
Etika profesi Ilmu akuntansi .170 2.083 .043
Tekhnologi Informasi .662 4.560 .000
       
R 0.746    
R Square 0.557    
F 29.548    
DataFdiolah 2021
Sig. 0.000    
8. PENGUJIAN HIPOTESIS
Perumusan Hipotesis :

H1 = Terdapat pengaruh Etika Profesi (X1) terhadap Kinerja Auditor (Y)

H2 = Terdapat pengaruh Tekhnologi Informasi (X2) terhadap Kinerja Auditor (Y)

H3 = Terdapat pengaruh Etika Profesi (X1) dan Tekhnologi Informasi (X2) terhadap Kinerja Auditor (Y)
8. PENGUJIAN HIPOTESIS

Pengujian ketepatan model (Uji statistic F) :

Berdasarkan hasil perhitungan table 1.7 di atas diperoleh nilai F sebesar 29.548 dengan signifikansi p sebesar
0.000 lebih kecil dari 0,05 (α=5%). Maka Persamaan regresi dapat dinyatakan signifikan, artinya secara
Bersama-sama Etika profesi dan tekhnologi informasi berpengaruh terhadap kinerja auditor di KAP kota
Gorontalo. Oleh karena itu H3 diterima.
8. PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis secara parsial (Uji statistic t) :

1. Variabel X1 terhadap Y (H1)


Tingkat signifikan t untuk variabel Etika profesi adalah 0,043 yakni lebih kecil dari 0,05. Nilai t -hitung atau t-

daftar sebesar 2,083 > 1,7247 atau nilai P sebesar 0,043 < 0,05 maka H 1 diterima, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Etika profesi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Auditor di KAP kota Gorontalo.
Hal ini menunjukan bahwa semakin baik Etika Profesi maka semakin baik Kinerja Audior. Hal ini
mendukung hipotesis 1 dalam penelitian ini sehingga hipotesis 1 diterima.
8. PENGUJIAN HIPOTESIS
Pengujian hipotesis secara parsial (Uji statistic t) :

1. Variabel X2 terhadap Y (H2)


tingkat signifikan t untuk variabel Tekhnologi Informasi adalah 0,000 yakni lebih kecil dari 0,05. Nilai t -hitung

atau t-daftar sebesar 4,560 > 1,6794 atau nilai P sebesar 0,000 < 0,05 maka H 2 diterima, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tekhnologi informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja Auditor di
KAP kota Gorontalo. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik penerapan tekhnologi informasi maka
semakin baik Kinerja Audior. Hal ini mendukung hipotesis 2 dalam penelitian ini sehingga hipotesis 2
diterima.
9. KOEFISIEN DETERMINASI

Besarnya pengaruh Etika profesi dan Tekhnologi Informasi terhadap Kinerja Auditor dapat dilihat dari nilai
korelasi dan koefisien determinasi (R2). Berdasarkan output table 1.7 diketahui bahwa nilai R 2 sebesar 0,557,
hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variable X1 dan X2 secara simultan terhadap Variabel Y adalah
sebesar 55,7%.
10. DAFTAR PUSTAKA
Arumsari, A. L., & Budiartha, I. ketut. (2016). pengaruh profesionalisme auditor, independensi auditor, etika profesi, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan terhadap
kinerja auditorpada kantor akuntan publik di bali. E-Jurnal Ekonomi DanBisnis Universitas Udayana 5.8, 2297–2304.

Choiriah, A. (2013). pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual dan etika profesi terhadap kinerja auditor dalam kantor akuntan publik.
Jurnal Akuntansi, 1(1), 3–22. http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/107

Natsir, M., Pattawe, A., Haris, N., Zahra, F., & Tenripada. (2021). the Effects of Work Experience, Ethical Profession, and Auditor Independence on Auditing Performance of
Supervisory Agency in Central Sulawesi Indonesia. Academy of Entrepreneurship Journal, 27(4), 1–13.

Praktiyasa, I. G. A. M. W., & Widhiyani, N. L. S. (2016). Pengaruh Teknik Audit Berbantuan Komputer, Pelatihan Profesional, Dan Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.16.2, 16, 1238–1263.

Pura, R. (2017). Effects of auditor competence, information technology, accounting information systems and organizational commitment on auditors’ performances at the
state audit agency, in South Sulawesi. Scientific Research Journal, 5(10), 16–22.

Wulandari, R., & Prasetya, R. (2020). pengaruh penerapan teknologi informasi dan profesionalisme terhadap kinerja auditor. EkoPreneur, 1(2), 202–217.

Zaleha, P. A., & Novita. (2020). Dampak Teknologi Informasi, Etika Profesi Terhadap Kinerja Auditor. Jurnal Akuntansi Dan Auditing, 17(1), 90–114.

Anda mungkin juga menyukai