Anda di halaman 1dari 14

PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT FRAUD)


DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

Disusun Oleh : Gerhard Marchus Josafat


NIM 1405151062
Perilaku kecurangan atas laporan keuangan terjadi di Indonesia,
pada tahun 2005, PT. Sari Husada diduga melakukan
pelanggaran pasal 91 dalam perdagangan saham. PT. Sari
Husada dikenai sanksi administratif dan perintah untuk melakukan
tindakan tertentu dalam bentuk denda kepada komisaris dan
direksi perusahaan.

Tidak hanya di Indonesia, pada Juli 2015, kasus kecurangan


laporan keuangan juga terjadi di Jepang tepatnya Toshiba
Corporation. Toshiba terbukti telah melakukan penggelembungan
laba sebesar ¥ 151.8 milyar atau sekitar US$ 1,22 miliar (setara
dengan Rp 15,85 triliun). Kasus ini juga berimbas pada
mundurnya para jajaran CEO Toshiba

Pada tahun 2017, British Telecom melakukan fraud akuntansi di


salah satu lini usahanya di Italia. British Telecom melakukan inflasi
(peningkatan) laba perusahaan selama beberapa tahun. Dampak
dari fraud penggelembungan laba ini menyebabkan British
Telecom harus menurunkan GBP 530 juta dan memotong
proyeksi arus kas selama tahun ini sebesar GBP 500 juta. Kasus
ini juga berimbas pada mundurnya para petinggi British Telecom
dan juga dipaksa mengembalikan bonus yang telah didapatkan.
Apakah variabel financial stability berpengaruh
01
terhadap financial statement fraud?

Apakah variabel external pressure berpengaruh


02
terhadap financial statement fraud?

Apakah variabel personal financial need


03
berpengaruh terhadap financial statement fraud?

Apakah variabel financial targets berpengaruh


04
terhadap financial statement fraud?

Apakah variabel nature of industry berpengaruh


05
terhadap financial statement fraud?

Apakah variabel ineffective monitoring


06
berpengaruh terhadap financial statement fraud?
Apakah variabel rationalization berpengaruh
07
terhadap financial statement fraud?
TUJUAN PENELITIAN

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai


variabel financial stability berpengaruh terhadap
financial statement fraud

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai


variabel external pressure berpengaruh terhadap
financial statement fraud

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai


variabel personal financial need berpengaruh
terhadap financial statement fraud
LANJUTAN…

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai variabel financial


targets berpengaruh terhadapat financial statement fraud

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai variabel nature of


industry berpengaruh terhadap financial statement fraud

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai variabel ineffective


monitoring berpengaruh terhadap financial statement fraud

Untuk memperoleh bukti empiris mengenai variabel


rationalization berpengaruh terhadap financial statement fraud
Financial Stability berpengaruh
terhadap Financial Statement Fraud

External Pressure berpengaruh


terhadap Financial Statement Fraud

Personal Financial Need berpengaruh


terhadap Financial Statement Fraud
Financial Targets berpengaruh terhadap
Financial Statement Fraud

Nature of Industry berpengaruh terhadap


Financial Statement Fraud

Ineffective Monitoring berpengaruh


terhadap Financial Statement Fraud

Rationalization berpengaruh terhadap


Financial Statement Fraud
OBJEK PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN
METODE PENELITIAN
DATA

OPERASIONALISASI VARIABEL
TEKNIK ANALISIS DATA

POPULASI DAN SAMPEL

JENIS DAN SUMBER DATA


OPERASIONALISASI
VARIABEL
Variabel Proksi Pengukuran
Dependen
Kecurangan Manajemen 1. Menghitung discretionary accruals (DA)
Laporan Keuangan Laba DAi,t = a + bPARTi,t + εi,t

2. Mengajukan asumsi standar dari OLS, estimator OLS yaitu b


dinotasikan dengan bˆ
SE(bˆ) = Sε/[ (n-1)SPART]
3. Proksi dari akrual diskresioner (DAP)
DAPit = (DAit – µit) +it
4. DAP disubstitusikan terhadap DA
DAPit = a + bPARTit + (-µit + it + εit)
5. estimator OLS b yang diperoleh dari meregresikan DAP terhadap
PART dinotasikan dengan b ~
E(b ~ ) – b = β(-µ + )PART
6. Menghitung standar eror b ~
SE(b ~ ) = SE (bˆ)(1-r 2 (-µ + )(PART)) / ((1-r 2 (DAP)(-µ + )(PART))
7. substitusikan hasilnya ke dalam persamaan modal kerja akrual
(WA_ACC)
WA_ACCit = a + bPARTit + cPARTit + ∑kfkxk.i.t + eit
OPERASIONALISASI
VARIABEL

Variabel Independen Proksi Pengukuran

Pressure Financial Stability (Total Asset t – Total Asset t-1)


(ACHANGE) Total Asset t

External Pressure (total kas bersih yang dihasilkan dari hasil aktivitas
(FREEC) operasi–dividen kas-capital expenditurs)/total asset
Personal Financial Need Total saham yang dimilki orang dalam
(OSHIP) Total Saham Biasa Yang Beredar

Financial Target Net Income before extraordinary items t-1


(ROA) Total Asset t

Opportunity Nature Of Industry Penjualan dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa
(RPT) Total Penjualan

Ineffective Monitoring Jumlah anggota komite audit independen


(IND) Jumlah total komite audit
Rationalization Rationalization Kode 1 (satu) jika perusahaan melakukan
(∆CPA) perpindahan auditor, kode 0 (nol) jika tidak
melakukan perpindahan auditor.
Populasi dan Sampel

Populasi Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI


tahun 2012-2016 sejumlah 146 perusahaan

Pengambilan Sampel dengan Teknik


Sampel Purposive Sampling
Hasil dan Pembahasan
No Analisis Data Hasil
1 Uji Normalitas Hasil Pengujian menunjukkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) sebesar
2,00
2 Uji Multikolinieritas Financial Stability, nilai TOL 0,932 & VIF 1,073
External Pressure, nilai TOL 0,322 & VIF 3,104
Personal Finance Need, nilai TOL 0,923 & VIF 1,083
Financial Targets, nilai TOL 0,322 & VIF 3,106
Nature of Industry, nilai TOL 0,876 & VIF 1,141
Ineffective Monitoring, nilai TOL 0,873 & VIF 1,146
Rationalization, nilai TOL 0,848 & VIF 1,179
3 Uji Autokorelasi Hasil Pengujian Run Test menunjukkan nilai Asymp.Sig (2-tailed)
sebesar 1,000
4 Uji Heteroskedastisitas Hasil Pengujian, menunjukkan titik-titik tidak membentuk pola yang
jelas.
5. Analisis Statistik
Deskriptif

12
Hasil dan Pembahasan (lanjutan)

13

Anda mungkin juga menyukai