Anda di halaman 1dari 10

IDENTITAS

SOSIAL
INTRODUKSI

IDENTITAS SOSIAL
Pada umumnya identitas disandarkan pada
ciri yang bersifat alamiah, seperti jenis
kelamin atau identitas berbasis genetik
seperti ras.

Identitas jenis ini biasanya lebih


mudah dikenali secara fisik. Namun
ada pula identitas yang tidak
berangkat dari ciri-ciri alamiah,
90 %
namun karena dilekatkan secara
sosial seperti identitas berbasis
agama dan suku/etnis.
Sumber: https://www.freepik.com/
Dalam Kamus
Dalam KBBI, kata
Merriam-Webster
identitas identitas didefinisikan
mengandung sebagai kesamaan
pengertian ciri-ciri antar

“ciri-ciri, keadaan beberapa manusia


serta ciri-ciri yang
khusus seseorang,
membedakan manusia
atau jati diri.”
yang satu dengan yang
lain.

Sumber: https://www.freepik.com/
Gagasan tentang identitas bahkan berkembang tidak
hanya berbasis Suku, Agama, Ras dan Antargolongan
(SARA). Identitas juga dapat dikaitkan dengan ciri-ciri
seperti gaya hidup, keyakinan, bahkan orientasi
seksual.

IDENTITAS SOSIAL

Dalam gaya hidup misalnya identitas ditemukan pada


kebiasaan makan yang melahirkan identitas vegan (tidak
memakan daging/vegetarian) atau bagi kalian yang memiliki
hobi bola biasanya teridentifikasi sebagai anggota dari klub
suporter.
Sumber: https://www.freepik.com/
Manusia sebagai
Manusia
mahluk yang berpikir
menjadi mahkluk
sebagaimana
yang terus menerus
dikatakan Aristoteles.
mencari identitas
Ketika berpikir,
dirinya. Kondisi
manusia
tersebut tidak terjadi
mempertanyakan
pada
keberadaan atau
makhluk-makhluk
eksistensi dirinya.
lainnya.

Sumber: https://www.freepik.com/
Identitas Sebagai Wujud ditempatkan sebagai ciri-ciri yang
PEMBENTUKAN IDENTITAS
terbentuk. Ciri-ciri ini melekat sejak dari awal permulaan.
Menurut Stuart Hall (1990), pembentukan
Terbentuk secara alamiah. Ciri yang dimiliki bersama serta berada
identitas dapat diteropong dalam dua cara dalam diri banyak orang di mana mereka dipersatukan kesamaan
pandang, yaitu identitas sebagai wujud genetik, ikatan darah, sejarah dan leluhur.
(identity as being) dan identitas sebagai
Sedangkan Identitas Sebagai Proses Menjadi dipahami sebagai
proses menjadi (identity as becaming).
ciri-ciri yang dibentuk melalui proses sosial. Pada tingkat
kelompok identitas semacam ini mewujud dalam kesamaan ide,
gagasan, nilai, kebiasaan-kebiasaan baru yang menghasilkan
praktik-praktik kehidupan sosial baru.

Sumber: https://www.freepik.com/
Eric Fromm (1947), seorang pakar psiko-sosial menyatakan
identitas diri dapat dibedakan antara satu individu dengan
lainnya. Namun identitas diri tidak dapat dilepaskan dari
identitas sosial individu dalam konteks komunitasnya.
Selain sebagai makhluk individual, manusia sekaligus juga
mahkluk sosial.

IDENTITAS SOSIAL

Dalam membangun identitas dirinya, manusia tidak dapat


mengabaikan diri dari norma yang mengikat semua warga di
mana ia hidup. Identitas tersebut juga menentukan peran sosial
Sumber: https://www.freepik.com/ apa yang seharusnya dijalankan dalam masyarakat.

06
IDENTITAS SOSIAL

Identitas menjadi dasar bagi seseorang untuk


mengikatkan dirinya pada komunitas atau
kelompoknya. Ikatan tersebut memunculkan
kedekatan dengan orang-orang yang memiliki
kesamaan identitas.

Kelompok juga membuka diri bagi


individu-individu yang memilki
kesamaan identitas. Proses membuka
90 % diri terhadap individu yang memiliki
kesamaan identitas inilah yang
dikenal dengan watak inklusif.
Sumber: https://www.freepik.com/

02
Eksklusifitas sangat
Keragaman identitas di
rawan menyinggung Indonesia seharusnya
pihak lain yang tidak dipandang sebagai
sepaham dengannya. kekayaan identitas di
Pemikiran tersebut mana kekayaan tersebut
dapat memicu justru menjadi kekuatan

ketegangan antarpihak bangsa dalam menatap

yang dapat berujung masa depan yang


lebih baik.
konflik sosial.

Sumber: https://www.freepik.com/
TERIMA KASIH

Sumber: https://www.freepik.com/

Anda mungkin juga menyukai