Oleh :
Dewi Maya Sari
178330016
AKUNTANSI A
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2018/2019
A. Analisis Regresi
Analisis regresi adalah hubungan yang didapat dan dinyatakan dalam bentuk
persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antar variabel-variabel. Regresi
dibagi menjadi 2 yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda :
Persamaan : Y= a + bx
( )(∑ )
n n n
n ∑ xi y i− ∑ xi yi
i=1 i=1 i =1
b=
∑ (∑ )
n n
2
n x− i xi
i=1 i=1
n n
∑ yi ∑ x1
i=1 i=1
a= −b .
n n
Persamaan model regresi sederhana hanya memungkinkan bila pengaruh yang ada itu
hanya dari independent variabel (variabel bebas) terhadap dependent variabel (variabel
tak bebas). Jadi harga b merupakan fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien korelasi
tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi negatif maka harga b
juga negatif, dan sebaliknya bila koefisien korelasi positif maka harga b juga positif.
Contoh :
Dikemukakan hubungan kasual yang nyata antara jumlah produksi dengan penjualan.
No X Y
1 10 18
2 10 20
3 11 20
4 12 21
5 13 23
6 13 24
7 15 26
8 16 28
Dengan menggunakan rumus diatas, maka dapat diperoleh koefisien regresi yaitu :
8 (2.301 ) −( 100 ) (180) 408
b= = =1,5
8 ( 1.284 )−(100)
2
272
Dengan mempergunakan rumus, maka diperoleh konstanta berikut.
180 100
a= −1,5 =3,75
8 8
Dengan demikian diperoleh model regresi yang memberikan gambaran tentang hubungan
jumlah produksi dengan penjualan, yaitu :
y’ = 3,75 + 1,5x
B. Analisis Korelasi
1. Sebagai alat pengukur asosiasi linier antara dua variable. Dan jika kedua variable
berhubungan bukan linier, maka koefisien korelasi tidak mampu lagi menjelaskan
hubungan kedua variable tersebut.
2. Koefisien korelasi kurang atau tidak dapat dimanfaatkan jika ukuran sampel relative
kecil sebagai mewakili pengamatan, karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh
tersebut tidak stabil. Berarti akurasi penggunaannya kurag dapat dipertanggung
jawabkan, dan tingkat kesalahan standarnya relative besar. Perlu ditambahkan bahwa
jika ukuran sampelnya ≥ 30 tingkat kesalahan semakin kecil dan akan semakin baik
lagi jika ukuran sampelnya ≥ 50.
3. Nilai koefisien korelasi dapat berubah ekstrim, jika harga sampel yang dimasukkan
juga mempunyai nilai ekstrim.
n .∑ xy −(∑ x )(∑ y)
r xy =
√ n . ∑ x −(∑ x) . √n . ∑ y −(∑ y)
2 2 2 2
8(2.301)−(100)(180)
r xy =
√ 8(1.284)−(100)2 . √ 8( 4.130)−(180)2
408 408
r xy = √272 X √ 640 = 16,49 X 25,29
r xy = 0,97788
Jadi, koefisien korelasi yaitu 0,97788
Daftar Pustaka
Suwarsito P, Dedi, Zuni A, Erna. 2017. Analisis Regresi Dan Korelasi Antara Pengunjung Dan
Pembeli Terhadap Nominal Pembelian Di Indomaret Kedungmundu Semarang Dengan
Metode Kuadrat Terkecil. Innosaindri: 2-3