Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rizky Maulana

NIM : 1908302127

PRINSIP UMUM PERSEPSI MANUSIA, KONSEP ETNOSENTRISME STEREOTIPE,


PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN RASISME

 Pengertian Bias Budaya


Bias budaya adalah kecendrungan pandangan, penilaian dan opini seseorang yang tidak sama atau
tidak netral terhadap nilai budaya yang berbeda. Ketidaksamaan itu melahirkan pandangan
eksklusif dan istimewa mengenai apa yang diyakininya sebagai penilaian tunggal. (Ade Tuti
Turistiati: 2021)
 Pengertian Persepsi Manusia

Persepsi berperan penting dalam pembentukan bias budaya . Persepsi manusia merupakan hasil
akhir dari kompleksitas olah pikir dan olah rasa manusia berdasarkan pada pengetahuan dan
pengalamannya terhadap kontak antarbudaya. Proses persepsi manusia terbentuk dari 4 hal yaitu :
stimulus (rangsangan), electricity (sensor listrik), exprerience dan action (pengalaman dan
tindakan), dan knowlegde (pengetahuan). Berikut hambatan komunikasi antarbudaya :
1. Etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan menilai budaya orang lain dengan kacamata budaya kita
sendiri. Istilah "etnosentrisme" diciptakan oleh Ludwig Gumplowicz dan kemudian di
perjelas oleh William G. Sumner. Menurut Gumplowicz etnosentrisme adalah dasar
keyakinan dari masing-masing orang bahwa mereka selalu menduduki titik tertinggi (atau
paling unggul) tidak hanya di antara bangsa-bangsa pada saat sekarang sekarang namun
juga berhubungan dengan catatan mereka di masa lalu. Lalu menurun Sumner
etnosentrisme adalah kecendrungan orang untuk membedakan diri mereka di antara
"kelompok dalam" (in group) dan "kelompok luar" (out group) (Liliweri, Alo. 2018; 34)
Etnosentrisme merupakan "paham" di mana para penganut suatu kebudayaan atau suatu
kelompok suku bangsa merasa lebih superior daripada kelompok lain diluar mereka. Hal
ini dapat membangkitkan sikap "kami" dan "mereka"
2. Stereotip
Kata stereotip berasal dari bahasa Yunani “stereos” yang berarti tegas, solid, dan “type”
yang berarti kesan. Stereotip adalah pemberian sifat tertentu terhadap seseorang
berdasarkan kategori yang bersifat subjektif hanya karena dia berasal dari kelompok itu.
Pemberian sifat bisa sifat positif dan bisa juga negative. ((Liliweri, Alo. 2018; 375)
Stereotip adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap
kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotip merupakan jalan pintas
pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal
yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat

Contoh stereotip antarbangsa di dunia Jerman dengan stereotip “tidak mempunyai selera
humor” “sangat terorganisasi dan bertanggung jawab” lalu Jepang dengan stereotip
”makan sushi setiap hari” “menonton anime dan membaca manga (bahkan ketika sedang
tidur)” lalu contoh stereotip lainnya misalnya suku batak nya “ketegasannya” dan suku
jawa yang “lemah lembut dan kesopananya” dan masih banyak lagi.

 Prasangka
Watson (1984) yang menyatakan bahwa prasangka adalah sikap negatif yang kaku (tidak toleran)
terhadap sebuah kelompok orang tertentu. Prasangka merupakan sikap negatif yang tidak tepat
atau tidak benar terhadap suatu kelompok atau anggota dalam kelompok tertentu. Intinya adalah
prasangka sebagai suatu sikap negatif

Macam-macam Prasangka

a) Seksisme (Sexime) Menurut Baron & Byrne (1997) seksime adalah prasangka yang
didasarkan pada gender.
b) Prasangka Rasial Watson (1984) menjelaskan prasangka rasial sebagai penilaian negatif
terhadap seseorang karena orang tersebut menjadi anggota kelompok ras atau suku
tertentu.
c) Agisme Rodin & Langer (Pines & Maslach, 1993) mendefinisikan agisme sebagai
prasangka terhadap orang berusia lanjut (tua).

 Deskriminasi

Diskriminasi hampir sama dengan prasangka, bahkan kadangkadang kedua istilah tersebut
digunakan secara bergantian. Perbedaan keduanya adalah bahwa kalau prasangka itu adalah sikap
(attitude) sedangkan diskriminasi adalah tindakan (action).
Diskriminasi dapat didefinisikan sebagai perilaku atau pemberian pertimbangan, atau perbuatan
yang membedakan yang memberikan keuntungan atau yang melawan kebiasaan kepada
seseorang atau kepada “sesuatu” —berdasarkan kelompok, kelas, atau dari mana seseorang atau
“sesuatu” tersebut dianggap milik individu atau kelompok.

Brigham (1991) menyatakan bahwa diskriminasi adalah perlakuan secara berbeda karena
keanggotaannya dalam suatu kelompok etnic tertentu. Kelompok etnic tersebut diantaranya
adalah suku, bahasa, adat istiadat, agama, kebangsaan dan lainnya.
Swim (dalam Baron & Byrne, 1997) menyatakan bahwa diskriminasi adalah tindakan negatif
terhadap orang yang menjadi objek prasangka seperti rasial, etnik dan agama. Dapat dikatakan
diskriminasi adalah prejudice in actions. Menganggap orang negro itu bodoh adalah prasangka
sedangkan melarang mereka bekerja atau bersekolah pada lembaga tertentu karena mereka
berkulit hitam adalah diskriminasi. Menganggap wanita sebagai kaum lemah adalah prasangka
sedangkan menghalangi mereka untuk menjadi pemimpin adalah diskriminasi (Kuncoro, Joko;
2021)

Macam-macam diskriminasi diantaranya berdasarkan umur, kasta, cacat tubuh, perkerjaan, ras,
bahasa, kebangsaan, ras, etnis, wilayah, kepercayaan atau agama, jenis kelamin, gender, identitas
gender, orientasi seksual dan lain-lain.

 Rasisme

J. Jones (dalam Brigham, 1991) menyatakan bahwa rasisme adalah suatu aspek pembeda secara
rasial pada suatu budaya yang diterima oleh banyak orang dan mendorong kompetisi, perbedaan
kekeuasaan dan perlakuan yang tidak semestinya terhadap anggota kelompok lain. Perbedaan
perlakuan ini dapat dimanifestasikan secara individual maupun maupun melalui struktur sosial
dan institusi resmi. Perbedaan perlakukan melalui institusi adalah perbedaan dalam hukum,
sistem pendidikan, lapangan kerja, kebijaksanaan imigrasi, agama dan lainnya. Sampai saat ini
ada beberapa negara yang secara langsung maupun tidak memberlakukan diskriminasi
berdasarkan ras. Perlakuan pemerintah Israel terhadap warga Palestina adalah salah satu bentuk
rasialisme yang terjadi diabad modern ini. (Kuncoro, Joko: 2021)

Anda mungkin juga menyukai