Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Pengendalian Internal dan Kualitas Audit Terhadap Opini

Auditor atas Kredibilitas Laporan Keuangan Perusahaan

Untuk memenuhi Persyarat pada Mata Kuliah


Metodologi Penelitian

Dosen : Prof. Dr. Bambang Subroto, SE., Ak., MM

Disusun Oleh :
Adelia Putri Sanita
215020301111075

PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2022
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LANDASAN TEORI

1. Sistem Pengendalian Internal

Dalam mengelola kegiatan operasionalnya, setiap perusahaan harus

memiliki sistem pengendalian internal yang mampu menjadi batasan untuk

menghindarkan perusahaan dari penyimpangan maupun kecurangan. Sistem

pengendalian perusahaan yang baik akan memberikan kepastian yang memadai

dalam mencapai keefektifan dan efisiensi operasional perusahaan hingga

keandalan pelaporan keuangan.

Menurut Mulyadi (2017), sistem pengendalian internal merupakan

bagian dari struktur, organisasi, dan metode yang dijalankan untuk mendorong

efisiensi kebijakan manajemen dalam menjaga aset dan memastikan ketelitian

ataupun keandalan dari data akuntansi. Kemudian Aditya & Surjono (2017),

menyatakan bahwa pengendalian internal adalah proses yang integral pada

tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan

dan seluruh karyawan untuk memberikan keyakinan memadai atas

tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, dan

keandalan pelaporan keuangan.

Adapun Sistem Pengendalian Internal menurut IAPI (2011) merupakan

suatu proses yang harus dipatuhi dan dijalankan oleh dewan komisaris,
manajemen, dan entitas lain yang dilakukan untuk memberikan keyakinan

bahwa keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi dan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku telah tercapai.

Berdasarkan Mulyadi (2017), terdapat 4 unsur yang membentuk sistem

pengendalian internal, diantaranya yaitu:

a. Struktur Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang

secara tegas. Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tugas

fungsional kepada unit-unit organisai yang dibentuk untuk mencapai

tujuan.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. Dalam organisasi harus

dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk menyetujui

segala bentuk kegiatan yang terjadi.

c. Praktik yang sehat. Pembagian tugas fungsional dan sistem wewenang

akan terlaksana dengan baik jika diciptakan cara-cara untuk menjamin

praktik yang sehat.

d. Karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan tanggung jawabnya.

Unsur mutu karyawan menjadi bagian penting dalam sistem

pengendalian internal. Jika perusahaan memiliki karyawan yang

berkualitas dan berintregrasi, maka unsur pengendalian yang lain dapat

dikurangi sampai batas minimum.


2. Kualitas Audit

Menurut DeAngelo (1981), kualitas audit didefinisikan sebagai

probabilitas auditor menemukan dan melaporkan adanya kesalahan ataupun

kekeliruan dalam penyajian material laporan keuangan. Kualitas audit menjadi

suatu proses menunjukkan bahwa KAP telah mengikuti standar dan prosedur

auditing yang berlaku.

DeAngelo (1981), menyatakan bahwa kualitas audit terdiri atas dua

komponen, diantaranya adalah kompetensi auditor dan independensi auditor.

Independensi dalam audit berarti mengambil sudut pandang yang tidak bias

dalam melakukan pengujian audit, mengevaluasi hasilnya, dan membuat

laporan audit. Independensi dianggap sebagai karakteristik auditor yang paling

kritis. Berdasarkan (IAI) Ikatan Akuntansi Indonesia (2016), menyatakan

bahwa audit yang berkualitas merupakan pengauditan yang dilakukan dengan

memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu.

Sejalan dengan penyedia jasa lainnya, auditor dievaluasi berdasarkan

unsur kualitas teknis dan fungsional. Audit teknis kualitas didefinisikan sebagai

sejauh mana audit memenuhi harapan konsumen sehubungan dengan deteksi

maupun pelaporan kesalahan dan penyimpangan mengenai audit perusahaan

dan laporan keuangannya. Sedangkan, kualitas audit fungsional didefinisikan

sebagai sejauh mana proses melaksanakan audit dan mengkomunikasikan

hasilnya memenuhi harapan konsumen. Aspek kualitas audit ini tidak mewakili

hasil, tetapi proses itu sendiri. klien tidak hanya menghargai kemampuan

deteksi auditor (kualitas teknis), tetapi juga kemampuan auditor untuk


mengidentifikasi hal-hal yang menarik bagi manajemen mengenai keuangan

perusahaan, pengendalian internal, atau umum. manajemen bisnis, sebagai

produk sampingan untuk memberikan pendapat mereka tentang keakuratan

laporan keuangan (Hayes, Dassen, Schilder, & Philip, 2004:51).

3. Opini Auditor

Menurut Mulyadi (2013), opini auditor merupakan pernyataan atau

pendapat yang diberikan oleh auditor yang didasarkan atas standar dalam

penyusunan laporan keuangan auditan dengan prinsip akuntansi untuk

menentukan mengenai penyajian material dan kewajaran suatu laporan

keuangan. Auditor eksternal bertugas untuk melakukan pemeriksaan pada

laporan keuangan suatu perusahaan, yang kemudian memberikan opininya

apakah suatu laporan keuangan dikatakan wajar dan sesuai.

Adapun berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (2007),

bahwa terdapat lima jenis opini akuntan, diantaranya adalah:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (Unqualified Opinion), yang berarti

suatu penyajian laporan keuangan dapat dikatakan wajar dalam hal

material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas

yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU).

2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan yang

ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku (Unqualified Opinion

with Explanatory Language). Laporan keuangan dengan opini ini

berarti bahwa terdapat keadaan tertentu dimana seorang auditor harus


menambahkan penjelasan lain (bahasa penjelas lain) dalam laporan

audit, namun hal tersebut tidak akan mempengaruhi pendapat wajar

tanpa pengecualian yang diberikan oleh auditor.

3. Pendapat wajar dengan pengecualian (Qualified Opinion), yang

menyatakan bahwa penyajian laporan keuangan dilakukan secara wajar

untuk semua material yang terkait seperti posisi keuangan, hasil usaha,

dan arus kas entitas yang sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum,

kecuali untuk dampak hal-hal yang memiliki hubungan dengan yang

dikecualikan.

4. Pendapat tidak wajar (Adverse Opinion), yang menyatakan bahwa

penyajian material laporan keuangan seperti posisi keuangan, hasil

usaha, dan arus kas entitas tertentu tidak dilakukan secara wajar sesuai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PABU)

5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer Opinion), yang

menyatakan bahwa auditor tidak memberikan pendapat atas laporan

keuangan.

4. Kredibilitas Laporan Keuangan

Menurut Hery (2016), menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan

hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai media untuk

berkomunikasi antara data keuangan dengan aktivitas suatu perusahaan dengan

para stakeholder yang memiliki kepentingan dengan informasi laporan

keuangan tersebut. Hal tersebut berarti laporan keuangan menjadi sumber


informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal untuk mengetahui

kondisi keuangan dan hasil operasional perusahaan

Berdasarkan Ikatan Akuntansi Indonesia (2018), terdapat beberapa

karakteristik mengenai kualitas laporan keuangan, yaitu:

1. Relevan

Relevan memiliki arti bahwa informasi yang terdapat dalam

laporan keuangan dapat membantu dan mempengaruhi proses

pengambilan keputusan. Informasi yang relevan berarti

memiliki nilai umpan balik (feedback value), nilai prediksi

(predictive value) dan tepat waktu (timeliness).

2. Keandalan

Keandalan berarti informasi yang disajikan harus bebas dari

kekeliruan maupun penyimpangan, kemudian penyajian laporan

keuangan dinilai telah layak sesuai dengan standarnya. Laporan

keuangan yang diberikan harus memiliki keyakinan yang

memadai bahwa informasi tersebut telah valid dan benar. Suatu

informasi dapat diandalkan jika memenuhi beberapa kriteria

yakni Verifiability, Representation, Faithfulness, dan

Neutrality.
3. Dapat Dibandingkan

Laporan keuangan dapat dikatakan dapat dibandingkan jika

informasi yang baru dapat diperbandingkan dengan

menggunakan metode pengukuran dan prosedur akuntansi yang

sama, sehingga tujuan dapat dicapai.

4. Dapat Dipahami

Kualitas laporan keuangan dapat dilihat dari para pengguna

yang mudah memahami informasi dalam laporan. Dalam hal ini,

pengguna diasumsikan memeliki pengetahuan yang memadai

tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan

untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.

Meskipun begitu, informasi kompleks yang seharusnya

dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan

hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu

sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu.


2.2 PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian ini tidak terlepas dari beberapa literature ataupun jurnal

terdahulu yang dijadikan sebagai sumber referensi penulis dalam melakukan

penelitian. Sebagai sumber perbandingan maupun referensi, hasil penelitian

terdahulu harus memiliki relevansi dengan topik penelitian mengenai sistem

pengendalian dan kualitas audit terhadap opini auditor.

No Peneliti Penelitian Metode Hasil

(Tahun)

1. Junisintya Pengaruh Sistem Penelitian • Hasil dari penelitian

& Diana Pengendalian Kuantitatif ini membuktikan

(2020) Mutu Internal dan bahwa Sistem

Kompetensi Pengendalian Mutu

Auditor Terhadap dan kompetensi

Kualitas Audit auditor secara parsial

berpengaruh

signifikan terhadap

kualitas audit. apabila

pengendalian mutu

internal dilakukan

dengan baik, maka

para auditor akan


melakukan audit

sesuai dengan

kebijakan dan etika

yang berlaku.

Sehingga, kualitas

audit yang dihasilkan

akan semakin efisien.

• Adapun kompetensi

yang dimiliki oleh

seorang auditor pun

berpengaruh terhadap

kualitas audit, hal ini

dikarenakan

kompetensi seorang

auditor mampu

memperluas wawasan

dalam menghadapi

berbagai permasalahan

yang ada, sehingga

auditor dapat

mendeteksi

penyimpangan yang
terjadi pada laporan

keuangan secara

efisien.

2. Anggraeni Pengaruh Penelitian Hasil penelitian tersebut

& Nurasik Kualitas Audit, Kuantitatif adalah positif bahwa Kualitas

(2021) Opini Audit Audit mempengaruhi

Tahun perusahaan dalam pelaporan

Sebelumnya, dan Penerimaan Opini Audit

Pertumbuhan Going Concern. Hal ini

Perusahaan dikarenakan auditor yang

Terhadap memiliki kualitas audit yang

Penerimaan Opini baik cenderung akan

Audit Going mengeluarkan opini audit

Concern going concern kepada

kliennya yang memiliki

permasalahan mengenai hal

itu.

3. Victorlmar Pengaruh Metode • Hasil penelitian

& Effendi Kualitas Auditor Kuantitatif menunjukkan bahwa

(2019) dan Opini Auditor kualitas auditor


terhadap Kualitas berpengaruh positif

Laporan terhadap kualitas

Keuangan pada laporan keuangan

perusahaan dengan arah koefisien

Manufaktur yang positif. Hasil yang

Terdaftar di BEI positif

Tahun 2013-2017 mengindikasikan

bahwa perusahaan

akan cenderung

memilih kantor

akuntansi publik yang

berkualitas dan

independen, dengan

begitu perusahaan

akan memiliki

kepercayaan kualitas

audit yang lebih baik.

• Hasil kedua dalam

penelitian ini

menunjukkan hasil

negatif dimana opini

audit tidak
berpengaruh

signifikan terhadap

kualitas laporan

keuangan. Hal tersebut

mengindikasikan

bahwa setiap opini

yang dikeluarkan

auditor hanya

memberikan gambaran

kepada para pengguna

laporan keuangan

bahwa laporan yang

telah diaudit tersebut

bebas dari salah saji

material serta dapat

dipercaya kebenaran-

nya.

4. Valentine Pengaruh Kausalitas Hasil penelitian menunjukkan

& Effendi Kualitas Auditor, (Sebab bahwa variabel independen

(2021) Opini Auditor, Akibat) opini auditor, profitabilitas,

dan Profitabilitas dan ukuran perusahaan

memiliki pengaruh negatif


Terhadap Audit terhadap Audit Report Lag

Report Lag sedangkan variabel

independen kompleksitas

bisnis memiliki pengaruh

positif terhadap laporan audit.

Adapun variabel independen

kualitas auditor, solvabilitas,

dan audit tenure tidak

berpengaruh terhadap laporan

audit.

Berdasarkan referensi dari berbagai sumber literatur dan penelitian terdahulu,

memberikan ruang bagi penulis untuk mengkaji ulang topik penelitian mengenai sistem

pengendalian internal dan kualitas audit. Penelitian ini bertujuan untuk menguji

pengaruh sistem pengendalian internal dan kualitas audit terhadap opini auditor atas

kredibilitas laporan keuangan.


DAFTAR PUSTAKA

Aditya, O. R., & Surjono, W. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap

Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal SIKAP (Sistem Informasi, Keuangan,

Auditing Dan Perpajakan), 2(1), 49. https://doi.org/10.32897/sikap.v2i1.64

Anggraeni, D., Nurasik. (2021). The effect of Audit Quality, previous year's audit opinion,

and company growth on the acceptance of going concern audit opinions. Academia

Open, 4, 8-16. doi:10.21070/acopen.4.2021.1991

DeAngelo, L. E. (1981). Auditor independence, ‘low balling’, and disclosure

regulation. Journal of Accounting and Economics, 3(2), 113-127.

doi:10.1016/0165-4101(81)90009-4

Hayes, R., Dassen, R., Schilder, A., & Wallage, P. (2005). Principles Of Auditing: An

Introduction To International Standards On Auditing (2nd ed.). England:

Prentice Hall International.

Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan Integrated and Comprehensive Edition.

Jakarta: Grasindo.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). (2018). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No 1: Penyajian Laporan Keuangan . Jakarta: IAI


Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), (2011). Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat

Junisintya, S., & Diana, A. L. (2020). PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU

INTERNAL DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS

AUDIT(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta). Artikel

Indonesia, 4-18.

Kinanti, B. A. (2020). PENGARUH KUALITAS AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN

INTERNAL, BEBAN KERJA (WORKLOAD) DAN KODE ETIK TERHADAP

EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL (Studi Empiris pada Perusahaan Jasa

BUMN di Kota Palembang). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 1-8.

Mulyadi. (2013). Sistem Akuntansi (3rd ed.). Jakarta, Indonesia: Salemba Empat.

Mulyadi. (2017). Sistem Akuntansi (4th ed.). Jakarta, Indonesia: Salemba Empat.

Redaksi OCBC NISP. (2021). 5 jenis opini audit Laporan Keuangan, Pengertian, &

Contoh. Retrieved March 20, 2023, from

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/10/opini-audit-adalah

Valentine, G., & Effendi, M. (2021). Pengaruh Kualitas Auditor, Opini Auditor, dan

Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag. E-JURNAL AKUNTANSI TSM, 1(4),

563-578.
VictorImar, M., Effendi, D. (2019). PENGARUH KUALITAS AUDITOR DAN OPINI

AUDIT TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTARDI BEI TAHUN 2013-

2017Marvin VictorImar. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 8, 10th ser., 4-13.

Anda mungkin juga menyukai