Anda di halaman 1dari 22

Analisis Regresi dengan

SPSS

Disajikan oleh:
Harrizul Rivai
Rujukan:
1. David S. Jones, Statistika Farmasi, Penerjemah Harrizul Rivai, Penerbit EGC,
Jakarta, 2008
2. Purbayu Budi Santosa dan Ashari, Analisis Statistik dengan Microsoft Excel &
SPSS, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
3. Singgih Santoso, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17,
Penerbit PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2009.
Pengertian Analisis Regresi dan Korelasi

• Teknik analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan


suatu variabel dengan variabel lain.
• Analisis korelasi akan menghasilkan ukuran yang disebut
koefisien korelasi dengan simbol r (rho).
• Koefisien korelasi menunjukkan seberapa kuat hubungan antar-
variabel.
• Analisis regresi adalah analisis statistika untuk mencari
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain.
• Hasil analisis regersi adalah persamaan matematika (Model
Matematika) yang dapat digunakan untuk keperluan peramalan
atau pendugaan.
• Persamaan matematika yang memungkinkan kita meramalkan
nilai-nilai suatu variabel tak bebas berdasarkan nilai-nilai
variabel bebas disebut Persamaan Regresi
Jenis-jenis Persamaan Regresi (Model
Regresi)

• Persamaan Regresi Linear


– Regresi Linear Sederhana
– Regresi Linear Berganda
• Persamaan Regresi Kuadratik
• Persamaan Regresi Kubik
• Persamaan Regresi Eksponetial
• Persamaan Regresi Logistik
Persamaan Regresi Linear
Sederhana
Persamaan regresi linear sederhana → persamaan
matematika yang menyatakan hubungan antara sebuah
variabel tak bebas (respon) dengan sebuah variabel bebas
(prediktor).

Y = a + bX

Di sini:
Y = variabel tak bebas (respon)
X = variabel bebas (prediktor)
a = konstanta atau perpotongan dengan sumbu Y
b = koefisien regresi atau kemiringan garis regresi
Contoh
Dalam prosedur analisis untuk obat,
kurva kalibrasi sering dibuat dengan
menggunakan konsentrasi tertentu
bahan yang akan dianalisis.
Hubungan konsentrasi obat dan
pengukuran analitik biasa bersifat garis
lurus.
Dalam metode spektrofotometri, serapan
biasanya sebanding dengan
konsentrasi.
Data dalam Tabel berikut ini diperoleh
untuk pembuatan kurva kalibrasi
seperti itu.
Olahlah data tersebut dengan program
SPSS.
Penyelesaian dengan Progam
SPSS

Pertama,
jalankan program
SPSS dengan
cara: klik start,
pilih All
Programs, sorot
SPSS for
Windows dan
klik SPSS 10.0
for Windows
Memasukkan data

Pilih Type in
data, kemudian
klik tombol OK

Kemudian klik sheet tab Variable View


Pengisian Variabel
Pengisian Data
Data ini dapat disimpan
dengan prosedur sbb:
• Dari menu utama
SPSS, pilih menu File,
kemudian pilih
submenu Save As
• Beri nama file,
misalnya Analisis
Regresi dan tempatkan
file pada direktori yang
dikehendaki
• Klik tombol Save
Pengolahan Data

Dari menu utama SPSS, pilih Analyze,


kemudian pilih submenu Regression.
Dari serangkaian pilihan test, sesuai kasus
pilih Linear... sehingga tampak di layar
kotak dialog berikut:
Pindahkan variabel
Serapan ke kotak
dependent dan Kadar
obat ke kotak
Independent(s)
sehingga tampak seperti
gambar selanjutnya.
Klik Statistics...
sehingga tampak
seperti berikut.
Tandai pilihan
yang ingin
dianalisis, yaitu
Model Fit, R
Squared change,
Descriptives,
Part and Partial
Correlation,
Collinearity
diagnostics dan
Durbin-Watson,
lalu klik Continue
Klit Plots...
Tandai pilihan
Histogram dan
Normal
probability plot.
Masukkan
variabel SRESID
pada kolom Y dan
ZPRED pada
kolom X dengan
klik variabel itu
dan klik tanda
panah. Setelah itu
klik Continue
Terakhir klik
tombol OK
Hasil Pengolahan Data
Hasil pengolahan data ini
dapat disimpan dengan
prosedur sbb:
• Dari menu utama SPSS,
pilih menu File,
kemudian pilih submenu
Save As
• Beri nama file, misalnya
Analisis Regresi dan
tempatkan file pada
direktori yang
dikehendaki
• Klik tombol Save
Penafsiran hasil pengolahan data

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N


Serapan ,60525 ,31380 4
Kadar obat (mg/L) 25,00 12,91 4

Rata-rata Serapan = 0,60525


dengan Simpangan Baku = 0,31380.
Sedangkan rata-rata Kadar obat =
25,00 mg/mL dengan Simpangan
Baku = 12,91
Correlations

Kadar obat
Serapan (mg/L)
Pears on Correlation Serapan 1,000 ,999
Kadar obat (mg/L) ,999 1,000
Sig. (1-tailed) Serapan , ,000
Kadar obat (mg/L) ,000 ,
N Serapan 4 4
Kadar obat (mg/L) 4 4

Koefisien korelasi antara


Serapan dengan Kadar obat
= 0,999 dengan Sig. = 0,000
(< 0,05). Kesimpulan: Ho
ditolak atau nilai koefisien
korelasi signifikan secara
statistik.
Model Summaryb

Change Statis tics


Adjus ted Std. Error of R Square Durbin-W
Model R R Square R Square the Es timate Change F Change df1 df2 Sig. F Change atson
1 ,999 a ,999 ,998 1,4434E-02 ,999 1415,897 1 2 ,001 3,157
a. Predictors : (Constant), Kadar obat (mg/L)
b. Dependent Variable: Serapan

Dari Tabel Model Summary terlihat bahwa Koefisien Korelasi R = 0,999 dan
koefisien Determinasi R2 = 0,999. Nilai F Change = 1415,897 dengan Sig. F
Change = 0,001 (< 0,05). Kesimpulan Ho ditolak atau Koefisien Determinasi
signifikan secara statistik yang berarti 99,9% Serapan dipengaruhi oleh
Kadar obat, sisanya 0,1% dipengaruhi oleh faktor lain.

Nilai Durbin-Watson = 3,157 menunjukkan adanya multikolinearitas negatif.


Aturan pengambilan keputusan:
Bila D-W < -2 berarti ada gejala autokorelasi positif
Bila D-W > 2 berarti ada gejala multikolinearitas negatif
Bila -2 < D-W < 2. berarti tidak ada gejala multikolinearitas
Coefficientsa

Standardi
zed
Uns tandardized Coefficien
Coefficients ts Correlations Collinearity Statis tics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Cons tant) -2,00E-03 ,018 -,113 ,920
Kadar obat (mg/L) 2,429E-02 ,001 ,999 37,628 ,001 ,999 ,999 ,999 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Serapan

Hasil perhitungan koefisien regresi memperlihatkan:


• Nilai koefisien konstanta = - 0,002 dengan t hitung = - 0,113 dan Sig. =
0,920 (> 0,05). Kesimpulan Ho diterima yang berarti koefisien konstanta
tidak signifikan secara statistik.
• Nilai koefisien slope Kadar obat = 0,02429 dengan t hitung 37,628 dan
Sig. = 0,001 (< 0,05). Kesimpulan Ho ditolak yang berarti koefisien slope
Kadar obat signifikan secara statistik.
• Persamaan regresinya:

Y = - 0,002 + 0,02429 X
atau
Serapan = - 0,002 + 0,02429 (Kadar Obat)
Latihan
Larutan standar
parasetamol dalam Kadar
Fluoresensi
metanol diukur (pg/mL)
serapannya dengan
spektrofluorometer, dan 0 2,1
hasilnya ditampilkan
dalam tabel di sebelah 2 5,0
ini. 4 9,0
Tentukanlah persamaan 6 12,6
regresi (model regresi)
hubungan antara kadar 8 17,3
parasetamol dengan 10 21,0
fluoresensi, berapa
koefisien korelasi dan 12 24,7
koefisien
determinasinya?
Berapa kadar
parasetamol dalam
sampel jika fluoresensi
larutan sampel = 15

Anda mungkin juga menyukai