Anda di halaman 1dari 9

ISLAM, KEBUDAYAAN

DAN KEARIFAN LOKAL


DEFINISI ISLAM
Islam dari segi kebahasaan mengandung arti patuh,
tunduk, taat, dan berserah diri kepada Allah dalam
upaya mencari keselamatan dan kebahagiaan hidup
baik di dunia maupun di akhirat. Hal demikian
dilakukan atas kesadaran dan kemauan diri sendiri,
bukan paksaan atau berpura-pura, melainkan
sebagai panggilan dari fitrah dirinya sebagai
makhluk yang sejak dalam kandungan sudah
menyatakan patuh dan tunduk kepada Allah SWT.
DEFINISI KEBUDAYAAN
Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan di
dunia sebagai Khalifah. Manusia lahir, hidup dan
berkembang di dunia, sehingga disebut juga makhluk
duniawi. Sebagai makhluk duniawi sudah barang tentu
bergulat dan bergumul dengan dunia, terhadap segala
segi, masalah dan tantangannya, dengan menggunakan
budi dan dayanya serta menggunakan segala
kemampuannya baik yang bersifat cipta, rasa, maupun
karsa. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan manusia
dengan dunia tidaklah selalu diwujudkan dalam sikap
pasif, pasrah, dan menyesuaikan diri dengan tuntutan
lingkungannya. Tetapi justru harus diwujudkan dalam
sikap aktif, memanfaatkan lingkungannya untuk
kepentingan hidup dan kehidupannya. Dari hubungan
yang bersifat aktif itu tumbulah kebudayaan.
DEFINISI & MAKNA KEARIFAN
LOKAL
Definisi kearifan lokal secara bebas dapat diartikan nilai-
nilai budaya baik yang ada di suatu masyarakat. Artinya
untuk mengetahui kearifan suatu daerah, maka harus bisa
memahami nilai-nilai luhur budaya yang ada di daerah itu.

Dari definisi tersebut, kearifan lokal adalah pengetahuan yang


dikembangkan oleh nenek moyang kita dengan cara menghadapi
lingkungan sekitar, menjadikan pengetahuan itu bagian dari
budaya mereka, memperkenalkannya dan mewariskannya dari
generasi ke generasi.
HUBUNGAN KEARIFAN LOKAL DENGAN
ISLAM

o Dalam bidang seni misalnya, seni membangun masjid yang


memiliki corak atau bentuk yang khas dibandingkan dengan
corak masjid di negara lain menunjukkan bukti akulturasi.
o Cara walisongo berdakwah dengan menggunakan cara-cara
damai dan menggunakan simbol-simbol budaya lokal sebagai
media dakwah para wali sehingga dapat dipahami dan diterima
oleh masyarakat setempat.
‫‪PANDANGAN ISLAM TERHADAP‬‬
‫‪KEBUDAYAAN‬‬
‫;‪ Aisyah R.A menceritakan‬‬

‫اس ْاليَوْ َم َي ْخطُبُ ال َّر ُج ُل‬


‫اح ِفي ْال َجا ِه ِليَّ ِة َكانَ َعلَى َأرْ بَ َع ِة َأ ْن َحا ٍء فَنِ َكا ٌح ِم ْنهَا نِ َكا ُح النَّ ِ‬
‫َأ َّن النِّ َك َ‬
‫ِإلَى ال َّر ُج ِل َولِيَّتَهُ َأوْ ا ْبنَتَهُ فَيُصْ ِدقُهَا ثُ َّم يَ ْن ِك ُحهَا َونِ َكا ٌح آخَ ُر َكانَ ال َّر ُج ُل يَقُو ُل اِل ْم َرَأتِ ِه ِإ َذا‬
‫‪Dari riwayat ini, kita dapat mengetahui bahwa Islam‬‬
‫ْض ِعي ِم ْنهُ َويَ ْعت َِزلُهَا زَ وْ ُجهَا َواَل يَ َم ُّسهَا َأبَدًا َحتَّى‬ ‫ت ِم ْن طَ ْمثِهَا َأرْ ِسلِي ِإلَى فُاَل ٍن فَا ْستَب ِ‬ ‫طَه َُر ْ‬
‫صابَهَا َزوْ ُجهَا ِإ َذا َأ َحبَّ‬‫ض ُع ِم ْنهُ فَِإ َذا تَبَيَّنَ َح ْملُهَا َأ َ‬
‫يَتَ َبيَّنَ َح ْملُ َها ِم ْن َذ ِلكَ ال َّر ُج ِل الَّ ِذي تَ ْستَ ْب ِ‬
‫‪membiarkan beberapa adat kebiasaan manusia yang‬‬
‫اع َونِ َكا ٌح آخَ ُر يَجْ تَ ِم ُع‬
‫ض ِ‬ ‫َوِإنَّ َما يَ ْف َع ُل َذلِكَ َر ْغبَةً فِي ن ََجابَ ِة ْال َولَ ِد فَ َكانَ هَ َذا النِّ َكا ُح نِ َكا َح ااِل ْستِ ْب َ‬
‫‪tidak bertentangan dengan syariat dan adab-adab‬‬
‫ت َو َم َّر َعلَ ْيهَا‬ ‫ض َع ْ‬
‫ت َو َو َ‬ ‫ال َّر ْهطُ َما ُدونَ ْال َع َش َر ِة فَيَ ْد ُخلُونَ َعلَى ْال َمرْ َأ ِة ُك ُّله ُْم ي ِ‬
‫ُصيبُهَا فَِإ َذا َح َملَ ْ‬ ‫‪Islam atau sejalan dengannya. Oleh karena itu,‬‬
‫ت ِإ َل ْي ِه ْم فَلَ ْم َي ْستَ ِط ْع َر ُج ٌل ِم ْنهُ ْم َأ ْن يَ ْمتَنِ َع َحتَّى يَجْ تَ ِمعُوا ِع ْن َدهَا‬
‫َض َع َح ْملَهَا َأرْ َسلَ ْ‬
‫ال بَ ْع َد َأ ْن ت َ‬
‫لَيَ ٍ‬ ‫‪Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak‬‬
‫ت فَهُ َو ا ْبنُكَ يَا فُاَل ُن تُ َس ِّمي َم ْن َأ َحب ْ‬
‫َّت بِا ْس ِم ِه‬ ‫تَقُو ُل لَهُ ْم قَ ْد ع ََر ْفتُ ْم الَّ ِذي َكانَ ِم ْن َأ ْم ِر ُك ْم َوقَ ْد َولَ ْد ُ‬ ‫‪menghapus seluruh adat dan budaya masyarakat‬‬
‫ق بِ ِه َولَ ُدهَا اَل يَ ْستَ ِطي ُع َأ ْن يَ ْمتَنِ َع بِ ِه ال َّر ُج ُل َونِ َكا ُح الرَّا ِب ِع يَجْ تَ ِم ُع النَّاسُ ْال َكثِي ُر فَيَ ْد ُخلُونَ‬ ‫فَيَ ْل َح ُ‬ ‫‪Arab yang ada sebelum datangnya Islam.‬‬
‫ون َعلَ ًما‬ ‫ت تَ ُك ُ‬ ‫ص ْبنَ َع َلى َأ ْب َوابِ ِه َّن َرايَا ٍ‬ ‫َعلَى ْال َمرْ َأ ِة اَل ت َْمتَنِ ُع ِم َّم ْن َجا َءهَا َوهُ َّن ْالبَغَايَا ُك َّن يَ ْن ِ‬
‫ت َح ْملَهَا ُج ِمعُوا لَهَا َو َدعَوْ ا لَهُ ْم ْالقَافَةَ‬
‫ض َع ْ‬ ‫فَ َم ْن َأ َرا َده َُّن د َ‬
‫َخَل َعلَ ْي ِه َّن فَِإ َذا َح َملَ ْ‬
‫ت ِإحْ دَاه َُّن َو َو َ‬
‫صلَّى‬ ‫ثُ َّم َأ ْل َحقُوا َولَ َدهَا بِالَّ ِذي يَ َروْ نَ فَ ْالتَاطَ بِ ِه َود ُِع َي ا ْبنَهُ اَل يَ ْمتَنِ ُع ِم ْن َذلِكَ فَلَ َّما ب ُِع َ‬
‫ث ُم َح َّم ٌد َ‬
‫اس ْاليَوْ َم‬
‫ق هَ َد َم نِ َكا َح ْال َجا ِهلِيَّ ِة ُكلَّهُ ِإاَّل نِ َكا َح النَّ ِ‬
‫هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم بِ ْال َح ِّ‬
Islam Terhadap Kearifan Lokal

Sudah menjadi konsekuensi logis ketika Islam didakwahkan keluar dari


tempat pertama Islam muncul. Karena Islam diperuntukkan bagi manusia
dan Al-Quran itu sendiri juga mendorong cara memahami ini tentu sesuai
dengan kondisi yang berbeda-beda. Islam lahir menjadi produk lokal lalu
di universalisasikan di transendensi sebagai akibatnya lalu sebagai
universal. Kemudian Islam dipersepsi sang pemeluknya berhubungan
menggunakan pengalaman, problem, kapasitas, intelektual, sistem budaya,
serta segala keragaman masing-masing pada pada komunitas.

.
Any
Questions?
KESIMPULAN
Agama memberikan warna (spirit) pada kebudayaan,
sedangkan kebudayaan memberi kekayaan terhadap agama.
Banyak budaya yang memang ada dan muncul dari sendi-
sendi religius islam seperti budaya wayang punakawan yang
diciptakan sunan kalijaga yang mengakulturasikan nilai-
nilai islam dengan kebudayaan jawa, yang ini juga bisa
menjadi metode dakwah para sunan terdahulu. Demikianlah
Islam memandang kebudayaan, sangat inklusif dalam
menanggapi adanya budaya di masyarakat, sehingga Islam
benar-benar menjadi rahmat dan jalan petunjuk menuju
ridho Allah SWT. Dan tentunya islam bisa diterima oleh
seluruh kalangan masyarakat dimanapun dan dengan
kondisi lokal apapun.

Anda mungkin juga menyukai