Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Nama : Ajang Nugraha


NIM : 17.42.018978
Dosen Pegampu : Ariyadi, M.HI

Hubungan Budaya dan Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan nilai dan moral adalah salah satu dimensi yang terdapat dalam pembelajaran
kewarganegaraan, dimana nilai tersebut memiliki arti realitas abstrak sebagai prinsip - prinsip
yang menjadi pedoman dalam hidup. Nilai juga
berfungsi sebagai acuan perilaku setiap individu.
Moral adalah aturan yang bersumber dari hati nurani
untuk membimbing perilaku dan cara berfikir. Melalui
proses pendidikan, manusia diharapkan dapat
memperoleh nilai kemanusiaannya, sehingga dapat
menyadari realitas sosial yang terjadi disekitarnya dan menyadari perannya untuk berperilaku
sebagaimana mestinya atas realitas sosial tersebut.

A. Pengertian Budaya kompleks yang mengandung ilmu


pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
Penentu yang kuat dari keyakinan,
undangundang, adat dan sebarang bentuk
sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya
keupayaan dan kebiasaan yang diperoleh
dapat diukur melalui bagaimana orang
dari seorang sebagai ahli masyarakat”.
termotivasi untuk merespon pada
lingkungan budaya mereka. Atas dasar itu R. Linton (Edi Sugiartono S, Kamis,
cartwright mendefinisikan budaya sebagai 13 Oktober 2011) dalam bukunya yang
sebuah kumpulan orang yang terorganisasi berjudul The Cultural background of
ke dalam berbagai tujuan, keyakinan dan personality menyatakan bahwa kebudayaan
nilai-nilai yang sama dan dapat diukur adalah “konfigurasi dari sebuah tingkah laku
dalam bentuk pengaruh pada motivasi. dan hasil laku, yang unsur-unsur
pembentukannya didukung serta diteruskan
Pendapat lain dikemukakan oleh
oleh anggota masyarakat tertentu”.
Tylor 1871 (Rohman 2012: 52) menyatakan
Kesimpulan dari pengertian budaya adalah
bahwa budaya sebagai “keseluruhan yang
suatu nilai yang berasal dari seseorang ahli Menurut Depdiknas (2003: 3)
masyarakat berupa ilmu pengetahuan, pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
kepercayaan, moral, dan adat istiadat yang merupakan mata pelajaran yang
diwujudkan dalam tingkah laku oleh menfokuskan pada pembentukan diri yang
masyarakat tertentu yang dapat diukur dari beragam yaitu segi agama, sosial, kultural,
motivasi masyarakat untuk melaksanakan bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi
budaya tersebut. warga yang cerdas, terampil dan berkarakter
yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD
Budaya pada setiap masyarakat
1945.
memiliki perbedaan karena budaya
tergantung pada apa yang terdapat dalam Depdiknas (2006: 49) memberikan
diri individu. Budaya sekolah terbentuk dari pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
berbagai macam norma, pola perilaku, sikap adalah mata pelajaran yang memfokuskan
dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh pada pembentukan warga negara yang
para anggota komunitas sebuah lembaga memahami dan mampu melaksanakan hak-
pendidikan. Kultur sekolah atau budaya itu hak dan kewajiban untuk menjadi warga
dijadikan dasar dalam pemberian makna negara Indonesia yangcerdas, terampil dan
terhadap suatu konsep dan arti dalam berkarakter yang diamanatkan oleh
komunikasi antara anggota masyarakat itu. Pancasila dan UUD 1945.
Posisi budaya sekolah sebagai sumber nilai
Menurut Azyumandi Azra (2011: 12)
dan pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Pendidikan Kewarganegaraan adalah
B. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan “pendidikan yang mengkaji dan membahas
tentang pemerintahan, konstitusi, lembaga-
Kewarganegaraan berasal dari kata
lembaga demokrasi, rule of law, HAM, hak
civics yang secara etimologis berasal dari
dan kewajiban warganegara serta proses
kata “civicius” (bahasa latin) sedangkan
demokrasi”.
dalam bahasa Inggris “citizens” yang dapat
didefinisikan sebagai warga negara, Pengertian lain dikemukakan oleh Numan
penduduk dari sebuah kota, sesama negara, Somantri (2010: 1) bahwa
penduduk, orang setanah air bawaan atau
Pendidikan Kewarganegaraan
kaula.
adalah: Program Pendidikan yang berintikan
demokrasi politik yang diperluas dengan dipengaruhi perangsangan oleh lingkungan
sumber-sumber pengetahuan lainnya, sosial dan kebudayaan misalnya: keluarga,
pengaruh pengaruh positif dari pendidikan norma, golongan agama, dan adat istiadat.
sekolah, masyarakat, orang tua yang Dalam hal ini keluarga mempunyai peranan
kesemuanya itu diproses guna melatih siswa yang besar dalam membentuk sikap putra
untuk berfikir kritis, analisis, bersikap dan putrinya. Sebab keluargalah sebagai
bertindak demokratis dalam mempersiapkan kelompok primer bagi anak merupakan
hidup demokratis yang berdasarkan pengaruh yang paling dominan. Sikap
Pancasila dan UUD 1945. seseorang tidak selamanya tetap. Ia dapat
berkembang manakala mendapat pengaruh,
Berdasarkan beberapa pendapat
baik dari dalam maupun dari luar yang
diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan
bersifat positif dan mengesan. Antara
Kewarganegaraan adalah suatu pendidikan
perbuatan dan sikap ada hubungan yang
untuk membentuk siswa menjadi warga
timbal balik. Tetapi sikap tidak selalu
negara yang baik, cerdas, berfikir kritis,
menjelma dalam bentuk perbuatan atau
demokratis, berkarakter cinta kepada bangsa
tingkah laku.
dan Negara Indonesia, berkepribadian sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945, dan Sikap tumbuh dan berkembang
mampu berperan sebagai warga negara yang dalam basis sosial yang menentu, misalnya:
afektif dan bertanggung jawab. ekonomi, politik, agama dan sebagainya.
Didalam perkembangannya sikap banyak
C. Sikap
dipengaruhi oleh lingkungan, normanorma
Sikap adalah respon dari individu atau group. Hal ini akan mengakibatkan
atau reaksi dari individu terhadap semua perbedaan sikap antara individu yang satu
objek atau situasi yang ada di sekitarnya. dengan yang lain karena perbedaan
Sikap sosial dinyatakan tidak oleh seseorang pengaruh atau lingkungan yang diterima.
saja tetapi diperhatikan oleh orang-orang Sikap tidak akan terbentuk tanpa interaksi
sekelompoknya. manusia , terhadap objek tertentu atau suatu
objek
1. Pembentukan dan Perubahan Sikap
Faktor-Faktor yang Menyebabkan
Sikap timbul karena ada stimulus.
Perubahan Sikap
Terbentuknya suatu sikap itu banyak
1) Faktor Intern: yaitu faktor yang terdapat terbentuk dalam hubungannya dengan suatu
dalam pribadi manusia itu sendiri. objek, orang, kelompok, lembaga, nilai,
Faktor ini berupa selectivity atau daya melalui hubungan antar individu, hubungan
pilih seseorang untuk menerima dan di dalam kelompok, komunikasi surat kabar,
mengolah pengaruh-pengaruh yang buku, poster, radio, televisi, dan sebagainya,
datang dari luar. Pilihan terhadap terdapat banyak kemungkinan yang
pengaruh dari luar itu biasanya mempengaruhi timbulnya sikap. Lingkungan
disesuaikan dengan motif dan sikap di yang terdekat dengan kehidupan sehari-hari
dalam diri manusia, terutama yang banyak memiliki peranan. Keluarga yang
menjadi minat perhatiannya. Misalnya: terdiri dari: orang tua, saudara-saudara
orang yang sangat haus, akan lebih dirumah memiliki peranan yang penting.
memperhatikan perangsang dapat
Fungsi (tugas) sikap dapat dibagi menjadi
menghilangkan hausnya itu dari
empat golongan, yaitu:
perangsang-perangsang yang lain.
2) Faktor ekstern: yaitu faktor yang 1) Sikap berfungsi sebagai alat untuk
terdapat diluar pribadi manusia. Faktor menyesuaikan diri.
ini berupa interaksi sosial diluar 2) Sikap berfungsi sebagai alat pengatur
kelompok. Misalnya: Interaksi antara tingkah laku.
manusia yang dengan hasil kebudayaan 3) Sikap berfungsi sebagai alat pengatur
manusia yang sampai padanya melalui pengalaman-pengalaman.
alat-alat komunikasi seperti: surat 4) Sikap berfungsi sebagai pernyataan
kabar, radio, televisi, majalah dan lain kepribadian.
sebagainya.

Pembentukan dan perubahan sikap


tidak terjadi dengan sendirinya. Sikap
Kesimpulan Dari Hubungan Budaya Dan Pendidikan Kewarganegaraan

Budaya dan Pendidikan Kewarganegaraan sebagai penunjang dalam pembentukan sikap


sosial peserta didik yang baik, sangat perlu di jalankan dan di berikan kepada peserta didik.
Dengan budaya dan Pendidikan Kewarganegaraan, peserta didik akan terbantu dalam
pembentukan sikap sosial yang baik. Selain itu juga dengan budaya dan Pendidikan
Kewarganegaraan peserta didik akan terbentuk sikap dan moralitas sebagai penerus bangsa dan
Negara Indonesia kedepannya ke arah yang lebih baik. Sikap sosial akan terbentuk jika peserta
didik memiliki pandangan yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 serta menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Apabila
digambarkan secara skematis, maka ketiga variabel ini akan membentuk skema hubungan antar
variabel. Hubungan sederhana ini memuat tiga variabel yang terdiri dari dua variabel independen
dan satu variable dependen.

Mata Pelajaran PPKn berfungsi sebagai mata pelajaran yang memiliki misi pengokohan
kebangsaan dan penggerakan pendidikan karakter.

Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai
keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai