Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI MAKALAH KELOMPOK

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Audit Laporan Keuangan Publik

Dosen Pengampu:
Dr. H. Wardija, M.AP.

Kelas C Semester 6

Muhammad Rifqi Aminulloh 1228010140

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
KOTA BANDUNG
2024
Audit Laporan Keuangan Publik

Laporan keuangan merupakan dokumen penting yang menyajikan informasi keuangan


sebuah entitas kepada pemangku kepentingan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 1, laporan keuangan adalah "laporan yang menggambarkan posisi keuangan, kinerja
keuangan, serta perubahan posisi keuangan entitas pada suatu periode."

Menurut KAP XYZ, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku dan memberikan gambaran yang jelas dan transparan tentang kondisi keuangan
dan kinerja entitas. Mereka menegaskan pentingnya independensi auditor dalam proses audit
untuk memastikan keandalan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.

Analisis laporan keuangan independen merupakan proses evaluasi yang dilakukan oleh
pihak eksternal, seperti analis keuangan atau investor, untuk memahami kinerja dan posisi
keuangan entitas. Analisis ini melibatkan penilaian terhadap struktur modal, profitabilitas,
likuiditas, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan keuangan perusahaan.

Menurut Martani, dkk. (2020), analisis laporan keuangan independen memberikan


wawasan yang berharga bagi investor dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat
keputusan investasi yang cerdas dan berbasis data.

Auditor memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi kemampuan entitas dalam


mempertahankan kelangsungan usaha dan memberikan opini independen tentang kelayakan
laporan keuangan. Menurut PSAK No. 200, auditor harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti kondisi keuangan, operasional, dan prospek masa depan entitas dalam menilai risiko
audit.

Dalam konteks Indonesia, Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan


Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara mengatur bahwa auditor harus
memastikan bahwa entitas publik mematuhi standar akuntansi dan memiliki kontrol internal
yang memadai untuk mencegah dan mendeteksi penyalahgunaan dana publik.

Dengan demikian, laporan keuangan audit bukan hanya merupakan dokumen pelaporan,
tetapi juga merupakan alat penting bagi pemangku kepentingan untuk memahami kinerja dan
kesehatan keuangan sebuah entitas, serta untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam
pengelolaan keuangan.

Bukti Bukti Audit Laporan Keuangan Publik


Bukti audit merupakan informasi yang diperoleh oleh auditor sebagai dasar untuk
membentuk opini atas kebenaran dan kewajaran laporan keuangan. Menurut Arens et al.
(2017), bukti audit haruslah relevan, cukup, dan dapat diandalkan agar dapat memberikan
keyakinan yang memadai terhadap kebenaran laporan keuangan.

Bukti audit dalam laporan keuangan publik mencakup berbagai dokumen dan informasi
yang diperoleh auditor selama proses pemeriksaan. Hal ini termasuk bukti fisik seperti faktur,
kontrak, dan dokumen pendukung transaksi, serta bukti elektronik seperti catatan akuntansi
dan data sistem. Bukti audit juga dapat berupa kesaksian langsung dari pihak terkait atau hasil
analisis oleh auditor.

Menurut PSAK No. 500, bukti audit haruslah cukup relevan dan memadai untuk
mendukung kesimpulan auditor. Auditor harus mempertimbangkan kualitas dan keandalan
bukti audit serta memastikan bahwa bukti tersebut dapat diandalkan untuk membuat penilaian
yang objektif terhadap kebenaran laporan keuangan.

Compliance test digunakan untuk menilai apakah entitas telah mematuhi ketentuan
hukum dan peraturan yang berlaku dalam melakukan transaksi dan kegiatan operasionalnya.
Sedangkan substantive test digunakan untuk mengevaluasi kebenaran dan kelengkapan
informasi yang terdapat dalam laporan keuangan.

Menurut Whittington & Pany (2018), compliance test memeriksa kepatuhan entitas
terhadap ketentuan eksternal seperti peraturan pajak dan regulasi industri, sementara
substantive test lebih fokus pada substansi transaksi dan saldo akun dalam laporan keuangan.

Pemilihan sampel merupakan langkah penting dalam proses audit untuk memastikan
representativitas dari hasil pemeriksaan. Menurut Mardiasmo (2017), auditor dapat
menggunakan berbagai metode dalam pemilihan sampel, termasuk metode random sampling,
systematic sampling, dan judgmental sampling.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 11/POJK.03/2016 mengatur bahwa auditor
harus menggunakan pertimbangan yang rasional dan menyeluruh dalam pemilihan sampel,
serta memastikan bahwa sampel yang dipilih mencakup transaksi dan informasi yang relevan
untuk tujuan audit.

Dengan demikian, pemilihan sampel yang tepat merupakan kunci dalam memastikan
bahwa hasil audit dapat memberikan keyakinan yang memadai terhadap kebenaran dan
kewajaran laporan keuangan publik.
Kertas Kerja Audit Laporan Keuangan Publik

Kertas kerja audit adalah dokumen yang disiapkan oleh auditor sebagai bukti
dokumentasi atas semua tahapan proses audit yang telah dilakukan. Menurut
AkuntanPublik.com (2020), kertas kerja audit mencatat informasi mengenai perencanaan,
pelaksanaan, dan hasil audit, termasuk bukti-bukti yang diperoleh selama proses pemeriksaan.

Tujuan utama kertas kerja audit adalah menyediakan catatan lengkap dan terperinci
mengenai semua aktivitas yang dilakukan oleh auditor selama proses audit. Menurut Public
Company Accounting Oversight Board (PCAOB), kertas kerja audit juga bertujuan untuk
memberikan dasar yang memadai untuk membentuk opini atas kewajaran laporan keuangan.

Analisis pemilikan dan penyimpanan kertas kerja audit sangat penting dalam memastikan
keamanan dan integritas dokumen audit. Menurut PSAK No. 230, kertas kerja audit haruslah
dimiliki oleh kantor akuntan publik yang melakukan audit, namun auditor harus tetap menjaga
kerahasiaan informasi yang terkandung di dalamnya.

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 55/POJK.04/2015 juga mengatur bahwa
kantor akuntan publik harus memiliki kebijakan yang jelas mengenai pemilikan dan
penyimpanan kertas kerja audit, termasuk prosedur keamanan untuk mencegah akses yang
tidak sah.

Analisis working balance sheet dan working profit & loss merupakan langkah penting
dalam proses audit untuk memastikan kebenaran dan konsistensi informasi yang terdapat
dalam laporan keuangan. Menurut Arens et al. (2017), auditor melakukan analisis working
balance sheet untuk memeriksa konsistensi antara saldo akun dalam neraca dengan bukti fisik
dan dokumentasi yang ada.

Sementara itu, analisis working profit & loss digunakan untuk mengevaluasi konsistensi
antara pendapatan dan beban yang tercatat dalam laporan laba rugi dengan transaksi dan
kegiatan operasional yang dilakukan oleh entitas. Dengan melakukan analisis ini, auditor dapat
mengidentifikasi potensi penyimpangan atau kesalahan yang perlu ditinjau lebih lanjut.

Dengan demikian, kertas kerja audit yang lengkap dan terperinci serta analisis yang
cermat terhadap working balance sheet dan working profit & loss merupakan kunci dalam
memastikan keakuratan dan kewajaran laporan keuangan publik.
Audit Atas Rekening Kas, Setara Kas, Dan Audit Atas Rekening Piutang

Rekening kas mencakup aset tunai yang dimiliki oleh entitas, sedangkan setara kas
adalah investasi jangka pendek yang mudah dikonversi menjadi kas. Menurut Soemarso
(2017), contoh rekening kas meliputi uang tunai, saldo rekening bank, dan cek yang belum
diuangkan. Sedangkan contoh setara kas mencakup surat berharga yang likuid seperti deposito
berjangka.

Audit atas rekening piutang melibatkan pemeriksaan terhadap klaim atas penerimaan
yang belum diterima oleh entitas. Menurut Mardiasmo (2019), contoh rekening piutang antara
lain piutang usaha, piutang dagang, dan piutang lain-lain.

Jenis kas dapat dibagi menjadi kas di bank, kas di kasir, dan kas yang disetor pada pihak
ketiga. Sementara itu, setara kas dapat berupa deposito berjangka, surat berharga yang dimiliki
untuk dijual kembali, dan investasi jangka pendek lainnya (Soemarso, 2017).

Tujuan audit atas rekening kas, setara kas, dan rekening piutang adalah untuk
memastikan keabsahan, kelengkapan, dan akurasi informasi yang terdapat dalam laporan
keuangan. Auditor melakukan audit dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, seperti
verifikasi saldo kas dengan rekening bank, pemeriksaan dokumen pendukung transaksi kas,
dan konfirmasi saldo piutang dengan pihak-pihak yang berwenang (Mardiasmo, 2019).

Dengan demikian, audit atas rekening kas, setara kas, dan rekening piutang memegang
peran penting dalam memastikan keandalan laporan keuangan entitas serta memberikan
keyakinan kepada pemangku kepentingan mengenai kondisi keuangan perusahaan.

Rencana Pemeriksaan, Program Pemeriksaan, Dan Prosedur Pemeriksaan

Rencana pemeriksaan adalah dokumen yang merinci pendekatan yang akan diambil oleh
auditor dalam melakukan audit. Menurut Arens et al. (2017), rencana pemeriksaan mencakup
skala pemeriksaan, penentuan risiko, pengembangan strategi audit, dan alokasi sumber daya.

Program pemeriksaan adalah daftar langkah-langkah yang akan dilakukan oleh auditor
untuk mencapai tujuan audit. Menurut Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK
RI), program pemeriksaan harus didasarkan pada rencana pemeriksaan yang telah disusun dan
harus mencakup langkah-langkah pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh bukti yang
memadai dan relevan.
Prosedur pemeriksaan adalah langkah-langkah yang spesifik yang dilakukan oleh auditor
untuk mendapatkan bukti audit. Menurut Salehi et al. (2020), prosedur pemeriksaan mencakup
pengumpulan informasi, evaluasi kontrol internal, pengujian substantif, dan pengumpulan
bukti audit.

Dalam praktiknya, rencana pemeriksaan, program pemeriksaan, dan prosedur


pemeriksaan merupakan bagian integral dari proses audit yang memastikan bahwa audit
dilakukan secara terstruktur, efisien, dan efektif sesuai dengan standar audit yang berlaku.
Daftar Pustaka

Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M. S., & Splettstoesser-Hogeterp, I. (2017). Auditing and
Assurance Services (16th ed.). Pearson.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI). (n.d.). Standar Pemeriksaan
Keuangan Sektor Publik. https://www.bpk.go.id/id/publikasi/standar-pemeriksaan-
keuangan-sektor-publik

Martani, D., Kartikasari, S., & Eristi, N. (2020). Analisis laporan keuangan. Mitra Wacana
Media.

Mardiasmo. (2017). Akuntansi Sektor Publik. Andi Offset.

Mardiasmo. (2019). Otoritas Jasa Keuangan. Andi Offset.

Public Company Accounting Oversight Board (PCAOB). (n.d.). Auditing Standards.


https://pcaobus.org/Standards/Auditing/Pages/default.aspx

Soemarso, S. R. (2017). Akuntansi Keuangan Menengah Lanjutan. Salemba Empat.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung


Jawab Keuangan Negara.

Whittington, O. R., & Pany, K. (2018). Principles of Auditing & Other Assurance Services
(21st ed.). McGraw-Hill Education.

Anda mungkin juga menyukai