Anda di halaman 1dari 10

KEBUDAYAAN DAN PEMBENTUKAN IDENTITAS KEBUDAYAAN

Andry Ella Paustina Bangun, Beny Ariandi Tampubolon, Eva Efifania, Intan Sari Saragih

Sekolah Tinggi Pastoral Santo Bonaventura Keuskupan Agung Medan

Jl. Sibiru-biru, Gg. Nogio No.111 Delitua-Medan

Email; andryellapbangun1@gmail.com ; beniariandi2@gmail.com ;


simanjuntakeva48@gmail.com ; mailto:intansarisrg944@gmail.com

Abstrak

Kebudayaan merupakan suatu aspek yang penting dalam pembentukan identitas suatu bangsa
atau masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara kebudayaan dan
pembentukan identitas kebudayaan, serta faktor-faktor yang mempengaruhi proses tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebudayaan memiliki peran penting dalam pembentukan
identitas kebudayaan, karena melalui kebudayaan, nilai-nilai, norma, dan kepercayaan yang
melekat pada suatu masyarakat atau bangsa dapat diwariskan dari generasi ke generasi. Namun,
faktor-faktor seperti globalisasi dan modernisasi juga mempengaruhi pembentukan identitas
kebudayaan, yang dapat mengakibatkan hilangnya beberapa aspek kebudayaan tradisional.
Dalam upaya mempertahankan dan memperkuat identitas kebudayaan, diperlukan dukungan dari
pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan tradisional.
Selain itu, edukasi dan pembelajaran tentang kebudayaan juga perlu ditingkatkan, baik di
lingkungan keluarga maupun di sekolah, sehingga generasi muda dapat memahami dan
menghargai kebudayaan warisan nenek moyang mereka. Kesimpulannya, kebudayaan dan
pembentukan identitas kebudayaan adalah hal yang saling terkait dan perlu dijaga
keberlangsungannya untuk memperkaya kehidupan dan identitas suatu bangsa atau masyarakat.

Kata Kunci : Kebudayaan, Identitas, Bangsa/Masyarakat


Pendahuluan menggunakan metode deskriptif kualitatif
yang bertujuan untuk menjelaskan data dari
Manusia memiliki identitas dalam dirinya
fakta-fakta yang diyakini dan peneliti dapat
yang tumbuh seiring pertumbuhan fisiknya.
menjelaskan hasil penelitian yang
Rasionalitas ini merupakan bagian dari
ditemukan. Penelitian kualitatif berlatar
pembentukan identitas pribadi.
belakang alamiah sebagai keutuhan,
Pembentukan identitas diri tentunya dapat
mengandalkan manusia sebagai alat
dilakukan sesuai keinginan atau sebaliknya.
penelitian, berfikir secara induktif dan
Jika tidak sesuai keinginan, maka
bersifat deskriptif (Moleong 2006: 44).
menimbulkan kebencian pada diri sendiri.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan
Nalar dengan logika berpikir yang benar
dengan cara observasi, wawancara,
tidak menyebabkan identitas diri berubah
dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data
karena kebencian terhadap diri sendiri.
dilakukan dengan langkah mengumpulkan
Sebagai negara yang majemuk, Indonesia
data, mengidentifikasi, mengklasifikasikan,
merupakan sumber identitas masyarakat
mendeskripsikan, menganalisis dan
yang luas. Identitas komunitas ini
menyimpulkan data.
merupakan bentuk identitas Indonesia.
Pembahasan
Banyak budaya juga menjadi identitas diri
masyarakat Indonesia. Tidak dapat 1. Pengertian Kebudayaan
dipungkiri bahwa orang Batak dapat
Menurut KBBI, budaya adalah pikiran; akal
mengikuti budaya suku Karo dan
budi, serta sesuatu yang sudah menjadi
sebaliknya. Hal ini bertanggung jawab atas
kebiasaan dan sukar diubah. Menurut
keberagaman yang muncul sebagai bentuk
Koentjaraningrat, budaya adalah segala daya
identitas bangsa Indonesia. Bukan sebagai
dan aktivitas manusia untuk mengolah serta
semacam pelemahan identitas, melainkan
mengubah semesta alam. Edward Burnett
sebagai penguatan atas keberagaman yang
Tylor mendefinisikan budaya sebagai
ada di negara Indonesia. Keragaman yang
keseluruhan yang kompleks mencakup
dimiliki oleh identitas bangsa Indonesia.
kepercayaan, pengetahuan, kesenian,
Metode Penelitian hukum, moral, adat istiadat, dan kemampuan
lain yang diperoleh seseorang sebagai
Dalam penelitian ini jenis penelitian yang
anggota masyarakat.
digunakan ialah kualitatif dengan
Menurut Tylor, kebudayaan adalah system dari suafu masyarakat atau suatu komunitas.
kompleks yang mencakup pengetahuan, Jadi, kebudayaan adalah sikap dan
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat kepercayaan, cara berpikir, berprilaku tiap
istiadat, kemampuan, serta kebiasaan- individu yang menjadi cara hidup suatu
kebiasaan yang didapatkan oleh manusia bangsa guna mencapai keselamatan dan
sebagai anggota masyarakat. Budaya atau kebahagiaan yang bersifat tertib dan damai.
kebudayaan dapat juga diartikan
Simbol yang sudah memiliki makna tersebut
sebagai cara hidup yang berkembang dan
menjadi tuntunan tingkah laku bagi setiap
dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari
orang yang menjadi anggota dari suatu
generasi ke generasi berikutnya. Contohnya
komunitas atau masyarakat tersebut. Dalam
seperti adat 'ngunduh mantu' yang ada di
konteks inilah akhirnya identitas budaya
Jawa yang akan dilaksanakan ketika
suatu masyarakat atau suatu komunitas ini
seseorang menikah.
terbentuk. Simbol maupun tingkah laku dari
Greetz (1973) mengatakan bahwa
suatu masyarakat, akan dapat dimaknai
kebudayaan merupakan " ...histoically
dengan analisis kontr:ks dimana simbol itu
transmittect pattern of meanings embodied
dibangun. OIeh karena itu, suatu simbol
in symbols, a system of inherited
tidak lagi merupakan pemadatan terhadap
conceptions expressed in symbolic forms by
suatu makna tetapi berbagi makna yang
means of which men communicate, perpu
tergantung pada kelompok sosial yang
tuate, and deoelop their knowledge about
diacu. (Irwan,Abdullah, 2006 :21)
and attitudes toward life" (Greetz, 1973:
89), sesunggutrnya kebudayaan itu memiliki 2. Unsur-unsur Kebudayaan

batas-wilayah di mana sekelompok orang  Kepercayaan

mencari makna atas simbol-simbol. Simbol- Kepercayaan adalah unsur kebudayaan yang
simbol yang digunakan merupakan simbol- pertama. Unsur kebudayaan system
simbol yang disepakati secara bersama-sama kepercayaan dianggap sebagai salah satu
untuk digunakan. Sedangkan makna dari unsur yang sangat penting dalam kehidupan
setiap simbol yang digunakan tersebut bermasyarakat. Sistem religi/kepercayaan
merupakan hasil kesepakatan secara menyangkut dan berkaitan dengan
bersamasama. Artinya, simbol dan makna keyakinan seorang individu. Sistem religi
tersebut merupakan kesepakatan bersama
juga berfungsi untuk mengatur kehidupan  Teknologi
antara manusia serta penciptanya
Unsur teknologi dapat berperan dalam
 Bahasa pembentukan suatu budaya di daerah
tertentu, hal ini dapat dilihat pula melalui
Bahasa merupakan alat yang diciptakan oleh
usaha antropolog untuk memahami
manusia agar mempermudah setiap individu
kebudayaan manusia melalui unsur
berinteraksi. Bahasa juga merupakan unsur
teknologi yang dipakai oleh suatu kelompok
yang dapat membentuk kebudayaan.
masyarakat. Unsur teknologi yang dimaksud
Menurut Koentjaraningrat sistem bahasa
merupakan benda yang dapat dijadikan
merupakan perlambangan dari manusia yang
sebagai peralatan hidup dengan bentuk serta
digunakan untuk komunikasi secara lisan
kegunaannya yang sederhana. Unsur
serta tertulis
teknologi yang hadir dalam kebudayaan ini
 Pengetahuan menyangkut fisik dari kebudayaan itu

Kebudayaan dapat muncul, karena adanya sendiri.

ilmu pengetahuan yang berfungsi sebagai  Kekerabatan


gagasan maupun ide dari setiap pencetus
Kebudayaan terbentuk melalui berbagai
kebudayaan tersebut. Sistem pengetahuan
kelompok sosial. Menurut Koentjaraningrat,
dalam kebudayaan secara universal juga
setiap kehidupan dalam kelompok
berkaitan dengan sistem peralatan hidup
masyarakat diatur oleh adat istiadat serta
serta teknologi. Hal ini dikarenakan sistem
aturan-aturan yang telah disetujui oleh
pengetahuan memiliki sifat yang abstrak dan
anggota masyarakat itu. Kesatuan sosial
berwujud dalam ide setiap manusia.
yang dekat serta dasar dari seorang individu
 Kesenian adalah kerabatnya, yaitu keluarga inti dari

Kebudayaan serta unsur kesenian memang individu tersebut serta kerabat-kerabat lain.

saling terikat satu sama lain. Kesenian yang  Kemasyarakatan


dibuat oleh masyarakat dapat membentuk
Sistem kemasyarakatan dalam unsur
suatu kebudayaan di lingkungan masyarakat
kebudayaan adalah sekelompok masyarakat
tersebut. Contohnya seperti seni tari yang
yang anggotanya merasa menjadi satu
memiliki makna khusus dan hanya ditarikan
dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan
dalam ritual maupun upacara tertentu saja.
ini pula menjadi salah satu unsur pewarisan 3. Menghubungkan atau membuat sesuatu
budaya yang penting dalam struktur sosial. menjadi lebih dekat (mengidentifikasi
Sistem kemasyarakatan juga berperan untuk pikiran seseorang dengan mazhab yang
menghitung garis keturunan dari hubungan mempengaruhi dia);
pernikahan serta hubungan darah seorang 4. Kasus psikoanalisis menggunakan istilah
individu. identifu untuk menerangkan rincian
aspek-aspek psikologis yang dimiliki
3. Makna Pembentukan Identitas
seseorang dan membandingkannya
Kebudayaan
dengan aspek-aspek psikologis yang
Secara etimologis, kata identitas berasal dari dimiliki orang lain;
kata ldentity, yang berarti (1) kondisi atau 5. Meletakkan seseorang ke dalam tempat
kenyataan tentang sesuatu yang sama, suatu orang lairL sekurang-kurangnya
keadaan yang mirip satu sarna lain; (2) meletakkan atau mempertukarkan
kondisi atau fakta tentang sesuatu yang sama pikiran, perasaan, masalah, dan rasa
di antara dua orang atau dua benda; (3) simpatik (empatik) (Webster N ew
kondisi atau fakta yang mengg;ambarkan World Dictionary).
sesuatu yang sama diantara dua orang
Apabila pengertian tentang identitas ini kita
(individualitas) atau dua kelompok atau
kaitkan dengan budaya, maka yang
benda sedangkan pada tataran hubungan
dimaksud dengan identitas budaya adalah
manusia, identitas (identity) memiliki :
pemahaman tentang sesuatu yang identik
1. Membuat sesuatu menjadi identik atau maupun gambaran yang terkait
sama, misaLnya mempertimbangkan denganbudaya. MenurutTing-Toomey,
sesuatu itu sama artinya dengan identitas budaya atau kultural merupakan
melihatpeluang (mengidentifikasi satu perasaan (emotional significance) dari
minat d ibandingkan minat yang lain); seseorang untuk ikut memiliki (sense
2. Mengakui keberadaan sesuatu yang ofbelonging) atau berafiliasi dengan kultur
dilihat, diketahui, digambarkan, atau tertentu. Masyarakat yang terbagi kedalam
yang kita klaim apakah dia manusia atau kelompok-kelompok itu kemudian
benda (mengidentifikasi sebuah melakukan identifikasi kultural (cultural
spesimen biologis); identification), yaitu masing-masing orang
mempertimbangkan diri mereka sebagai
representasi dari sebuah budaya partikular. pada saat kita berkomunikasi, kita akan
Identifikasi kultural ini, menurut Rogers dan memperlihatkan rasa identitas dengan cara
SteinJatt (1999:97 dalam Turnomo 2005), kita mengekspresikan siapa di.::i kita dan
akan menentukan individu-individu yang ketika kita merespon orang lain.
termasuk dalam in-group dan individu-
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Yunia
individu yang termasuk dalam out-group.
Citra, dkk: 2017 dikatakan bahwa Proses
Bagaimana mereka berperilaku, sebagian
Pembentukan identitas budaya remaja dari
ditentukan oleh apakah mereka termasuk
keluarga pernikahan beda budaya
kedalam budaya tertentu atau tidak
menghasilkan simpulan bahwa proses
(Turnomo, 2005:1.-2).
pembentukan identitas dipengaruhi oleh
4. Proses Pembentukan Identitas significant others yaitu keluarga dan teman,
Kebudaayaan baik teman di lingkungan rumah maupun
teman di sekolah, dan generalized others
Identitas budaya yang terbentuk dalam
yaitu lingkungan masyarakat. Dari
kehidupan suatu masyarakat akan
penelitian ini disimpulkan bahwa dalam
mempengaruhi persepsi diri setiap anggota
keluarga pernikahan beda budaya, orang tua
dalam masyarakat. Bagaimana mereka
jarang sekali mengajarkan tentang
memandang diri mereka, bagaimana mereka
kebudayaan.
bersikap dan bertingkah laku, sangat
dipengaruhi oleh identitas budaya mereka Kebudayaan dipelajari hanya ketika berada
sendiri. Menurut teori komunikasi tentang dalam lingkungan dimana kebudayaan
identitas, identitas merupakan penghubung tersebut ada. Biasanya anak akan belajar
utama antara individu dan masyarakat dan di kebudayaan dari interaksi dengan
sinilah komunikasi menjadi mata rantai yang lingkungan baik itu teman bermain, sekolah
memperbolehkan hubungan ini ataupun masyarakat di sekitar budaya di
terjadiKomunikasi merupakan alat untuk mana dia tinggal dan berinteraksi yang
membentuk identitas dan juga mengubah kemudian menentukan identitas budayanya.
mekanisme. Dalanl Proses komunikasi yang Identitas budaya seseorang tergantung pada
kita lakukaru kita akan mendapatkan lingkungan dimana dia tinggal.
pandangan serta reaksi orang lain dalam
Pemilihan identitas budaya tidak hanya
interaksi sosial dan sebaliknya. Selain itu,
dipengaruhi oleh garis keturunan. Pilihan
pribadi dan pengaruh pergaulan juga Tahap yang ketiga adalah tahap identitas
menjadi pokok utama dalam pertimbangan budaya yang diperolehTahap ini sering
identitas budaya disebut dengan cultural identity
achiersement, yaitu sebuah bentuk identitas
Menurut Alo Liliweri (2003: 83-86),
yang dicirikan oleh kejelasan dan keyakinan
identitas budaya kita dikembangkanmelalui
terhadap penerimaan diri Anda melalui
proses yang meliputi beberapa tahap, yaitu:
intemalisasi kebudayaan sehingga dia
1. Identitas budaya yang tak disengaja menmbentuk identitas Anda.

Pada tahap ini, identitas budaya terbentuk 4. Konformitas : Internalisasi


secara tidak disengaja atau tidak disadari.
Proses pembentukan identitas dapat
Melalui Prctses serta interaksi yang terjadi
diperoleh melalui internalisasi yang
dalam kehidupan sehari-hari, muncullah
membentuk konformitas. Pada proses ini,
identitas budaya yang tidak disadari. Banyak
internalisasi berftrngsi untuk membuat
identit;rs budaya yang dimiliki oleh suatu
norma-norma yang kita miliki menjadi sama
suku bangsa diperoleh secara tidak teruji,
(konformitas) dengan norma-norma yang
tak sengaja atau tak disadari.
dominan. Atau bisa juga membuat norma
2. Pencarian Identitas Budaya yang kita miliki berasimilasi ke dalam kultur

Tahap yang kedua adalah tahap dimana dominan. Pada tahap ini, sering kali orang

identitas budaya itu sengaja di cari. melihat dirinya melalui lensa dari budaya

Pencarian identitas budaya ini meliputi dominan dan bukan dari budaya asal.

proses penjajakan, bertanya, dan uji coba 5. Resistensi dan Separatisme


atas sebuah identitas. Proses penjajakan,
Resistensi dan separatisme adalah
bertanya dan uji coba identitas budaya ini
pembentukkan identitas sebuah budaya dari
bisa dilakukan oleh masyarakat yang
sebuah komunitas tertentu. Proses
memiliki identitas budaya tersebut, atau oleh
pembentukan identitas ini biasanya terjadi
pihak lain. Proses inilah yang seringkali juga
dalam kehidupan komunitas minoritas dari
kita lakukan ketika kita ingin mencari
sebuah suku bangsa, etnik, bahkan agama.
identitas dari budaya lain.
Komunitas ini berperilaku eksklusif untuk
3. Identitas Budaya yang diperoleh menolak normanorma budaya dominan.
6. lntegrasi Pembentukan identitas budaya terjadinya diskriminasi terhadap orang-
juga dapat dilakukan melalui proses orang tertentu yang berperilaku kurang baik
integrasi budaya. Proses integrasi budaya menurut orang sekitarnya yang pada
merupakan proses dimana seorang atau umumnya di dalam budaya orang tersebut
sekelompok orang mengembangkan adalah sesuatu yang wajar dilakukan.
identitas baru yang merupakan hasil dari
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
integrasi pelbagai budaya dari komunitas
identitas budaya maupun yang berkaitan erat
atau masyarakat asal.
dengan identitas budaya di antaranya,
5. Faktor Pembentuk Identitas Budaya

1. Kepercayaan, menjadi faktor utama dalam


1. Asimilasi budaya, adalah pembauran dua
identitas budaya, tanpa adanya kepercayaan
kebudayaan yang disertai dengan hilangnya
yang di anut maka tidak akan terbentuk
ciri khas kebudayaan asli sehingga
suatu identitas budaya yang melekat pada
membentuk kebudayaan baru. Suatu
suatu kebudayaan. Biasanya kepercayaan ini
asimilasi ditandai oleh usaha-usaha
muncul dari amanah. para leluhur terdahulu
mengurangi perbedaan antara orang atau
yang meyakini tentang suatu kegiatan yang
kelompok. Untuk mengurangi perbedaan itu,
biasa dilakukan oleh suatu budaya yang
asimilasi meliputi usaha-usaha mempererat
tentunya berbeda antara budaya satu dengan
kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan
budaya lainnya.
dengan memperhatikan kepentingan serta
2. Rasa aman, atau positif bagi penganut tujuan bersama. Adapun faktor penghambat
suatu kebudayaan menjadi faktor asimilasi budaya di antaranya,
terbentuknya identitas budaya, karena tanpa
a. Kurangnya pengetahuan tentang
adanya rasa aman dari pelaku kegiatan
kebudayaan yang dihadapi.
budaya maka tidak akan dilakukan secara
terus menerus sesuatu yang dianggapnya b. Sifat takut terhadap kekuatan dari

negatif dan tidak aman. kebudayaan lain.

3. Pola perilaku, menjadi faktor pembentuk c. Perasaan superioritas pada individu-

identitas budaya, bagaimana pola perilaku individu dari satu kebudayaan terhadap yang

kita di masyarakat mencerminkan identitas lain.

budaya yang kita anut. Dalam hal ini biasa


d. Toleransi dan simpati yang kurang dari D. Kesimpulan
pihak mayoritas.
Kebudayaan merupakan salah satu faktor
2. Akulturasi budaya (culture contact), penting yang mempengaruhi pembentukan
adalah proses sosial yang timbul bila suatu identitas diri seseorang. Kebudayaan
kelompok manusia dengan kebudayaan mencakup nilai-nilai, norma, kepercayaan,
tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari dan praktik yang diterima dan diwariskan
suatu kebudayaan asing dengan sedemikian dari generasi ke generasi. Melalui
rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan kebudayaan, individu dapat memperoleh
asing itu lambat laun diterima dan diolah ke pengalaman dan belajar untuk beradaptasi
dalam kebudayaan sendiri tanpa dengan lingkungan sosialnya. Pada
menyebabkan hilangnya kepribadian umumnya, kebudayaan dapat mempengaruhi
kebudayaan itu sendiri. Adapun faktor- pembentukan identitas diri melalui tiga
faktor yang menyebabkan Akulturasi budaya aspek utama, yaitu nilai-nilai, norma, dan
sebagai proses hilangnya suatu identitas praktik. Nilai-nilai merupakan konsep-
budaya di antaranya, konsep abstrak yang dianggap penting oleh
masyarakat, seperti kejujuran,
a. Individu-individu dari kebudayaan asing
kesederhanaan, atau keberanian. Nilai-nilai
yang membawa unsur-unsur kebudayaan
tersebut menjadi acuan bagi individu dalam
asing.
bertindak dan berinteraksi dengan
b. Saluran-saluran yang dilalui oleh unsur- lingkungannya. Norma merupakan aturan-
unsur kebudayaan asing untuk masuk ke aturan yang mengatur perilaku sosial, seperti
dalam kebudayaan penerima terbuka lebar. norma sopan santun, norma agama, atau

c. Sifat penerima tanpa adanya filtering dari norma kesopanan. Norma-norma tersebut

masyarakat Indonesia yang menyebabkan mengatur bagaimana individu berinteraksi

budaya asing yang negatif pun dengan dan berkomunikasi dengan orang lain.

sangat mudah masuk dan menjadi budaya Praktik merupakan aktivitas atau kegiatan

Indonesia sekarang. yang dilakukan oleh individu atau kelompok


dalam konteks kebudayaan tertentu, seperti
makanan, musik, atau tarian. Praktik-praktik
tersebut menjadi bagian dari identitas
individu dan mempengaruhi cara individu
melihat dirinya sendiri serta bagaimana Identitas Diri Identitas. Analisis
orang lain melihatnya. Namun, faktor-faktor Pendapatan Dan Tingkat
lain juga dapat mempengaruhi pembentukan Kesejahteraan Rumah Tangga Petani,
identitas diri selain kebudayaan, seperti 53(9), 1689–1699.
lingkungan sosial, pengalaman hidup, dan
Darmastuti, R. (2013). Mindfulness dalam
media. Lingkungan sosial, seperti keluarga,
Komunikasi Antarbudaya: mindfulness
teman, atau komunitas, dapat mempengaruhi
dalam komunikasi antarbudya pada
cara individu berpikir dan bertindak.
kehidupan masyarakat Samin dan
Pengalaman hidup, seperti peristiwa
masyarakat Rote Ndao, NTT. Book
traumatis atau keberhasilan yang dicapai,
Chapter 5, 296.
juga dapat mempengaruhi pembentukan
identitas diri. Media, seperti film, televisi, Santoso, B. (2017). Bahasa Dan Identitas
atau internet, juga dapat mempengaruhi cara Budaya. Sabda : Jurnal Kajian
individu memahami diri sendiri dan Kebudayaan, 1(1), 44.
lingkungan sosialnya. Dalam upaya https://doi.org/10.14710/sabda.v1i1.132
memperkuat identitas diri, individu perlu 66
memahami dan menghargai kebudayaan
Identitas Diri Indonesia - Analisis -
yang melekat pada dirinya. Individu juga
www.indonesiana.id
perlu terbuka terhadap perbedaan dan
memperluas wawasan kebudayaan untuk https://www.bing.com/ck/a?!
memperkaya identitas dirinya. Selain itu, &&p=dc8457a64507be63JmltdHM9M
dukungan dari lingkungan sosial dan TY4MTE3MTIwMCZpZ3VpZD0xZG
pengalaman hidup yang positif juga dapat NkYmIyYi1kZWI2LTYxYWMtMWQ
membantu memperkuat identitas diri yMy1hYWZlZGZlMDYwMzEmaW5z
individu. aWQ9NTIzMA&ptn=3&hsh=3&fclid=
1dcdbb2b-deb6-61ac-1d23-
Daftar Pustaka
aafedfe06031&psq=Kebudayaan&u=a1
A, L. R. P. (n.d.). Budaya Dan Identitas. aHR0cHM6Ly93d3cuZG9zZW5wZW
5kaWRpa2FuLmNvLmlkL2tlYnVkYX
Citra Kunia putri dan trisna insan Noor,
lhYW4tYWRhbGFoLw&ntb=1
2011. (2013). Identitas Diri BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian

Anda mungkin juga menyukai