Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS

SOSIAL
INTRODUKSI

IDENTITAS SOSIAL
Pada umumnya identitas disandarkan pada
ciri yang bersifat alamiah, seperti jenis
kelamin atau identitas berbasis genetik
seperti ras.

Identitas jenis ini biasanya lebih


mudah dikenali secara fisik. Namun
ada pula identitas yang tidak
berangkat dari ciri-ciri alamiah,
90 %
namun karena dilekatkan secara
sosial seperti identitas berbasis
agama dan suku/etnis.
Dalam Kamus
Dalam KBBI, kata
Merriam-Webster
identitas identitas didefinisikan
mengandung sebagai kesamaan ciri-
pengertian “ciri- ciri antar beberapa

ciri, keadaan manusia serta ciri-ciri


yang membedakan
khusus seseorang,
manusia yang satu
atau jati diri.”
dengan yang lain.
Gagasan tentang identitas bahkan berkembang
tidak hanya berbasis Suku, Agama, Ras dan
Antargolongan (SARA). Identitas juga dapat
dikaitkan dengan ciri-ciri seperti gaya hidup,
keyakinan, bahkan orientasi seksual.

IDENTITAS SOSIAL

Dalam gaya hidup misalnya identitas ditemukan pada


kebiasaan makan yang melahirkan identitas vegan (tidak
memakan daging/vegetarian) atau bagi kalian yang
memiliki hobi bola biasanya teridentifikasi sebagai anggota
dari klub suporter.
Manusia sebagai
Manusia
mahluk yang berpikir
menjadi mahkluk
sebagaimana
yang terus menerus
dikatakan Aristoteles.
mencari identitas
Ketika berpikir,
dirinya. Kondisi
manusia
tersebut tidak terjadi
mempertanyakan
pada makhluk-
keberadaan atau
makhluk lainnya.
eksistensi dirinya.
Identitas Sebagai Wujud ditempatkan sebagai ciri-ciri yang
PEMBENTUKAN IDENTITAS
terbentuk. Ciri-ciri ini melekat sejak dari awal permulaan.
Menurut Stuart Hall (1990), Terbentuk secara alamiah. Ciri yang dimiliki bersama serta berada
pembentukan identitas dapat diteropong dalam diri banyak orang di mana mereka dipersatukan kesamaan
dalam dua cara pandang, yaitu identitas genetik, ikatan darah, sejarah dan leluhur.
sebagai wujud ( identity as being) dan
Sedangkan Identitas Sebagai Proses Menjadi dipahami sebagai
identitas sebagai proses menjadi ciri-ciri yang dibentuk melalui proses sosial. Pada tingkat
( identity as becaming ). kelompok identitas semacam ini mewujud dalam kesamaan ide,
gagasan, nilai, kebiasaan-kebiasaan baru yang menghasilkan
praktik-praktik kehidupan sosial baru.

20
Eric Fromm (1947), seorang pakar psiko-sosial
menyatakan identitas diri dapat dibedakan antara
satu individu dengan lainnya. Namun identitas diri
tidak dapat dilepaskan dari identitas sosial individu
dalam konteks komunitasnya. Selain sebagai makhluk
individual, manusia sekaligus juga mahkluk sosial.

IDENTITAS SOSIAL

Dalam membangun identitas dirinya, manusia tidak dapat


mengabaikan diri dari norma yang mengikat semua warga di
mana ia hidup. Identitas tersebut juga menentukan peran sosial
apa yang seharusnya dijalankan dalam masyarakat.

06
IDENTITAS SOSIAL

Identitas menjadi dasar bagi seseorang untuk


mengikatkan dirinya pada komunitas atau
kelompoknya. Ikatan tersebut memunculkan
kedekatan dengan orang-orang yang memiliki
kesamaan identitas.

Kelompok juga membuka diri bagi


individu-individu yang memilki
kesamaan identitas. Proses
90 %
membuka diri terhadap individu yang
memiliki kesamaan identitas inilah
yang dikenal dengan watak inklusif.

02
Eksklusifitas sangat Keragaman identitas di
rawan menyinggung Indonesia seharusnya
pihak lain yang tidak dipandang sebagai
sepaham dengannya. kekayaan identitas di
Pemikiran tersebut mana kekayaan tersebut
dapat memicu justru menjadi kekuatan

ketegangan antarpihak bangsa dalam menatap

yang dapat berujung masa depan yang


lebih baik.
konflik sosial.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai