NIM : P07220421003
Prodi : Profesi Ners Reguler
WOC BBLR
Resiko Defisit
Nutrisi
Hipotermia (D.0131) Ikterik neonatus (D.0024)
Risiko hipovolemia (D.0034) Kategori : Fisiologis
Kategori : Lingkungan Risiko ketidakstabilan kadar
Kategori : Fisiologis Subkategori : Nutrisi dan cairan
Subkategori : Keamanan dan Proteksi glukosa darah (D.038)
Subkategori : Nutrisi dan ciaran
Kategori : Fisiologis
SLKI : Termoregulasi Neonatus SLKI : Adaptasi neonatus(L.10095) Subkategori : Nutrisi dan cairan
SLKI : Status cairan (L.03028) (L.14135) Kriteria hasil :
Kriteria hasil : Kriteria hasil : 1. Kulit kuning menurun SLKI : Kestabilan kadar glukosa
1. Kekuatan nadi membaik 1. Suhu tubuh membaik 2. Sklera kuning menurun darah (L.03022)
2. Frekuensi nadi membaik 2. Suhu kulit membaik 3. Aktivitas ekstremitas membaik Kriteria hasil :
3. Tekanan darah membaik 3. Menggigil menurun 4. Respon terhadap stimulus sensorik 1. Kadar glukosa darah membaik
4. Turgor kulit meningkat membaik 2. Jumlah urin membaik
5. Output urine meningkat SIKI : Regulasi temperatur 3. Mengantuk menurun
(I.14578) SIKI: Fototerapi Neonatus(I.03091) 4. Pusing menurun
SIKI : Manajemen hipovolemia Observasi Observasi 5. Lelah/ lesu menurun
(1.03114) 1. Monitor suhu bayi sampai stabil 1. Monitor ikterik pada sklera dan
Observasi (36,5 C - 37,5 C) kulit bayi SIKI : Manajemen Hipoglikemia
2. Monitor tekanan darah, frekuensi 2. Identifikasi kebutuhan cairan (I.14578)
1. Periksa tanda dan gejala
pernapasan dan nadi sesuai dengan usia gestasi dan BB
hipovolemia Observasi
3. Monitor warna dan suhu kulit 3. Monitor suhu dan tanda vital setiap
Teraupetik 4 jam sekali 1. Monitor tanda dan gejala
2. Monitor intake dan output cairan
4. Tingkatkan asupan cairan dan 4. Monitor efek samping fototerapi hipoglikemia
Teraupetik nutrisi yang adekuat Teraupetik 2. Identifikasi kemungkinan
5. Bedong bayi segera setelah lahir 5. Siapkan lampu fototerapi dan penyebab hipoglikemia
3. Hitung kebutuhan cairan
untuk mencegah kehilangan panas inkubator atau kotak bayi Teraupetik
4. Berikan posisi modified 6. Masukkan bayi BBLR ke dalam 3. Berikan karbohidrat kompleks dan
6. Lepaskan pakaian kecuali popok
trendelenburg plastik segera setelah lahir 7. Berikan penutup mata protein sesuai diet
7. Pertahankan kelembaban inkubator 8. Ukur jarak antara lampu dan 4. Pertahankan akses IV, jika perlu
5. Berikan asupan cairan oral 50% atau lebih untuk mengurangi Edukasi
permukaan kulit bayi
Edukasi kehilangan panas karena evaporasi 9. Biarkan tubuh bayi terpapar sinar 5. Anjurkan memonitor kadar
8. Atur suhu inkubator sesuai fototerpi secara berkelanjutan glukosa darah
6. Anjurkan memperbanyak asupan kebutuhan 6. Ajarkan pengelolaan hipoglikemia
10. Ganti segera alas dan popok bayi
9. Sesuaikan suhu lingkungan dengan jika BAK/ BAB 7. Ajarkan perawatan mandiri untuk
oral
dengan kebutuhan pasien Edukasi mencegah hipoglikemia
7. Anjurkan menghindari perubahan Edukasi 11. Anjurkan ibu menyusui sekitar Kolaborasi
10. Jelaskan cara pencegahan 20-30 menit 8. Kolaborasi pemberian dextrose,
posisi mendadak
hipotermi karena terpapar udara 12. Anjurkan ibu menyusui sesering jika perlu
Kolaborasi dingin mungkin 9. Kolaborasi pemberian glukagon,
11. Demonstrasikan teknik perawatan Kolaborasi jika perlu
8. Kolaborasi pemberian cairan IV
metode kanguru untuk BBLR 13. Kolaborasi pemeriksaan darah
Kolaborasi vena bilirubin direk dan indirek
12. Kolaborasi pemberian antipiretik
Risiko defisit nutrisi (D.0032) Risiko infeksi (D.0142)
Kategori : Fisiologis Kategori : Lingkungan
Subkategori : Nutrisi dan cairan Subkategori : Keamanan dan proteksi