Anda di halaman 1dari 12

POLITIK IDENTITAS

Identitas
• Jeffrey Week, Identitas adalah berkaitan dengan
belonging tentang persamaan dengan sejumlah orang
dan apa yang membedakan seseorang dengan orang
lain. Penekanannya disini adalah pentingnya identitas
bagi tiap individu maupun bagi suatu kelompok atau
komunitas.
• Nira Yuval dan Davis, Identitas merupakan bentuk-bentuk
khas narasi-narasi budaya yang menciptakan adanya
persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan di
antara diri kita dan orang lain, dan akan menafsirkan
posisi sosial kita.
• Stuart Hall, Identitas seseorang mengonstruksikan suatu
proses dialogis yg menandai batasan-batasan apa saja yg
mengenai dirinya dan apa saja yg membuatnya sama
atau berbeda dg yg lain.
• Secara mudahnya untuk memahami konsep identitas
ketika seseorang lahir maka dia memiliki identitas yang
bersifat fisik dan non fisik. Identitas fisiknya dilihat dari
jenis kelaminnya, atau ciri-ciri tubuh yang lain. Sedangkan
identitas non fisik adalah nama yang digunakan, juga
status yang ada pada keluarga saat dilahirkan.
Jenis Identitas
• Hank Johnston, Enrique Larana dan Joseph R. Gusfield
membagi identitas menjadi dua yaitu identitas individu
dan identitas kolektif.
1. Identitas Individu, individu merupakan mahluk yang
independen kedalam dirinya. Identitas individu berkaitan
dengan siapa dan dan diakui sebagai apa seseorang
dalam masyarakat terlepas dari ketergantungannya
dengan orang lain. Ketika bergabung dengan komunitas
sosial, seseorang bisa memiliki satu atau lebih identitas
individu. Identitas ini bisa diperoleh sejak lahir dan
melalui interaksi dengan sesama.
2. Identitas Kolektif, identitas ini muncul akibat adanya
interaksi yang terjadi antar individu di dalamnya.
Identitas kolektif ditandai dari kesungguhan invidu
dalam menjalin kerjasama dan membangun kedekatan
antar sesama.
• Ketika seseorang sadar akan ikatan kolektif, bahwa ada
faktor pengikat diri kita oleh suatu ikatan kolektif “memiliki
kesamaan atau berbagi kesamaan dengan orang lain”.
Dan pada saat yang bersamaan keberbedaan/keliyanan
“otherness”.
• Contoh istilah kesamaan ikatan kolektif : Wonge Dewe,
Wonge Dewek, Sekelik Ekham, Orang Kite, Orang Kita dll
• Klaim terhadap identitas merupakan kategori-kategori
pembedaan kolektivitas. Kategori pembeda kolektivitas
dapat ditemui di dalam struktur kelas, gender dan
seksualitas, orientasi budaya, bahkan dalam bentuk gaya
hidup, seperti bentuk-bentuk konsumsi.
• Bahkan, klaim kolektivitas terbaru bersifat lintas kelas,
ras, etnis, atau agama; misal kelompok homoseksual.
Atau, melalui diskursus politik-kebudayaan, sehingga
muncul sebutan kaum liberal, kaum fundamentalis,kaum
radikal, dan lain- lain.
• Pihak lain yg berada di luar ikatan kolektif atau berada
pada ikatan kolektif yang berbeda dianggap sebagai pihak
lain, liyan (the other), yang bukan bagian dari kita.
• Istilah pembeda ikatan kolektif : Wong Liya, Wong Njaba,
Kecebong, Kampret, Kaum Bumi Datar dll.
• Efek identitas kolektif (collective identity):
a. Sterotyping (pelabelan)
b. Communal violence
c. Penciptaan “sub-sub bangsa” berdasarkan sex, ras,
warna kulit
d. Penciptaan kesenjangan sosial
• Sterotyping (pelabelan), jarak sosial, dan diskriminasi ---
prasangka sosial
• Prasangka adalah sikap positif atau negatif berdasarkan
sterotip tentang anggota kelompok tertentu (Johnson,
dalam Liliweri, 200.)
• Prasangka adalah antipati berdasarkan generalisasi yang
salah atau generalisasi yg tidak luwes (Gordon Allpant,
dalam Liliweri, 200.)
Identitas dalam Sosiologi dan Politik
• Setyaningrum dibagi menjadi dua, identitas sosial dan
identitas politik (nasionalitas dan kewarganegaraan).
1. Identitas sosial menentukkan posisi subjek didalam
relasi atau interaksi sosialnya.
2. Identitas politik menentukkan posisi subjek di dalam
suatu komunitas melalui suatu rasa kepemilikan dan
sekaligus menandai posisi subjek yang lain di dalam
suatu pembedaan. (Politisi,Tokoh Masyarakat, Tokoh
Agama, Pejabat Negara, WN Biasa dll)
Pendekatan dalam pembentuk identitas
1. Primodialisme, identitas kolektif sebagai given atau
turun temurun.
2. Konstruktivisme, identitas sebagai sesuatu yang
dibentuk dan hasil dari proses sosial yang komplek.
3. Instrumentalisme, identitas merupakan sesuatu yang
dikonstruksikan untuk kepentingan elit dan lebih
menekankan pada aspek kekuasaan. hasil mobilisasi
dan manipulasi.
Politik Identitas
• Ubed Abdillah, Politik identitas merupakan konsep baru
dalam kajian ilmu politik, politik identitas adalah nama lain
dari biopolitik dan politik perbedaan. Biopolitik
mendasarkan diri pada perbedaan-perbedaan yang timbul
dari perbedaan tubuh, dalam filsafat sebenarnya wacana
ini sudah lama muncul, namun penerapannya dalam
kajian ilmu politik mengemuka setelah disimposiukan
dalan pertemuan internasional Ilmuwan Politik di wina
Austria.
• Politik identitas (Identity politics or politics of identity):
mekanisme politik pengorganisasian identitas (sosial &
politik) sbg sumber daya & sarana politik– Ari
Setyaningrum.
• Praktek politik yg berbasiskan kelompok, yg merupakan
kontras dr praktek politik yg berbasis kepentingan
(interest)– Daniel Sparinga
• Politisasi identitas
Ketika identitas digunakan untuk kepentingan selain
kepentingan komunitas.
• Contoh menggunakan identitas untuk mendapatkan
pengaruh, jabatan, dukungan, dll.

Anda mungkin juga menyukai