No Kriteria Jumlah
.
1. Perusahaan Sektor Teknologi yang terdaftar di Bursa Efek 15
Indonesia (BEI) periode 2017-2022 secara berturut-turut
2. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan secara (3)
lengkap dan memiliki data yang digunakan dalam analisis
lanjutan
3. Perusahaan yang tidak menyajikan laporan keuangan (2)
periode 2017-2022 dengan mata uang rupiah
Jumlah perusahaan sampel 10
Jumlah data yang diolah periode pengamatan 6 tahun (2017- 60
2022)
Sumber: Data Sekunder diolah tahun 2023
Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Asset Turn Over (ATO), jumlah
saham yang beredar dan harga per lembar saham. Adapun daftar perusahaan
yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.
ROA, ROE, dan ATO, serta variabel nilai perusahaan. Adapun statistik
maksimum 5,740% adalah PT. Kioson Komersial Indonesia Tbk tahun 2022.
2017.
maksimum 6,440; nilai rata-rata 1,94535 dan standar deviasi 1,743593. Nilai
(ATO) minimum 0,001 adalah PT. Anabatic Technologies Tbk tahun 2018.
maksimum 4,690; nilai rata-rata 1,25883 dan standar deviasi 1,315005. Nilai
minimum 0,010 adalah PT. Hansel Devest Indonesia Tbk tahun 2020 dan PT.
NFC Indonesia Tbk tahun 2019. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan
maksimum 4,690 adalah PT. Kresna Graha Investama Tbk tahun 2017.
berikut:
model EVAIC→ROA adalah 0,200 > 0,05, maka hasil analisis menunjukkan
residual terdistribusi secara normal. Namun, pada model lainnya Asymp Sig
(2-tailed) adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka hasil analisis menunjukkan
Oleh kerena itu, untuk memenuhi kriteria uji normalitas maka dapat
variabel dalam bentuk Log10 dan SQRT. Berikut hasil uji normalitas setelah
tabel 4.4 menunjukkan bahwa Asymp Sig (2-tailed) > 0,05, maka dapat
terpenuhi.
regresi terjadi tidak sama (konstan). Dimana menguji apakah dalam model
Berdasarkan hasil pengujian (sig.) adalah lebih besar dari 0,05, maka dapat
sebuah model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode
semua model berada di antara du dan 4-du (du < DW < 4-du). Dengan
autokorelasi.
4.3.1.4 Uji Multikolinearitas
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 4.6 bahwa nilai tolerance
pada ketujuh model lebih besar dari 0,1000 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
(Ghozali,2018).
(EVAIC) pada variabel dependen yaitu kinerja keuangan (ROA, ROE, dan
ATO). Hasil output uji hipotesis antara EVAIC terhadap kinerja keuangan
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Std.
Model B Coefficients t Sig.
Error
Beta
(Constant) 1,078 0,539 2,000 0,050
EVAIC 0,009 0,044 0,026 0,199 0,843
Dependent Variable: ROA
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Std.
Model B Coefficients t Sig.
Error
Beta
(Constant) 2,525 1,148 2,200 0,032
EVAIC 0,032 0,094 0,044 0,334 0,740
Dependent Variable: ROE
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Std.
Model B Coefficients t Sig.
Error
Beta
(Constant) 1,486 0,577 2,573 0,013
EVAIC 0,041 0,048 0,113 0,865 0,391
Dependent Variable: ATO
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
Berikut adalah interpretasi dari nilai koefisien regresi di atas:
ROE, ATO) pada variabel dependen nilai perusahaan (Tobin’s Q). Hasil
berikut:
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Std.
Model B Coefficients t Sig.
Error
Beta
(Constant) 0,918 0,278 3,301 0,002
ROA 0,272 0,142 0,335 1,918 0,060
ATO 0,173 0,103 0,230 1,680 0,099
ROE -0,110 0,062 -0,289 -1,762 0,084
Dependent Variable: Tobin’s Q
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
Berikut adalah interpretasi dari nilai koefisien regresi di atas:
perusahaan.
(EVAIC) pada variabel dependen nilai perusahaan (Tobin’s Q). Hasil ouput
uji hipotesis pada EVAIC terhadap Tobin’s Q dan Kinerja Keuangan terhadap
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Std. d
Model B T Sig.
Error Coefficients
Beta
(Constant) 1,872 0,430 4,359 0,000
EVAIC -0,055 0,035 -0,200 -1,552 0,126
Dependent Variable: Tobin’s Q
Sumber: SPSS 22 (Data Diolah 2023)
Berikut adalah interpretasi dari nilai koefisien regresi di atas:
lainnya.
kinerja keuangan (ROA, ROE, ATO). Hasil ouput uji hipotesis pada EVAIC
ATO
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Standardize t Sig.
Error d
Coefficients
Beta
(Constant) 1,557 0,433 3,599 0,001
EVAIC -0,062 0,033 -0,226 -1,898 0,063
ROA 0,256 0,139 0,315 1,839 0,071
ATO 0,198 0,102 0,263 1,951 0,056
ROE -0,101 0,061 -0,265 -1,650 0,105
Dependent Variable: Tobin’s Q
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
Berikut adalah interpretasi nilai koefisien regresi di atas:
variabel konstan.
Uji ini dilakukan untuk mengukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam
menaksir nilai aktual secara statistik. Model ini dapat menunjukkan apakah
menunjukkan lebih kecil dari 0,05, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa
Hasil signifikansi menunjukkan lebih besar dari 0,05. Maka hasil pengujian
menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
Model R Square
EVAIC → ROA 0,001
EVAIC → ROE 0,002
EVAIC → ATO 0,013
Kinerja Keuangan → Tobin’s Q 0,185
EVAIC → Tobin’s Q 0,040
EVAIC → Kinerja Keuangan → Tobin’s Q 0,235
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
adalah EVAIC terhadap ROA sebesar 0,001 atau 0,1%, EVAIC terhadap
ROE sebesar 0,002 atau 0,2% dan EVAIC terhadap ATO sebesar 0,013 atau
terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) adalah sebesar 0,185 atau 18,5%. Hal
lain yang tidak terdapat dalam penelitian. Pada model 3 menyatakan bahwa
0,040 atau 4%. Hal ini mengidentifikasi bahwa nilai perusahaan (Tobin’s Q)
ini.
pada hipotesis 1, 2, dan 3 menggunakan t-test atau Uji t dan untuk hipotesis 4
4.4.1 Uji t
(Ghozali, 2011). Penelitian ini menghasilkan informasi dua arah (two tailed)
value menjadi 0,05/2= 0,025. Adapun hasil uji t adalah sebagai berikut:
Model t Sig.
EVAIC → ROA 0,199 0,843
EVAIC → ROE 0,334 0,740
EVAIC → ATO 0,865 0,391
ROA → Tobin’s Q 1,918 0,060
ROE → Tobin’s Q -1,762 0,084
ATO → Tobin’s Q 1,680 0,099
EVAIC → Tobin’s Q -1,552 0,126
Sumber: SPSS 22 (Data diolah 2023)
Capital dan nilai perusahaan (Tobin’s Q). Adapun hasil uji sobel adalah
sebagai berikut:
hitung 0,203;(-0,333);0,441 yang artinya lebih kecil dari t tabel < 2,001 dan ρ
value > 0,025 sehingga Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
ataupun ATO.
sebagai berikut:
a) Nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) harus lebih besar dari 0,5 atau nilai
e) Melihat nilai loading factor atau lambda value (λ). Loading factor ini
membentuk variabel dan jika nilai loading factor ≤ 0,4 atribut tersebut
nilai KMO belum mencukupi karena nilainya kurang dari 0,5. Namun hasil
Adequacy (MSA).
tidak untuk dianalisis dan tidak dikeluarkan dalam pengujian. Adapun nilai
MSA pada anti image correlation dapat dilihat pada tabel 4.15.
dari 0,5. Hal ini menunjukkan variabel tidak dapat diprediksi. Namun,
dapat diuji ulang dengan mengeluarkan variabel dengan nilai MSA terkecil
yaitu 0,500 dan tingkat signifikansi 0,000. Maka dapat disimpulkan syarat
KMO dan Bartlett’s Test sudah terpenuhi. Selanjutnya, melihat nilai MSA.
ROA ROE
Anti-image ROA .612 -.381
Covariance ROE -.381 .612
a
Anti-image ROA .500 -.623
Correlation ROE -.623 .500a
a. Measures of Sampling Adequacy (MSA)
c. Communalities
variabel mana yang memiliki MSA > 0,5 sehingga dapat dilakukan
memenuhi syarat communalities karena memiliki nilai lebih besar dari 0,5.
variabel memiliki nilai lebih dari 50%, maka dapat disimpulkan bahwa
d. Eigenvalue
yang terbentuk, yakni dapat dilihat dari nilai eigenvalue. Untuk memenuhi
syarat, hanya satu faktor atau komponen saja yang mempunyai nilai
eigenvalue nya lebih dari 1. Maka nilai total yang akan diambil adalah
terbentuk.
tersebut ≥ 0,4 yaitu 0,901, maka dapat disertakan dalam model sebagai 1
faktor. Dengan demikian, variabel ROA dan ROE menjadi 1 faktor yang
baru.
profitability minimum -4,92% adalah PT. Kresna Graha Investama Tbk tahun
maksimum 6,440; nilai rata-rata 1,94535 dan standar deviasi 1,743593. Nilai
maksimum 4,690; nilai rata-rata 1,25883 dan standar deviasi 1,315005. Nilai
minimum 0,010 adalah PT. Hansel Devest Indonesia Tbk tahun 2020 dan PT.
NFC Indonesia Tbk tahun 2019. Perusahaan yang memiliki nilai perusahaan
maksimum 4,690 adalah PT. Kresna Graha Investama Tbk tahun 2017.
berikut:
karena itu, untuk memenuhi kriteria uji normalitas maka dapat dilakukan
suatu transformasi variabel dalam bentuk SQRT. Berikut hasil uji normalitas
4.23 menunjukkan bahwa Asymp Sig (2-tailed) > 0,05, maka dapat
terpenuhi.
regresi terjadi tidak sama (konstan). Dimana menguji apakah dalam model
Berdasarkan hasil pengujian adalah lebih besar dari 0,05, maka dapat
semua model berada di antara du dan 4-du (du < DW < 4-du). Dengan
autokorelasi.
pada ketujuh model lebih besar dari 0,1000 dan nilai VIF lebih kecil dari 10.
(Ghozali,2018).
(EVAIC) pada variabel dependen yaitu kinerja keuangan (ROA, ROE, dan
ATO). Hasil output uji hipotesis antara EVAIC terhadap kinerja keuangan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
(Profitability dan ATO) pada variabel dependen nilai perusahaan (Tobin’s Q).
Hasil ouput uji hipotesis pada Kinerja Keuangan terhadap Tobin’s Q sebagai
berikut:
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Std. d
Model B t Sig.
Error Coefficients
Beta
(Constant) 0,756 0,273 2,766 0,008
Profitability -0,005 0,035 -0,018 -0,144 0,886
ATO 0,269 0,094 0,357 2,868 0,006
a. Dependent Variable: Tobin’s Q
Sumber: SPSS 22 (Data Diolah 2023)
(EVAIC) pada variabel dependen nilai perusahaan (Tobin’s Q). Hasil ouput
uji hipotesis pada EVAIC terhadap Tobin’s Q dan Kinerja Keuangan terhadap
Unstandardized
Coefficients
Standardize
Std. d
Model B T Sig.
Error Coefficients
Beta
(Constant) 1,872 0,430 4,359 0,000
EVAIC -0,055 0,035 -0,200 -1,552 0,126
Dependent Variable: Tobin’s Q
Sumber: SPSS 22 (Data Diolah 2023)
Berikut adalah interpretasi dari nilai koefisien regresi di atas:
lainnya.
kinerja keuangan (Profitability dan ATO). Hasil ouput uji hipotesis pada
ATO
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
variabel konstan.
Uji ini dilakukan untuk megukur ketepatan fungsi regresi sampel dalam
menaksir nilai aktual secara statistik. Model ini dapat menunjukkan apakah
Berdasarkan hasil pada tabel 4.31 menunjukkan bahwa pada model 1, yaitu
Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai signifikansi > 0,05 Hasil pengujian
ATO.
menunjukkan lebih kecil dari 0,05, maka hasil tersebut menunjukkan bahwa
Hasil signifikansi menunjukkan lebih besar dari 0,05. Maka hasil pengujian
menunjukkan lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
Model R Square
EVAIC → Profitability 0,002
EVAIC → ATO 0,013
Kinerja Keuangan → Tobin’s Q 0,126
EVAIC → Tobin’s Q 0,040
EVAIC → Kinerja Keuangan → Tobin’s Q 0,184
Sumber: SPSS 22 (Data Diolah 2023)
adalah EVAIC terhadap Profitability sebesar 0,002 atau 0,2%, EVAIC dan
EVAIC terhadap ATO sebesar 0,013 atau 1,3%. Hal ini menunjukkan bahwa
sedangkan sisanya 98,5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak terdapat
dalam penelitian.
Pada model ke 2 menyatakan bahwa nilai R-Squared kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan (Tobin’s Q) adalah sebesar 0,126 atau 12,6%. Hal
lain yang tidak terdapat dalam penelitian. Pada model 3 menyatakan bahwa
0,040 atau 4%. Hal ini mengidentifikasi bahwa nilai perusahaan (Tobin’s Q)
untuk 81,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdapat dalam penelitian
ini.
pada hipotesis 1,2, dan 3 menggunakan t-test atau Uji t, sedangkan hipotesis 4
4.8.1 Uji t
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel
kinerja keuangan yang diukur dengan ATO berpengaruh secara positif dan
Berdasarkan hasil uji sobel pada tabel 4.34 menunjukkan bahwa nilai T-
statistik lebih kecil dari T-tabel yaitu 2,001 dan ρ value lebih besar dari 0,025.
peningkatan terhadap kinerja keuangan. Hasil ini didukung oleh data hasil
penilaian pada nilai koefisien dan nilai t-statistik yang menunjukkan nilai
tetapi laba bersih tidak menunjukkan perubahan yang berarti. Hasil penelitian
ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sahru I S (2019) yang
nilai perusahaan.
Profitabilitas. Hal ini dapat menjadi catatan bagi perusahaan untuk selalu
Hasil penelitian ini tidak sejalan penelitian yang dilakukan oleh Putri
peningkatan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini didukung oleh data hasil
penelitian pada nilai koefisien dan nilai t-statistik yang menunjukkan lebih
Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Putri
yang diperoleh lebih besar dari 0,025. Hal ini menyatakan bahwa Intellectual
penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sari
intervening antara Intellecctual Capital dan nilai perusahaan. Namun, haisl ini
antara Intellectual Capital dan Nilai Perusahaan. Hal ini terjadi karena pasar
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2022. Dari data dan analisis yang telah
laba bersih yang lebih besar daripada biaya usaha yang harus
dikeluarkan perusahaan.
2. Kinerja keuangan yang diukur dengan Profitability tidak
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
Intellectual Capital yang terdapat di dalam perusahaan harus dapat
profitabilitas perusahaan.
sedemikian rupa, akan tetapi masih terdapat keterbatasan dalam penelitian ini
yaitu, sumber data yang digunakan merupakan data sekunder yang pengisian
5.4 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat
lingkup penelitian pada sektor lain untuk pengembangan penelitian yang lebih
baik.
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
INTERVENING
By:
Rini Indriani 2
ABSTRAK
untuk beralih dari bisnis berbasis tenaga kerja ke bisnis pengetahuan. Oleh karena
perusahaan sektor teknologi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2017-
2022. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari publikasi
laporan keuangan oleh BEI dan web perusahaan. metode analasis yang digunakan
adalah analisis regresi dan uji sobel. Hasil penelitian menunjukkan secara
INTERVENING
By:
Rini Indriani 2
ABSTRACT
for the company so that it can compete in a competitive business. This study
aims to examine the effect of Intellectual Capital on firm value through
companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2017-2022 period.
The data used is secondary data derived from the publication of financial
reports by the IDX and the company's website. The analytical method used is
regression analysis and Sobel test. The results of the study show that