nyata dan benar-benar ada di setiap individu, bukan hanya sekadar label dan
sebutan (claim)
Kebiasaan (habit)
Sifat (trait) dan kebiasaan (habit) kedua-duanya adalah tendens determinasi, akan tetapi
sifat lebih umum baik dalam situasi yang disamainya maupun dalam respon yang terdapat di
dalamnya.
Sikap (attitude)
Sikap maupun sifat adalah konsep-konsep yang sangat penting dalam psikologi. Sikap juga
merupakan predisposisi yang mungkin juga bersifat khas yang bisa memulai atau
mengarahkan tingkah laku dan merupakan hasil dari faktor genetik dan belajar. Namun
terdapat perbedaan antara keduanya. Pertama, sikap berhubungan dengan suatu objek
sedangkan sifat tidak. Jadi, cakupan sifat lebih besar dari pada sikap. Namun makin besar
jumlah objek, maka sikap akan semakin mirip dengan sifat. Sikap dapat berbeda-beda dari
yang lebih khusus ke yang lebih umum, tetapi sifat selalu umum. Kedua, sikap biasanya
mengandung penilaian (menerima atau menolak) terhadap objek tujuannya, sedangkan sifat
tidak.
Type
Allport membedakan antara sifat dan tipe berdasar sejauh mana keduanya dapat dikenakan
pada individu. Seseorang dapat memiliki sutau sifat tetapi tidak dapat memiliki suatu tipe.
Tipe adalah konstruksi ideal oleh seorang pengamat dan individu dapat disesuaikan ke
dalam tipe-tipe itu dengan konsekuensi diabaikannya sifat-sifat individual. Sifat dapat
mencerminkan sifat khas/keunikan pribadi, sedangkan tipe malah menyembunyikannya.
Jadi bagi Allport tipe menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang tidak begitu cocok
dengan kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi sebenarnya/cerminan sejati dari apa
yang benar ada.
Tipe menunjukkan perbedaan (buatan) yang tidak selalu cocok dengan kenyataan, trait
merupakan refleksi kenyataan yang ada pada individu. Tipe merangkum ketiga konsep yang
lain, menggambarkan kombinasi trait-habit-attitude yang secara teoritik dapat ditemui pada
diri seseorang Misal: siswa yang memiliki tipe introvert, mempunyai trait: pasif-menolak
mengikatkan diri dengan lingkungan eksternal (kecenderungan umum), salah satu habitnya
adalah duduk di tempat terpisah/menyendiri (kebiasaan khusus di kelas), dan attitude tidak
ramah, kurang bisa bergaul (mengandung penilaian).
1. Individual Traits dan Common Traits
Berdasarkan teorinya mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude, Allport kemudian
mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :
Common Traits : perilaku yang dilakukan oleh sejumlah manusia, misalnya sebagai
bagian dari budaya.
1. Personal Dispositions
Allport merevisi beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi) . personal dispositions
artinya dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan signifikansi yang sama.
Cardinal traits adalah sifat yang berperan besar dalam kehidupan dan trait yang kuat
Central traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang menonjol dari perilaku
manusia itu sendiri.
Secondary traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu mendeskripsikan
kepribadian. Sifat ini berfungsi lebih terbatas, khusus pada respons yang didasarnya
serta perangsang tertentu dan tidak konsisten.
1. Sifat-sifat ekspresif
Sifat-sifat ekspresif ini merupakan disposisi yang memberi warna atau mempengaruhi
bentuk tingkah laku, tetapi tidak mempunyai sifat mendorong. Contoh sifat-sifat ekspresif
ini ialah melagak, ulet, dan sebagainya.
1. Kebebasan sifat-sifat
Allport berpendapat bahwa sifat dapat ditandai bukan oleh sifat bebasnya yang kaku tapi
terutama oleh kualitas memusatnya. Jadi sifat cenderung untuk mempunyai pusat dan
disekitar itu pengaruhnya berfungsi. Kebebasan sifat-sifat umum yang didefinisikan secara
sekehendak merupakan salah satu dari kelemahannya sebagai representasi yang tepat
daripada tingkah laku.
1. Konsistensi Sifat
Kesimpulan untuk menandai sifat adalah konsistensinya. Jadi sifat itu tidak dapat kenal
hanya keteraturan dan ketetapannya di dalam individu bertingkah laku. Banyak sifat-sifat
yang saling menutup satu sama lainyang serempak aktif menunjukan, bahwa ketidaktetapan
yang jelas di dalam tingkah laku individu relatif akan sering ditemukan.
1. Intensi
Penyelidikan mengenai intensi atau keinginan individu mengenai masa depan lebih penting
daripada kejadian di masa lalu (Allport). Istilah intensi menurut Allport meliputi beberapa
pengertian: harapan-harapan, keinginan-keinginan, ambisi, cita-cita dan niat untuk
melakukan sesuatu. Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport dengan lain-lain ahli
teori kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan, bahwa apa yang akan dicoba
dilakukan oleh seseorang merupakan kunci dan hal terpenting bagi apa yang dikerjakannya
sekarang. Jadi kalau dewasa ini, banyak ahli yang mengutamakan masa lampau, maka
pendapat Allport itu mirip sekali dengan pendapat Adler dan Jung; walaupun tidak ada
alasan untuk mengatakan adanya pengaruh dari mereka ini.