Anda di halaman 1dari 8

Mata Kuliah

Mikro Konseling
 Relaksasi atau penenangan sederhana bertujuan untuk membantu
konseli yang mengalami ketegangan psikis sehingga ketegangan fisik
menjadi lebih tenang dan segar.
 Teknik ini membantu konseli melakukan pengenalan diri secara
badaniah dan dapat digunakan untuk membantu konseli
mengendalikan diri.
 Relaksasi dilakukan dengan cara melatih konseli mengendurkan
bagian tubuhnya yang mengalami ketegangan baik keseluruhan
maupun pada bagian-bagian tertentu.
 Teknik ini dapat diberikan kepada konseli yang kejang karena
keletihan jasmani, bosan menghadapi kehidupan, bingung, ragu-
ragu, tertekan, kecewa.
• Teknik ini dapat dilakukan dengan meminta konseli untuk duduk atau
berbaring secara santai lalu membimbing konseli dengan suasana (kata-
kata atau suara tertentu) agar konseli mengosongkan pikirannya dari
hal-hal yang mengganggu. Selanjutnya meminta konseli untuk menarik
napas dalam-dalam melalui hidung dan menahannya sebentar lalu
menghembuskan napas perlahan melalui mulut.
• Beberapa keuntungan teknik ini yaitu (1) mudah diajarkan dan
dipelajari; (2) latihan penenangan dapat dengan mudah digunakan
secara luas dalam berbagai suasana kehidupan sehari-hari; (3) dapat
digunakan konselor sebagai penunjang bagi teknik yang lain dalam
konseling.
Contoh relaksasi sebahagian

“Silahkan bersandar di kursi dengan santai…Lemaskan


seluruh bagian tubuh anda, sehingga anda merasa santai….
Pejamkan mata anda…. Tarik napas anda melalui hidung….
Isi penuh paru-parumu…. Tahan…. Tahan…. Tahan….

Keluarkan napas anda secara perlahan-lahan melalui
mulut…. Tarik napas dalam-dalam….ya….tahan…tahan…
keluarkan napas anda perlahan-lahan melalui
mulut….kendorkan tangan dan bagian badan anda
lainnya….. Sampai benar-benar terasa menyenangkan”
Contoh relaksasi penuh

1.

Berbaring telentang dengan kedua kaki direnggangkan dengan jarang lebih kurang
30 cm. kedua tangan lemas dengan telapak tangan menghadap ke atas.
2. Pejamkan mata, gerakkan secara perlahan semua bagian badan untuk menciptakan
kesan umum tentang keadaan badan yang tenang
3. Kemudian, mulai mengendurkan badan, bagian demi bagian. Terlebih dahulu
perhatikan kaki kanan. Tarik napas dan perlahan-lahan angkat kaki setinggi 25 cm
dari lantai. Biarkan letak kaki seperti itu….terus pertahankan….sampai benar-benar
menjadi tegang. (Setelah lima detik) lepaskan napas dengan tiba-tiba,dan
kendurkan otot-otot kaki, biarkan ia turun dengan sendirinya. Gerakkan kaki secara
lemah lembut dari kanan ke kiri, kendurkan sepenuhnya. Lupakan keadaan kaki
itu.
4. (Lanjutkan kegiatan seperti instruksi no 3 terhadap kaki kiri, kemudian lanjutkan
dengan kedua tangan satu persatu)
5. Kemudian arahkan perhatian pada otot-otot pinggul, pantat dan dubur.
Tegangkan…dan kendurkan…tegangkan…dan kendurkan. Sekali lagi, tegangkan
dan kendurkan. Selanjutnya perhatikan daerah perut. Tarik napas dalan-dalam
melalui hidung dan kembungkan perut. Tahan napas (selama lima detik) dan
semburkan udara keluar melalui mulut secara tiba-tiba serentak dengan
mengendurkan semua otot-otot perut dan sekat rongga badan (lakukan 3 kali)
6. Pindah ke bahagian dada. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung dan
kembungkan dada. Tahan napas (selama lima detik) dan semburkan udara
keluar melalui mulut sambil mengendorkan semua otot-otot dada dan rongga
dada (lakukan 3 kali)
7. Pindah ke bagian bahu. Dengan tidak menggerakkan lengan, gerakkanlah
kedua bahu sampai ke bagian depan dari badan. Kendurkan kembali dan
biarkan ia turun dengan sendirinya ke lantai (lakukan 3 kali)
8. Dengan perlahan dan lembut, putar leher ke kanan-ke kiri, ke kanan- ke kiri,
ke kanan-ke kiri dan kembali ke tengah seperti biasa, kemudian kendurkan
otot-otot leher (lakukan 3 kali)
9. Sekarang perhatikan otot-otot bagian muka, gerakkan rahang ke atas-ke
bawah, ke kanan-ke kiri, ke atas-ke bawah, ke kanan-ke kiri,kendurkan.
Katupkan kedua bibir dalam bentuk mencibir, kemudian kendurkan. Ulangi
katupkan kedua bibir dalam bentuk mencibir kendurkan. Kempotkan otot
pipi-kendurkan, ulangi kempotkan otot pipi kendurkan. Ulangi lagi.
Tegangkan ujung hidung….kendurkan, ulangi tegangkan ujung
hidung…kendurkan. Kerutkan kening…kendurkan, sekali lagi kerutkan
kening…kendurkan (masig-masing lakukan 3 kali)
Lanjut…

Sekarang anda telah selesai mengendurkan semua otot-otot. Untuk meyakinkan
apakah seluruh bagian badan anda telah kendur, telusurilah (dengan perhatian
anda) sekujur tubuh anda mulai dari ujung jari kaki sampai ke kepala untuk
mengetahui apakah masih ada bagian-bagian yang belum kendur. Jika anda
menemui bagian yang masih tegang, pusatkanlah perhatian anda pada bagian ini
dan kendurkan. Jika anda melakukan hal ini dengan sepenuh hati tanpa
menggerakan otot-otot yang lain, maka anda akan merasakan bahwa otot bagian
badan yang masih tegang itu ternyata dapat mematuhi perintah anda.

Anda telah melakukan penenangan penuh, jiwa andapun sekarang dalam keadaan
tenang. Anda dapat terus memperhatikan pernapasan anda; udara terus mengalir
ke luar dan masuk ke alat pernapasan anda secara bebas dan tenang. Perhatikan
apa yang anda pikirkan tanpa mencoba untuk memaksa alam pikiran anda
mengarah ke permasalahan tertentu. Anda adalah bebas sebebas-bebasnya, anda
tidak terikat oleh keadaan jasmaniah atau rohaniah, anda ibarat lautan kedamaian
dan ketenangan.
Bayangkan bahwa udara segar secara lembut memasuki
setiap bagian tubuh anda dari ujung jari sampai ke
kepala. Tetaplah dalam keadaan seperti ini beberapa
menit, jangan menjadi bingung atas sesuatu. Jika anda
ingin terbangun dari “tidur” ini, lakukanlah dengan amat
perlahan-lahan. Kemudian perlahan-lahan duduk.

Anda mungkin juga menyukai