Npm : 178330016
1. Apa hambatan suatu perusahaan ketika akan menerapkan balanced scorecard sebagai
menerjemahkan strateginya menjadi aksi/aktivitas perusahaannya?
Jwb : Hambatan dalam menerapkan Balanced Scorecard dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu:
Dalam praktik, tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami atau mengerti visi
dan strategi dari organisasi mereka. Berdasarkan survei, hanya sekitar 5% dari karyawan yang
memahami visi dan strategi organisasi.
Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi
organisasi. Berdasarkan survei, hanya sekitar 25% dari manajer yang memiliki insentif terkait
dengan strategi perusahaan mereka. Artinya, organisasi tidak menghubungkan pencapaian
kinerja dengan sistem reward dan punishment. Akibatnya, karyawan tidak memiliki motivasi
yang memadai untuk meningkatkan kinerja.
Sumbe rdaya waktu, energi, dan uang organisasi tidak dialokasikan pada hal-hal yang
penting dan strategis bagi organisasi. Sebagai misal, anggaran tidak dikaitkan dengan strategi
organisasi sehingga menghasilkan pemborosan sumber daya. Berdasarkan survei, sekitar 60%
dari organisasi tidak mengaitkan anggaran kepada strategi perusahaan
Hambatan juga berasal dari manajemen itu sendiri karena terlalu sedikit menghabiskan
waktu untuk membahas strategi organisasi dan terlalu banyak menghabiskan waktu pada
pembuatan keputusan yang sifatnya taktis jangka pendek. Berdasarkan survei, sekitar 86%
dari tim eksekutif menghabiskan waktu kurang dari 1 (satu) jam per bulan untuk
mendiskusikan strategi organisasi.
2. Apa maksudnya Balance Scorecard sebagai sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi?
Jwb : Balances Scoredcard telah diintegrasikan dengan berbagai metode strategi bisnis yang
terbukti dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Balances Scoredcard saat ini
juga sudah mengintegrasikan seluruh sistem pengukuran kinerja yang bersifat operasional,
sehingga menjadi sistem strategi manajemen mulai dari formulasi strategis sampai dengan
implementasi operasional kegiatan setiap individu untuk mencapai tujuan perusahaan. Dengan
demikian, Balances Scoredcard menjadi semakin berdayaguna.
Jwb : Balanced Scorecard menekankan pengukuran kinerja tidak hanya aspek kuantitatif
saja, tetapi juga aspek kualitatif. Aspek finansial dilengkapi dengan aspek customer,
inovasi dan market development merupakan fokus pengukuran integral. Keempat
perspektif menyediakan keseimbangan antara pengukuran eksternal seperti laba pada
ukuran internal seperti pengembangan produk baru. Keseimbangan ini menunjukkan trade
off yang dilakukan oleh manajer terhadap ukuran-ukuran tersebut untuk mendorong
manajer untuk mencapai tujuan tanpa membuat trade off di antara kunci-kunci sukses
tersebut melalui empat perspektif. Balanced Scorecard mampu memandang berbagai
faktor lingkungan secara menyeluruh.
Jwb :
Jwb :
Pernyataan Strategi:
Target Strategi :
Seperti halnya tujuan dan ukuran, target juga dijabarkan untuk masing-masing perspektif
balanced scorecard dari satu strategi yang dipilih. Berikut contohnya:
Perspektif Keuangan
Pendapatan naik 10 %/tahun, Pendapatan mencapai Rp 4 miliar mulai tahun ke-3
Perspektif Pelanggan
Jumlah Pelanggan tetap naik 10 %/tahun, indeks kepuasan pelanggan berada pada
kondisi baik
Perspektif Bisnis Internal
Waktu pelayanan turun 50 %, Cycle effectiveness 70 %
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Indeks kepuasan karyawan meningkat 10 %, gaji karyawan tetap meningkat 10% per
2 tahun
Inisiatif Strategi :
Seperti halnya tujuan, ukuran, dan target, inisiatif/aktivitas juga dijabarkan pada setiap
masing-masing perspektif balanced scorecard dari satu strategi yang dipilih. Berikut
contohnya:
Perspektif Keuangan
Penyediaan anggaran, Kegiatan evaluasi bulanan terhadap volatilitas penjualan
Perspektif Pelanggan
Implementasi CRM System, Program loyalty untuk pelanggan, Perencanaan bonus
dan potongan harga
Perspektif Bisnis Internal
Optimalisasi waktu perputaran penyediaan produk, optimalisasi waktu respon
terhadap pelanggan
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Program pengembangan skil karyawan secara tahunan, program ESQ, program
liburan keluarga karyawan.