Anda di halaman 1dari 73

BELAJAR BERSAMA

PENDIDIKAN PANCASILA
SEMESTER GENAP
1. BHINEKA TUNGGAL IKA
✓ Mengidentifikasi Identitas Individu dan Identitas Kelompok
✓ Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman Identitas
✓ Kolaborasi Antarbudaya di Indonesia
✓ Pertukaran Budaya di Pentas Global
✓ Belajar dari Kekayaan Tradisi
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia
✓ Paham Kebangsaan, Nasionalisme, dan Menjaga NKRI
✓NKRI dan Kedaulatan Wilayah
✓Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia
Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan apa yang dimaksud identitas, baik pada
aspek jenis identitas maupun pembentukannya dan juga mampu memberilkan
contoh tentang masing-masing jenis identitas dan mengaitkan konsep identitas
tersebut dalam Pancasila.

1. Jenis dan Pembentukan Identitas

2. Pancasila Sebagai Identitas Bangsa


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jati diri diartikan sebagai keadaan
khusus seseorang. Kata lain dari jati diri adalah identitas.
Tidak hanya melekat pada benda, seseorang atau individu, identitas juga menempel
pada sebuah komunitas serta kelompok. Sebuah kelompok yang memiliki kekhasan
atau jati diri, menjadikannya berbeda dengan komunitas lainnya.
Ada 2 pendapat besar tentang bagaimana identitas itu terbentuk.
2 pendapat tentang bagaimana
identitas itu terbentuk

identitas itu sebuah gifted atau Identitas sebagai hasil dari sebuah
pemberian. desain atau rekayasa

Identitas ini berhubungan erat


Identitas ini yang menempel secara
dengan aspek budaya, social,
alamiah pada seseorang
ekonomi dll
Dasar negara adalah identitas yang
Ciri-ciri fisik seperti berkulit putih,
dibentuk oleh elemen yang ada
bermata biru, bermabut keriting dll
didalamnya
A. Identitas Individu yang Alami
Saat ada bayi yang baru lahir, pertama tama yang kita kenali tentu saja ciri-ciri
fisiknya. Warna kulit, jenis rambut, golongna darah, mata, hidung dll. Itu semua
adalah Sebagian ciri yang melekat pada bayi tersebut. Ciri fisik ini bisa kita sebut
sebagai karakter atau identitas yang bersifat genetis.

B. Indetitas yang terbentuk secara sosial


Selain karakter yang terbentuk secara alamiah, kita bisa mengenali jati diri
seseorang / individu karena hasil interaksinya dengan mereka yang ada di luar
dirinya. Dari interaksi itu, lahirlah identitas yang terbentuk sebuah hubungan
keseharian dengan identitas di luar dirinya. Terbentuk karena pekerjaan, jabatan
dipemerintah dll
C. Identitas Kelompok yang Alami
Selain melekat pada individu, ada juga identitas yang secara alamiah menjadi ciri
dari kelompok. Jadi dalam suatu kelompok, ada individu-individu yang menjadi
anggota dan meiliki ciri yang sama.

D. Identitas Kelompok yang Terbentuk Secara Sosial


Identitas alami + Identitas sosial + Identitas kelompok akan mewujudkan identitas
kelompok yang terbentuk secara social

Bangsa dan negara adalah sebuah kelompok social. Bangsa memiliki identitasnya
masing-masing. Begitu pun dengan negara. Dasar, symbol, Bahasa, lagu kebangsaan,
serta warna bendera menjadi salah satu penanda sebuah negara. Sebagai
kelompok, negara juga terbentuk secara social.
▪ Keragaman atau kebhinekaan adalah jati diri bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan dasar negara yang memayungi seklaigus menghargai keragaman
suku, bangsa dan agama masyarakat Indonesia

▪ Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia yang digali dari dasar tradisi
masyrakat. Ir. Soekarno mengatakan bahwa ia tidak menciptakan lima sila tersebut,
ia sebatas melakukan penggalian, hingga kemudian dirumuskankanlah lima
mutiara hidup itu

▪ Sebagai bangsa yang bercirikan Pancasila, maka lima prinsip tersebut harus
terinternalisasi dalam sikap dan perilaku. Kata Mohammad Hatta, Pancasila jangan
hanya menjadi amal dibibir saja, tetapi tertanam dalam hati dan tercermin dalam
amal perbuatan
1. Jelaskan proses sebuah identitas terbentuk ?

2. Jelaskan Jenis identitas individu dan identitas kelompok selain yang sudah

dicontohkan dalam materi pembelajaran ?


▪ 1. Proses sebuah identitas terbentuk yaitu:

▪ Setidaknya, ada dua pendapat besar tentang bagaimana proses sebuah identitas itu
terbentuk:

• Pertama, ada yang beranggapan bahwa identitas itu given atau terberi. Identitas, dalam
pandangan kelompok ini, merupakan sesuatu yang menempel secara alamiah pada
seseorang atau sebuah grup. Seseorang yang dilahirkan memiliki ciri fisik ter- tentu,
seperti berkulit putih, bermata biru, berambut keriting adalah contoh tentang bagaimana
kita memahami identitas dalam diri sebagai sesuatu yang alamiah.

• Kedua, identitas yang dipahami sebagai hasil dari sebuah desain atau rekayasa. Bangunan
identitas seperti ini bisa dilakukan dalam persinggungannya dengan aspek budaya, sosial,
ekonomi, dan lainnya. Berbeda halnya dengan identitas yang secara alamiah melekat pada
diri manusia, identitas atau jati diri dalam pengertian ini, ter- lahir sebagai hasil interaksi
sosial antarindividu atau antarkelompok. Jati diri sebuah bangsa adalah contoh bagaimana
identitas itu dirumuskan, bukan diberikan secara natural.
▪ 2. Jenis identitas individu dan identitas kelompok selain yang sudah dicontohkan dalam
materi pembelajaran yaitu:

▪ Jenis identitas individu:

• Identitas seksual, contohnya heteroseksual, gay, lesbian dan biseksual

• Identitas gender, contohnya laki-laki atau perempuan

• Identitas pribadi, contohnya nama, tanggal lahir, NIK, ciri-ciri, dan lain-lain

▪ Jenis identitas kelompok:

• Identitas Agama, contohnya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha atau Konghucu

• Identitas Suku, contohnya Jawa, Batak, Dayak dan lain sebagainya


Sikap untuk mengetahui, mengarahkan dan peduli diri sendiri atau orang lain

terhadap kondisi didalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan untuk

menyatukan jati diri,

Tujuan Pembelajaran : Mampu menggali dan membangun kesadaran bahwa ada

keragaman identitas yang dimiliki sebagai sebuah bangsa.

1. Mengenali dan menyadari keragaman


identitas
2. Menghargai keragaman identitas
Proses mengenali dan menyadari keragaman identitas :
1. Sebagai makhluk sosial, ciri yang melekat pada manusia adalah keinginan untuk
melakukan satu dengan yang lainnya. Interaksi sendiri berarti hubungan timbal
balik yang dilakukan baik antarindividu, antar kelompok maupun individu dengan
kelompok. Dalam interaksi, ada proses mempengaruhi tindakan kelompok atau
individu melalui sikap, aktivitas atau symbol tertentu. Orang akan mengenali yang
lain melalui proses interaksi.
2. Proses untuk mengenali yang lain, yang juga dilakukan oleh manusia dalam
kapasitasnya sebagai makhluk social bisa dijumpai melalui cara lain yaitu dengan
cara sosialisasi
▪ Dilakukan manusia dalam kapsitasnya sebagai makhluk sosial bisa dijumpai
melalui cara lain, yakni sosialisasi. Sosialisasi berarti penanaman atau penyebaran
nilai, adat, cara pandang atau pemahaman yang dilakukan oleh satu generasi
kepada generasi berikutnya dalam sebuah masyarakat

▪ Melalui sosialisasi, seseorang atau sebuah kelompok menunjukan nilai-nilai yang


dianutnya. Tujuannya bisa sebatas hanya mengenalkan atau bermaksud
mempengaruhi yang lain.
▪ Contoh cara menghargai keragaman identitas :
1. Saling menghormati orang yang berbeda suku dan agama
2. Membina kerukunan dengan tetangga / saling menghormati antar tetangga
3. Mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan golongan / pribadi
4. Menghindari sikap fanatisme terhadap suku sendiri
5. Belajar dan memperkenalkan suku dan budaya lainnya kepada masyarakat
dunia
6. Tidak membeda bedakan berdasarkan suku, agama, ras dan antargolongan
(SARA)
7. Membina kerukunan dalam kehidupan social
8. Menerima perbedaan antargolongan
▪ Dalam sebuah kelompok yang terdiri dari banyak individu, potensi munculnya
perbedaan persepsi sangatlah besar. Masing-masing orang memiliki nilai serta
pandangan yang menjadi identitasnya. Terhadap pandangan yang tidak sama itu,
kemampuan untuk bernegosiasi sangtalah penting. Satu anggota kelompok
dengan anggota lainnya, mencari titik temu agar ada satu identitas yang disepakati
sebagai jati diri kelompok.

▪ Begitu juga yang dilakukan oleh mereka yang ingin membentuk group atau
kelompok yang lebih besar, kelompok-kelompok kecil itu berunding untuk
menciptakan satu identitas yang bisa mewakili semuanya.
▪ Identitas yang menjadi ciri dari kelompok besar itu, bisa saja berasal dari nilai
sebuah kelompok kecil yang kemudian disepakati oelh semua kelompok, atau bisa
didapati dengan cara lain. Identitas itu betul-betul sesuatu yang baru, yang tidak
ada pada anggota kelompoknya.

▪ Terciptanya identitas kelompok, dengan demikian, mendapatkan pengaruh dari


mereka yang menjadi anggotanya. Identitas sebuah group merupakan hasil dari
rumusan dan kesepakatan yang diharapkan bisa menjadi media bagi kelompok
lain Ketika hendak mengenalinya.
Interaksi Sosial :
1. Interaksi Sosial Individu dengan Individu
- Saling menyapa dan menanyakan kabar Ketika berpapasan
- Pembeli dan pedagang melakukan tawar-menawar di pasar
2. Interaksi Sosial Indovidu dengan Kelompok
- Kepala Sekolah sedang memberikan amanat upacara kepada peserta upacara
- Seorang guru yang sedang mengajar dikelas
3. Interaksi Kelompok dengan Kelompok
- Pertandingan futsal antar kelas
- Debat terbuka antar calon pasangan anggota osis
▪ Disini kita bisa menarik dua hal penting, yaitu jati diri dan keberagaman atau
kebhinekaan.
▪ Mengapa kebhinekaan menjadi tema penting dalam kaitanya dengan masalah
identitas atau jati diri?
Kita perhatikan bagaimana sebuah kelompok terbangun. Jika ada 10 individu dalam
satu kelompok, itu berarti ada 10 cara pandang atau pendapat tentang apa dan
bagaimana menciptakan jati diri kelompok tersebut. Begitu pula Ketika 100
kelompok hendak menciptakan jati diri untuk satu kelompok besar. Kita akan
mendapati 100 jati diri yang sedang berkomunikasi tentang bagaimana
menciptakan identitas Bersama mereka.
10, 100, 1000 dst adalah representasi dari kebhinekaan atau kemajemukan.

Didunia ini, ada beragam identitas, baik identitas individu maupun kelompok.
Identitas yang tercipta secara alamiah atau dibentuk secara soisal. Keragaman
merupakan hukum alam yang harus disadari dan diterima oleh siapapun. Bangsa
Indonesia sedari awal telah menyadari akan hal ini. Kita hidup dalam keragaman,
tetapi ingin tetap berada dalam paying yang bisa mengayomi kebhinekaan. Inilah
hakikat dari semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
▪ Kesadaran tentang kebhinekaan, harus dilanjutkan oleh kehendak untuk
mengenali yang lain. Berkenalan dengan identitas lain diluar dirinya merupakan
cara terbaik Ketika kita hidup dengan mereka yang berbeda.

▪ Sebagaimana para pendiri bangsa yang menyadari bahwa Indonesia adalah


negara dengan keragaman budaya, agama, etnis/suku dan Bahasa, begitupun juga
yang harus dilakukan oleh generasi penerus.

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang.
Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya

Contoh budaya : Batik, Atraksi Debus di Banten, Kerapan Sapi di Madura


Etnis / suku adalah golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya
mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan
yang dianggap sama. (Suku)
Contoh etnis : Jawa, Sunda, Batak, Betawi

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan
▪ Kesadaran tentang kebhinekaan, harus dilanjutkan oleh kehendak untuk
mengenali yang lain. Berkenalan dengan identitas lain di luar dirinya merupakan
cara terbaik Ketika kita hidup dengan mereka yang berbeda.
▪ Coba diingat, Ketika awal masuk ke SMK, Sebagian besar teman-teman adalah
orang-orang baru, guru-guru yang mengajar juga baru, bahkan lingkungan
sekolah juga berbeda dengan situasi sebelumnya.

▪ Jika kita tak bersosialisasi dengan cara mengenal satu dengan yang lain, kita
seperti hidup seorang diri, meski faktanya ada banyak orang di sekeliling.
Karenanya kita harus berjumpa, berkenalan dan berinteraksi agar kebhinekaan
atau keragaman itu tak hanya sekadar ada dan diakui tapi juga saling dikenali.
▪ Menghargai keragaman adalah salah satu bentuk ketaatan kita pada hukum alam.
Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala keragaman identitas yang
melekat padanya. Menyadari dan menghormati keragaman, tak hanya sebagai cara
mengenali sesama tetapi juga memuliakan ciptaan Tuhan.
▪ Berapa jumlah suku bangsa, Bahasa dan suku di Indonesaia?
▪ Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia hingga tahun 2010, ada
1300-an lebih suku bangsa di Indonesia. Sementara, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemaritiman Pendidikan dan Kebudayaan ( Badan Bahasa
Kemendikbud) telah memetakan dan meverifikasi 718 Bahasa daerah di Indonesia.

▪ Agama yang dianut oleh penduduk Indonesia jumlahnya banyak. Islam, Kristen,
Katolik, Hidu, Budha dan Konghucu. Kita juga mengenal agama lokal seperti
parmalim, Sunda wiwitan, kaharingan, marapau dll

VIDEO
BAJU ADAT ACEH
BAJU ADAT JAWA BARAT / SUNDA
PRIA : Peukayan Linto Baro
Pangsi
WANITA : Peukayan Daro Baro
Sulawesi Selatan KALIMANTAN TIMUR
Baju Bodo Bulang Burai King

Madura
Pesa’an
Menambah Wawasan

▪ Parmalim merupakan kepercayaan asli Batak Toba. Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Parmalim adalah Debata
Mulajadi Nabolon. Dalam bahasa Batak Toba artinya: Tuhan Yang Maha Awal dan Maha Besar Dialah Tuhan yang
memiliki sifat Maha Pencipta, Maha Menjadikan, Mahakuasa dan Awal mula dari segala yang ada (Gultom 2008:4).
▪ Sunda Wiwitan adalah ajaran dengan unsur monoteisme purba, yang memiliki konsep di atas para pangersa dan
hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang
Kersa yang setara dengan Tuhan Yang Maha Esa
▪ Kaharingan adalah agama asli suku Dayak di Pulau Kalimantan. Agama Kaharingan sudah ada sejak lama di
Kalimantan bahkan sebelum agama-agama lainnya memasuki Kalimantan. agama yang tidak dimulai pada zaman
tertentu yang berasal dari dari Bahasa Sangiang dari kata Haring yang berarti kehidupan, Kaharingan adalah agama
yang dijadikan sebagai sumber kehidupan yang mengalirkan air suci kehidupan yang hidup dalam kuasa
Ranying Hatalla Langit.
▪ Agama Marapu adalah agama asli yang masih hidup dan dianut oleh orang Sumba di Pulau Sumba, Nusa
Tenggara Timur. Agama ini merupakan sistem keyakinan yang berdasarkan kepada pemujaan arwah-arwah leluhur.
Dalam bahasa Sumba, arwah-arwah leluhur disebut Marapu yang artinya adalah “yang dipertuan” atau “yang
dimuliakan”.
PARMALIM SUNDA WIWITAN
KAHARINGAN MARAPU
▪ Mereka mempraktikan adat serta tradisi yang berbeda satu dengan lainnya.
Bahasa yang dituturkan juga tidak sama. Keyakinan serta ajaran-ajaran yang dianut
pemeluknya hadir dalam doktrin serta ritual yang berlainan.

▪ Perbedaan-perbedaan ini adalah bagian dari kekayaan bangsa Indonesia yang


harus dihormati dan perlu dijaga. Salah satu ciri bangsa Indonsesa adalah
keberagaman yang dimilikinya. Tidak hanya sebagai ciri, kebudayaan yang
beragamitu adalah sekaligus jati diri bangsa Indoneia.
▪ Indonesia adalah negara yang memiliki dua identitas
1. Identitas yang bersifat primordial atau jati diri yang berkaitan dengan etnis,
suku, agama dan Bahasa
2. Identitas yang bersifat nasional. Jika dalam identitas primordial kita melihat
banyak sekali identitas, berbeda dengan identitas nasional. Dalam identitas
nasional, kita Bersama sama memiliki satu warna, satu identitas.

Dengan demikian, keunikan Indonesia terletak pada keragaman sekaligus


kesatuannya, Kergaman pada identitas kita yang bersifat primordial sementara
kesatuan dan persatuan terletak pada jati diri kita yang bersifat nasioanl.
▪ Identitas bersifat Primordial

pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik berupa

suku bangsa, kepercayaan, ras, adat-istiadat, daerah kelahiran, tradisi, adat istiadat,

kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertama.

▪ Identitas bersifat Nasional

kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang

membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam

kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter

khas suatu negara.


▪ Contoh Primordialisme Di Indonesia
• Adanya gerakan sosial separatis yang ingin memisahkan dan memerdekakan kelompoknya sendiri, seperti
misalnya GAM, OPM.
• Keberadaan suku baduy yang terus menjaga keutuhan dan kelestarian adatnya di tengah gempuran
perkembangan zaman.
• Masyarakat Indonesia yang bersikeras untuk mempertahankan budaya asli ketika diklaim oleh negara lain.
• Rasa cinta dan nasionalisme para suporter timnas Indonesia yang ditunjukkan ketika bertanding di level
internasional.

• Contoh Identitas Nasional


• Bendera Negara
• Bahasa Negara
• Lambang Negara
• Lagu Kebangsaan Negara video
• UUD 1945
Primordial 4
Primordial 1
Primordial 5
Primordial 2 FAKTOR
PEMBENTUK IDENTITAS
Primordial 6 NASIONAL
Primordial 3

Kemajemukan dari Primordial akan melandasi lahirnya factor pembentuk identitas nasional. Identitas nasional
terbentuk bukan karena sendirinya, tetapi melalui sebuah proses yang sudah disepakati. Salah satu prosesnya
melalui primodialisme.
Tugas besar yang membentang di hadapan kita sebagai sebuah bangsa yang besar
adalah :
1. Mengelola keragaman sebagai sebuah kekuatan yang saling mendukung satu
dengan lainnya
2. Mengingat dan menyadari eksistensi kita sebagai bangsa yang dicirikan oelh
kebhinekaan pada identitas kita yang bersifat primordial
3. Mengenali keragaman-keragaman
4. Menghargai setiap budaya, religi, suku serta Bahasa sebagai identitas
▪ Mengenali dan menyadari keragaman identitas
1. Menjumpai perbedaan
Pada setiap perjalanan yang dilakukan oleh siapapun (individu maupun kelompok), mereka akan
berjumpa perbedaan-perbedaan. Perjumpaan antara kebudayaan yang berbeda kemudian
mengharuskan adanya kesepakatan tentang bagaimana interaksi dibangun di antara mereka
2. Mengenali dan menyadari Perbedaan
Dalam perbedaan yang dijumpai tersebut, perlu sikap yang lebih dari sekadar mengenali dan
menyadari, yakni menghargai tradisi yang lain
3. Memiliki kebanggan atas jati diri
Meski kita memiliki kebanggan atas jati diri yang kita miliki, sikap tersebut tidak lantas
merendahkan identitas bangsa lain. Rasa hormat atas identitas sebagai sebuah bangsa yang
memilikiperadaban luhur adalah sikap wajar yang dimiliki. Namun bersamaan dengan sikap
bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki, harus juga ditunjukan penghormatan atas budaya
bangsa lain
▪ Bergaul dengan teman yang berbeda suku
▪ Memberikan pujian terhadap keindahan budaya suku bangsa lain
▪ Menyaksikan pertunjukan kesenian daerah lain
▪ Tidak menonjolkan dan merendahkan suku bangsa lain
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu menjelaskan Indonesia sebagai negara yang terbentuk dari keragaman
budaya.
2. Mampu mengidentifikasi pentingnya melakukan kolaborasi budaya yang ada di
Indonesia
3. Mampu memberikan respons atau kondisi dan keadaan tidak baik yang ada di
lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik

1. Indonesia sebagai produk kolaborasi


budaya

2. Mengikis prasangka
Indonesia adalah negara yang memayungi berbagai kebudayaan di dalamnya.
Kebhinekaan budaya difasilitasi dan dimajukan. Indonesia juga memfasilitasi segala
macam ragam kebudayaan yang berkolaborasi dari Sabang sampai Merauke.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan dari Aceh hingga Papua.

Kolaborasi adalah sebuah kerja sama yang dilakukan, baik individu maupun
kelompok. Kerja sama ini mendasarkan dirinya pada nilai yang disepakati,
komitmen yang dijaga serta keinginan unyuk menunjukan perbedaan latar
belakang. Budaya tidak menghalangi siapapun untuk bisa bekerja bersama-sama.

Komitmen adalah keadaan dimana seseorang menjalin hubungan keterikatan pada suatu hal.
Kebudayaan Indonesia tercermin pada sidang BPUPKI yang didalamnya dihadiri 70
anggota yang berlatarbelakang suku dan agama yang sama.

Tercermin dalam sidang itu, tidak hanya menghormati, kebudayaan-kebudayaan


yang ada, baik dalam sebuah negara maupun kebudayaan antar negara, sebaliknya
membangun sebuah kerja nyata yang menunjukan bagaimana perbedaan itu bisa
mendorong harmonisasi. Kolaborasi antar budaya bisa menjadi agenda berikutmya,
Keragaman adalah suatu kondisi masyarakat yang didalamnya terdapat perbedaan
diberbagai bidang, terutama suku, adat istiadat, ras, agama dan antar golongan

a. Suku bangsa/etnik
Kelompok etnik atau suku bangsa adalah golongan manusia yang mengelompokan
diri dengan sesamanya. Pengelompokan biasanya berdasarkan garis keturunan.
Kelompok etnik/suku bangsa ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap
ciri khas kelompok tersebut dan ditandai dengan adanya kesamaan budaya, Bahasa,
agama, perilaku atau ciri-ciri biologis
b. Adat istiadat
Adat istiadat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim dilakukan
sejak zaman nenek moyang dan diteruskan oleh keturunannya ( tata kelakuan yang
diturunkan relative turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan nenek
moyang ).
Masyarakat Indonesia mengenal 3 system kekerabatan :

PARENTAL MATRILINEAL
Adalah system
Adalah system
kekerabatan yang
kekerabatan yang
menarik garis keturunan
menarik garis keturunan
dari kedua belah pihak
PATRILINEAL dari ibu. Dalam keluarga
Adalah system kedudukan perempuan
(ayah dan ibu).
kekerabatan yang lebih tinggi disbanding
Dalam system
menarik garis keturunan laki-laki.
kekerabatan ini,
dari ayah. Dalam Daerah yang
kedudukan perempuan
keluarga kedudukan menganutnya
dan laki-laki sama
laki-laki lebih tinggi Minangkabau
dibanding perempuan.
Daerah yang
menganutnya
Palembang dan Batak
c. Agama
Landasan kehidupan beragama di Indonesia adalah Pancasila, terutama sila pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 29 UUD Tahun 1945.
Pasal 29 ayat 1 berbunyi Negara Berdasar Atas KeTuhanan Yang Maha Esa
Pasal 29 ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya

Trikerukunan beragama yang harus dikembangkan dalam kehidupan berbangsa


dan bernegara :
1. Kerukunan intern umat beragama
2. Kerukunan antarumat beragama
3. Kerukunan antarumat beragama dengan pemerintah
d. Ras
Ras adalah sebuah kategori dalam antropologi fisik untuk menentukan kelompok
orang dari asal yang sama.
Di Indonesia dibagi menjadi 4 golongan :
RAS WEDDOID RAS NEGROID
Berasal dari Sri Mempunyai sifat
Lanka RAS MONGOLOID orang negro tetapi
Ciri-ciri : Golongan terbesar yang mereka bukan
Kulit sawo matang ditemukan di Indonesia keturunan Negro. RAS MELANESOID
dan rambut dan dianggap sebagai
Ciri-ciri : Ciri-ciri
nenek moyang bangsa
berombak. Rambut keriting, Rambut keriting,
Indonesia
Persebarannya orang Ciri-ciri : perawakan kecil dan bibir tebal dan kulit
Sakai (Siak), orang Rambut ikal/lurus, muka kulit hitam. gelap
bulat. Persebarannya
Kubu (Jambi), orang Golongan ini terdiri atas Persebarannya
Enggano (Bengkulu) Golongan Melayu Tua semenanjung merupakan
(Proto Melayu) seperti Malaka. penduduk Papua.
Batak, Toraja, Dayak.
Golongan Melayu Muda
(Deutro Melayu) seperti
Jawa, Bali dan Banjar
e. Golongan
Golongan adalah kelompok atau kumpulan manusia yang merupakan kesatuan
beridentitas dengan adat istiadat dan system norma yang mengatur pola-pola interaksi
antara manusia dalam kelompok tersebut.

Contohnya :
1. Golongan atas dasar pekerjaan
2. Golongan partai politik
3. Golongan asal daerah
4. Golongan Pendidikan
f. Sosial dan Budaya
Keragaman SARA (Suku, Agama, Ras dan AntarGolongan) menyebabkan keragaman sosial
budaya.
Semua budaya yang ada di Indonesia merupakan satu budaya yaitu budaya nasional
Indonesia.

Prinsip – prinsip kebudayaan bangsa Indonesia :


1. Asas kekeluargaan dan musyawarah
2. Saling memberi dan mengalah
DAMPAK POSITIF :
a. Tercapainya integrasi nasional ber-Bhinneka Tunggal Ika.
b. Memperkaya pengetahuan budaya bangsa Indonesia
c. Sebagai sarana memajukan pergaulan antarsuku, agama, ras dan antargolongan

DAMPAK NEGATIF :
a. Munculnya paham yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil, seperti tradisi,
adat, kepercayaan, dan apapun yang ada di lingkungan pertamanya
b. Terjadinya konflik dalam masyarakat
c. Munculnya sikap etnosentrisme (Paham yang menganggap bahwa suku bangsanya sendiri
lebih baik daripada suku bangsa lain dan disertai sikap merendahkannya.
d. Fanatisme (Paham berlebihan) : berpegang teguh pada keyakinan sendiri sehingga
menganggap salah keyakinan yang dianut orang lain.
▪ Pameran Seni Rupa
Mengadakan pameran seni rupa merupakan salah satu bentuk kolaborasi budaya
yang bisa dilakukan. Dalam konteks kolaborasi budaya, pameran seni rupa ini bisa
dilakukan dengan melibatkan berbagai seniman dari berbagai daerah berbeda.
Sehingga nantinya karya yang dipamerkan memiliki karakteristik dan ciri budaya
masing-masing dari seniman.

▪ Pertukaran Budaya
Pertukaran budaya merupakan kegiatan memperkenalkan budaya antardaerah yang
melibatkan dua atau lebih budaya. Pertukaran budaya ini termasuk bentuk
kolaborasi yang nantinya akan saling melengkapi antarbudaya.
1. Saling menghargai dan menghormati kebudayaan orang lain
2. Saling memperkenalkan kebudayaan dan tradisi kepada orang lain
3. Tidak mendiskrimibasi dan bersikap rasis terhadap kebudayaan orang lain
4. Bekerja sama dalam mengadakan festival budaya
5. Saling mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah maupun negara
6. Membentuk kelompok tari dan berlatih Bersama-sama dengan teman
7. Saling memperkenalkan Bahasa dan budaya dari berbagai daerah
8. Mengajak sesama teman dan orang disekitar untuk Bersama-sama melestarikan
budaya
9. Saling bertukar pikiran mengenai kebudayaan dengan orang lain
10. Saling memperkenalkan budaya sendiri kepada orang lain, baik lingkup daerah
maupun mancanegara
Dengan mempelajari latar belakang demografis anggota BPUPKI, kita bisa
menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara yang mencerminkan semangat
kolaborasi. Anggota BPUPKI yang berasal dari agama dan suku yang berbeda,
bersepakat untuk membentuk identitas nasional yang tidak merefleksikan semangat
kelompok, tetapi juga sekaligus memayungi kebutuhan semua kelompok

Tidak diskriminatif terhadap sesame anak bangsa yang berbeda suku, Bahasa,
golongan dan agama, hakikatnya menyakiti diri kita sendiri.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/190000569/kasus-kekerasan-
yang-dipicu-masalah-keberagaman-di-indonesia?page=all
▪ Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tradisi, kearifan, serta kebudayaan
masyarakat di negara lain.
2. Peserta didik mampu menampilkan atau mempromosikan budaya, tradisi atau
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ke masyarakat dunia.

Indonesia sebagai produk kolaborasi


budaya
Mengikis prasangka
Pengertian Tradisi

Tradisi atau kebiasaan adalah serangkaian praktik atau kebiasaan yang diwariskan dari
generasi ke generasi dalam suatu komunitas atau budaya tertentu. Tradisi dapat meliputi
berbagai aspek kehidupan seperti agama, bahasa, seni, musik, tari, makanan, dan sejarah.

Tradisi biasanya diperoleh melalui pengalaman langsung dan pendidikan dari orang tua,
anggota keluarga, dan masyarakat sekitar. Hal ini seringkali disebut sebagai warisan budaya
dan merupakan bagian integral dari identitas budaya suatu komunitas. Tradisi juga dapat
berfungsi sebagai cara untuk memperkuat hubungan sosial dan menegaskan nilai-nilai yang
dianggap penting dalam masyarakat
Contoh tradisi yang umum dijumpai termasuk seperti

1. upacara adat

2. ritual keagamaan

3. perayaan hari raya

4. ritual pemakaman.

Beberapa tradisi mungkin menjadi simbol identitas suatu negara atau kelompok etnis
tertentu, sementara yang lain mungkin lebih spesifik untuk komunitas kecil atau bahkan
keluarga.
Ritual Tiwah – Kalimantan Tengah

Di Kalimantan Tengah terdapat tradisi khusus yang dilakukan untuk orang


yang sudah lama meninggal. Upacara Tiwah ini biasa dilakukan oleh suku
Dayak untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke sebuah
rumah yang disebut Sandung. Ritual ini bertujuan untuk meluruskan
perjalanan arwah menuju Lewu Tatau atau surga. Selain itu ritual unik ini juga
bertujuan untuk melepaskan kesialan bagi keluarga yang sudah
ditinggalkan.
Tradisi Potong Jari – Papua

Tradisi yang terbilang ekstrem ini memang sudah banyak ditinggalkan oleh
suku Dani. Potong jari adalah tradisi untuk menunjukan kesedihan karena
ditinggal oleh anggota keluarga. Bagi suku Dani jari mempunyai arti yang
lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan
kekuatan dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga.
Kebo-keboan – Banyuwangi

Ritual yang diadakan setahun sekali ini selalu diadakan setiap tanggal 10
Suro atau 10 Muharam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Upacara
ini mengharuskan beberapa laki – laki berdandan menjadi kerbau dan
berkorban untuk membajak sawah. Setelah membajak sawah kebo – keboan
ini diarak mengelilingi desa disertai karnaval kesenian rakyat. Ritual kebo –
keboan ini bertujuan untuk meminta hujan ketika musim kemarau.
Grebeg Syawal – Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta sudah terkenal akan kepiawaiannya menjaga kebudayaan


leluhur secara turun-temurun, Grebeg Syawal salah satunya. Grebeg Syawal yang
digelar setiap 1 Syawal merupakan wujud syukur Sultan atas hadirnya Hari Raya Idul
Fitri setelah sebulan lamanya menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadan. Perayaan
tersebut berlangsung dengan cara mengarak Gunungan Kakung dan Gunungan Putri
yang tersusun dari sayuran dan hasil bumi lainnya. Gunungan ini adalah simbol
sedekah Sultan kepada rakyatnya. Acara ini cukup unik dan membangun rasa
kebersamaan karena masyarakat diperbolehkan untuk berebut Gunungan yang
dipercaya membawa berkah dan kesejahteraan bagi yang mendapatkannya.
Pengertian Kearifan

Kearifan adalah bentuk pengetahuan lokal yang penting untuk dilestarikan dan

dihargai dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.

Merujuk pada pengalaman, kebijaksanaan, dan pengetahuan yang telah diperoleh

oleh seseorang atau kelompok melalui pengalaman hidup atau tradisi kelompok

mereka.
KEARIFAN YANG ADA DI INDONESIA

▪ Gotong Royong
Gotong royong merupakan kearifan lokal yang sangat penting dalam budaya Indonesia.
Gotong royong mengajarkan tentang solidaritas, saling membantu, dan kerja sama dalam
masyarakat. Kegiatan gotong royong sering dilakukan dalam berbagai acara, seperti
perayaan hari besar agama, kegiatan sosial, serta kegiatan pembersihan lingkungan.
▪ Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan kearifan lokal yang berhubungan dengan tradisi dan kebiasaan
masyarakat setempat. Adat istiadat mencakup segala hal dari cara berpakaian, cara
memasak, hingga tata cara upacara adat. Adat istiadat sangat penting untuk dilestarikan
karena dapat memperkuat identitas dan keberagaman budaya Indonesia.
Kearifan Lingkungan Indonesia memiliki berbagai kearifan lokal terkait pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan. Contohnya, masyarakat adat di Papua memiliki
kearifan lokal dalam menjaga hutan dan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara
yang berkelanjutan. Masyarakat adat di Nusa Tenggara Timur juga memiliki tradisi turun
temurun dalam pengelolaan lahan dan pengairan yang disebut dengan sistem
panggung.
▪ Seni
Kesenian Lokal Indonesia memiliki kekayaan seni dan kesenian lokal yang sangat
beragam, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dan lain-lain. Seni dan kesenian
lokal merupakan kearifan lokal yang sangat penting dalam memperkuat identitas
budaya Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata
▪ Kearifan Spiritual
Kearifan spiritual di Indonesia berkaitan dengan kepercayaan dan tradisi agama
yang dipegang oleh masyarakat. Misalnya, adanya tradisi ritual keagamaan seperti
upacara sedekah laut di Jawa atau perayaan Hari Raya Nyepi di Bali.
Pengertian Kebudayaan

▪ Kebudayaan adalah segala aspek pengetahuan, kepercayaan, nilai-nilai, adat

istiadat, bahasa, seni, dan institusi yang dibagikan oleh suatu kelompok
masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan mencakup
berbagai macam aspek kehidupan manusia, termasuk cara hidup, cara berpakaian,
makanan dan minuman, seni dan kesenian, agama, bahasa, serta institusi sosial dan
politik.

▪ Kebudayaan seringkali dianggap sebagai ciri khas dari suatu kelompok


masyarakat, karena setiap kelompok masyarakat memiliki keunikan tersendiri
dalam cara hidup, cara berpikir, dan cara berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
▪ Kebudayaan juga berfungsi sebagai cara bagi manusia untuk memahami dan

memberi arti pada dunia sekitar mereka, serta sebagai sarana untuk

mempertahankan identitas budaya dan warisan budaya yang diperoleh dari

generasi sebelumnya. Oleh karena itu, kebudayaan menjadi sangat penting dalam

memperkuat identitas dan keberagaman budaya suatu bangsa atau kelompok

masyarakat.
▪ Pengertian Nilai

▪ Nilai-nilai adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang dianggap penting oleh individu

atau masyarakat dalam menentukan tindakan dan perilaku mereka. Nilai-nilai

mencakup keyakinan tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk, adil dan tidak

adil, serta bagaimana kita harus berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan

sekitar.

▪ Nilai-nilai seringkali bersifat abstrak dan sulit untuk diukur, namun memiliki pengaruh

yang kuat dalam membentuk tindakan dan sikap individu atau kelompok masyarakat.

Nilai-nilai biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti budaya, agama, pengalaman

hidup, serta lingkungan sosial dan politik.


▪ Contoh dari nilai-nilai yang penting bagi sebagian besar masyarakat di seluruh

dunia antara lain adalah kejujuran, integritas, kerja keras, solidaritas, toleransi,
keadilan, dan penghormatan terhadap orang lain. Di setiap kelompok masyarakat,
nilai-nilai tersebut mungkin memiliki penekanan yang berbeda atau
diinterpretasikan dengan cara yang berbeda, namun prinsip dasarnya tetap sama.

▪ Penting untuk memahami nilai-nilai dalam konteks budaya dan sosial tertentu

karena dapat membantu kita memahami tindakan dan sikap orang lain, serta
membantu kita menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda. Selain itu,
memahami nilai-nilai juga dapat membantu kita untuk lebih sadar akan nilai-nilai
yang kita anut dan bagaimana nilai-nilai tersebut memengaruhi tindakan dan sikap
kita.
▪ Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan makna dan manfaat hidup dalam kebhinekaan,
kaya akan kearifan local serta memiliki kebanggan atas produk dalam negeri.
2. Peserta didik mampu menunjukan produk dan kearifan local kebanggan bangsa
Indonesia yang bisa digunkan untuk mengantisipasi Tindakan-Tindakan
intoleransi atau diskriminasi.

Makna dan Manfaat Hidup dalam


Perbedaan
Kearifan Lokal Bangsa Indonesia
Bagaimana kita
Apa arti penting dari
memaknai keragaman
keragaman tradisi
dalam kehidupan
yang kita miliki?
sehari-hari?
Keragaman tradisi yang dimiliki oleh suatu masyarakat atau bangsa memiliki arti
penting yang sangat besar. Berikut adalah beberapa arti penting dari keragaman
tradisi:
1.Melestarikan identitas budaya. Setiap tradisi memiliki nilai-nilai dan kebiasaan
yang unik dan berbeda dari tradisi lainnya. Dengan menjaga dan merawat tradisi,
masyarakat dapat memperkuat dan melestarikan identitas budaya mereka.
2.Menumbuhkan rasa toleransi dan menghargai perbedaan. Melalui mempelajari
dan memahami tradisi orang lain, kita dapat mengembangkan pemahaman yang
lebih baik tentang perbedaan budaya, dan pada akhirnya dapat menumbuhkan
rasa toleransi dan menghargai perbedaan.
3.Membangun hubungan sosial yang positif. Keragaman tradisi dapat memperkaya
dan memperluas hubungan sosial antarindividu atau kelompok. Melalui
menghargai dan memahami tradisi orang lain, kita dapat membangun hubungan
sosial yang positif dan harmonis.
4. Menjaga kesinambungan generasi. Tradisi dapat diwariskan dari generasi ke
generasi. Dengan menjaga dan merawat tradisi, kita dapat memastikan bahwa nilai-
nilai dan kebiasaan tersebut tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi
mendatang.
5. Mendorong kreativitas dan inovasi. Keragaman tradisi dapat menginspirasi
kreativitas dan inovasi dalam seni, desain, teknologi, dan bidang lainnya. Melalui
menggabungkan elemen tradisi yang berbeda, dapat menghasilkan sesuatu yang
baru dan berbeda.

Dengan demikian, keragaman tradisi memiliki arti penting yang besar dalam
memperkaya kehidupan masyarakat, memperkuat identitas budaya, membangun
hubungan sosial yang positif, dan menjaga kesinambungan generasi.
Keragaman dapat dipahami sebagai keberagaman atau keanekaragaman dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk perbedaan suku bangsa, budaya, bahasa,
agama, gender, orientasi seksual, dan lain sebagainya. Memaknai keragaman dalam
kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara:
1.Menghargai perbedaan. Menghargai perbedaan adalah sikap yang sangat penting
dalam memaknai keragaman dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menghormati orang lain yang memiliki perbedaan, seperti
perbedaan agama, budaya, dan lain-lain.
2.Mempelajari dan memahami perbedaan. Salah satu cara untuk memaknai
keragaman dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mempelajari dan
memahami perbedaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca,
menonton, atau mendengarkan berbagai sumber informasi tentang budaya,
agama, dan perbedaan lainnya.
3. Membangun persahabatan lintas budaya. Mengenal orang dari berbagai latar belakang budaya
dapat membantu kita memahami perbedaan dengan lebih baik dan memperkuat persahabatan.
Oleh karena itu, kita dapat mengikuti kegiatan atau acara yang memungkinkan kita bertemu dan
berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai budaya.
4. Berpartisipasi dalam kegiatan atau acara multikultural. Memaknai keragaman dalam kehidupan
sehari-hari juga dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan atau acara
multikultural, seperti festival budaya atau pertunjukan seni yang menampilkan berbagai jenis
kesenian dari berbagai latar belakang budaya.
5. Menghormati hak-hak individu. Kita harus memastikan bahwa hak-hak individu dari berbagai
kelompok budaya atau masyarakat tetap dihormati dan dijaga. Oleh karena itu, kita harus
menghindari diskriminasi dan memastikan bahwa semua orang dihormati dan dihargai.

Dalam kesimpulannya, memaknai keragaman dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan


dengan menghargai perbedaan, mempelajari dan memahami perbedaan, membangun
persahabatan lintas budaya, berpartisipasi dalam kegiatan atau acara multikultural, serta
menghormati hak-hak individu.
1. Rasa bangga karena keragaman tradisi yang dimiliki menunjukan bahwa kita
adalah bangsa yang kaya. Tradisi yang kaya pada perkembangannya bisa hidup
saling berdampingan, tidak saling meninjol satu sama lain.
2. Di Indonesia, semua kebudayaan memiliki posisi yang sama. Tidak ada satu
budaya yang lebih unggul atau lebih superior dibandingkan dengan budaya
lain.
3. Sebagai warga negara, lita harus mengelola keragaman kebudayaan tersebut.
Sehingga terhindar dari disintegrasi (keadaan tidak bersatu padu yang
menghilangnya keutuhan, atau persatuan serta menyebabkan perpecahan).
4. Tradisi tidak hanya perlu dilestarikan saja melainkan harus dijaga dari
kerusakan. Lebih dari itu, tradisi harus terus dihidupkan sekaligus direvitalisasi
(proses/cara/perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali). Nilai perlu
dipertahankan dalam situasi yang terus berubah. Tentangan yang dihadapi saat
ini datang dari berbagai dimensi (sosial, ekonomi, budaya) serta berasal dari
semua arah (local, nasional dan internasional)

Anda mungkin juga menyukai