Anda di halaman 1dari 21

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

menyebarkan kuisioner yang berisi seperangkat peryataan yang digunakan

dalam penelitian. melalui daftar peryataan yang diberikan kepada

Konsumen Minuman SEGARA Dalam hal ini 94 konsumen yang

dijadikan sebagai sampel. Sementara itu, penyebaran kuisioner dilakukan

oleh peneliti pada tanggal 20 Semptember 2021 sampai 30 semptember

2021 dengan dibantu oleh Staff dari minuman SEGARA.

2. Deskripsi Profil Responden

Deskripsi Profil responden menguraikan atau menggambarkan

mengenai identitas responden yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

salah satu tujuan deskripsi responden adalah untuk memberikan gambaran

tentang populasi dalam penelitian ini. Responden dalam penelitian ini

merupakan para konsumen dari minuman SEGARA. Deskripsi responden

yang menjadi sampel dalam penelitian ini kemudian dikelompokan

menurut jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan.

76
77

a. Tingkat Usia

Deskripsi responden berdasarkan usia adalah rentang 15 – 25 tahun

sebanyak 67 orang, sedangkan rentang 26-40 tahun sebanyak 27

orang.

b. Jenis Kelamin

Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin yaitu dari 94

responden, laki-laki sebanyak 35 orang dan perempuan sebanyak 59

orang.

c. Tingkat Pendidikan

Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidkan yaitu 31 orang

memiliki pendidikan SMP atau sederajat, 52 orang memiliki

pendidikan SMA atau sederajat, dan 11 orang memiliki pendidikan

S1.

3. Uji Instrumen

a. Uji validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul

data pada dasarnya menunjukkan tingkat ketepatan, keakuratan,

kestabilan atau konsistensi alat tersebut dalam mengungkapkan gejala

tertentu dan sekelompok parsial, walaupun dilakukan pada waktu yang

berbeda. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS For

Windows 22.0 yang hasilnya dapat disederhanakan sebagai berikut:


78

1) Marketing Mix ( X1)

Berikut hasil uji validitas kuisioner Marketing Mix dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel IV.1
Hasil Uji Validitas
No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
P1 0.418 0.202 Valid
P2 0.638 0.202 Valid
P3 0.705 0.202 Valid
P4 0.450 0.202 Valid
P5 0.627 0.202 Valid
P6 0.544 0.202 Valid
P7 0.769 0.202 Valid
P8 0.638 0.202 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Dari tabel IV.1 di atas Untuk tingkat validitas, dilakukan uji

signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel. Dengan

alpha 0.05 didapat rtabel = 0.202. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan

nilai r positif. Berdasarkan hasil pengujian validitas tersebut, pada

variabel Marketing Mix yang terdiri dari 8 butir pernyataan semua

itemnya valid. Dengan demikian maka variabel penelitian dapat

dilakukan pengujian ke tahap selanjutnya.


79

2) Citra Merek (X2)

Berikut hasil uji validitas kuisioner Kedekatan Citra Merek dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Table IV.2
Hasil Uji Validitas
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
P9 0.637 0.202 Valid
P10 0.698 0.202 Valid
P11 0.418 0.202 Valid
P12 0.638 0.202 Valid
P13 0.705 0.202 Valid
P14 0.450 0.202 Valid
P15 0.621 0.202 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019
Dari tabel IV.2 di atas Untuk tingkat validitas, dilakukan uji

signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel. dengan

alpha 0.05 didapat rtabel = 0.202. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan

nilai r positif. Berdasarkan hasil pengujian validitas tersebut, pada

variabel Citra Merek yang terdiri dari 7 butir pernyataan semua

itemnya valid. Dengan demikian maka variabel penelitian dapat

dilakukan pengujian ke tahap selanjutnya.

3) Kepuasan Konsumen (Y)

Berikut hasil uji validitas kuisioner Kepuasan Konsumen dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:


80

Table IV.3
Hasil Uji Validitas
No Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
P16 0.538 0.202 Valid
P17 0.763 0.202 Valid
P18 0.638 0.202 Valid
P19 0.637 0.202 Valid
P20 0.701 0.202 Valid
P21 0.701 0.202 Valid
Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019
Dari tabel IV.3 di atas Untuk tingkat validitas, dilakukan uji

signifikansi dengan membandingkan nilai rhitung dan rtabel. Dengan

alpha 0.05 didapat rtabel = 0.202. Jika rhitung lebih besar dari rtabel dan

nilai r positif. Berdasarkan hasil pengujian validitas tersebut, pada

variabel Kepuasan Konsumen yang terdiri dari 6 butir pernyataan

semua itemnya valid. Dengan demikian maka variabel penelitian

dapat dilakukan pengujian ke tahap selanjutnya

b. Uji reliabilitas

Uji reliabillitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur

dalam mengukur suatu gejala/kejadian. Semakin tinggi reliabilitas

suatu alat pengukur, semakin stabil pula alat pengukur tersebut. Untuk

mengetahui alat ukur itu reliable dapat diuji dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach, suatu variabel di katakana reliable apabila

Alpha Cronbach >0,60. Dalam melakukan perhitungan Alpha,


81

digunakan alat bantu program komputer yaitu SPSS for Windows 22.0

dengan menggunakan model Alpha. Berikut hasil uji reliabilitas dapat

dilihat pada tabel IV. 4 di bawah ini:

Table IV.4
Hasil uji reliabilitas
Item-Total Statistics

Corrected Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Item-Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
P1 81.16 109.426 .345 .918
P2 81.12 107.545 .596 .913
P3 81.33 105.256 .665 .911
P4 81.66 111.926 .410 .916
P5 81.60 106.480 .579 .913
P6 81.56 107.302 .483 .915
P7 81.65 101.779 .728 .909
P8 80.97 108.741 .602 .913
P9 81.20 105.883 .587 .913
P10 81.15 101.633 .641 .911
P11 81.16 109.426 .345 .918
P12 81.13 107.403 .595 .913
P13 81.33 105.256 .665 .911
P14 81.66 111.926 .410 .916
P15 81.59 106.632 .572 .913
P16 81.55 107.454 .477 .915
P17 81.64 101.932 .722 .909
P18 80.97 108.741 .602 .913
P19 81.20 105.883 .587 .913
P20 81.13 101.898 .645 .911
P21 81.13 101.898 .645 .911

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019


82

Dari tabel IV.4 di atas dapat diketahui bahwa masing-masing

variabel memiliki Alpha Cronbach > 0.60, dengan demikian semua

variabel yaitu Marketing Mix (X1), Citra Merek (X2) dan Kepuasan

Konsumen (Y) dapat dikatakan reliable.

4. Uji asumsi klasik

Berdasarkan hasil pengujian gejala pemyimpangan klasik terhadap

data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak untuk membuktikan model-model penelitian adalah data yang

memiliki distribusi normal. Uji normalitas data adalah pengujian

untuk megetahui apakah data atau variabel yang dipakai terdistribusi

normal. ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak dengan analisis grafik dan uji kolmogorov smirnov.

1) Jika signifikan > 0.05 berarti seluruh data berdistribusi normal.

2) Jika signifikan < 0.05 berarti seluruh data berdistribusi tidak

normal.

Adapun hasil uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov

dapat diketahui sebagaimana tampak pada table berikut:


83

Table IV.5
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual
N 94
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation 2.30940341
Most Extreme Differences Absolute .114
Positive .114
Negative -.079
Kolmogorov-Smirnov Z 1.104
Asymp. Sig. (2-tailed) .175
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Dari hasil Dari tabel IV.5 di atas uji normalitas dengan

menggunakan kolmogorov-smirnov diperoleh data bahwa

signifikannya sebesar 0.175 yang berarti lebih dari 0.05, sehingga

dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi secara normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah varian dari

residual data suatu observasi ke observasi lainnya berbeda ataukah

tetap Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan

melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi. Jika titik-titik


84

menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0

pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

Gambar IV.1

Uji Heterokedastisitas

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Berdasarkan gambar IV.1 scatterplot di atas

menunjukkan titik-titik menyebar secara acak dan tidak

membentuk sebuah pola yang jelas, serta tersebar secara baik

di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal tersebut

menunjukkan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak dipakai


85

untuk memprediksi pengaruh Maketing Mix dan Citra Merek

terhadap Kepuasan Konsumen di Minuman SEGARA.

c. Uji Multikulinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen (bebas).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen. Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala

multikolinieritas antara lain dengan melihat nilai Variance Inflation

Factor (VIF) dan Tolerance, apakah nilai VIF kurang dari 10 dan

Tolerance lebih dari 0,1 maka dinyatakan tidak terjadi

multikolinieritas. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinieritas yaitu

dengan melihat pada nilai tolerance serta nilai Variance Inflance

Faktor (VIF) sebagai berikut:

Table IV. 6
Uji Multikulinieritas

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Dari hasil Dari tabel IV.6 di atas pengujian multikolinieritas

yang dilakukan diketahui bahwa nilai tolerance variabel X1 (Marketing


86

Mix), X2 (Citra Merek) masing-masing sebesar 0.160 dan 0.160 dan

VIF masing-masing sebesar 6.243 dan 6.243 Hal ini menunjukan

bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF >10 atau

dapat dikatakan variabel bebas memiliki nilai VIF <10, dan tidak ada

variabel bebas yang memiliki nilai tolerance < 0,1 atau dapat

dikatakan variable bebas memiliki nilai tolerance > 0,1. Jadi dapat

disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel bebas

dalam model regresi.

5. Hipotesis

a. Uji t secara parsial

Uji-t ini digunakan untuk menguji apakah masing-masing

variabel bebas berpengaruh secara positif terhadap variabel terikat

secara parsial dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis. Dalam

rangka pengujian hipotesis bahwa variabel marketing mix (X 1), citra

merek (X2) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan

konsumen (Y) digunakan uji t Dari tabel berikut hasil persamaan

regresi pada variabel-variabel penelitian akan diperlihatkan satu

persatu dengan memperlihatkan thitung dari olah data program SPSS for

Windows 22.0. Berikut hasil dari perhitungan komputer melalui

program SPSS 22.0 diperoleh hasil pada tabel IV.7 sebagai berikut:
87

Table IV.7
Hasil Uji t secara parsial
Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error


1 (Constant) -1.174 2.005 -.585 .560
Citra Merek .867 .170 .780 5.114 .000
Marketing Mix .036 .152 .036 .238 .812
a Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Dari tabel IV.7 di atas dapat dilihat bahwa variable Marketing

Mix (X1) menunjukkan hasil nilai thitung sebesar 0.238 (lebih besar dari

ttabel yaitu 1.986) dengan nilai signifikansi sebesar 0.812 atau di atas

0.05, maka dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen di Minuman SEGARA.

Sedangkan variabel Citra Merek (X2) menunjukkan hasil nilai thitung

sebesar 5.114 (lebih besar dari ttabel yaitu 1.986) dengan nilai

signifikansi sebesar 0.000 atau di bawah 0.05, maka dapat disimpulkan

bahwa Citra Merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Kepuasan Konsumen di Minuman SEGARA.

b. Analisis Regresi Linier Berganda


88

Persamaan regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui

adanya pengaruh antara variabel bebas marketing mix dan citra merek

terhadap variabel terikat kepuasan konsumen di minuman SEGARA

Dari hasil perhitungan komputer melalui program SPSS 22.0 diperoleh

hasil pada tabel IV.8 sebagai berikut:

Table IV.8
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error


1 (Constant) -1.174 2.005 -.585 .560
Citra Merek .867 .170 .780 5.114 .000
Marketing Mix .036 .152 .036 .238 .812
a Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019


Hasil Dari tabel IV.8 diatas uji regresi linier berganda diatas

menunjukkan bahwa besarnya konstanta (costant) adalah sebesar -

1.174 dengan nilai koefisien regresi X1 sebesar 0.036 dan X2 sebesar

0.867 sehingga dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = -1.174 + 0.036 + 0.867 + e

Berdasarkan persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan bahwa

1) Nilai konstanta (a) sebesar -1.174 artinya bila nilai Marketing Mix

(X1) dan Citra Merek ( X2) konstan, maka tingkat Kepuasan

Konsumen (Y) tidak mengalami perubahan atau dengan kata lain


89

bila variabel independen konstanta maka variable Kepuasan

Konsumen (Y) mempunyai nilai sebesar -1.174.

2) Koefisien regresi b1 = 0.036 menyatakan bahwa setiap terjadi

kenaikan Marketing Mix sebesar satu satuan akan meningkatkan

Kepuasan Konsumen sebesar 0.036 atau sebesar 3.6%.

3) Koefisien regresi b2 = 0.867 menyatakan bahwa setiap terjadi

Citra Merek sebesar satu satuan akan meningkatkan Kepuasan

Konsumen sebesar 0.867 atau sebesar 86.7%.

4) Dari persamaan regresi tersebut faktor utama yang mempengaruhi

Kepuasan Konsumen adalah Citra Merek dengan koefisien regresi

sebesar 0.867 dibandingkan faktor Marketing Mix karena

memiliki nilai koefisien regresi paling besar yaitu 0.036

Dari hasil analisis data di atas menunjukkan Bahwa terdapat

pengaruh positif antara Marketing Mix dan Citra Merek terhadap

Kepuasan Konsumen artinya semakin tinggi Marketing Mix dan Citra

Merek maka Kepuasan Konsumen akan meningkat. Begitu pula

sebaliknya, apabila Marketing Mix dan Citra Merek rendah atau buruk

maka semakin rendah pula Kepuasan Konsumen di minuman

SEGARA.

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar presentase variasi variabel independen mampu


90

menerangkan variasi variabel dependen. Adapun hasil koefisien

determinasi yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

1) Marketing mix (X1) terhadap kepuasan konsumen (Y) Berikut

hasil koefisien determinasi yang diperoleh dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel IV.9 adalah sebagai berikut :

Table IV.9
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .751(a) .564 .559 2.635
a Predictors: (Constant), Marketing Mix

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019


Dari hasil tabel IV.9 di atas, diketahui bahwa koefisien
determinasi yang dinotasikan dengan R square besarnya 0.564
Ini berarti variabel Kepuasan Konsumen (Y) dapat dijelaskan
oleh variabel Marketing Mix (X1), yang diturunkan dalam
model sebesar 56,4% atau dengan kata lain Marketing Mix
mempengaruhi Kepuasan Konsumen sebesar 56,4%.
2) Citra Merek (X2) terhadap Kepuasan Konsumen (Y)
Berikut hasil koefisien determinasi yang diperoleh dalam
penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.10 adalah sebagai berikut:
Table IV.10
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
91

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .813(a) .661 .657 2.323
a Predictors: (Constant), Citra Merek

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Dari hasil tabel IV.10 di atas, diketahui bahwa koefisien

determinasi yang dinotasikan dengan R square besarnya 0.661 Ini

berarti variabel Kepuasan Konsumen (Y) dapat dijelaskan oleh

variabel Citra Merek (X2), yang diturunkan dalam model sebesar

66.1%, atau dengan kata lain Citra Merek mempengaruhi

Kepuasan Konsumen sebesar 66.1%.

3) Marketing Mix (X1) dan Citra Merek (X2) terhadap Kepuasan

Konsumen (Y)

Berikut hasil koefisien determinasi yang diperoleh dalam

penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.11 adalah sebagai berikut:

Table IV. 11
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary

Adjusted R Std. Error of


Model R R Square Square the Estimate
1 .813(a) .661 .654 2.335
a Predictors: (Constant), Marketing Mix, Citra Merek

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019


92

Dari hasil table IV. 11 di atas analisis regresi linier berganda

tersebut, diketahui bahwa koefisien determinan yang dinotasikan

dengan R square besarnya 0.661. Ini berarti variabel Kepuasan

Konsumen dapat dijelaskan oleh variabel Marketing Mix (X1), Citra

Merek (X2), yang diturunkan dalam model sebesar 66,1 % atau

dengan Marketing Mix dan Citra Merek mempengaruhi Kepuasan

Konsumen (Y) sebesar 66,1%

d. Uji f Secara Simultan

Pengujian ini bertujuan mengetahui apakah variable independen secara

simultan atau bersama sama mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan. Hasil uji F pada tabel IV.12 sebagai berikut:

Tabel IV.12
Hasil Uji f Secara Simultan
ANOVA(b)

Sum of
Model Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 967.871 2 483.936 88.786 .000(a)
Residual 496.001 91 5.451
Total 1463.872 93
a Predictors: (Constant), Marketing Mix, Citra Merek
b Dependent Variable: Kepuasan Konsumen

Sumber: Hasil Output SPSS 22.0 for windows 2019

Dari data pada tabel IV.12 di atas dapat diketahui bahwa f hitung

lebih besar dari ftabel (88.786 < 3.095) dengan nilai signifikansi 0.000
93

(atau di bawah > 0.05), maka dapat disimpulkan bahwa makerting mix

dan citra merek secara bersama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan konsumen di minuman SEGARA.

B. Pembahasan

1. Pengaruh Marketing Mix terhadap Kepuasan Konsumen dari hasil analisis

data di atas menunjukkan Bahwa terdapat pengaruh positif antara

marketing mix terhadap kepuasan konsumen artinya semakin tinggi

maketing mix maka kepuasan konsumen akan meningkat. Begitu pula

sebaliknya, apabila marketing mix rendah atau buruk maka semakin

rendah pula kepuasan konsumen.

Marketing Mix (X1) menunjukkan hasil nilai thitung sebesar 0.238 (lebih

kecil dari ttabel yaitu 1.986) dengan nilai signifikansi sebesar 0.812 atau di

atas 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa marketing mix berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Konsumen di Minuman

SEGARA. Dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Ibnu

Athoillah yang berjudul Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan

Konsumen Dialfamart Tirto Agung Tembalang Semarang terlihat pada


94

fhitung (14,548) > ftabel (2,356) dengan tingkat signifikansi 0,000 artinya

terdapat pengaruh marketing mix terhadap kepuasan konsumen1.

2. Pengaruh Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen dari hasil analisis

data di atas menunjukkan Bahwa terdapat pengaruh positif antara Citra

Merek terhadap kepuasan konsumen artinya semakin tinggi maketing mix

maka kepuasan konsumen akan meningkat. Begitu pula sebaliknya,

apabila marketing mix rendah atau buruk maka semakin rendah pula

kepuasan konsumen.

Citra Merek (X2) menunjukkan hasil nilai thitung sebesar 5.114 (lebih kecil

dari ttabel yaitu 1.986) dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 atau di bawah

0.05, maka dapat disimpulkan bahwa citra merek berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepuasan Konsumen di Minuman SEGARA.

Dibuktikan dalam penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Riyan

Maulana dengan judul Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk

Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam Perspektif Islam terlihat dalam t hitung

(1,992) > ttabel (1,661) artinya terdapat pengaruh citra merek terhadap

kepuasan pelanggan2.

3. Pengaruh Marketing Mix dan Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen

dari hasil analisis data di atas menunjukkan Bahwa terdapat pengaruh

1
Ibnu Athoillah,” Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen Dialfamart Tirto Agung
Tembalang Semarang, Skripsi, IAIN Walisongo Semarang,2021.
2
Riyan Maulana,” Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Dalam
Perspektif Islam, Skripsi: UIN Ar-Raniry Banda Aceh,2019 .
95

positif antara marketing mix dan Citra Merek terhadap kepuasan

konsumen artinya semakin tinggi maketing mix dan Citra Merek maka

kepuasan konsumen akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, apabila

marketing mix dan Citra Merek rendah atau buruk maka semakin rendah

pula kepuasan konsumen.

Dapat diketahui bahwa fhitung lebih kecil dari ftabel (88.876 > 3.095) dengan

nilai signifikansi 0.000 > 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa Marketing

Mix dan Citra Merek secara bersama berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Kepuasan Konsumen di Minuman SEGARA.

Dari hasil analisis regresi linier berganda tersebut, diketahui bahwa

koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R square besarnya 0.661.

Ini berarti variabel Kepuasan Konsumen dapat dijelaskan oleh variabel

Marketing Mix (X1), Citra Merek (X2), yang diturunkan dalam model

sebesar 66.1 % atau dengan Marketing Mix dan Citra Merek

mempengaruhi Kepuasan Konsumen (Y) sebesar 66.1%.

Dibuktikan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Alif Nur Pratomo

dengan judul Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Citra Merek Terhadap

Keputusan Pembelian Yang Berdampak Pada Kepuasan Konsumen,

terlihat dari fhitung (57,095) > ftabel (3,087) Artinya bauran pemasaran dan
96

citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian yang

berdampak pada kepuasan konsumen3.

3
Alif Nur Pratomo, Pengaruh Bauran Pemasaran Dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian
Yang Berdampak Pada Kepuasan Konsumen”, Skripsi, Universitas STIKUBANK Semarang, 2014.

Anda mungkin juga menyukai