“RINGKASAN MATERI”
KELAS : TIP. 18 2
MAPEL : STATISTIKA
KORELASI SEDERHANA
KORELASI SEDERHANA
Korelasi sederhana merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk
mengukur kekuatan hubungan dua variabel dan juga untuk dapat mengetahui
bentuk hubungan antara dua variabel tersebut dengan hasil yang
sifatnya kuantitatif.Dalam statistik kita mengenal hubungan antar dua variabel,
yang digunakan untuk mengukur ada atau tidak hubungan antar variabel disebut
Korelasi.
Korelasi yang terjadi antara dua variabel
Berikut adalah jenis-jenis korelasi yang dapat terjadi antara dua variabel.
1. Korelasi Positif adalah korelasi dua variabel, apabila variabel independen (X)
meningkat atau turun maka variabel dependen (Y) cenderung untuk meningkat
atau turun.
2. Korelasi Negatif adalah korelasi dua variabel, apabila variabel independen (X)
meningkat atau turun maka variabel dependen (Y) cenderung untuk turun atau
meningkat.
3. Tidak ada Korelasi terjadi apabila kedua variabel X dan Y tidak menunjukan
adanya hubungan.
4. Korelasi Sempurna adalah korelasi dari dua variabel yang benar-benar terjadi.
KOEFISIEN KORELASI SEDERHANA
Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, maka cukup melihat nilai dari
koefisien korelasi. Koefisien korelasi (r) merupakan indeks atau bilangan yang
digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel. Berikut adalah
rumus dari koefisien korelasi.
REGRESI LINIER SEDERHANA
Regresi linear adalah alat statistik yang dipergunakan untuk mengetahui pengaruh
antara satu atau beberapa variabel terhadap satu buah variabel. Variabel yang
mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel
penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau
variabel dependen. Regresi linear hanya dapat digunakan pada skala interval dan
ratio. Model yang paling sederhana untuk menjelaskan pengaruh antara variabel
dependen dengan satu variabel independen merupakan regresi sederhana.
model analisis regresi linier sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = A + BX + e
Y adalah variabel dependen atau respon
A adalah intercept atau konstanta
B adalah koefisien regresi atau slope
e adalah residual atau error
Korelasi Linier Sederhana• Koefisien Korelasi (r) : ukuran hubungan linier
peubah X dan Y
– Nilai r berkisar antara (+1) sampai (-1)
-Nilai r yang (+) ditandai oleh nilai b yang (+)
-Nilai r yang (-) ditandai oleh nilai b yang (-)
Jika nilai r mendekati +1 atau r mendekati -1 maka X dan Y memiliki korelasi
linier yang tinggi
Jika nilai r = +1 atau r = -1 maka X dan Y memiliki korelasi linier sempurna
Jika nilai r = 0 maka X dan Y tidak memiliki relasi (hubungan) linier (dalam kasus
r mendekati 0, anda dapat melanjutkan analisis ke regresi eksponensial)
• Koefisien Determinasi Sampel = R = r² Ukuran proporsi keragaman total nilai
peubah Y yang dapat dijelaskan oleh nilai peubah X melalui hubungan linier.
Penetapan & Interpretasi Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi .
Contoh Soal 1.
Suatu penelitian dilakukan utk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberian
pupuk N terhadap berat kering tanaman tertentu.
Untuk keperluan penelitian ini dilakukan percobaan dgn memberikan pupuk N
kepada tanaman tersebut dengan dosis N/Tan :
X : 0 10 20 30 40 50 60
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data berat kering tanaman (gr/Tan)
sebagai berikut :
Y = 2,1 57 2,482 2,740 2,835 3,277 3,415 3,762
Dari data tersebut diatas :
a.Tentukanlah persamaan regresi liniernya
b.Hitunglah koefisien korelasinya, jelaskan apa artinya.
c.Uji apakah r signifikan pada tingkat kesalahan (a) = 5 %
d.Uji apakah pupuk N berpengaruh terhadap berat kering tanaman
pada tkt kesalahan (a) = 5 %
Jawab :
No. Xi Yi Xi² XiYi Yi²
1. 0 2,457 0 0 6,0368
2. 10 2,482 100 24,82 6,1603
3. 20 2,740 400 54,80 7,5076
4. 30 2,835 900 85,05 8,0372
5. 40 3,277 1600 131,08 10,7387
6. 50 3,415 2500 170,75 11,6622
7. 60 3,762 3600 225,72 14,1526
Σ 210 20,968 9100 692,22 64,2954
rxy = 692,22 - (210.20,968) /7
64,2954 - ( 20,968/7)]
Ö - (ΣXi)²/n][ n - 2]
Sbi = 0,0021 oleh karena thitung > ttabel atau
thitung = bi / Sb 10,748 > 4,6041 maka Ho ditolak dan
= 0,0256/0,0021 H1 diterima. Kesimpulan :
= 10,748 Ada pengaruh pemberian pupuk N
ttabel = t(1-0,05)(n-k) terhadap berat kering tanaman
= t(1-0,05)(7-2} pada tingkat kesalahan 5 %
= 4,6041
Contoh Soal 2
Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti apakah ada korelasi antara
nilai statistik dengan nilai ekonometrika, untuk kepentingan penelitian tersebut
diambil 10 mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah statistika dan
ekonometrik. Sebaran data diperoleh sebagai berikut :
Statistik 9 6 5 7 4 3 2 8 7 6
Ekonometrik 8 7 6 8 5 4 2 9 8 6
Dari data tersebut diatas uji apakah terdapat korelasi yg positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan ilmu ekonometrika pada tingkat
kesalahan 5 %.
Jawab :
Hipotesis
Ho : Tidak terdapat korelasi positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan
ilmu ekonometrika.
H1 : Terdapat korelasi positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan
ilmu ekonometrika.
Kriteria uji
Ho diterima Jika t hitung ≤ ttabel (a, n-2)
H1 diterima Jika thitung > ttabel (a, n-2)
N X1 X2 Rank X1 Rank X2 d d2
1 9 8 1 3 -2 4
2 6 7 5.5 5 0.5 0.25
6 3 4 9 9 0 0
7 2 2 10 10 0 0
8 8 9 2 1 1 1
10 6 6 5.5 6.5 -1 1
Jlh 7
→
Oleh karena : thitung (9,697) > t tabel (1,86) maka Ho
ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan :
Terdapat korelasi positif antara kemampuan
mahasiswa dalam memahami ilmu statistika dan ilmu
ekonometrika pada tkt kesalahan 5 %.
Contoh Soal 3.
Seorang mahasiswa melakukan survai untuk meneliti apakah ada korelasi antara
tingkat pendidikan dengan tingkat pendapatan. Untuk penelitian ini diambil sampel
sebanyak 112 kepala keluarga dimana diperoleh data sebagai berikut :
Baik 16 8 8 32
Cukup 10 20 10 40
Jelek 4 16 20 40
Jumlah 30 44 38 112
Uji Apakah terdapat korelasi positif antara tingkat pendidikan dengan tingkat
kesejahteraan keluarga pada tkt kesalahan 5 %.
Jawab :
Hipotesis :
Ho : Tidak terdapat korelasi antara terdapat
korelasi positif antara tingkat pendidikan
dengan tingkat kesejahteraan keluarga.
H1 : Terdapat korelasi positif antara tingkat
pendidikan dengan tingkat kesejahteraan
keluarga.
Kriteria uji :
Ho diterima Jika X2 hitung ≤ X2 tabel (a, (r-1)(k-1)
H1 diterima Jika X2 hitung > X2 tabel (a, (r-1)(k-1)
e11=30x(32/112)=8,57
e12=44x(32/112)=12,57
e13=38x(32/112)=10,86
e21=30x(40/112)=10,71
e22=44x(40/112)=15,71
e23=38x(40/112)=13,57
e31=30x(40/112)=10,71
e32= 44x(40/112)=15,71
e33 =38x(40/112)=13,57
X2tabel = (9,488)
Contoh 4
Andaikan sudah ada dugaan bahwa 64 % variasi dari kecenderungan berperestasi
Y dapat dijelaskan oleh X. Dengan menggunakan hasil penelitian yang
memberikan r = 0,88 dan n = 30.dapatkah kita menerima dugaan bahwa 64 %
variasi tadi dengan menggunakan
Jawab :
Hipotesis :
Ho : ρ = 0,80
H1 : ρ ≠ 0,80
Z - mz
Zhitung = sz
Z = ½ ln ( 1 + r / 1 - r ) = 1,1513 log ( 1 + r / 1 - r )
mz = ½ ln ( 1 + ρ / 1 - ρ ) = 1,1513 log ( 1 + ρ / 1 - ρ )
sz = 1
Ö n – 3
Dari hasil perhitungan diperoleh harga untuk masing- masing :
Z = 1,3758
mz = 0,1925
sz = 1,0986
Dengan mensubsitusikan harga-harga tsb ke dalam rumus maka
diperoleh :
1,3758 – 0,1925
zhitung = 1,0986
SUMBER
https://nurhabliridwan.blogspot.com/2016/09/contoh-soal-regresi-dan-
korelasi.html
https://statistik420.wordpress.com/2018/11/23/korelasi-sederhana/