MODUL PERKULIAHAN
W322100010
Manajemen Biaya
Stratejik
Balanced Scorecard,
Peta Strategi & Keberlanjutan
Abstrak Sub-CPMK 1
Balanced Scorecard merupakan alat untuk menerapkan strategi suatu organisasi. Alat ini
digunakan untuk mengomunikasikan rencana strategis ke seluruh organisasi,
memfokuskan perhatian pada elemen-elemen penting dari strategi, serta memantau
kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategis yang diidentifikasikan untuk setiap
tahapan pelaksanaan strategi.
Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan David P.
Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam artikelnya berjudul “Balanced
Scorecard Measure that Drive Performance” . Penelitian ini dimotivasi oleh adanya
keyakinan bahwa pengukuran kinerja yang berfokus pada sisi finansial saja dengn
menggunakan laporan keuangan dianggap kurang memadai untuk membantu
perusahaan menciptakan nilai ekonomis di masa mendatang. Mulai pertengahan tahun
1993 perusahaan konsultan yang dipimpin oleh P. Norton menerapkan Balanced
Scorecard sebagai sarana untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi
diberbagai perusahaan kliennya. Sejak saat itu Balanced Scorecard tidak saja digunakan
sebagai sistem pengukuran kinerja namun terus berkembang sebagai sistem manajemen
Kaplan dan Norton mendefinisikan Balanced Scorecard adalah satu set ukuran yang
memungkinkan manajer senior untuk mendapatkan pandangan bisnis yang cepat tetapi
menyeluruh termasuk ukuran keuangan yang memuat hasil program yang telah
dilaksanakan untuk melengkapi ukuran keuangan dan ukuran operasional tentang
kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi dan ukuran operasi dari aktifitas
perbaikan organisasi yang merupakan pemacu kinerja keuangan dimasa depan. Dari
definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Balanced Scorecard adalah suatu sistem
pendekatan untuk mengukur kinerja yang dilakukan oleh perusahaan melalui kerangka
kerja pengukuran yang didasarkan atas empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan,
proses bisnis internal, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan.
4. Alasan yang adil dan obyektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi
dan promosi dari setiap manajer.
• Memiliki proses yang meninjau dan memodifikasi kartu skor sebagai strategi
organisasi dan perubahan sumber daya.
• Dikaitkan dengan sistem imbal jasa dan kompensasi; manajer dan karyawan
memiliki insentif yang jelas yang dikaitkan dengan kartu skor.
• Memastikan bahwa bagian yang relevan dari kartu skor mudah diakses bagi
mereka yang bertanggung jawab untuk ukuran, dan bahwa informasi juga
aman, hanya tersedia bagi mereka yang berwenang memiliki informasi.
Proses sistem manajemen strategis dimulai dengan langkah pertama perumusan strategi.
Adapun langkah-langkah dalam perumusan strategi dengan kerangka Balanced
Scorecard adalah sebagai berikut :
4. Pilihlah strategi untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi dan sasaran strategi
5. Inisiatif strategi
Pengukuran keuangan
- Pertumbuhan penjualan
- Pertumbuhan laba
- Pertumbuhan deviden
- Arus Kas
- Peningkatan Saham
Pengukuran Pelanggan
- Pelayanan Pelanggan
- Waktu Pengiriman
- Kepuasan Pelanggan
- Brand Image
- Inovasi produksi
- Waktu siklus
Balanced Scorecard dapat dipandang sebagai jalan dua arah, ketika Balanced Scorecard
dirancang untuk membantu mengimplementasikan strategi, Balance Scorecard harus
mencerminkan strategi. Seseorang harus dapat mengetahui strategi perusahaan dengan
mempelajari secara saksama Balanced Scorecard perusahaan itu. Tema yang kuat pada
keseluruhan kartu skor adalah pentingnya inovasi dan produk baru. Hal ini tampaknya
sangat sesuai dengan perusahaan yang sukses melalui diferensiasi berdasarkan kualitas
dan inovasi, dan kartu skor mencerminkan hal tersebut.
PETA STRATEGI
Peta strategi (strategy map) merupakan diagram sebab akibat dari hubungan antara
perspektif Balanced Scorecard. Manajer menggunakan peta strategi untuk menunjukkan
Untuk mengilustrasikan bagaimana peta strategi dan balanced scorecard dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi, kita akan mengambil contoh, Martin & Carlson Co.,
produsen mebel kelas atas. Penilaian dimulai dengan pertimbangan terhadap misi dan
strategi perusahaan. Pertama, menentukan misi perusahaan dan strategi kompetitifnya.
Kedua, menggunakan analisis SWOT dan analisis rantai nilai untuk mengembangkan
strategi lebih lanjut. Ketiga, menentukan balance scorecard dan peta strategi bagi
perusahaan, yang akan membutuhkan pengidentifikasian dan pengaitan tujuan, teknik-
teknik manajemen, dan faktor-faktor penentu kesuksesan.
Saat ini seluruh dunia sudah fokus dan memperhatikan mengenai isu-isu pemanasan
global, naik turunnya harga minyak, dan tanggung jawab sosial. Dan lingkungan
perusahaan telah menciptakan ekspektasi baru bahwa organisasi juga harus
mengadopsi triple bottom line - kinerja sosial, ekonomi, dan lingkungan (atau, "orang,
planet, dan keuntungan"). Konsep triple bottom line telah lebih dikenal sebagai
keberlanjutan, yaitu penyeimbangan antara tujuan jangka pendek dengan jangka
panjang dalam ketiga dimensi kinerja. Kinerja ekonomi diukur dengan cara tradisional,
sementara kinerja sosial berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya. Dimensi lingkungan mengacu pada dampak operasi
perusahaan terhadap lingkungan sekitar.
Indikator kinerja lingkungan (EPI) adalah faktor keberhasilan kritis dalam perspektif
keberlanjutan mereka didefinisikan dalam tiga kategori , yaitu :