Anda di halaman 1dari 12

1

MODUL PERKULIAHAN

W322100010
Manajemen Biaya
Stratejik
Balanced Scorecard,
Peta Strategi & Keberlanjutan

Abstrak Sub-CPMK 1

Modul ini menjelaskan tentang Mampu menjelaskan dan mengidentifikasi


Balanced Scorecard dan Peta perspektif Balanced Scorecard beserta
Strategi beserta bagaimana indikatornya.
mengimplementasikan.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Disusun Oleh

EKONOMI DAN BISNIS AKUNTANSI


03 Rista Bintara, SE., M Ak
Balanced Scorecard

Balanced Scorecard merupakan alat untuk menerapkan strategi suatu organisasi. Alat ini
digunakan untuk mengomunikasikan rencana strategis ke seluruh organisasi,
memfokuskan perhatian pada elemen-elemen penting dari strategi, serta memantau
kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategis yang diidentifikasikan untuk setiap
tahapan pelaksanaan strategi.

Balanced Scorecard yang umum memiliki 4 perspektif yaitu :

1. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, dapat memasukkan ukuran-ukuran dari


keahlian dan pendidikan karyawan, ukuran kepuasan kerja karyawan, ukuran
kecukupan dari sistem informasi dan ukuran sampai sejauh mana imbalan karyawan
telah selaras dengan tujuan organisasi.
2. Perspektif proses bisnis internal, melaporkan pekerjaan yang paling penting dari
organisasi tersebut, pekerjaan yang harus menjadi keunggulan organisasi itu agar
dapat berhasil.
3. Perspektif pelanggan, mencakup ukuran-ukuran dari akusisi pelanggan, kepuasan
pelanggan dan retensi pelanggan. Contoh : jumlah pelanggan baru, keluhan
pelanggan, tanggapan atas survey pelanggan.
4. Perspektif finansial, mencakup ukuran-ukuran atas hasil akhir yang biasanya
merupakan hal terpenting bagi para pemilik organisasi. Contoh : nilai dan tingkat
pertumbuhan laba bersih, tingkat pengembalian atas investasi, margin kotor sebagai
persentase dari penjualan, laba sebagai persentase dari penjualan.

Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan David P.
Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam artikelnya berjudul “Balanced
Scorecard Measure that Drive Performance” . Penelitian ini dimotivasi oleh adanya
keyakinan bahwa pengukuran kinerja yang berfokus pada sisi finansial saja dengn
menggunakan laporan keuangan dianggap kurang memadai untuk membantu
perusahaan menciptakan nilai ekonomis di masa mendatang. Mulai pertengahan tahun
1993 perusahaan konsultan yang dipimpin oleh P. Norton menerapkan Balanced
Scorecard sebagai sarana untuk menerjemahkan dan mengimplementasikan strategi
diberbagai perusahaan kliennya. Sejak saat itu Balanced Scorecard tidak saja digunakan
sebagai sistem pengukuran kinerja namun terus berkembang sebagai sistem manajemen

2021 Manajemen Biaya Stratejik


2 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
strategis yang memfokuskan pada usaha orang melalui organisasi dan meraih tujuan
organisasi baik tujuan utama maupun non-tujuan utama.

Kaplan dan Norton mendefinisikan Balanced Scorecard adalah satu set ukuran yang
memungkinkan manajer senior untuk mendapatkan pandangan bisnis yang cepat tetapi
menyeluruh termasuk ukuran keuangan yang memuat hasil program yang telah
dilaksanakan untuk melengkapi ukuran keuangan dan ukuran operasional tentang
kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi dan ukuran operasi dari aktifitas
perbaikan organisasi yang merupakan pemacu kinerja keuangan dimasa depan. Dari
definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa Balanced Scorecard adalah suatu sistem
pendekatan untuk mengukur kinerja yang dilakukan oleh perusahaan melalui kerangka
kerja pengukuran yang didasarkan atas empat perspektif, yaitu keuangan, pelanggan,
proses bisnis internal, serta proses pembelajaran dan pertumbuhan.

Balanced Scorecard memberikan lima keuntungan potensial, yaitu :

1. Sarana untuk menelusuri kemajuan terhadap pencapaian tujuan strategis.

2. Sarana untuk mengimplementasikan strategi dengan mengalihkan perhatian


manajer pada faktor-faktor penentu kesuksesan yang secara strategis relevan,
dan memberikan mereka penghargaan atas pencapaian faktor-faktor ini.

3. Kerangka kerja yang dapat digunakan perusahaan untuk mencapai perubahan


organisasi yang diharapkan dalam hal strategi, dengan memberikan perhatian dan
penghargaan atas pencapaian faktor-faktor yang merupakan bagian dari strategi
baru.

4. Alasan yang adil dan obyektif bagi perusahaan dalam menentukan kompensasi
dan promosi dari setiap manajer.

5. Kerangka kerja yang mengoordinasikan seluruh upaya perusahaan untuk


mencapai faktor-faktor penentu kesuksesan.

MENGIMPLEMENTASIKAN BALANCED SCORECARD

Untuk dapat mengimplementasikan secara efektif, antara lain adalah Balance


Scorecard harus :

2021 Manajemen Biaya Stratejik


3 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Memiliki dukungan yang kuat dari manajemen puncak.

• Secara akurat mencerminkan strategi perusahaan.

• Mengkomunikasikan strategi organisasi secara jelas kepada seluruh manajer


dan karyawan, yang memahami dan menerima kartu skor.

• Memiliki proses yang meninjau dan memodifikasi kartu skor sebagai strategi
organisasi dan perubahan sumber daya.

• Dikaitkan dengan sistem imbal jasa dan kompensasi; manajer dan karyawan
memiliki insentif yang jelas yang dikaitkan dengan kartu skor.

• Mencakup proses untuk menjamin keakuratan dan keandalan informasi pada


kartu skor.

• Memastikan bahwa bagian yang relevan dari kartu skor mudah diakses bagi
mereka yang bertanggung jawab untuk ukuran, dan bahwa informasi juga
aman, hanya tersedia bagi mereka yang berwenang memiliki informasi.

PROSES PERENCANAAN STRATEGIS DENGAN KERANGKA BALANCED


SCORECARD

Proses sistem manajemen strategis dimulai dengan langkah pertama perumusan strategi.
Adapun langkah-langkah dalam perumusan strategi dengan kerangka Balanced
Scorecard adalah sebagai berikut :

1. Hasil analisis lingkungan makro dan lingkungan industry (trendwatching)

2. Hasil SWOT analisis

3. Misi, Visi dan keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi

4. Pilihlah strategi untuk mewujudkan tujuan dan visi organisasi dan sasaran strategi

5. Inisiatif strategi

6. Program ( Balance Scorecard)

7. Action Plan (penyusunan anggaran)

2021 Manajemen Biaya Stratejik


4 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2021 Manajemen Biaya Stratejik
5 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
PENGUKURAN KESUKSESAN STRATEGIK

Sistem manajemen biaya strategiK mengembangkan informasi strategik yang meliputi


informasi keuangan dan non keuangan . Pengukuran keuangan menunjukkan dampak
kebijakan dan prosedur perusahaan terhadap posisi keuangan , sedangkan faktor non-
keuangan memperlihatkan posisi bersaing kini dan yang akan datang. Berikut ini adalah
ukuran kesuksesan keuangan dan non keuangan :

Pengukuran keuangan

- Pertumbuhan penjualan

- Pertumbuhan laba

- Pertumbuhan deviden

- Peringkat kredit & obligasi

- Arus Kas

- Peningkatan Saham

Pengukuran non keuangan

Pengukuran Pelanggan

- Pangsa pasar dan pertumbuhannya

- Pelayanan Pelanggan

- Waktu Pengiriman

- Kepuasan Pelanggan

- Brand Image

- Posisi dipasar yang menguntungkan

Pengukuran Proses Bisnis Internal

- Kualitas produk yang tinggi

- Inovasi produksi

2021 Manajemen Biaya Stratejik


6 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
- Produktifitas tinggi

- Waktu siklus

- Pengurangan barang sisa

Pengukuran Pembelajaran & Pertumbuhan

- Keahlian dan integritas para manajer

- Moral & budaya perusahaan

- Pendidikan dan pelatihan

- Inovasi dan produk baru serta metode produksi

BALANCED SCORECARD MENCERMINKAN STRATEGI

Balanced Scorecard dapat dipandang sebagai jalan dua arah, ketika Balanced Scorecard
dirancang untuk membantu mengimplementasikan strategi, Balance Scorecard harus
mencerminkan strategi. Seseorang harus dapat mengetahui strategi perusahaan dengan
mempelajari secara saksama Balanced Scorecard perusahaan itu. Tema yang kuat pada
keseluruhan kartu skor adalah pentingnya inovasi dan produk baru. Hal ini tampaknya
sangat sesuai dengan perusahaan yang sukses melalui diferensiasi berdasarkan kualitas
dan inovasi, dan kartu skor mencerminkan hal tersebut.

Pandangan lain tentang Balanced Scorecard bagi perusahaan elektronik akan


mengungkapkan beberapa ukuran yang mungkin harus diambil setiap hari atau setiap
minggu (penjualan atau jumlah produk cacat) dan beberapa ukuran harus diambil setiap
bulan atau lebih jarang (arus kas, tingkat pengembalian total modal). Dengan demikian,
Balance Scorecard bukan satu-satunya dokumen yang ditampilkan pada siklus mingguan
atau bulanan yang diterapkan, tetapi merupakan ukuran yang akan diperbaharui pada
waktu yang tepat.

PETA STRATEGI

Peta strategi (strategy map) merupakan diagram sebab akibat dari hubungan antara
perspektif Balanced Scorecard. Manajer menggunakan peta strategi untuk menunjukkan

2021 Manajemen Biaya Stratejik


7 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
bagaimana pencapaian tujuan dalam setiap perspektif mempengaruhi pencapaian tujuan
dalam perspektif lainnya, dan pada akhirnya keseluruhan kesuksesan perusahaan. Bagi
sebagian besar perusahaan, tujuan akhir dinyatakan dalam kinerja keuangan, dan untuk
perusahaan publik secara khusus, dalam nilai bagi pemegang saham. Dengan demikian,
perspektif keuangan dalam Balanced Scorecard menjadi tujuan akhir dalam peta strategi.

Ilustrasi Peta Strategi: Martin & Carlson Co.

Untuk mengilustrasikan bagaimana peta strategi dan balanced scorecard dapat digunakan
untuk mengimplementasikan strategi, kita akan mengambil contoh, Martin & Carlson Co.,
produsen mebel kelas atas. Penilaian dimulai dengan pertimbangan terhadap misi dan
strategi perusahaan. Pertama, menentukan misi perusahaan dan strategi kompetitifnya.
Kedua, menggunakan analisis SWOT dan analisis rantai nilai untuk mengembangkan
strategi lebih lanjut. Ketiga, menentukan balance scorecard dan peta strategi bagi
perusahaan, yang akan membutuhkan pengidentifikasian dan pengaitan tujuan, teknik-
teknik manajemen, dan faktor-faktor penentu kesuksesan.

2021 Manajemen Biaya Stratejik


8 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
MEMPERLUAS BALANCED SCORECARD DAN PETA STRATEGI (KEBERLANJUTAN
USAHA)

Saat ini seluruh dunia sudah fokus dan memperhatikan mengenai isu-isu pemanasan
global, naik turunnya harga minyak, dan tanggung jawab sosial. Dan lingkungan
perusahaan telah menciptakan ekspektasi baru bahwa organisasi juga harus
mengadopsi triple bottom line - kinerja sosial, ekonomi, dan lingkungan (atau, "orang,
planet, dan keuntungan"). Konsep triple bottom line telah lebih dikenal sebagai
keberlanjutan, yaitu penyeimbangan antara tujuan jangka pendek dengan jangka
panjang dalam ketiga dimensi kinerja. Kinerja ekonomi diukur dengan cara tradisional,
sementara kinerja sosial berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan karyawan dan
pemangku kepentingan lainnya. Dimensi lingkungan mengacu pada dampak operasi
perusahaan terhadap lingkungan sekitar.

Banyak perusahaan mengelola keberlanjutan secara strategis, melalui laporan


keberlanjutan (Sustainability Report) kepada pemegang saham. Beberapa perusahaan
besar telah mengintegrasikan konsep keberlanjutan ke dalam balanced scorecard
mereka sebagai perspektif yang terpisah dan sebagai langkah tambahan dalam
perspektif proses internal, pelanggan, atau pembelajaran dan pertumbuhan.

Indikator Kepedulian mengenai Keberlanjutan Usaha

Kekhawatiran terhadap keberlanjutan usaha memiliki banyak dimensi. Salah satu


dimensinya adalah isu pemanasan global adalah tanggung jawab bagi seluruh organisasi
dan konsumen. Dimensi ini memandang keberlanjutan usaha sebagai “masalah ramah
lingkungan/ go green”. Dimensi lainnya adalah kepedulian mengenai tenaga kerja,
kesehatan, dan keselamatan pada perusahaan di seluruh dunia, dan masalah-masalah
tersebut akan menempatkan keberlanjutan usaha sebagai bagian dari manajemen risiko
perusahaan.

Bagaimana Perusahaan Meresponnya

2021 Manajemen Biaya Stratejik


9 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pada tahun 2005, sebuah survei terhadap 250 perusahaan global terbesar di dunia
menunjukkan bahwa 52 persen mempresentasikan laporan tanggung jawab sosial dan
lingkungan, dibandingkan dengan 35 persen pada tahun 2001. Lima alasan yang paling
sering diberikan oleh responden survei untuk memilih melaporkan perusahaan tanggung
jawab adalah (1) pertimbangan ekonomi, (2) pertimbangan etis, (3) inovasi dan
pembelajaran, (4) motivasi kerja, dan (5) manajemen risiko atau pengurangan risiko.
Banyak responden merasa bahwa pelaporan pertanggungjawaban akan menghasilkan
peluang bisnis, mengurangi risiko, reputasi etis yang meningkat, dan kemudahan dalam
mempekerjakan pekerja terampil.

Indikator Kinerja Keberlanjutan Usaha untuk Balanced Scorecard

Indikator kinerja lingkungan (EPI) adalah faktor keberhasilan kritis dalam perspektif
keberlanjutan mereka didefinisikan dalam tiga kategori , yaitu :

1. Indikator operasional mengukur potensi tekanan terhadap lingkungan; misalnya


penggunaan bahan bakar fosil, limbah beracun dan tidak beracun, dan polutan.

2. Indikator manajemen mengukur upaya mengurangi dampak lingkungan;


misalnya, jam pelatihan lingkungan.

3. Indikator kondisi lingkungan mengukur kualitas lingkungan; misalnya


konsentrasi polusi udara ambien.

Indikator kinerja sosial (SPI) meliputi :

1. Indikator kondisi kerja yang mengukur keselamatan dan kesempatan pekerja:


misalnya, jam latihan dan jumlah korban luka.

2. Indikator keterlibatan masyarakat yang mengukur jangkauan perusahaan


terhadap masyarakat lokal dan luas: misalnya, relawan dan partisipasi
karyawan di Habitat for Humanity

3. Indikator filantropi yang mengukur kontribusi langsung oleh perusahaan dan


karyawannya kepada organisasi amal

Peran akuntan manajemen dalam mengembangkan perspektif keberlanjutan Balance


Scorecard akan menjadikan EPI dan SPI ini sebagai bagian integral dari pengambilan

2021 Manajemen Biaya Stratejik


10 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
keputusan manajemen, tidak hanya untuk kepatuhan terhadap peraturan tetapi juga
untuk desain produk, pembelian, perencanaan strategis, dan fungsi manajemen
lainnya .

2021 Manajemen Biaya Stratejik


11 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Blocher, Stout & Cokins. 2010. Cost Management (A Strategic Emphasis).


Hansen Mowen. 2012. Cost Management.
William K. Carter & Milton F. Usry. 2008. Cost Accounting. 14th Edition. South-Western
Publishing Co.
Garrison and Nooreen. 2012. Managerial Accounting. 14th Edition.

2021 Manajemen Biaya Stratejik


12 Rista Bintara, SE., M Ak
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai