TUGAS KELOMPOK 2
MATA KULIAH STATISTIKA
1
DAFTAR ISI
Cover 1
DAFTAR ISI 2
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 3
Deskriptif Statistik Model Peneltian 3
Pengujian Uji Asumsi Klasik 4
Uji Normalitas 4
Uji Autokorelasi 5
Uji Heteroskedastisitas 6
Uji Multikolinearitas 7
Hasil Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit) 8
Hasil Uji Koefisien Determinasi 8
Hasil Uji Hipotesis 8
Kesimpulan 10
Saran 10
Daftar Pustaka 10
2
1. Kerangka Penelitian dan Hipotesis
Untuk memperarah, memperjelas serta mempermudah sistematika penelitian, maka peneliti
membuat kerangka berpikir yang nantinya akan menjadi pola berpikir yang nantinya akan
menjadi pola berpikir untuk menjawab penelitian ini. Adapun kerangka berpikir penelitian ini
sebagai berikut :
Gambar 1
Kerangka Pemikiran
Disampaikan hipotesanya bahwa Current Ratio, Debt To Equity Ratio dan Earning Per Share
mempengaruhi Harga Saham
Ho:Roa, CR, DER, NPL ≠ Harga saham
Ha:,Roa, CR, DER, NPL = Harga saham
Tabel 1
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Harga Saham 40 870 9900 3832.48 2381.360
Return On Assets 40 .0013 .0515 .029757 .0112776
Current Ratio 40 3.38 160.24 35.7008 33.88071
Debt To Equity Ratio 40 .049 .114 .07565 .020458
Non Performing
40 1.55 4.78 2.6763 .83070
Loan
Valid N (listwise) 40
Sumber : Data sekunder yang diolah
Berdasarkan perhitungan tabel 1 tersebut dapat diketahui bahwa jumlah pengamatan yang diteliti
sebanyak 40 pengamatan, berdasarkan 4 perusahaan dengan 9 periode penelitian yaitu tahun
2010-2019
a) Nilai ROA memiliki nilai rata-rata 0.029757, dengan standar deviasi sebesar 0.0112776,
nilai maksimumnya yakni 0.0515 pada tahun 2012 oleh BBRI dan nilai minimumnya
0.0013 pada tahun 2019 oleh BBTN
b) Nilai current ratio memiliki nilai rata-rata 33.88071, dengan standar deviasi sebesar
33.88071, nilai maksimumnya yakni 160.24 pada tahun 2013 oleh BMRI dan nilai
minimumnya 3.38 pada tahun 2017 oleh BBNI
3
c) Nilai Debt to Equity Ratio memiliki nilai rata-rata 0.07565, standard deviasi sebesar
0.020458, nilai maksimumnya 0.114 pada tahun 2015 oleh BBTN dan minimum 0.049
pada tahun 2019 oleh BMRI.
d) NPL memiliki nilai rata-rata 2.6763, dengan standar deviasi sebesar 0.83070, nilai
maksimumnya 4.78, dan nilai minimumnya 1.55
e) Nilai Harga saham memiliki nilai rata-rata 3832.48, dengan standar deviasi sebesar
2381.360, nilai maksimumnya 9900 dan nilai minimumnya 870.
Tabel 2
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 40
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1255.8151055
1
Most Extreme Absolute .141
Differences Positive .141
Negative -.071
Test Statistic .141
Asymp. Sig. (2-tailed) .044c
Berdasarkan tabel diatas sig. (2 tailed) menunjukkan angka 0.44>0.05, maka dapa
disimulkan bahwa hal ini disebut normal. Dan dapat digunakan dalam penelitian.
4
Gambar 1
Hasil Grafik Pengujian Normalitas Data
Sumber : data sekunder diolah
Berdasarkan hasil dari Gambar 1 menujukkan bahwa data dalam penelitian ini telah berdistribusi
normal karena data telah mengikuti garis diagonal antara 0 (nol) dengan pertemuan sumbu Y
(Expected Cum. Prob.) dan sumbu X (Observe Cum. Prob). Maka dapat disimpulkan bahwa baik
melalui pendekatan kolmogorov smirnov ataupun pendekatan grafik model regresi telah
memenuhi asumsi normalitas.
5
b. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data Sekunder yang di olah
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui hasil uji autokorelasi yang menunjukkan nilai Durbin
Watson hitung sebesar 1.235 dan terdapat Std. Error of the Estimate sebesar 1325.635.
Karena nilai DW terletak diantara -2 sampai +2, maka dapat disimpulkan bahwa model
persamaan regresi tersebut terjadi korelasi.
6
Berdasarkan grafik scatterplot terlihterlihat bahwa plot menyebar secara acak diatas maupun
dibawah angkah nol pada sumbu Regression Studentizer Residual. Berdasarkan uji
heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik, pada model regresi yang terbentuk
dinyatakan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
b. Uji Glejser
Tabel 4
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2964.749 1281.967 2.313 .027
Return On Assets -5763.059 17650.760 -.078 -.327 .746
Current Ratio -5.546 4.007 -.225 -1.384 .175
Debt To Equity Ratio -12486.988 7268.332 -.306 -1.718 .095
Non Performing Loan -270.757 233.735 -.269 -1.158 .255
a. Dependent Variable: ABSUT
Sumber : Data Sekunder yang di olah
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa tidak ada satupun nilai variabel independen yang
signifikan secara satistik mempengaruhi variabel dependen Absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat
dari probabilitas signifikansinya diatas tingkat kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa
model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas.
Berdasarkan Tabel di atas terlihat bahwa seluruh variabel independen (ROA, CR, DER dan NPL)
memiliki angka VIF (Variance Inflation Factor) di bawah 10 dengan angka tolerance yang
menunjukkan nilai lebih dari 0,1. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa model yang terbentuk
tidak terdapat adanya gejala multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.
7
4. Hasil Uji Kelayakan Model (Goodness Of Fit)
Uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model, apakah pemodelan yang dibangun
memenuhi criteria fit atau tidak. Model regresi dikatakan fit apabila tingkat probabilitas
F-statistik lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai F hitung seperti
pada tabel berikut ini:
Tabel 6
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 159658386.385 4 39914596.596 22.713 .000b
Residual 61505791.590 35 1757308.331
Total 221164177.975 39
a. Dependent Variable: Harga Saham
b. Predictors: (Constant), Non Performing Loan, Current Ratio, Debt To Equity Ratio, Return On
Assets
Sumber : Data Sekunder yang di olah
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 22.713 dengan nilai signifikansi
sebesar 0.000. Maka H0 ditolak Hi diterima sehingga Karena probabilitas signifikan jauh lebih
kecil dari 0,05 (a=5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa dari kelayakan modal yang digunakan
dalamnya penelitian ini layak untuk digunakan, yang menunjukkan bahwa ROA, CR, DER dan
NPL secara bersama-sama mempengaruh harga saham. secara bersama-sama terhadap variabel
HS atau dengan kata lain model pertama (1) layak untuk digunakan (goodness of fit terpenuhi).
Koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.722 (memiliki tanda
positif) yang artinya 72%, variasi dari harga saham bisa dijelaskan oleh variasi dari ketiga
variabel independennya (ROA, CR, NPL dan DER). Sedangkan sisanya 23% dijelaskan oleh
variabel-variabel lain diluar model regresi yang diuji dalam penelitian ini.
8
Tabel 8
UJI T
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 18976.060 2119.069 8.955 .000
Return On Assets -150639.323 29176.401 -.713 -5.163 .000 .416 2.403
Current Ratio .003 6.623 .000 .000 1.000 .895 1.117
Debt To Equity
-104319.707 12014.428 -.896 -8.683 .000 .746 1.341
Ratio
Non Performing
-1034.751 386.359 -.361 -2.678 .011 .437 2.286
Loan
a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber : Data Sekunder yang di olah
Dari tabel di atas, dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 18976.060 – 150639.323ROA + 0.003CR - 104319.707DER - 1034.751NPL + е
Keterangan:
1. Dari hasil penelitian model regresi di atas diperoleh bahwa secara parsial ROA tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai t hitung sebesar -5.163, dengan probabilitas sebesar 0.000 (lebih kecil dari
0,05), maka Hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel ROA
dengan harga saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor kurang
memperhatikan konsep ROA dalam pengambilan keputusan investasi nya.
2. Dari hasil penelitian model regresi di atas diperoleh bahwa secara parsial CR memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t
hitung sebesar 0.000, dengan probabilitas sebesar 1.000 (lebih besar dari 0,05), maka
Hipotesis ditolak berarti tidak terdapat pengaruh signifikan antara variabel CR dengan
harga saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor kurang memperhatikan
konsep CR dalam pengambilan keputusan investasi nya.
3. Dari hasil penelitian model regresi di atas diperoleh bahwa secara parsial DER tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, hal tersebut ditunjukkan
dengan nilai t hitung sebesar -8.683, dengan probabilitas sebesar 0.000 (lebih kecil dari
0,05), maka Hipotesis diterima berarti terdapat pengaruh signifikan antara variabel DER
dengan harga saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor memperhatikan
konsep DER dalam pengambilan keputusan investasi nya.
4. Dari hasil penelitian model regresi di atas diperoleh bahwa secara parsial NPL memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap harga saham, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai t
hitung sebesar -2.678, dengan probabilitas sebesar 0.011 (lebih besar dari 0,05), maka
Hipotesis ditolak berart tidaki terdapat pengaruh signifikan antara variabel NPL dengan
harga saham. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa investor kurang memperhatikan
konsep NPL dalam pengambilan keputusan investasi nya.
9
KESIMPULAN
Dari hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(1) Return On Asset tidak berpengaruh positif (negatif) dan tidak signifikan terhadap Harga
Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode
2010-2019. Hal ini menunjukkan bahwa laba bersih yang dihasilkan belum bisa dikatakan cukup
jika dibandingkan dengan modal yang telah dikeluarkan untuk aset, sehingga investor akan
berfikir dua kali untuk membeli saham bank
(2) Current Ratio (CR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2019. Hal ini
menunjukkan bahwa Current ratio yang dikeluarkan perusahaan untuk melunasi hutang dan
kewajiban jangka pendeknya memberikan sinyal dan informasi yang baik bagi pemegang saham
sehingga harga saham juga menurun.
(2) Debt to Equity Ratio (DER) tidak berpengaruh positif (negatif) dan tidak signifikan terhadap
Harga Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia pada periode
2010-2019. Hal ini menunjukkan bahwa debt to equty ratio merupakan hutang perusahaan,
dimana perusahaan tidak mampu mengatasi permasalahan keuangan internal perusahaan, maka
investor akan berfikir perusahaan tidak mampu menyelesaian kewajibannya sehingga harga
saham akan menurun.
(3) Non Performing Loan (NPL) berpengaruh positif dan sigifikan terhadap harga saham pada
perusahaan perbankan yang terdafar di Bursa Efek indonesia pada periode 2010-2019. Hal ini
menunjukkan bahwa earning per share perusahaan menunjukan laba bersih perusahaan yang siap
dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan dan investor akan berfikir perusahaan
mampu mengola perusahaan memperoleh laba sehingga banyak investor yang mau menanamkan
modal kepada perusahaan tersebut kemudian harga saham akan meningkat.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut :
(1) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan menggunakan populasi yang berbeda. (2) disarankan
untuk penelitian selanjutnya, memperpanjang waktu pengamatan dan menambah jumlah sampel
sehingga dapat diketahui lebih lanjut hasil yang lebih obyektif. (3) disarankan untuk penelitian
selanjutnya, peneliti dapat mengembangkan dengan menambah variabel seperti ROA, ROE,
Tingkat Suku Bunga
DAFTAR PUSTAKA
10