PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepribadian adalah gambaran cara seseorang bertingkah laku
terhadap lingkungan sekitanya, yang terlihat dari kebiasaan berfikir, sikap
dan minat, serta pandangan hidupnya yang khas untuk mempunyai
keajegan.
Karena dalam kehidupan manusia sebagai individu ataupun
makhluk social, kepribadian senantiasa mengalami warna-warni
kehidupan.Ada kalanya senang, tentram, dan gembira. Akan tetapi
pengalaman hidup membuktikan bahwa manusia juga kadang-kadang
mengalami hal-hal yang pahit, gelisah, frustasi dan sebagainya.Ini
menunjukan bahwa manusia mengalami dinamika kehidupan.
Kepribadian sangat mmencerminkan perilaku seseorang. Kita bisa
tahu apa yang sedang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu
berdasarkan dpengalamn diri kita sendiri. Hal ini karena dalam banyak
segi, setiap orang adalah unik, khas. Oleh karena itu kita membutuhkan
sejenis kerangka acuan untuk memahami dan menjelaskan tingkah laku
diri sendiri dan orang lain. Kita harus memahami definisi kepribadian serta
bagaiman kepribadian itu terbentuk.Untuk itu kita membutuhkan teori-
teori tingkah laku, teori kepribadian agar gangguan-gangguan yang biasa
muncul pada kepribadian setiap individu dapat dihindari.
Mempelajari kepribadian merupakan hal yang menarik karena
dinamika pengetahuan mengenai diri kita sendiri secara otomatis akan
bertambah. Hal ini karena hakikatnya manusia adalah yang ada dan
tumbuh berkembang dengan kepribadian yang menyertai setiap langkah
dalam hidupnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tentang konsep kepribadian dan perilaku
manusia.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tentang pengertian kepribadian manusia
b. Untuk mengetahui tentang struktur kepribadian manusia
c. Untuk mengetahui tentang ciri-ciri kepribadian manusia
d. Untuk mengetahui konsep perilaku manusia
e. Untuk mengetahui contoh-contoh kepribadian dan perilaku
manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Istilah kepribadian dalam bahasa Inggris dinyatakan dengan
personality. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu persona, yang
berarti topeng dan personare, yang artinya menembus. Istilah topeng
berkenaan dengan salah satu atribut yang dipakai oleh para pemain
sandiwara pada zaman Yunani kuno. Dengan topeng yang dikenakan dan
diperkuat dengan gerak-gerik dan apa yang diucapkan, karakter dari tokoh
yang diperankan tersebut dapat menembus keluar, dalam arti dapat
dipahami oleh para penonton. Dari sejarah pengertian kata personality
tersebut, kata persona yang semua berarti topeng, kemudian diartikan
sebagai pemainnya sendiri, yang memainkan peranan seperti digambarkan
dalam topeng tersebut. Dan sekarang ini istilah personality oleh para ahli
dipakai untuk menunjukkan suatu atribut tentang individu, atau untuk
menggambarkan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia.
Menurut ilmu Antropologi, kepribadian ditentukan oleh akal dan
jiwa manusia itu sendiri. Susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang
menentukan perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu
manusia itulah yang disebut sebagai kepribadian atau personality.
Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang
bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang. Pengertian kepribadian
menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
1. G.W. Allport
Kepribadian adalah suatu organisasi psikofisik yang dinamis dalam
diri individu, yang menentukan tingkah laku yang khas (unik) dari
orang tersebut.
2. R.B. Cattell
Kepribadian adalah sesuatu yang memungkinkan kita untuk
meramalkan apa yang akan dilakukan oleh seseorang dalam situasi
tertentu.
3. A. Adler
Kepribadian adalah gaya hidup individu, atau cara yang khas dari
individu tersebut dalam berespons terhadap masalah-masalah hidup.
4. J.P. Chaplin
Kepribadian adalah integrasi dari sifat-sifat tertentu yang dapat
diselidiki dan dijabarkan, untuk menyatakan kualitas yang unik dari
individu.
Dapat disimpulkan pokok-pokok pengertian kepribadian sebagai
berikut:
1. Kepribadian merupakan kesatuan yang kompleks, yang terdiri dari
aspek psikis, seperti : inteligensi, sifat, sikap, minat, cita-cita, dst. serta
aspek fisik, seperti : bentuk tubuh, kesehatan jasmani, dst.
2. Kesatuan dari kedua aspek tersebut berinteraksi dengan lingkungannya
yang mengalami perubahan secara terus-menerus, dan terwujudlah
pola tingkah laku yang khas atau unik.
3. Kepribadian bersifat dinamis, artinya selalu mengalami perubahan,
tetapi dalam perubahan tersebut terdapat pola-pola yang bersifat tetap.
4. Kepribadian terwujud berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin
dicapai oleh individu.
1. Dimensi Kesadaran
a. Fungsi Jiwa
b. Sikap Jiwa
Sikap jiwa ialah arah dari energi psikis atau libido yang
menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya.
Arah aktivitas energi psikis itu dapat keluar ataupun ke dalam
diri individu. Begitu juga arah orientasi manusia terhadap
dunianya, dapat keluar atau pun ke dalam dirinya. Tiap orang
mengadakan orientasi terhadap sekelilingnya berbeda satu sama
lain. Berdasarkan atas sikap jiwanya, manusia dapat digolongkan
menjadi dua tipe yaitu:
Kekuatan:
Kelemahan:
Kekuatan:
Kelemahan:
Kekuatan:
Kelemahan:
a. Ekstrovert
Orang yang memiliki Kepribadian Ekstrovert adalah orang
yang perhatiannya diarahkan ke luar dari dirinya. Ciri ciri atau sifat
yang dimiliki oleh orang ekstrovert adalah ia lancar dalam
berbicara, mudah bergaul, tidak malau mudah menyesuaikan diri,
ramah dan suka berteman.
b. Introvert
Orang yang memiliki kepribadiannya Introvert merupakan
kebalikan dari kepribadian ekstrovert. Perhatiannya lebih mengarah
pada dirinya. Sifat yang dimiliki oleh orang yang berkpribasian
seperti ini adalah cendrung diliputi kekhawatiran, mudah malu dan
canggung, lebih senang bekerja sendiri, sulit menyesuiakan diri
dan jiwanya agak tertutup.
3. Tipe-tipe Kepribadian Menurut Gerart Haymens
Gerart Haymens menggolongkan kepribadian ke dalam tujuh tipe
yaitu:
a. Gapasioneerden
Ciri orang yang memiliki kepribadian seperti ini akan
terlihat sifat antara lain selalu bersikap keras, ambisius, egois, dan
emosional. Selain itu sifat yang terlihat dari orang yang
mempunyai kepribadian ini antara lain memiliki rasa kekeluargaan
yang baik, dan suka menolong yang lemah.
b. Cholerici
Sifat yang terlihat dari orang yang memiliki kepribadian
seperti ini antara lain orangnya agresif, giat bekerja, pemberani,
optimistis, dan suka pada hal hal yang bersifat nyata. Selain itu ciri
lainnya adalah bahwa orang ini mempunyai sifat boros dan suka
bertindak ceroboh.
c. Sentimentil
Ciri-cirinya adalah emosional, pintar berbicara, senang
dengan kehidupan alam, dan tidak suka keramaian.
d. Nerveuzen
Sifat yang terlihat dari kepribadian semacam ini adalah
mudah naik darah, suka memprotes, tidak mau berfikir panjang,
dan tidak pendendam.
e. Flegmaciti
Sifat yang terlihat pada orang yang memiliki kepribadian
ini adalah antara lain selalu bersikap tenang dan sabar, tekun
bekerja, memiliki pemikiran yang luas, rajin dan cekatan.
f. Sanguinici
Orang yang memiliki kepribadian sanginici memiliki sifat
seperti anak-anak. Sifat yang terlihat antara lain sukar atau plinlan
dalam mengambil keputusan, ragu ragu dalam bertindak dan suka
menyendiri.
g. Amorfem
Sifat yang terlihat dari tipe kepribadian ini adalah
intelektualnya kurang, picik, tidak praktis, tidak punya jati diri dan
terombang ambing.