KELOMPOK 1
Kepribadian
Pengertian
Kepribadian itu memiliki banyak arti,
bahkan saking banyaknya boleh dikatakan
jumlah definisi dan arti dari kepribadian
adalah sejumlah orang yang
menafsirkannya. Hal ini terjadi karena
adanya perbedaan dalam penyusunan
teori, penelitian dan pengukurannya.
Pengetahuan
Pengetahuan sesorang bersumber dari
pola pikir yang rasional, yang berisi fantasi,
pemahaman, dan pengalaman mengenai
bermacam-macam hal yang diperolehnya
dari lingkungan yang ada di sekitarnya.
Semua itu direkam dalam otak dan sedikit
demi sedikit diungkapkan dalam bentuk
perilakunya di masyarakat.
Perasaan
Perasaan merupakan suatu keadaan dalam
kesadaran manusia yang menghasilkan
penilaian positif atau negative terhadap sesuatu
atau peristiwa tertentu. Perasaan selalu bersifat
subjektif, sehingga penilaian seseorang
terhadap suatu hal atau kejadian akan berbeda
dengan penilaian orang lain. Contohnya
penilaian terhadap jam pelajaran yang kosong.
Dorongan Naluri
Dorongan naluri merupakan kemauan yang
sudah menjadi naluri setiap manusia. Hal itu
dimaksudkan untuk memenuhi berbagai
kebutuhan hidup manusia, baik yang bersifat
rohaniah maupun jasmaniah. Sedikitnya ada
tujuh macam dorongan naluri, yaitu untuk
mempertahankan hidup, seksual, mencari
makan, bergaul dan berinteraksi dengan
sesame manusia, meniru tingkah laku
sesamanya, barbakti, serta keindahan bentuk,
warna, suara, dan gerak.
Aspek-Aspek Keperibadian
Para ahli psikologi memberikan penekanan
bahwa yang dipelajari oleh psikologi bukanlah
jiwa, tetapi tingkah laku manusia, baik perilaku
yang kelihatan (overt) maupun yang tidak
kelihatan (covert).
Tingkah laku manusia dianalisis ke dalam
tiga aspek atau fungsi, yaitu:
Aspek Kognitif (pengetahuan)
Aspek Motorik,
Aspek Afektif
Aspek Afektif
Aspek Afektif, yaitu kejiwaan yang berhubungan
dengan kehidupan alam perasaan atau emosi,
sedangkan hasrat, kehendak, kemauan,
keinginan, kebutuhan, dorongan, dan element
motivasi lainnya disebut aspek konatif atau
psiko-motorik (kecenderungan atau niat tindak)
yang tidak dapat dipisahkan dengan aspek
afektif. Kedua aspek tersebut sering disebut
aspek finalis yang berfungsi sebagai energi atau
tenaga mental yang menyebabkan manusia
bertingkah laku.
Aspek Motorik
Aspek Motorik, yaitu berfungsi sebagai
pelaksana tingkah laku manusia seperti
perbuatan dan gerakan jasmani lainnya.
Tahap-tahap Perkembangan
Kepribadian
Tahap-tahap perkembangan kepribadian
setiap individu tidak dapat disamakan satu
dengan yang lainnya. Tetapi secara umum
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.Fase pertama
2.Fase kedua
3.Fase Ketiga
FASE PERTAMA
Fase pertama dimulai sejak anak berusia
satu sampai dua tahun, ketika anak mulai
mengenal dirinya sendiri.
Fase Kedua
Fase ini merupakan fase yang sangat efektif dalam
membentuk dan mengembangkan bakat-bakat yang ada
pada diri seorang anak.
Fase ini berlangsung relative panjang hingga anak
menjelang
masa kedewasaannya sampai
kepribadian tersebut mulai tampak dengan tipetipe
perilaku yang khas yang tampak dalam hal-hal berikut:
1)Dorongan-dorongan (Drives)
2)Naluri (Istinct)
3)Getaran Hati (Emosi)
4)Perangai
5)Inteligensi (Intellegence Quetient-IQ)
6)Bakat (Talent)
Fase Ketiga
Pada proses perkembangan kepribadian
seseorang, fase ini merupakan fase terkhir yang
ditandai dengan semakin stabilnya perilakuperilaku yang khas dari orang tersebut. Pada
fase ketiga terjadi perkembangan yang relative
tetap, yaitu dengan terbentuknya perilakuperilaku yang khas sebagai perwujudan
kepribadian yang bersifat abstrak.
Kepribadian Normative
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang ideal,
dimana seseorang mempunyai prinsip-prinsip yang kuat
untuk menerapkan nilai-nilai sentral yang ada dalam
dirinya sebagai hasil sosialisasi pada masa sebelumya.
Seseorang memiliki kepribadian normative apabila
terjadi proses sosialisasi antara perlakuan terhadap
dirinya dan perlakuan terhadap orang lain sesuai dengan
tata nilai yang ada di dalam masyarakat. Tipe ini ditandai
dengan kemampuan menyesuaikan diri yang sangat
tinggi dan dapat menampung banyak aspirasi adri orang
lain.
Kepribadian Perbatasan
Kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang
relative labil di mana cirri khas dari prinsip-prinsip
dan perilakunya seringkali mengalami perubahanperubahan, sehingga seolah-olah seseorang itu
mempunyai lebih dari satu corak kepribadian.
Seseorang dikatakan memiliki kepribadian
perbatasan apabila orang ini memiliki dualism
budaya, misalnya karena proses perkawinan atau
karena situasi tertentu hingga mereka harus
mengabdi pada dua struktur budaya yang
berbeda.
Implikasi Perkembangan
Kepribadian Remaja dalam
Pendidikan
Perkembangan kepribadian dan pendidikan tidak
Mengembangkan Minat
Cari tahu siapa diri Anda.
Pandanglah diri secara mendalam dan
renungkan siapa diri Anda. Ini adalah hal
yang paling sulit dilakukan, namun juga
sangat penting. Cobalah untuk
memisahkan perbedaan antara cara Anda
bertindak dan kepribadian Anda
sebenarnya.
Kembangkan hobi.
Memiliki hobi adalah suatu bagian besar
untuk memiliki kepribadian yang baik.
Jadilah orang yang menyenangkan, bukan
membosankan. Coba libatkan diri Anda ke
dalam hal-hal yang Anda suka
mengerjakannya. Tak perlu mahir hanya
menggemari saja.