validitas dan reliabilitas data. Dalam penelitian ini pengujian validitas dan
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
dari Pearson dengan cara melihat angka koefisien korelasi (rxy) yang menyatakan
hubungan antara skor butir pertanyaan dengan skor total (item-total correlation).
Untuk menguji butir pertanyaan, maka nilai rhitung diperoleh dengan melihat
persamaan df= N-2= 32-2 = 30 = 0,349. Adapun hasil uji validitas variabel dapat
digunakan 11 item pernyataan. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada
tabel 4.4
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Hasil Kinerja Auditor Pemerintah
Item r hitung r table Keterangan
HKAP1 0.965 0.349 Valid
HKAP2 0.901 0.349 Valid
HKAP3 0.842 0.349 Valid
HKAP4 0.609 0.349 Valid
HKAP5 0.937 0.349 Valid
HKAP6 0.938 0.349 Valid
HKAP7 0.924 0.349 Valid
HKAP8 0.767 0.349 Valid
HKAP9 0.777 0.349 Valid
HKAP10 0.706 0.349 Valid
HKAP11 0.764 0.349 Valid
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
kinerja auditor pemerintah adalah berkisar antara (0,965) sampai (0,764). Semua
besar dari r tabel (0,349). Sehingga dapat diartikan bahwa setiap butir pernyataan
dalam penelitian ini adalah valid karena Pearson Correlation lebih besar dari R
table.
2. Variabel Latar Belakang Pendidikan
pernyataan. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Latar Belakang Pendidikan
Item r hitung r table Keterangan
LBP1 0.872 0.349 Valid
LBP2 0.902 0.349 Valid
LBP3 0.700 0.349 Valid
LBP4 0.836 0.349 Valid
LBP5 0.680 0.349 Valid
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan Tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
kinerja auditor pemerintah adalah berkisar antara (0,872) sampai (0,680). Semua
besar dari r tabel (0,349). Sehingga dapat diartikan bahwa setiap butir pernyataan
dalam penelitian ini adalah valid karena Pearson Correlation lebih besar dari R
table.
item pernyataan. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Berkelanjutan
Item r hitung r table Keterangan
PBK1 0.821 0.349 Valid
PBK2 0.733 0.349 Valid
PBK3 0.934 0.349 Valid
PBK4 0.803 0.349 Valid
PBK5 0.909 0.349 Valid
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan Tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
kinerja auditor pemerintah adalah berkisar antara (0,821) sampai (0,909). Semua
besar dari r tabel (0,349). Sehingga dapat diartikan bahwa setiap butir pernyataan
dalam penelitian ini adalah valid karena Pearson Correlation lebih besar dari R
table.
pernyataan. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Etika Profesi
Item r hitung r table Keterangan
EP1 0.954 0.349 Valid
EP2 0.890 0.349 Valid
EP3 0.947 0.349 Valid
EP4 0.966 0.349 Valid
EP5 0.921 0.349 Valid
EP6 0.954 0.349 Valid
EP7 0.759 0.349 Valid
EP8 0.950 0.349 Valid
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa hasil pengujian validitas
kinerja auditor pemerintah adalah berkisar antara (0,954) sampai (0,950). Semua
besar dari r tabel (0,349). Sehingga dapat diartikan bahwa setiap butir pernyataan
dalam penelitian ini adalah valid karena Pearson Correlation lebih besar dari R
table.
pernyataan. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel 4.8
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Budaya Organisasi
Item r hitung r table Keterangan
BO1 0.880 0.349 Valid
BO2 0.855 0.349 Valid
BO3 0.815 0.349 Valid
BO4 0.808 0.349 Valid
BO5 0.781 0.349 Valid
BO6 0.853 0.349 Valid
BO7 0.877 0.349 Valid
BO8 0.661 0.349 Valid
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, dapat dilihat
bahwa hasil pengujian validitas data menunjukkan bahwa nilai r hitung untuk
tentang akuntabilitas publik lebih besar dari r tabel (0,349). Sehingga dapat
diartikan bahwa setiap butir pernyataan dalam penelitian ini adalah valid karena
7 item pernyataan. Hasil pengujian validitas data dapat dilihat pada tabel 4.9
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Pemahaman Good Governance
Item r hitung r table Keterangan
PGG1 0.959 0.349 Valid
PGG2 0.913 0.349 Valid
PGG3 0.926 0.349 Valid
PGG4 0.731 0.349 Valid
PGG5 0.918 0.349 Valid
PGG6 0.620 0.349 Valid
PGG7 0.648 0.349 Valid
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, dapat dilihat
bahwa hasil pengujian validitas data menunjukkan bahwa nilai r hitung untuk
tentang akuntabilitas publik lebih besar dari r tabel (0,349). Sehingga dapat
diartikan bahwa setiap butir pernyataan dalam penelitian ini adalah valid karena
17,00. Uji reliabilitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel (Ghozali, 2009). Suatu
kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang dalam
penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja. Kriteria
pemahaman good governance dan hasil kinerja auditor pemerintah adalah sebagai
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas Data
Cronbach Total Cronbach alpha
Variabel Keterangan
alpha variabel
Hasil Kinerja Auditor
0,60 0.781 Reliabel
Pemerintah
Latar Belakang
0,60 0.799 Reliabel
Pendidikan
Pendidikan
0,60 0.815 Reliabel
Berkelanjutan
Etika Profesi 0,60 0.800 Reliabel
Budaya Organisasi 0,60 0.789 Reliabel
Pemahaman Good
0,60 0.796 Reliabel
Governance
Sumber: Data Olahan, 2017
Alpha pada seluruh variabel besar dari 0,60 dan sesuai dengan dasar pengambilan
keputusan, hal ini berarti bahwa butir atau item pernyataan tersebut reliabel dan
regresi,variabel memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah jika
model regresi memiliki distrisbusi normal atau mendekati normal. Cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat
memenuhi asumsi normalitas. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Data Olahan, 2017
garis diagonal, dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian dapat
Unstandardized
Residual
N 32c
Exponential parameter.a,b Mean 1,2006648
Most Extreme Differences Absolute ,264
Positive ,103
Negative -,264
Kolmogorov-Smirnov Z ,951
Asymp. Sig. (2-tailed) ,326
Nilai ini lebih besar dari 0,05 sehingga data disimpulkan terdistribusi normal.
4.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
uji regresi linier berganda. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Keterangan:
Y : Akuntabilitas publik
X1 : Pengawasan fungsional
X2 : Penyajian laporan keuangan
X3 : Aksesibilitas laporan keuangan
Dari persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nilai a = 0.908 menunjukkan bahwa jika variabel Latar Belakang
0.219 dan bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu
kinerja auditor (Y) adalah sebesar 0.219 satuan dengan arah yang sama.
bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada
perubahan yang diperoleh pada variabel kinerja auditor (Y) adalah sebesar
positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Etika
Profesi (X3) dengan asumsi variabel lainnya tetap, maka perubahan yang
diperoleh pada variabel kinerja auditor (Y) adalah sebesar 0.300 satuan
positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan pada Budaya
dan bertanda positif. Hal ini berarti bahwa setiap perubahan satu satuan
tetap, maka perubahan yang diperoleh pada variabel kinerja auditor (Y)
dengan nilai ttabel. Nilai ttabel dengan α = 0,05 dan derajat bebas (db) = n-k-1 =
Berdasarkan tabel 4.15, diperoleh nilai thitung sebesar 3,289 dan ttabel sebesar
2,035. Serta Pvalue sebesar 0,002< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih kecil
dari nilai alpa 0.05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis pertama yang
auditor pemerintah. Dari hipotesis pertama ini artinya, dengan memiliki latar
belakang pendidikan yang baik maka akan meningkatkan hasil kinerja auditor
pemeritah.
dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas
tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh
dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi lebih baik. Hal ini dituangkan
pada standar umum pemeriksaan keuangan negara (SPKN) yang terdapat dalam
PSP standar umum 01- SPKN pada faktor yang pertama yaitu :
seorang auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) harus memiliki latar belakang
atau audit. Dengan memiliki latar belakang pendidikan yang seusai dengan
profesinya maka akan mempermudah dan menghasilkan kinerja yang baik dalam
disimpulkan terdapat hubungan antara Latar Belakang Pendidikan yang baik dan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai auditor akan turut
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dies
Tabel 4.16
Hasil Pengujian Hipotesis Kedua
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Pendidikan
Berkelanjutan (X2) 0.120 1,214 2,035 0.236 Berpengaruh
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan tabel 4.16, diperoleh nilai thitung sebesar 1,214 dan ttabel sebesar
2,035. Serta Pvalue sebesar 0,236< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih kecil
dari nilai alpa 0.05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis kedua yang
menyatakan terdapat pengaruh Pendidikan Berkelanjutan terhadap hasil kinierja
auditor pemerintah. Dari hipotesis kedua ini artinya, dengan mengikuti pendidikan
dalam memeriksa keuangan negara dan akan menghasilkan kinerja yang lebih
baik lagi dari auditor pemerintah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan terdapat
yang diikuti oleh seorang auditor pemerintah sesuai dengan profesinya akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ida
Bagus Satwika Adhi Nugraha dan I Wayan Ramantha (2015) yang menyatakan
bahwa pelatihan auditor berpengaruh terhadap kinerja auditor pada kantor akuntan
berkelanjutan yang dilakukan oleh seorang auitor bisa meningkatkan mutu dari
oleh Dies Pra Ayura (2013) yang menghasilkan tidak berpengaruhnya pendidikan
pengaruh Etika Profesi Terhadap Hasil Kinerja Auditor Pemerintah, dapat dilihat
Tabel 4.17
Hasil Pengujian Hipotesis Ketiga
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Etika Profesi (X3) 0.212 2.524 2,035 0.018 Berpengaruh
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan tabel 4.17, diperoleh nilai thitung sebesar 2.524 dan ttabel sebesar
2,035. Serta Pvalue sebesar 0,18< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih kecil
dari nilai alpa 0.05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis ketiga yang
pemerintah. Dari hipotesis ketiga ini artinya, dengan mematuhi etika profesi yang
sesuai dengan SPKN maka akan meningkatkan hasil kinerja auditor pemeritah.
Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah norma-norma
yang harus dipatuhi oleh setiap anggota Badan Pemeriksa Keuangan, Pemeriksa, dan
BPK RI dalam melakukan aktifitasnya mengacu pada praturan BPK RI Nomor 2 Tahun
2011 Mengenai Kode etik Badan Pemeriksaan Keuangan yang terdiri dari tiga nilai dasar
Kode Etik yaitu indepedensi, integritas, dan profesionalisme. Kode Etik ini merupakan
norma-norma yang harus dipenuhi oleh setiap anggota BPK, Pemeriksaan Pelaksanaan
BPK lainnya selama menjalankan tugasnya untuk menjaga martabat, kehormatan dan
citra dan kreadibilitas Badan Pemeriksa Keuangan/ BPK. Dengan menjalankan dan
memgang teguh etika profesi oleh seorang auditor pemerintah tentu akan lebih
meningkatkan kualitas profesi dan kinerjanya dalam memeriksa keuangan negara dan
akan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi dari auditor pemerintah tersebut.
mempengaruhi hasil dari kinerja auditor pemerintah yang lebih baik dan dapat
dipertanggung jawabkan.
positif terhadap kinerja auditor yaitu hasil dari penelitian yag dilakukan oleh Ida
Bagus Satwika Adhi Nugraha dan I wayan Ramantha (2015) sejalan dan memiliki
hasil yang sama dengan Kadek Candra Dwi Cahyani, Gst Ayu Purnamawati dan
Nyoman Trisna Herawati (2015) yang menyatakan bahwa etos kerja berpengaruh
terhadap hasil dari kinerja auditor. Sementara penelitian yang dilakukan oleh Nila
Agustia (2014) dan Yuskar dan Selly Devisia (2011) menghasilkan bahwa etika
profesi tidak berpengaruh positif serta tidak memiliki dampak langsung terhadap
Tabel 4.18
Hasil Pengujian Hipotesis Keempat
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Budaya Organisasi
(X4) 0.163 1.511 2,035 0.433 Berpengaruh
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan tabel 4.18, diperoleh nilai thitung sebesar 1.511 dan ttabel sebesar
2,035. Serta Pvalue sebesar 0,433< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih kecil
dari nilai alpa 0.05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis keempat yang
organisasi yang baik maka akan meningkatkan hasil kinerja auditor pemeritah
cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan mempengaruhi
cara mereka bertindak (Robbins, 2008). Budaya organisasi juga membentuk dan
cara individu untuk merespons dan menafsirkan segala situasi dan permasalahan
yang terjadi di dalam organisasi. Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran
mendukung strategi organisasi, dan bila budaya organisasi dapat menjawab atau
mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Dengan memiliki budaya
organisasi yang baik bagi seorang auditor pemerintah tentu akan lebih meningkatkan
kualitas profesi dan kinerjanya dalam memeriksa keuangan negara dan akan
menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi dari auditor pemerintah tersebut. Sehingga
auditor, bahwa budaya dalam suatu organisasi mempunyai nilai tinggi yang dianut
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuskar
dan Selly Devisia (2011) dan Nilla Sekarsari (2014) yang menyatakan bahwa
hasil yang tidak mendukung dengan Penelitian yang dilakukan Sri Trisnaningsih
auditor. Namun penelitian ini sejalan dengan Yuskar dan Selly Devisia (2011) dan
Tabel 4.19
Hasil Pengujian Hipotesis Kelima
Variabel Beta thitung ttabel Sig Keterangan
Independen
Pemahaman Good
Governance (X5) 0.358 2.116 3,051 0.005 Berpengaruh
a. Dependent Variable: Kinerja Auditor
Sumber: Data Olahan, 2017
Berdasarkan tabel 4.19, diperoleh nilai thitung sebesar 2.116 dan ttabel sebesar
2,035. Serta Pvalue sebesar 0,042< 0,05. Karena thitung > ttabel dan nilai Pvalue lebih kecil
dari nilai alpa 0.05, maka hasil penelitian ini menerima hipotesis kelima yang
terhadap hasil kinierja auditor pemerintah. Dari hipotesis kelima ini artinya,
dengan memiliki pemahaman good governance yang baik dan sesuai dengan
tujuan profesi dari seorang auditor pemerintah tentu akan dapat meningkatkan
secara tepat, terutama untuk memperoleh karakter Auditor yang kuat dalam
yang dinyatakan: Keuangan negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan
pemahaman good governance yang baik bagi seorang auditor pemerintah tentu akan
lebih meningkatkan kualitas profesi dan kinerjanya dalam memeriksa keuangan negara
dan akan menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi dari auditor pemerintah tersebut.
terhadap kinerja seorang auditor adalah membuat meningkatnya hasil kinerja yang
lebih baik bagi seorang auditor, jika pemahaman good governance ini diterapkan
secara baik dan benar akan dapat mempempengaruhi hasil dari kinerja yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Elya
Wati, Lismawati, dan Nila Aprillia (2010) dan Nilla Sekarsari yang menyatakan
kinerja seorang auditor adalah membuat meningkatnya kualitas kinerja yang lebih
baik bagi seorang auditor. Namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Sri Trianingsih (2007) dan Yuskar dan Selly Devisia dalam penelitiannya