Anda di halaman 1dari 5

Tabel diatas menunjukkkan statistic deskriptif dari masing-masing variable penelitian.

Berdasarkan
tabel diatas, hasil analisis dengan menggunakan statistic deskriptif menunjukkan rata-rata tertinggi
berada pada variable Perceived Moral dengan rata-rata 4.7661. Sedangkan yang terendah adalah
Subjective Norm yaitu 4.1404. Selain itu, dapat kita lihat juga bahwa nilai rata-rata semua variable
memiliki hasil yang lebih besar dibandingkan Standar Deviasinya, sehingga dapat disimpulkan bahwa
data berdistribusi normal dan kemungkinan pelanggaran asumsi klasik tidak akan terjadi.

Bentuk grafik histogram diatas juga menunjukkan bahwa data terdistribusi normal karena bentuk
grafik yang normal karena bentuk kurva yang simetris antara bagian kiri dan kanan sama.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas merupakan uji statistic untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi
antara variablel-variabel independent dalam suatu model regresi linear berganda. Multikolinearitas
terjadi ketika terdapat hubungan linier kuat atau korelasi tinggi antara variabel-variabel independen
dalam model regresi. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam interpretasi hasil regresi dan
mempengaruhi keandalan estimasi koefisien regresi. Salah satu cara untuk menguji adanya
multikoloniearitas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai tolerance. Jika nilai VIF <
10 dan nilai tolerance > 0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

(Costant)

Enviromental Concern 0,389 2,568

Attitude 0,334 2,992

Subjective Norm 0,795 1,257

Perceived Moral Obligation 0,505 1,980

Perceived Consumer Effectiveness 0,675 1,521

Berdasarkan pengujian Multikolinearitas seperti yang dapat dilihat pada tabel diatas, menunjukkan
bahwa nilai VIF untuk semua variable memiliki nilai lebih kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar
dari 0,10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan linear antar variable independent memiliki
signifikansi yang relatif rendah dan bebas dari masalah multikoloniearitas.

c. Uji Heterogisitas

Uji heteroskedastisitas adalah uji statistik yang digunakan dalam analisis regresi untuk mengevaluasi
adanya ketidakhomogenan varians (varians yang tidak konstan) dalam residu regresi. Berikut adalah
hasil grafik dari uji Heteroskedastisitas.

Berdasarkan gambar diatas, dapat kita lihat bahwa titik-titik pada scatterplot menyebar secara
menyeluruh dan tidak membentuk suatu pola tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi ini tidak terdapat masalah heterokedastisitas.
d. . Analisis regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah metode statistik yang digunakan untuk mempelajari hubungan
antara satu variabel dependen (variabel respons) dan dua atau lebih variabel independen (variabel
prediktor) secara bersama-sama. Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut:

Standardized
Underdardized Coefficients
Coefficients

B t Sig.
Std. Error Beta

(Costant) -0,503 0,657 -766 0,447

Kepedulian Lingkungan -0,317 0,172 -0,231 -1,838 0,072

Perilaku 0,702 0,212 0,449 3,315 0,002

Norma Subjektif 0,051 0,074 0,061 0,690 0,493

Kewajiban Moral 0,097 0,174 0,061 0,556 0,581

Persepsi Efektivitas 0,557 0,092 0,538 6,038 0,000


Konsumen

Berdasarkan tabel diatas kita dapat melakukan pengujian hipotesis, dimana dapat kita lihat pada nilai
t dan Sig. Apabila nilai t hitung > 1,645 dan nilai p < 0,05 maka hipotesis dapat diterima bahwa
terdapat pengaruh variable bebas terhadap variable terikat. Berikut adalah pengujian hipotesis
berdasarkan hasil tabel diatas yaitu:

 H1  Kepedulian lingkungan (X1) berpengaruh terhadap Konsumerisme yang


bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y)
Jika kita lihat dalam tabel, bahwa nilai t adalah -1,838 < 1,645 dan nilai p adalah 0,072 > 0,05
maka H1 yang berbunyi bahwa Kepedulian lingkungan berpengaruh terhadap Konsumerisme
yang bertanggungjawab terhadap lingkungan ditolak.

 H2  Perilaku (X2) berpengaruh terhadap Konsumerisme yang bertanggungjawab terhadap


lingkungan (Y)
Dapat dilihat dalam tabel bahwa nilai t adalah 3,315 > 1,645 dan nilai p adalah 0,002 < 0,050
maka H1 yang berbunyi bahwa Perilaku berpengaruh terhadap Konsumerisme yang
bertanggungjawab terhadap lingkungan dapat diterima.

 H3  Norma Subjektif (X3) berpengaruh terhadap Konsumerisme yang bertanggungjawab


terhadap lingkungan (Y)
Dapat dilihat dalam tabel bahwa nilai t adalah 0,690 < 1,645 dan nilai p adalah 0,493 > 0,050
maka H3 yang berbunyi bahwa Norma Subjektif berpengaruh terhadap Konsumerisme yang
bertanggungjawab terhadap lingkungan dapat ditolak.

 H4  Kewajiban Moral (X4) berpengaruh terhadap Konsumerisme yang bertanggungjawab


terhadap lingkungan (Y)
Jika kita lihat dalam tabel, bahwa nilai t adalah 0,556 < 1,645 dan nilai p adalah 0,581 > 0,05
maka H4 yang berbunyi bahwa Kewajiban Moral berpengaruh terhadap Konsumerisme yang
bertanggungjawab terhadap lingkungan ditolak.

 H5  Persepsi Efektivitas Konsumen (X5) berpengaruh terhadap Konsumerisme yang


bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y)
Dapat dilihat dalam tabel bahwa nilai t adalah 6,038 > 1,645 dan nilai p adalah 0,000 < 0,050
maka H5 yang berbunyi bahwa Persepsi Efektivitas Konsumen berpengaruh terhadap
Konsumerisme yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dapat diterima.

e. Anova (Uji F)

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai signifikan menunjukkan 0,000 < 0,050 sehingga
dapat disimpulkan bahwa terdapat lebih dari 1 variabel independent signifikan terhadap variable
dependent.

f. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Dengan kata lain untuk mengukur seberapa besar persentase pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi diatas diketahui bahwa nilai R Square adalah 0,657 hal ini
menunjukkan bahwa secara keseluruhan besarnya pengaruh variabel independent (X) terhadap
variabel dependent (Y) adalah sebesar 65,7%.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa variabel
Perilaku (X2) dan Persepsi Efektivitas Konsumen (X5) berpengaruh signifikan terhadap
Konsumerisme yang bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y). Sehingga H2 bahwa
perilaku dan H5 yaitu Persepsi Efektivitas Konsumen berpengaruh terhadap Konsumerisme
yang bertanggungjawab terhadap lingkungan dapat diterima.

Sedangkan hasil variabel Kepedulian lingkungan (X1), Norma Subjektif (X3), dan Kewajiban
Moral (X4) terbukti tidak berpengaruh terhadap Konsumerisme yang bertanggungjawab
terhadap lingkungan (Y), sehinggan H1, H3, dan H4 dapat ditolak.

Anda mungkin juga menyukai