Anda di halaman 1dari 10

UJI VALIDITAS DAN REALIBILITAS BESERTA CONTOH PENERAPANNYA

Oleh : Rika Fauziah (0301182199)


PAI-6/SEMESTER V (Kelompok 7)

Langkah-langkah Uji Validitas


Diketahui terdapat 20 orang siswa didalam suatu kelas, terdapat soal pilihan ganda
sebanyak 10 butir yang akan di uji validitasnya melalui program aplikasi SPSS, dengan
ketentuan apabila jawaban siswa salah mendapat skor 2 dan apabila jawaban siswa benar
mendapat skor 10. Data hasil skor yang didapat siswa, yakni:

Langkah-langkah melakukan uji validitas pada soal menggunkakan aplikasi SPSS sebagai
berikut:
1. Persiapkan data soal yang akan diujji.
2. Buka program aplikasi SPSS

Gambar a.1 Tampilan program aplikasi SPSS.


3. Setelah itu Klik Variable View, untuk memasukan variablenya terlebih dahulu. Setelah itu
pada rubah Type pada variabel nama menjadi Srting dikarenakan variable tersebut
nantinya tidak termasuk dalam perhitungan.
Gambar a.2 Memasukan variabel yang akan di uji pada Variable View

4. Langah selanjutnya klik Data View lalu masukan data hasil skor soal pada siswa.

Gambar a.3 Memasukan data hasil skor yang akan di uji pada Data View

5. Setelah data semua telah dimasukan, klik Analyze pada menu bar, setelah itu pilih
Correlate
setelah iku pilih Bivariate. Seperti pada gambar a.4.
Gambar a.4 Proses validitas data.

6. Setelah itu masukan semua variabel menuju kolom Variables di sebelah kanan, setalah
selesai klik Pearson lalu Two-tailed lalu Flag setelah itu klik OK

Gambar a.5 Proses validitas data tahap selanjutnya memasukan variabelnya.

7. Setelah itu akan keluar jendela baru berupa out put dari perhitungan validasi data tersebut
berupa tabel korelasi. Seperti pada gambar a.6
Gambar a.6 Hasil uji validitas soal pilihan ganda

8. Item soal dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabelnya, r tabel dapat di
lihat pada r tabel statistik, dimana nilai df=N-2, disini saya menggunakan N=20 (jumlah
siswa) maka df=20-2=18, jadi kita melihat nilai d 18= 0,444. Jika nilai r itemnya lebih
kecil dari 0,444 maka item tersebut dinyatakan tidak valid.

Tabel Hasil Uji Validitas Soal Pilihan Ganda


Butir Soal r Hitung r Tabel Keterangan
Q1 0,685 0,444 Valid
Q2 0,651 0,444 Valid
Q3 0,598 0,444 Valid
Q4 0,685 0,444 Valid
Q5 0,741 0,444 Valid
Q6 0,772 0,444 Valid
Q7 0,821 0,444 Valid
Q8 0,840 0,444 Valid
Q9 0,541 0,444 Valid
Q10 0,555 0,444 Valid
Langkah-langkah Uji Reabilitas
Selanjutnya merupakan uji reabilitas pada soal pilihan ganda tersebut, langkah-langkahnya
sebagai berikut:
1. Langkah pertama Setelah data semua telah dimasukan, klik Analyze pada menu bar,
setelah itu pilih Scale setelah iku pilih Reliability Analysis. Seperti pada gambar b.1.

Gambar b.1 Proses beabilitas data.

2. Setelah itu masukan semua item, kecuali item TOTAL menuju kolom Item di sebelah
kanan, setalah OK.

Gambar b.2 Proses beabilitas data selanjutnya memasukkan item.


3. Selanjutnya akan keluar hasil perhitungan reabilitas dari soal pilihan ganda tersebut.

Gambar b.3 Hasil tes reabilitas.

4. Apa bila Cronbach’s Alpha hitung nilainya semakin mendekati angka satu maka soal pilihan
ganda tersebut dinyatakan reabilitas. Dari hasil reabilitas tersebut didapat kan 0,877 dengan
jumlah item (N) soal sebanyak 10 butir dinyatakan reabilitas.

Kesimpulan
Dari uji validitas pada soal pilihan ganda tersebut dengan jumlah siswa 20 orang dan dengan
jumlah soal 10 butir, dinyatakan valid.
Butir Soal r Hitung r Tabel Keterangan
Q1 0,685 0,444 Valid
Q2 0,651 0,444 Valid
Q3 0,598 0,444 Valid
Q4 0,685 0,444 Valid
Q5 0,741 0,444 Valid
Q6 0,772 0,444 Valid
Q7 0,821 0,444 Valid
Q8 0,840 0,444 Valid
Q9 0,541 0,444 Valid
Q10 0,555 0,444 Valid

Sedangkan dari uji reabilitas pada soal pilhan


ganda tersebut dengan jumlah siswa 20 orang dan
dengan jumlah soal 10 butir, dinyatakan reliabel,
dengan Cronbach’s Alpha hitung sebesar 0,877.
Validitas soal pilihan ganda juga bisa diuji dengan rumus korelasi biserial

Keterangan:
= koefisien korelasi biserial

= Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal


= Rata-rata skor total

= Standart deviasi skor total

p = Proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap soal


q = Proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap soal
Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan N = 34 dan taraf
signifikan 5% didapat rtabel = 0,339 jadi item soal dikatakan valid jika r hitung > 0.339
(rhitung lebih besar dari 0,339). Diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil Perhitungan Validitas Butir Soal


Prosenta
NO Kriteria Reabel Nomor Soal Jumlah
se
3,4,5,7,8,9,10,
11,12,13,16,17
1 Valid 20 66,7%
,19,21,23,24,
0,339 25,26,27,30
1,2,6,14,15,18,
2 Invalid 20,22,28,29 10 33,3%

Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dilampiran 6 dan 7.


Berdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan validitas terdapat 20 soal valid (3, 4, 5, 7,
8, 9, 10, 11, 12, 13, 16,
17, 19, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 30) dan terdapat 10 soal
yang invalid (1, 2, 6, 14, 15, 18, 20, 22, 28, 29).

a. Analisis Reliabilitas Tes


Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas pada
instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi
jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki jawaban yang
konsisten untuk kapanpun instrumen itu disajikan.
Untuk menghitung reliabilitas instrumen, digunakan rumus KR-21:
Keterangan:
= reliabilitas tes secara keseluruhan = varian
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan
benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
∑pq = jumlah hasil kali p dan q
k = banyaknya item yang valid
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas butir soal yang valid pada soal nomor 3
diperoleh:
K = 26
∑pq = 4,3884
= 22,2811

Jadi dengan menggunakan rumus di atas

diperoleh r11
= 0,8352 adalah kriteria pengujian tinggi.
Perhitungan selengkapnya dapat dilihat dilampiran 8.
b. Analisis Indeks Kesukaran Tes
Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal itu
apakah sedang, sukar, atau mudah.

Untuk dapat mengetahui tingkat kesukaran soal digunakan rumus sebagai


berikut:

Keterangan:
P = Indeks kesukaran
= jumlah peserta didik yang menjawab soal dengan benar.

N = jumlah seluruh peserta didik yang ikut tes


Adapun tolak ukurnya sebagai berikut:
(1) 0,00 - 0,30 (Soal kategori sukar)
(2) 0,31 - 0,70 (Soal kategori sedang)
(3) 0,71 - 1,00 (Soal kategori mudah) Berdasarkan hasil perhitungan koefisien
indeks butir soal diperoleh:

Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal


NO Kriteria Nomor Soal Jumlah Prosentase
1 Sukar - - -
4,5,10,11,12,13,14
2 Sedang ,15,16,17,21,23,24 17 0,57%
, 26,27,28,30
1,2,3,6,7,8,9,18,19
3 Mudah 13 0,43%
,20,22,25,29
Beerdasarkan tabel diatas, hasil perhitungan Indeks kesukaran butir soal terdapat 0
soal dengan kriteria sukar, 17 soal dengan kriteria sedang (4, 5, 10, 11, 12, 13, 14,
15, 16, 17, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 30), dan 13 soal dengan
kriteria mudah (1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 18, 19, 20, 22, 25, 29).

Anda mungkin juga menyukai