PENDIDIKAN PANCASILA
SEMESTER GENAP
1. BHINEKA TUNGGAL IKA
✓ Mengidentifikasi Identitas Individu dan Identitas Kelompok
✓ Mengenali, Menyadari dan Menghargai Keragaman Identitas
✓ Kolaborasi Antarbudaya di Indonesia
✓ Pertukaran Budaya di Pentas Global
✓ Belajar dari Kekayaan Tradisi
2. Negara Kesatuan Republik Indonesia
✓ Paham Kebangsaan, Nasionalisme, dan Menjaga NKRI
✓NKRI dan Kedaulatan Wilayah
✓Sengketa Batas Wilayah Antara Indonesia dan Malaysia
Tujuan Pembelajaran : Mampu menjelaskan apa yang dimaksud identitas, baik pada
aspek jenis identitas maupun pembentukannya dan juga mampu memberilkan
contoh tentang masing-masing jenis identitas dan mengaitkan konsep identitas
tersebut dalam Pancasila.
identitas itu sebuah gifted atau Identitas sebagai hasil dari sebuah
pemberian. desain atau rekayasa
Bangsa dan negara adalah sebuah kelompok social. Bangsa memiliki identitasnya
masing-masing. Begitu pun dengan negara. Dasar, symbol, Bahasa, lagu kebangsaan,
serta warna bendera menjadi salah satu penanda sebuah negara. Sebagai
kelompok, negara juga terbentuk secara social.
▪ Keragaman atau kebhinekaan adalah jati diri bangsa Indonesia. Pancasila
merupakan dasar negara yang memayungi seklaigus menghargai keragaman
suku, bangsa dan agama masyarakat Indonesia
▪ Pancasila adalah identitas bangsa Indonesia yang digali dari dasar tradisi
masyrakat. Ir. Soekarno mengatakan bahwa ia tidak menciptakan lima sila tersebut,
ia sebatas melakukan penggalian, hingga kemudian dirumuskankanlah lima
mutiara hidup itu
▪ Sebagai bangsa yang bercirikan Pancasila, maka lima prinsip tersebut harus
terinternalisasi dalam sikap dan perilaku. Kata Mohammad Hatta, Pancasila jangan
hanya menjadi amal dibibir saja, tetapi tertanam dalam hati dan tercermin dalam
amal perbuatan
1. Jelaskan proses sebuah identitas terbentuk ?
2. Jelaskan Jenis identitas individu dan identitas kelompok selain yang sudah
▪ Setidaknya, ada dua pendapat besar tentang bagaimana proses sebuah identitas itu
terbentuk:
• Pertama, ada yang beranggapan bahwa identitas itu given atau terberi. Identitas, dalam
pandangan kelompok ini, merupakan sesuatu yang menempel secara alamiah pada
seseorang atau sebuah grup. Seseorang yang dilahirkan memiliki ciri fisik ter- tentu,
seperti berkulit putih, bermata biru, berambut keriting adalah contoh tentang bagaimana
kita memahami identitas dalam diri sebagai sesuatu yang alamiah.
• Kedua, identitas yang dipahami sebagai hasil dari sebuah desain atau rekayasa. Bangunan
identitas seperti ini bisa dilakukan dalam persinggungannya dengan aspek budaya, sosial,
ekonomi, dan lainnya. Berbeda halnya dengan identitas yang secara alamiah melekat pada
diri manusia, identitas atau jati diri dalam pengertian ini, ter- lahir sebagai hasil interaksi
sosial antarindividu atau antarkelompok. Jati diri sebuah bangsa adalah contoh bagaimana
identitas itu dirumuskan, bukan diberikan secara natural.
▪ 2. Jenis identitas individu dan identitas kelompok selain yang sudah dicontohkan dalam
materi pembelajaran yaitu:
• Identitas pribadi, contohnya nama, tanggal lahir, NIK, ciri-ciri, dan lain-lain
• Identitas Agama, contohnya Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha atau Konghucu
▪ Begitu juga yang dilakukan oleh mereka yang ingin membentuk group atau
kelompok yang lebih besar, kelompok-kelompok kecil itu berunding untuk
menciptakan satu identitas yang bisa mewakili semuanya.
▪ Identitas yang menjadi ciri dari kelompok besar itu, bisa saja berasal dari nilai
sebuah kelompok kecil yang kemudian disepakati oelh semua kelompok, atau bisa
didapati dengan cara lain. Identitas itu betul-betul sesuatu yang baru, yang tidak
ada pada anggota kelompoknya.
Didunia ini, ada beragam identitas, baik identitas individu maupun kelompok.
Identitas yang tercipta secara alamiah atau dibentuk secara soisal. Keragaman
merupakan hukum alam yang harus disadari dan diterima oleh siapapun. Bangsa
Indonesia sedari awal telah menyadari akan hal ini. Kita hidup dalam keragaman,
tetapi ingin tetap berada dalam paying yang bisa mengayomi kebhinekaan. Inilah
hakikat dari semboyan “Bhineka Tunggal Ika”.
▪ Kesadaran tentang kebhinekaan, harus dilanjutkan oleh kehendak untuk
mengenali yang lain. Berkenalan dengan identitas lain diluar dirinya merupakan
cara terbaik Ketika kita hidup dengan mereka yang berbeda.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh sekelompok orang.
Kemudian diwariskan kepada generasi selanjutnya
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan
▪ Kesadaran tentang kebhinekaan, harus dilanjutkan oleh kehendak untuk
mengenali yang lain. Berkenalan dengan identitas lain di luar dirinya merupakan
cara terbaik Ketika kita hidup dengan mereka yang berbeda.
▪ Coba diingat, Ketika awal masuk ke SMK, Sebagian besar teman-teman adalah
orang-orang baru, guru-guru yang mengajar juga baru, bahkan lingkungan
sekolah juga berbeda dengan situasi sebelumnya.
▪ Jika kita tak bersosialisasi dengan cara mengenal satu dengan yang lain, kita
seperti hidup seorang diri, meski faktanya ada banyak orang di sekeliling.
Karenanya kita harus berjumpa, berkenalan dan berinteraksi agar kebhinekaan
atau keragaman itu tak hanya sekadar ada dan diakui tapi juga saling dikenali.
▪ Menghargai keragaman adalah salah satu bentuk ketaatan kita pada hukum alam.
Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala keragaman identitas yang
melekat padanya. Menyadari dan menghormati keragaman, tak hanya sebagai cara
mengenali sesama tetapi juga memuliakan ciptaan Tuhan.
▪ Berapa jumlah suku bangsa, Bahasa dan suku di Indonesaia?
▪ Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia hingga tahun 2010, ada
1300-an lebih suku bangsa di Indonesia. Sementara, Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kemaritiman Pendidikan dan Kebudayaan ( Badan Bahasa
Kemendikbud) telah memetakan dan meverifikasi 718 Bahasa daerah di Indonesia.
▪ Agama yang dianut oleh penduduk Indonesia jumlahnya banyak. Islam, Kristen,
Katolik, Hidu, Budha dan Konghucu. Kita juga mengenal agama lokal seperti
parmalim, Sunda wiwitan, kaharingan, marapau dll
VIDEO
BAJU ADAT ACEH
BAJU ADAT JAWA BARAT / SUNDA
PRIA : Peukayan Linto Baro
Pangsi
WANITA : Peukayan Daro Baro
Sulawesi Selatan KALIMANTAN TIMUR
Baju Bodo Bulang Burai King
Madura
Pesa’an
Menambah Wawasan
▪ Parmalim merupakan kepercayaan asli Batak Toba. Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Parmalim adalah Debata
Mulajadi Nabolon. Dalam bahasa Batak Toba artinya: Tuhan Yang Maha Awal dan Maha Besar Dialah Tuhan yang
memiliki sifat Maha Pencipta, Maha Menjadikan, Mahakuasa dan Awal mula dari segala yang ada (Gultom 2008:4).
▪ Sunda Wiwitan adalah ajaran dengan unsur monoteisme purba, yang memiliki konsep di atas para pangersa dan
hyang dalam pantheonnya terdapat dewa tunggal tertinggi maha kuasa yang tak berwujud yang disebut Sang Hyang
Kersa yang setara dengan Tuhan Yang Maha Esa
▪ Kaharingan adalah agama asli suku Dayak di Pulau Kalimantan. Agama Kaharingan sudah ada sejak lama di
Kalimantan bahkan sebelum agama-agama lainnya memasuki Kalimantan. agama yang tidak dimulai pada zaman
tertentu yang berasal dari dari Bahasa Sangiang dari kata Haring yang berarti kehidupan, Kaharingan adalah agama
yang dijadikan sebagai sumber kehidupan yang mengalirkan air suci kehidupan yang hidup dalam kuasa
Ranying Hatalla Langit.
▪ Agama Marapu adalah agama asli yang masih hidup dan dianut oleh orang Sumba di Pulau Sumba, Nusa
Tenggara Timur. Agama ini merupakan sistem keyakinan yang berdasarkan kepada pemujaan arwah-arwah leluhur.
Dalam bahasa Sumba, arwah-arwah leluhur disebut Marapu yang artinya adalah “yang dipertuan” atau “yang
dimuliakan”.
PARMALIM SUNDA WIWITAN
KAHARINGAN MARAPU
▪ Mereka mempraktikan adat serta tradisi yang berbeda satu dengan lainnya.
Bahasa yang dituturkan juga tidak sama. Keyakinan serta ajaran-ajaran yang dianut
pemeluknya hadir dalam doktrin serta ritual yang berlainan.
pandangan yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik berupa
suku bangsa, kepercayaan, ras, adat-istiadat, daerah kelahiran, tradisi, adat istiadat,
kepribadian nasional atau jati diri nasional yang dimiliki suatu bangsa yang
membedakan bangsa satu dengan bangsa yang lainnya. Identitas nasional dalam
kosteks bangsa cenderung mengecu pada kebudayaan, adat istiadat, serta karakter
Kemajemukan dari Primordial akan melandasi lahirnya factor pembentuk identitas nasional. Identitas nasional
terbentuk bukan karena sendirinya, tetapi melalui sebuah proses yang sudah disepakati. Salah satu prosesnya
melalui primodialisme.
Tugas besar yang membentang di hadapan kita sebagai sebuah bangsa yang besar
adalah :
1. Mengelola keragaman sebagai sebuah kekuatan yang saling mendukung satu
dengan lainnya
2. Mengingat dan menyadari eksistensi kita sebagai bangsa yang dicirikan oelh
kebhinekaan pada identitas kita yang bersifat primordial
3. Mengenali keragaman-keragaman
4. Menghargai setiap budaya, religi, suku serta Bahasa sebagai identitas
▪ Mengenali dan menyadari keragaman identitas
1. Menjumpai perbedaan
Pada setiap perjalanan yang dilakukan oleh siapapun (individu maupun kelompok), mereka akan
berjumpa perbedaan-perbedaan. Perjumpaan antara kebudayaan yang berbeda kemudian
mengharuskan adanya kesepakatan tentang bagaimana interaksi dibangun di antara mereka
2. Mengenali dan menyadari Perbedaan
Dalam perbedaan yang dijumpai tersebut, perlu sikap yang lebih dari sekadar mengenali dan
menyadari, yakni menghargai tradisi yang lain
3. Memiliki kebanggan atas jati diri
Meski kita memiliki kebanggan atas jati diri yang kita miliki, sikap tersebut tidak lantas
merendahkan identitas bangsa lain. Rasa hormat atas identitas sebagai sebuah bangsa yang
memilikiperadaban luhur adalah sikap wajar yang dimiliki. Namun bersamaan dengan sikap
bangga terhadap kebudayaan yang kita miliki, harus juga ditunjukan penghormatan atas budaya
bangsa lain
▪ Bergaul dengan teman yang berbeda suku
▪ Memberikan pujian terhadap keindahan budaya suku bangsa lain
▪ Menyaksikan pertunjukan kesenian daerah lain
▪ Tidak menonjolkan dan merendahkan suku bangsa lain
Tujuan Pembelajaran :
1. Mampu menjelaskan Indonesia sebagai negara yang terbentuk dari keragaman
budaya.
2. Mampu mengidentifikasi pentingnya melakukan kolaborasi budaya yang ada di
Indonesia
3. Mampu memberikan respons atau kondisi dan keadaan tidak baik yang ada di
lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik
2. Mengikis prasangka
Indonesia adalah negara yang memayungi berbagai kebudayaan di dalamnya.
Kebhinekaan budaya difasilitasi dan dimajukan. Indonesia juga memfasilitasi segala
macam ragam kebudayaan yang berkolaborasi dari Sabang sampai Merauke.
Kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan dari Aceh hingga Papua.
Kolaborasi adalah sebuah kerja sama yang dilakukan, baik individu maupun
kelompok. Kerja sama ini mendasarkan dirinya pada nilai yang disepakati,
komitmen yang dijaga serta keinginan unyuk menunjukan perbedaan latar
belakang. Budaya tidak menghalangi siapapun untuk bisa bekerja bersama-sama.
Komitmen adalah keadaan dimana seseorang menjalin hubungan keterikatan pada suatu hal.
Kebudayaan Indonesia tercermin pada sidang BPUPKI yang didalamnya dihadiri 70
anggota yang berlatarbelakang suku dan agama yang sama.
a. Suku bangsa/etnik
Kelompok etnik atau suku bangsa adalah golongan manusia yang mengelompokan
diri dengan sesamanya. Pengelompokan biasanya berdasarkan garis keturunan.
Kelompok etnik/suku bangsa ditandai dengan pengakuan dari orang lain terhadap
ciri khas kelompok tersebut dan ditandai dengan adanya kesamaan budaya, Bahasa,
agama, perilaku atau ciri-ciri biologis
b. Adat istiadat
Adat istiadat merupakan peraturan tentang perbuatan manusia yang lazim dilakukan
sejak zaman nenek moyang dan diteruskan oleh keturunannya ( tata kelakuan yang
diturunkan relative turun temurun dari generasi ke generasi sebagai warisan nenek
moyang ).
Masyarakat Indonesia mengenal 3 system kekerabatan :
PARENTAL MATRILINEAL
Adalah system
Adalah system
kekerabatan yang
kekerabatan yang
menarik garis keturunan
menarik garis keturunan
dari kedua belah pihak
PATRILINEAL dari ibu. Dalam keluarga
Adalah system kedudukan perempuan
(ayah dan ibu).
kekerabatan yang lebih tinggi disbanding
Dalam system
menarik garis keturunan laki-laki.
kekerabatan ini,
dari ayah. Dalam Daerah yang
kedudukan perempuan
keluarga kedudukan menganutnya
dan laki-laki sama
laki-laki lebih tinggi Minangkabau
dibanding perempuan.
Daerah yang
menganutnya
Palembang dan Batak
c. Agama
Landasan kehidupan beragama di Indonesia adalah Pancasila, terutama sila pertama
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dan pasal 29 UUD Tahun 1945.
Pasal 29 ayat 1 berbunyi Negara Berdasar Atas KeTuhanan Yang Maha Esa
Pasal 29 ayat 2 berbunyi Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agama dan
kepercayaannya
Contohnya :
1. Golongan atas dasar pekerjaan
2. Golongan partai politik
3. Golongan asal daerah
4. Golongan Pendidikan
f. Sosial dan Budaya
Keragaman SARA (Suku, Agama, Ras dan AntarGolongan) menyebabkan keragaman sosial
budaya.
Semua budaya yang ada di Indonesia merupakan satu budaya yaitu budaya nasional
Indonesia.
DAMPAK NEGATIF :
a. Munculnya paham yang berpegang teguh pada hal-hal yang dibawa sejak kecil, seperti tradisi,
adat, kepercayaan, dan apapun yang ada di lingkungan pertamanya
b. Terjadinya konflik dalam masyarakat
c. Munculnya sikap etnosentrisme (Paham yang menganggap bahwa suku bangsanya sendiri
lebih baik daripada suku bangsa lain dan disertai sikap merendahkannya.
d. Fanatisme (Paham berlebihan) : berpegang teguh pada keyakinan sendiri sehingga
menganggap salah keyakinan yang dianut orang lain.
▪ Pameran Seni Rupa
Mengadakan pameran seni rupa merupakan salah satu bentuk kolaborasi budaya
yang bisa dilakukan. Dalam konteks kolaborasi budaya, pameran seni rupa ini bisa
dilakukan dengan melibatkan berbagai seniman dari berbagai daerah berbeda.
Sehingga nantinya karya yang dipamerkan memiliki karakteristik dan ciri budaya
masing-masing dari seniman.
▪ Pertukaran Budaya
Pertukaran budaya merupakan kegiatan memperkenalkan budaya antardaerah yang
melibatkan dua atau lebih budaya. Pertukaran budaya ini termasuk bentuk
kolaborasi yang nantinya akan saling melengkapi antarbudaya.
1. Saling menghargai dan menghormati kebudayaan orang lain
2. Saling memperkenalkan kebudayaan dan tradisi kepada orang lain
3. Tidak mendiskrimibasi dan bersikap rasis terhadap kebudayaan orang lain
4. Bekerja sama dalam mengadakan festival budaya
5. Saling mempelajari kebudayaan dari berbagai daerah maupun negara
6. Membentuk kelompok tari dan berlatih Bersama-sama dengan teman
7. Saling memperkenalkan Bahasa dan budaya dari berbagai daerah
8. Mengajak sesama teman dan orang disekitar untuk Bersama-sama melestarikan
budaya
9. Saling bertukar pikiran mengenai kebudayaan dengan orang lain
10. Saling memperkenalkan budaya sendiri kepada orang lain, baik lingkup daerah
maupun mancanegara
Dengan mempelajari latar belakang demografis anggota BPUPKI, kita bisa
menyimpulkan bahwa Indonesia adalah negara yang mencerminkan semangat
kolaborasi. Anggota BPUPKI yang berasal dari agama dan suku yang berbeda,
bersepakat untuk membentuk identitas nasional yang tidak merefleksikan semangat
kelompok, tetapi juga sekaligus memayungi kebutuhan semua kelompok
Tidak diskriminatif terhadap sesame anak bangsa yang berbeda suku, Bahasa,
golongan dan agama, hakikatnya menyakiti diri kita sendiri.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/06/190000569/kasus-kekerasan-
yang-dipicu-masalah-keberagaman-di-indonesia?page=all
▪ Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi tradisi, kearifan, serta kebudayaan
masyarakat di negara lain.
2. Peserta didik mampu menampilkan atau mempromosikan budaya, tradisi atau
nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa Indonesia ke masyarakat dunia.
Tradisi atau kebiasaan adalah serangkaian praktik atau kebiasaan yang diwariskan dari
generasi ke generasi dalam suatu komunitas atau budaya tertentu. Tradisi dapat meliputi
berbagai aspek kehidupan seperti agama, bahasa, seni, musik, tari, makanan, dan sejarah.
Tradisi biasanya diperoleh melalui pengalaman langsung dan pendidikan dari orang tua,
anggota keluarga, dan masyarakat sekitar. Hal ini seringkali disebut sebagai warisan budaya
dan merupakan bagian integral dari identitas budaya suatu komunitas. Tradisi juga dapat
berfungsi sebagai cara untuk memperkuat hubungan sosial dan menegaskan nilai-nilai yang
dianggap penting dalam masyarakat
Contoh tradisi yang umum dijumpai termasuk seperti
1. upacara adat
2. ritual keagamaan
4. ritual pemakaman.
Beberapa tradisi mungkin menjadi simbol identitas suatu negara atau kelompok etnis
tertentu, sementara yang lain mungkin lebih spesifik untuk komunitas kecil atau bahkan
keluarga.
Ritual Tiwah – Kalimantan Tengah
Tradisi yang terbilang ekstrem ini memang sudah banyak ditinggalkan oleh
suku Dani. Potong jari adalah tradisi untuk menunjukan kesedihan karena
ditinggal oleh anggota keluarga. Bagi suku Dani jari mempunyai arti yang
lebih dalam, disimbolkan sebagai bentuk kerukunan, kebersatuan, dan
kekuatan dalam diri manusia ataupun sebuah keluarga.
Kebo-keboan – Banyuwangi
Ritual yang diadakan setahun sekali ini selalu diadakan setiap tanggal 10
Suro atau 10 Muharam di desa Alasmalang, Singojuruh, Banyuwangi. Upacara
ini mengharuskan beberapa laki – laki berdandan menjadi kerbau dan
berkorban untuk membajak sawah. Setelah membajak sawah kebo – keboan
ini diarak mengelilingi desa disertai karnaval kesenian rakyat. Ritual kebo –
keboan ini bertujuan untuk meminta hujan ketika musim kemarau.
Grebeg Syawal – Yogyakarta
Kearifan adalah bentuk pengetahuan lokal yang penting untuk dilestarikan dan
dihargai dalam upaya membangun masyarakat yang lebih baik dan berkelanjutan.
oleh seseorang atau kelompok melalui pengalaman hidup atau tradisi kelompok
mereka.
KEARIFAN YANG ADA DI INDONESIA
▪ Gotong Royong
Gotong royong merupakan kearifan lokal yang sangat penting dalam budaya Indonesia.
Gotong royong mengajarkan tentang solidaritas, saling membantu, dan kerja sama dalam
masyarakat. Kegiatan gotong royong sering dilakukan dalam berbagai acara, seperti
perayaan hari besar agama, kegiatan sosial, serta kegiatan pembersihan lingkungan.
▪ Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan kearifan lokal yang berhubungan dengan tradisi dan kebiasaan
masyarakat setempat. Adat istiadat mencakup segala hal dari cara berpakaian, cara
memasak, hingga tata cara upacara adat. Adat istiadat sangat penting untuk dilestarikan
karena dapat memperkuat identitas dan keberagaman budaya Indonesia.
Kearifan Lingkungan Indonesia memiliki berbagai kearifan lokal terkait pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan. Contohnya, masyarakat adat di Papua memiliki
kearifan lokal dalam menjaga hutan dan memanfaatkan sumber daya alam dengan cara
yang berkelanjutan. Masyarakat adat di Nusa Tenggara Timur juga memiliki tradisi turun
temurun dalam pengelolaan lahan dan pengairan yang disebut dengan sistem
panggung.
▪ Seni
Kesenian Lokal Indonesia memiliki kekayaan seni dan kesenian lokal yang sangat
beragam, seperti seni tari, seni musik, seni rupa, dan lain-lain. Seni dan kesenian
lokal merupakan kearifan lokal yang sangat penting dalam memperkuat identitas
budaya Indonesia dan menjadi salah satu daya tarik pariwisata
▪ Kearifan Spiritual
Kearifan spiritual di Indonesia berkaitan dengan kepercayaan dan tradisi agama
yang dipegang oleh masyarakat. Misalnya, adanya tradisi ritual keagamaan seperti
upacara sedekah laut di Jawa atau perayaan Hari Raya Nyepi di Bali.
Pengertian Kebudayaan
istiadat, bahasa, seni, dan institusi yang dibagikan oleh suatu kelompok
masyarakat dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan mencakup
berbagai macam aspek kehidupan manusia, termasuk cara hidup, cara berpakaian,
makanan dan minuman, seni dan kesenian, agama, bahasa, serta institusi sosial dan
politik.
memberi arti pada dunia sekitar mereka, serta sebagai sarana untuk
generasi sebelumnya. Oleh karena itu, kebudayaan menjadi sangat penting dalam
masyarakat.
▪ Pengertian Nilai
▪ Nilai-nilai adalah prinsip-prinsip atau keyakinan yang dianggap penting oleh individu
mencakup keyakinan tentang apa yang benar dan salah, baik dan buruk, adil dan tidak
adil, serta bagaimana kita harus berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
sekitar.
▪ Nilai-nilai seringkali bersifat abstrak dan sulit untuk diukur, namun memiliki pengaruh
yang kuat dalam membentuk tindakan dan sikap individu atau kelompok masyarakat.
dunia antara lain adalah kejujuran, integritas, kerja keras, solidaritas, toleransi,
keadilan, dan penghormatan terhadap orang lain. Di setiap kelompok masyarakat,
nilai-nilai tersebut mungkin memiliki penekanan yang berbeda atau
diinterpretasikan dengan cara yang berbeda, namun prinsip dasarnya tetap sama.
▪ Penting untuk memahami nilai-nilai dalam konteks budaya dan sosial tertentu
karena dapat membantu kita memahami tindakan dan sikap orang lain, serta
membantu kita menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda. Selain itu,
memahami nilai-nilai juga dapat membantu kita untuk lebih sadar akan nilai-nilai
yang kita anut dan bagaimana nilai-nilai tersebut memengaruhi tindakan dan sikap
kita.
▪ Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan makna dan manfaat hidup dalam kebhinekaan,
kaya akan kearifan local serta memiliki kebanggan atas produk dalam negeri.
2. Peserta didik mampu menunjukan produk dan kearifan local kebanggan bangsa
Indonesia yang bisa digunkan untuk mengantisipasi Tindakan-Tindakan
intoleransi atau diskriminasi.
Dengan demikian, keragaman tradisi memiliki arti penting yang besar dalam
memperkaya kehidupan masyarakat, memperkuat identitas budaya, membangun
hubungan sosial yang positif, dan menjaga kesinambungan generasi.
Keragaman dapat dipahami sebagai keberagaman atau keanekaragaman dalam
berbagai aspek kehidupan, termasuk perbedaan suku bangsa, budaya, bahasa,
agama, gender, orientasi seksual, dan lain sebagainya. Memaknai keragaman dalam
kehidupan sehari-hari dapat dilakukan dengan cara:
1.Menghargai perbedaan. Menghargai perbedaan adalah sikap yang sangat penting
dalam memaknai keragaman dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan
dengan cara menghormati orang lain yang memiliki perbedaan, seperti
perbedaan agama, budaya, dan lain-lain.
2.Mempelajari dan memahami perbedaan. Salah satu cara untuk memaknai
keragaman dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan mempelajari dan
memahami perbedaan tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan membaca,
menonton, atau mendengarkan berbagai sumber informasi tentang budaya,
agama, dan perbedaan lainnya.
3. Membangun persahabatan lintas budaya. Mengenal orang dari berbagai latar belakang budaya
dapat membantu kita memahami perbedaan dengan lebih baik dan memperkuat persahabatan.
Oleh karena itu, kita dapat mengikuti kegiatan atau acara yang memungkinkan kita bertemu dan
berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai budaya.
4. Berpartisipasi dalam kegiatan atau acara multikultural. Memaknai keragaman dalam kehidupan
sehari-hari juga dapat dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan atau acara
multikultural, seperti festival budaya atau pertunjukan seni yang menampilkan berbagai jenis
kesenian dari berbagai latar belakang budaya.
5. Menghormati hak-hak individu. Kita harus memastikan bahwa hak-hak individu dari berbagai
kelompok budaya atau masyarakat tetap dihormati dan dijaga. Oleh karena itu, kita harus
menghindari diskriminasi dan memastikan bahwa semua orang dihormati dan dihargai.